Hilang

Alek dan Riko kembali dengan rasa kecewa. Sepanjang jalan menuju rumah bos mereka yang juga tempat tinggal mereka, mereka membahas kemana perginya gadis itu. Hingga tak terasa mereka sampai di depan rumah. Pagar itu terbuka secara otomatis, karena sudah mengenal mobil mereka. Begitu turun dari mobil mereka melihat bosnya sudah berdiri di depan pintu menyambut kedatangan mereka. 

"Dimana gadis itu? " Tanya Delon sambil celingukan. 

"Maaf, Bos gadis itu memang karyawan disana, dia juga tinggal disana. Tapi, masalahnya gadis itu belum kembali sejak kepergiannya tadi" Ucap Farico, dia mengingat ucapan gadis yang mereka temui tadi. 

"Dia tinggal disini? " Tanya Alek saat Sarah mengatakan bahwa Angel belum kembali.

"Ia, Tuan dia tinggal dengan saya di mansion ini"

"Saya sudah meminta orang kita untuk mencarinya, Bos" Ujar Alek 

*****

Seorang gadis cantik mencoba membuka matanya. Saat matanya terbuka sempurna, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan itu. Ruangan serba putih, luas dan terdapat dua tempat tidur termasuk yang dia tempati. 

"Dimana aku? " Tanya gadis itu dalam hati .

"Aduh!" Dia meringis saat mencoba untuk duduk.

"Aduh kepalaku sakit banget!" Bersamaan dengan itu, seseorang terdengar membuka pintu. Derit pintu membuat gadis itu melihat ke arah pintu. 

Seorang pria paruh baya masuk dengan mendorong troli, pria itu berpakaian serba putih. 

"Anda sudah bangun Nona? " Ucap pria itu lembut.

"Saya dimana? Om ini siapa? " Ujar gadis itu lemah.

"Saya dokter Alvian Nona, Anda sedang berada di rumah sakit "

Dokter itu terlihat menyiapkan makanan untuk gadis itu.

"Rumah sakit? apa yang terjadi pada saya dokter? "

"Anda tidak mengingatnya Nona? anda mengalami kecelakaan "

"Aku kecelakaan? jadi mobil itu benar menabrak saya dokter? " Ucap gadis itu yang baru saja mengingat kejadian yang menimpa dirinya. 

"Iya, benar, Nona beruntung Anda memakai helm, jadi benturan itu tidak melukai kepala Nona. Sekarang Nona makan ya!"

"Tapi Dok, kenapa kepala saya sakit?" Angel memegangi kepalanya.

"Jangan terlalu banyak bergerak Nona! rasa sakit itu akan hilang dalam dua tiga hari lagi " Dokter itu menekan tombol disamping tempat tidur gadis itu untuk mengatur posisinya. 

Gadis itu melongo melihat tempat tidur yang dia tempati bergerak memposisikan dirinya, untuk bisa makan dengan tenang. 

"Dok, saya ini di rumah sakit mana? saya belum pernah melihat ruangan rumah sakit seluas dan semewah ini! " Ucap gadis itu sambil memasukkan makanan ke mulutnya. 

"Ini rumah sakit umum, Nona hanya saja... Nona saya rawat di kamar VVIP"

Uhuk uhuk

Seketika gadis itu terbatuk. Bagaimana bisa dia dirawat di ruangan itu? dari mana dia mendapat uang untuk biaya pengobatan dan biaya inapnya? 

"Pelan-pelan Nona!" Dokter itu segera memberikan air minum untuknya.

"Makasih Dokter "

"Anda jangan khawatir Nona, Anda tidak dipungut biaya apapun, saya yang merawat Nona disini. " Dokter Alvian seakan tau apa yang dipikirkan gadis itu 

"Tapi Dokter! "

"Tenanglah Nona, semua biaya Nona sudah ditanggung sama orang yang menabrak Nona waktu itu " Ucap dokter Alvian berbohong. Dia tidak mau gadis itu pergi sebelum benar benar pulih. 

"Oh, gitu ya Dok, baguslah kalo gitu. Tapi, kenapa saya harus dirawat di ruangan ini Dok? " Gadis itu masih bingung, dia tau betul biaya VVIP tentunya merongrong dompet orang itu. 

"Karena orang itu ingin memberikan yang terbaik untuk Nona, sebagai rasa tanggung jawab orang itu " Dokter Alvian duduk memperhatikan gadis itu.

"Berarti Dokter tidak rugi kan merawat saya di sini? " Dia terus bertanya sambil makan. Dia melakukan itu juga agar nasinya bisa habis. 

