"Baik, Bos" Ujar Riko. Dia segera berdiri diikuti oleh Alek. Mereka melihat tatapan kemarahan di mata pria itu. Segenting apapun masalah yang mereka hadapi, Delon selalu mengingatkan untuk tetap mengisi perut mereka terlebih dulu. Tapi, sekarang hanya karena ingin makan mangga muda, bos mereka tidak mengizinkan mereka hanya untuk sekedar sarapan.
"Lu lihat itu? bahkan untuk sarapan aja kita gak sempat" Ujar Riko
"Lu benar, tapi kenapa ya, biasanya orang yang kebelet makan mangga muda itu iya, orang hamil" Sahut Alek
"Lu buta apa gimana? mana mungkin cowok ngidam! emang cowok bisa hamil? "
Mereka masuk ke dalam mobil, lalu melaju dengan kecepatan tinggi. Mereka menuju tempat yang mereka cari melalui aplikasi. Beruntung mereka menemukan orang yang menyediakan khusus mangga muda. Sebenarnya orang itu menjual mangga yang sudah matang. Dia mempromosikan jualannya lewat aplikasi. Tapi Alek meminta pada penjual mangga itu untuk memberitahukan tempat penjual mangga muda juga. Dan orang itu mengatakan, kalau dia memiliki pohon mangga yang khusus untuk mangga muda.
"Apa mungkin bos kita menghamili salah satu cewek yang pernah bersamanya? " Tanya Alek.
"Emang, orang bisa hamil hanya menggunakan tangan doang? ilmu dari mana itu ?"
"Iya, juga ya, terus kenapa dong? "
"Iya, mana gua tau!"
Kini mereka sudah berada di depan penjual mangga itu. Mereka disambut hangat oleh orang itu.
"Mau beli mangga Pak? "
"Iya, Pak sekalian dengan mangga muda yang kami pesan tadi " Ucap Alex
"Oh, jadi orang itu kalian? "
"Iya, Pak apa mangganya ada Pak? " Ujar Alek
"Oh, ada, Pak baru saja saya ambil di belakang rumah. Semoga istri dan bayinya sehat selalu Pak " Ucap bapak pemilik Mangga itu.
Alek dan Riko saling pandang, kemudian tersenyum.
"Iya, Pak terimakasih banyak"
"mangganya berapa kilo Pak? " Tanya si penjual mangga
"Dua kilo." Sahut Riko
Setelah menerima mangga itu, Riko memberikan uang Lima ratus ribu, dan mengucapkan terimakasih.
"Lho, Pak ini kebanyakan!" Ucap bapak penjual mangga ingin mengembalikan sebagian.
"Itu rezeki Bapak" Ucap Farico sambil tersenyum ramah.
"Terimakasih banyak Pak!" Bapak penjual mangga itu sangat senang, ada rezeki nomplok pagi pagi.
Alex dan Riko sangat senang membawa mangga dalam keresek di tangan mereka masing-masing. Alex menenteng keresek mangga muda, sedangkan Riko membawa mangga yang matang. Alex mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesampainya di rumah, Alex langsung meletakkan keresek di tangannya di atas meja makan. Mata Delon langsung berbinar. Melihat hal itu, Alex bergegas mengupas mangga muda itu dan memotongnya. Menaruhnya ke dalam piring. Tanpa menunggu, Delon langsung melahap habis mangga itu.
Alex dan Riko saling pandang, mereka merasa ngilu melihat bosnya memakannya dengan lahap.
"Bos, nggak asam ya? " Tanya Alek
Delon menggelengkan kepala.
"Enak! kalian mau? " Ucap Delon menyodorkan potongan mangga yang ditusuknya.
"Oh, tidak" Sahut Alek dan Riko bersamaan. Mereka bergidik membayangkan rasa ngilu menyentuh gigi mereka.
Delon sudah menghabiskan mangganya. Riko dan Alek juga sudah sarapan. Mereka berangkat bersama ke kantor. Jarak rumah ke kantor tidak terlalu jauh. Mereka tiba di kantor sekitar sepuluh menit perjalanan. Saat Delon turun dari mobil, perutnya tiba-tiba menggelitik. Dia berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan seluruh isi perutnya. Bau parfum karyawannya membuat dirinya mual.
Riko dan Alek menyusulnya, mereka heran melihat yang terjadi pada Delon.
