Eps 05 : Hampir Setahun

Berbulan-bulan tanpa kabar, kini pria itu muncul kembali. Mereka menempati apartemen yang sama.

"Lin, apa kau mengenal seorang gadis bernama Anindya di jurusanmu? Dia juga tinggal di satu indekos yang sama denganmu, kau pasti tahu informasinya."

"Aku tidak sehebat itu mengenal satu per satu orang di jurusan atau penghuni kos 500 pintu. Mustahil, kak," jawab Alina. Sesungguhnya, dia tidak mau ikut campur dalam masalah runyam mereka.

"Sudah hampir setahun lamanya, tetapi pikirannya stuck di sana," omel Alina dalam hatinya yang mulai jengah dengan sikap kakak sepupunya. Sebucin itukah dia?

Hampir setahun lamanya sejak kejadian kelam itu, Alina menjadi satu-satunya orang yang tahu alasan menghilangnya Anindya dari permukaan.

Serapat itu pula dia menyembunyikan rahasia kelam sahabatnya di saat yang lain bertanya mengapa tiba-tiba gadis itu mengajukan cuti dan hilang radar selama hampir dua semester lamanya.

Kini, sosoknya kembali muncul di grup chat untuk bertanya soal bimbingan skripsi. Sosok si cantik Anindya mulai terlihat lagi dan mau kembali ke indekosnya walau sangat jarang dan sembunyi-sembunyi. Bagaimanapun juga barang-barangnya masih berada di sana dan sisa masa sewa kos masih berlaku untuk setahun.

Namun, Alina menyadari jika banyak yang berubah, temannya yang satu itu tampak berbeda secara fisik dan emosional. Terlihat lebih kurus, tidak seenergik dan secentil dulu.

Mungkinkah dia mengalami trauma berat atas kejadian itu?

Hingga suatu hari, dirinya mendapatkan kabar bahwa sahabatnya itu telah menikah dengan mantan kakak iparnya sendiri.

Secara refleks, senyum pun terkembang di bibir Alina sebab tiada lagi yang menyainginya.

Tidak menampik, Alina mengakui jika dirinya sering iri dengan keistimewaan yang dimiliki oleh Anindya.

"Anindya hampir mempunyai segalanya, dari pesona kecantikannya hingga dia pun bisa memilih siapa yang ingin dijadikan pendamping hidupnya, tidak terkecuali kakak iparnya sendiri yang tajir melintir," ujarnya dalam hati.

Sedangkan dirinya? Alina pikir, dia terlalu biasa-biasa saja yang tidak ada istimewanya. Kalah saing dengan sosok Anindya yang rupawan.

Di sisi lain, Alina menyaksikan sendiri kakak sepupu alias suami semunya itu tengah melihat potret diri dengan sang mantan tercinta tanpa tahu jika dirinya telah ditinggal menikah.

"Galau, Kak? Siapa tuh, pacar?" tanya Alina yang menjumpai ia tengah duduk lesu di sofa.

"Mantan. Aku yang memulainya, tapi aku juga yang menghancurkannya," ujar pria itu.

"Nggak usah disesali. Mungkin dia sudah bahagia bersama yang lain," ujar Alina.

"Gak bisa, Lin! Dia hanya boleh bahagia bersamaku. Setelah kita berpisah nanti dan aku berhasil menemukan dia, aku akan langsung menikahinya," ujar pria itu dengan tegas.

Deg.

Bahkan dia masih berharap bisa kembali seperti dulu lagi.

Suatu hari pria itu kembali dengan keadaan gelisah dan acak-acakan. Dia meninju berulang kali dinding apartemen, itu membuat Alina meringis ngeri.

Apa tulang di jari-jarinya tidak patah?

Entah, pria itu tiba-tiba saja mengamuk tanpa sebab membuat Alina takut sendiri saat melihatnya.

Atau dia sudah tidak waras?

Setelah berhasil menghancurkan nyaris seluruh isi apartemen, lantaran tidak ada barang sekitar yang bisa dijadikan sasaran amarahnya. Dia pun berangsur ambruk ke lantai.

"Kak, you okay? Everything it is okey, right?" tanya Alina yang berani mendekat saat dirasa tantrum pria itu telah mereda.

"Minumlah air hangat ini. Tenangkan pikiranmu," ujarnya yang peduli dengan membawakan segelas air hangat.

Pria itu menggeleng, dia terlihat frustrasi dengan menjambak rambutnya sendiri.

"Aku berhasil menemukan keberadaannya, tetapi dia tidak lagi menginginkanku, Lin. Dia semakin membenciku karena aku telah menyakitinya untuk yang kesekian kali." Pria itu menangis dan berulang kali meraup wajahnya sendiri dengan kasar.

Alina datang dan memeluk tubuhnya. "Sudahlah, Kak. Ikhlaskan saja dia," ujar Alina seraya menepuk-nepuk punggung pria itu.

"Masih ada aku di sini," lanjut Alina dalam hati.

"Apa aku salah jika berharap kembali seperti dulu, aku sangat mencintainya. Sangat dan tidak pernah berubah sejak awal bertemu dulu. Anindya, maafkan aku," ujarnya di bahu Alina.

"Bodohnya aku melakukan itu jika saja saat itu tidak terjadi, tidak mungkin akan seperti ini. Tidak mungkin dia membenciku sedalam ini. Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan supaya dia kembali padaku," ujarnya dengan terisak-isak.

Semua tentang Anindya, tidak kusangka sedalam itu cintamu padanya meski sudah hampir setahun lamanya terpisah.

"Andai boleh kusarankan, mengapa tidak coba kau ikhlaskan saja dia. Hubungan yang telah berakhir, bisa jadi karena kalian memang tidak berjodoh. Masih ada hati yang lain yang bisa kau tempati, Kak."

Namun, pria itu menggeleng. "Nggak, itu sama sekali tidak mudah. Aku hanya menginginkannya, tidak mau yang lainnya."

Alina hanya bisa menggigit sudut bibir bawahnya mendengar pengakuan itu, entah mengapa dari sudut pandang seorang adik pun dia merasa cemburu jika sang kakak lebih bucin pada kekasihnya.

Setelah hari itu, keadaan pria itu memburuk. Dia tidak mau makan berhari-hari hingga jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit karena dehidrasi dan maag akut.

"Sampai kapan kamu akan begini, Kak? Menyiksa dirimu sendiri." Alina yang setia menjaga dan mengurusnya. Pria itu mengalami depresi hilang kesadaran beberapa hari lamanya.

"Sudah cukup, Kak. Aku tahu kau merasa bersalah, tetapi menghukum diri sendiri membuatku ikut merasakan sakitmu juga."

Jujur saja, aku cemburu, Kak. Aku merindukanmu yang dulu sebelum mengenal dia. Kamu yang selalu berkata jangan lemah dan tidak cengeng. Kemana perginya kamu yang dulu itu?

...🌺🌺🌺...

Halo pembaca. Kalau masih penasaran tolong likenya ya biar aku semangat dan kita seru2an bareng sampai tamat. Tks.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!