"Tentu saja tidak, Nona selain karena sudah menjadi tanggung jawab saya orang itu juga memberikan upah yang besar pada saya "

***

Sarah masih terus berusaha untuk mencari Angel, ini sudah menunjukkan pukul delapan malam tapi, gadis itu tak kunjung pulang. Pikirannya di hantui dengan hal-hal buruk yang mungkin saja menimpa gadis itu. Seandainya ponselnya aktif, mungkin dia bisa melacak keberadaan gadis itu. Tapi, sialnya sampai detik ini pun ponsel gadis itu belum juga aktif. 

Farico sudah menghubunginya beberapa kali untuk menanyakan gadis itu. Tak satupun dari mereka yang bisa menemukannya. Delon sangat marah, ini sudah malam, tapi tak satupun yang tau keberadaan gadis itu. Alek dan Riko merasa bingung melihat bos mereka. Sedendam itukah bosnya pada gadis itu, sehingga mereka harus menemukannya? memang belum pernah ada yang lolos dari tangannya.

Satu bulan berlalu, Delon masih terus mencari gadis itu. Segala cara dia lakukan, tapi hasilnya masih tetap sama. Kecewa. Gadis itu menghilang bagai ditelan bumi. Tanpa ada jejak yang tertinggal sebagai petunjuk. 

Sarah juga sudah melaporkan kepada pihak kepolisian, tapi sampai sekarang polisi tidak bisa menemukan gadis itu. Entah dimana gadis itu berada, hanya dia dan Tuhan yang tau. 

Pagi ini Delon bangun karena rasa mual yang tiba-tiba menggelitik perutnya ,,, dia berlari ke kamar mandi dan memuntahkan seluruh isi perutnya. 

"Aku kenapa? kok bisa tiba-tiba mual gini?" Ucapnya mencuci muka. Dia merasa badannya lemah. Dia berusaha kembali ke tempat tidurnya. 

"Aku pengen makan mangga muda"

Dia mengambil ponselnya dan menghubungi Riko. 

"Halo, Bos " Ucap Farico yang sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. 

"Carikan aku mangga muda, aku ingin makan mangga ini sekarang!"

Riko menautkan alisnya mendengar permintaan bosnya. 

"Bos, ini beneran, Bos gak lagi bercanda kan ?" Ujar Riko 

"Apa kamu sudah tuli? aku mau mangga muda sekarang!" Delon langsung membentaknya.

"I iya, Bos" Meski hatinya bimbang, tapi dia tetap mengiyakan. Biar bagaimanapun, ucapan Delon adalah perintah baginya. Dia keluar dari kamarnya bersamaan dengan Alek yang juga keluar dari kamarnya. 

"Kenapa lu? " Tanya Alek melihat Riko seperti ada beban pikiran. 

"Bos minta kita mencari mangga muda, dia ingin makan mangga itu sekarang " Ujar Riko 

"What? mangga muda? tu anak ngidam apa? " Ucap Alex yang juga terkejut mendengar permintaan nyeleneh bosnya.

"Ah, bacot lu cowok kok ngidam "

"Kalau bukan ngidam namanya apa? pagi gini minta mangga muda? lagian sejak kapan bos suka makan yang namanya asam?"

"Iya juga ya, tau ah pokoknya bos minta mangga itu sekarang!" Mereka mengobrol sambil berjalan ke ruang makan. Saat mereka hendak menyuapkan nasi ke mulut, Delon pun menghampiri mereka. 

"Lho, bos belum siap? baru bangun? " Tanya Alek yang melihat Delon masih menggunakan piyama tidurnya. 

"Mana mangganya? " Bukannya menjawab pertanyaan Alek, dia justru bertanya. Sepertinya, dia sudah kebelet banget makan mangganya. 

"Belum, Bos kita pengen sarapan dulu " Jawab Riko 

"Apa kalian ingin membunuhku? bukankah sudah kukatakan aku ingin makan mangga itu sekarang?" Delon sangat geram melihat kedua sahabat sekaligus bawahannya yang sepertinya menganggap remeh permintaannya. 