"Kenapa lagi Bos? " Tanya Alek
"Perutku seperti diobok-obok!" Ucap Delon memegangi perutnya.
"Kita ke rumah sakit! takut bos salah makan " Ujar Riko
"Tidak, ini akan sembuh dengan sendirinya. Aku hanya ingin makan rujak !" Ucap Delon.
Riko dan Alek semakin bingung. Kenapa bos mereka yang dingin ini menginginkan makanan orang hamil ?
"Baik, Bos saya akan mencarinya" Ujar Riko, dia mengangkat satu alisnya memberi isyarat pada Alek untuk membawa bos mereka ke ruangannya. Alek pun menganggukkan kepalanya.
Lima menit kemudian, Riko datang membawa rujak cingur pesanan bosnya. Delon sangat senang, dia melahap habis rujak itu. Sementara Riko melanjutkan pekerjaannya.
Sekitar satu jam, setelah Delon menghabiskan rujaknya. Seorang OG datang mengantarkan kopi untuknya dan Riko seperti biasa. Delon yang tengah sibuk memeriksa berkas dimejanya tidak menghiraukan kedatangan gadis itu. Namun, perutnya langsung menyambut gadis itu. Delon berlari ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.
"Pak Riko, maaf, itu pak bos kenapa? " Tanya gadis itu bingung.
"Lagi diare." Jawab Riko asal.
"Oh, kasihan sebaiknya di bawa berobat, Pak takut dehidrasi " Ujar gadis itu
"Iya, sebentar lagi," Sahut Riko
Gadis itu pamit undur diri. Riko menyusul Delon ke kamar mandi.
"Maaf, Bos sebaiknya kita ke rumah sakit. Saya takut bos kenapa-napa...dari pagi, bos sudah tiga kali muntah " Ucap Riko
"Suruh Mika keluar, dia sangat bau! entah apa yang dia pakai. Bau bangkai." Ujar Delon
Riko menautkan alisnya mendengar ucapan bosnya. Perasaan tidak ada yang beda dari gadis itu. wanginya sama seperti hari hari sebelumnya.
"Ehm, dia sudah keluar Bos. Tapi...." Riko menggantung kalimatnya. Dia takut salah bicara.
"Tapi apa? " Tanya Delon.
"Maaf, Bos tidak ada yang salah dengan Mika! Dia memakai parfum yang sama seperti sebelumnya " Riko mencoba memberi penjelasan.
"Hidungmu yang salah! Orang bau begitu kamu bilang tidak bau? " Delon kembali ke kursi kebesarannya.
Waktu cepat berlalu, tak terasa kini sudah hampir dua bulan lebih Delon tidak masuk kantor. Dia memberikan tanggung jawab itu kepada Alek dan Riko. Dirinya yang setiap pagi selalu muntah membuatnya lemas. Belum wewangian beberapa makanan yang bisa memacu perutnya untuk muntah, persis seperti orang yang lagi hamil.
Sudah beberapa kali dia periksa ke dokter, tapi tak satupun yang menemukan adanya penyakit pada dirinya. Bahkan beberapa dokter mengatakan bahwa itu merupakan sindrom kehamilan simpatik. Dimana seorang istri yang tengah hamil, akan tetapi suaminya lah yang mengalami ngidam. Hal itu tentu saja membuat Delon murka. Pasalnya, dia belum pernah melakukan hal itu dengan siapa pun.
Dari sekian banyak wanita yang dia beli untuk teman bermain di ranjang tak satupun yang berhasil membuat dirinya terangsang. Bahkan, ada diantara para wanita itu yang menggunakan obat perangsang agar bisa mendapatkan sorga dunia milik seorang Delon. Tapi, semua usaha mereka sia-sia. Obat itu seakan tidak berpengaruh pada pria itu. Para dokter itu hanya bisa memberikan vitamin padanya.
Delon yang kebingungan dengan dirinya hanya berdiam diri di rumah. Memang dia tidak merasakan sakit dimanapun. Dia hanya merasa lemas setiap selesai muntah. Jika istirahat sebentar, dia akan merasa enakan. Namun, karena bau dari beberapa makanan bisa membuatnya mual dan muntah, akhirnya dia memilih untuk di rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Fastandfurious
ceritanya jagat banget thor, author harus lanjutin!
2024-01-31
1