Episodes
1 Emosi
2 Gadis langka
3 Hilang
4 Ngidam
5 Rahasia
6 Kejutan menyakitkan
7 Hamil
8 Kembali
9 Bertemu
10 Galau
11 Wisuda
12 Keputusan yang pahit
13 Berpisah
14 Keputusan
15 Menikah
16 Kebersamaan
17 Terharu
18 Kehangatan
19 Tamu
20 Hampir Jatuh
21 Pergi
22 Menginap
23 Perhatian
24 Amarah Juan
25 Nyanyian menyayat hati
26 Sabar
27 Oatmeal
28 Berlomba
29 Tragedi
30 Happy reading
31 Emosi Juan
32 Cemburu
33 Malaikat kecil
34 USG
35 Ngambek
36 Kecebong
37 Mencari dalang
38 Kenalan
39 Kehangatan
40 Tunangan
41 Villa
42 Perhatian Mertua
43 happy reading
44 Kebas
45 Kantin
46 Maaf
47 Gloria
48 Menunggu
49 Kekhawatiran Elisabeth dan suaminya
50 Rumah pohon
51 Dia lagi
52 Griya tawang
53 Mantan pertama
54 Dilema
55 Happy reading
56 Dalam bahaya
57 Satu tamparan
58 Tak terduga
59 Aku tidak tau
60 Rumah kosong
61 Selamat
62 Video
63 Tertangkap
64 Tujuh bulanan
65 Main solo
66 Ciuman pertama
67 I love you
68 Gadis berbahaya
69 Pria masa kecil
70 Kumat
71 Menjadi abu
72 Happy reading
73 Direndahkan
74 Tidak ada apa-apa
75 Calon istri
76 Jangan marah
77 Pria sejati
78 Pernikahan Alek
79 Tanda
80 Maafkan
81 Pengganggu
82 Frans
83 Honeymoon
84 Ingin
85 Sentuhan
86 Aku mencintaimu
87 Menerima
88 Happy reading
89 Sesal tiada guna
90 Pengantin pengganti
91 Dia milikmu
92 Aku benci penghianat
93 Usil
94 Emosi Riko
95 Gegana
96 Nasihat
97 Wilona
98 Obat
99 Manja
100 Kanker usus
101 Kehilangan
102 Berduka
103 Happy reading
104 Seorang gadis
105 Happy reading
106 Keseruan
107 Membesuk
108 Menolak
109 Licik
110 Berbohong
111 Kegagalan
112 Saling menggoda
113 Pertemuan
114 Kunjungan
115 Khawatir
116 Tertipu
117 Menggoda
118 Salah paham
119 Bahagia
120 Kabar bahagia
121 Tidak disangka
122 Happy reading
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Emosi
2
Gadis langka
3
Hilang
4
Ngidam
5
Rahasia
6
Kejutan menyakitkan
7
Hamil
8
Kembali
9
Bertemu
10
Galau
11
Wisuda
12
Keputusan yang pahit
13
Berpisah
14
Keputusan
15
Menikah
16
Kebersamaan
17
Terharu
18
Kehangatan
19
Tamu
20
Hampir Jatuh
21
Pergi
22
Menginap
23
Perhatian
24
Amarah Juan
25
Nyanyian menyayat hati
26
Sabar
27
Oatmeal
28
Berlomba
29
Tragedi
30
Happy reading
31
Emosi Juan
32
Cemburu
33
Malaikat kecil
34
USG
35
Ngambek
36
Kecebong
37
Mencari dalang
38
Kenalan
39
Kehangatan
40
Tunangan
41
Villa
42
Perhatian Mertua
43
happy reading
44
Kebas
45
Kantin
46
Maaf
47
Gloria
48
Menunggu
49
Kekhawatiran Elisabeth dan suaminya
50
Rumah pohon
51
Dia lagi
52
Griya tawang
53
Mantan pertama
54
Dilema
55
Happy reading
56
Dalam bahaya
57
Satu tamparan
58
Tak terduga
59
Aku tidak tau
60
Rumah kosong
61
Selamat
62
Video
63
Tertangkap
64
Tujuh bulanan
65
Main solo
66
Ciuman pertama
67
I love you
68
Gadis berbahaya
69
Pria masa kecil
70
Kumat
71
Menjadi abu
72
Happy reading
73
Direndahkan
74
Tidak ada apa-apa
75
Calon istri
76
Jangan marah
77
Pria sejati
78
Pernikahan Alek
79
Tanda
80
Maafkan
81
Pengganggu
82
Frans
83
Honeymoon
84
Ingin
85
Sentuhan
86
Aku mencintaimu
87
Menerima
88
Happy reading
89
Sesal tiada guna
90
Pengantin pengganti
91
Dia milikmu
92
Aku benci penghianat
93
Usil
94
Emosi Riko
95
Gegana
96
Nasihat
97
Wilona
98
Obat
99
Manja
100
Kanker usus
101
Kehilangan
102
Berduka
103
Happy reading
104
Seorang gadis
105
Happy reading
106
Keseruan
107
Membesuk
108
Menolak
109
Licik
110
Berbohong
111
Kegagalan
112
Saling menggoda
113
Pertemuan
114
Kunjungan
115
Khawatir
116
Tertipu
117
Menggoda
118
Salah paham
119
Bahagia
120
Kabar bahagia
121
Tidak disangka
122
Happy reading

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!