3. Anxiety

Aeris berjalan mengikuti langkah kaki ayahnya. Matanya secara terang-terangan melirik rumah yang besar di depannya. Dalam hatinya dia bertanya-tanya, siapa si pemilik rumah tersebut. Aeris yang sejak kecil tinggal di kota kecil hanya bisa merasa takjub.

“Antar Aeris ke kamarnya,” ucap sang ayah.

Dua pengawal di sisi kanan dan kiri Aeris langsung mengantar Aeris di sebuah ruangan yang dinamakan kamar.

“Kamar ini besar sekali,” ucap Aeris.

Aeris berjalan di tengah kamar lalu mengintari kamarnya guna untuk menelisik setiap sudutnya. Aeris melirik sekilas bayangannya yang terpantul di jendela kaca yang terpasang di sisi kanan kamarnya.

“Ini benar-benar cantik tapi apakah aku dikurung di sini selamanya?”

Dengan kening berkerut tidak suka, Aeris mengempaskan punggungnya di ranjang.

“Nona!”

Pintu tiba-tiba terbuka dengan suara memanggil namanya membuat Aeris terkejut. Aeris langsung terbangun dan menoleh ke arah pintu.

“Nona, ini saya bawakan teh. Apakah nona mau meminumnya sekarang?”

“Ah, Rose???!!!! Kamu ada di sini?”

“Ya, semenjak nona melarikan diri. Saya juga ikut serta mencari nona.”

Aeris memikirkan sesuatu. Ibunya Rose dan Rose sudah sejak lama bekerja di keluarganya mungkin dia mengetahui sedikit sesuatu tentang rumah ini.

“Rose, ayo kita minum bersama,” ucap Aeris sambil tersenyum.

“Ah, baiklah.”

Rose menuangkan teko yang berisi teh di cangkir Aeris, dia juga menuangkannya untuk dirinya sendiri.

Rose tiba-tiba melihat ke arah Aeris. Wanita itu begitu kagum dengan kebaikan Aeris, tidak banyak majikan yang memperbolehkan seorang pelayan minum teh bersama layaknya sebagai teman.

Aeris bahkan sama sekali tidak terlihat sebagai anak bangsawan kaya. Penampilannya sangat sederhana seperti gadis desan meskipun begitu, Aeris mempunyai kecantikan yang luar biasa.

“Rose!!”

Rose yang baru saja menyeruput tehnya langsung tersedak karena panggilan Aeris yang tiba-tiba.

“Uhuk..uhukk..uhukkk.”

“Apakah kamu baik-baik saja?” Tanya Aeris.

“Iya nona, saya tidak apa-apa.”

“Ah, iya Rose. Aku ingin bertanya.”

“Nona ingin bertanya apa?”

“Kamu dan ibumu sudah lama bekerja di keluargaku jadi kamu pasti tahu sedikit tentang keluargaku. Aku yang dibesarkan di kota kecil bersama nenek sejak kecil sama sekali tidak tahu tentang kota besar ini.”

“JIka nona tidak tahu tentang kota besar ini, kenapa nona kabur ke sini?”

“Aku hanya ingin menghindari perjodohan menyebalkan itu! Ayah datang dari kota lalu tiba-tiba memaksaku menikah dengan orang yang tak aku kenal. Siapa yang tidak marah dan ingin melarikan diri? Tapi itu bukan poinnya sekarang. Yang ingin aku tanyakan, siapa pemilik rumah ini?”

Rose tampak terkejut mendengar pertanyaan Aeris.

“Nona, benar-benar tidak tahu”

Aeris langsung menggeleng pelan.

“Ya ampun!” Rose langsung salah satu tangannya di kepalanya sambil menggeleng. “Nona ini adalah kediaman ayah nona sendiri. Tuan Asher Lannister.”

“Apa? Apakah ayahku sekaya itu?” Kejut Aeris.

“Saya paham betul jika nona tidak tahu apa-apa karena nona tinggal bersama nenek nona di kota kecil. Ah iya nona, apa nona ingin jalan-jalan?”

“Hm jalan-jalan?”

“Nona pasti masih merasa asing dengan kota ini jadi saya akan mengantarkan nona ke berbagai tempat yang bagus.”

“Aku sudah jalan-jalan sendirian kemarin lagi pula ayah tidak akan membiarkanku pergi,” ucap Aeris lesu.

Rose yang tadinya semangat ikut merasa lesu.

“Tapi jika tidak ketahuan itu tidak akan menjadi masalah,” ucap Aeris sambil tersenyum.

“Nona!!!!”

...…....

Aeris dan juga Rose benar-benar keluar rumah secara diam-diam. Palarian kali ini berhasil. Mereka menelusuri tempat-tempat terkenal dan ikonik. Seperti taman yang selalu ramai dengan orang-orang.

“Nona sudah melihat air mancur ini kan?”

“Iya, ah indahnya.”

“Ah, iya nona sebelah sana adalah hotel yang paling terkenal. Aku dengar dari pengawal, nona ditemukan di sana sedang menginap?” Tanya Rose.

“Ya, harusnya aku menginap di motel saja agar ayah tidak bisa menemukanku.”

Aeris memandang hotel tempatnya menginap. Lalu matanya mengamati sebuah mobil mewah yang berhenti di depan hotel tersebut. Pintu dibuka oleh seorang penjaga. Sebuah sepatu kulit langsung tampak terlihat.

Lalu sosok pria tampan memakai setelan jas langsung membuat kedua pupilnya membesar. Aeris sama sekali tertarik dengan pria itu sampai-sampai dia tidak memperhatikan Rose yang sedari tadi berceloteh mengenai kafe terkenal yang sering dikunjungi oleh anak-anak muda.

“Pria itu…pria yang waktu itu kan?”

Rose yang curiga Aeris tidak menyahutinya langsung terkejut melihat perhatian Aeris. Wanita itu langsung membuat benteng pertahanan dengan tubuhnya sendiri. Kedua tangannya dia rentangkan guna untuk menutupi garis pandang Aeris pada pria itu.

“Tidak boleh!!!”

“Rose???”

“Benar nona, saya tahu memang enak dipandang. Saya sangat memahami perasaan nona.”

Wajah Aeris kontan merah padam hingga ke akar rambut. Sambil bergumam tak jelas, Aeris terpaksa mengikuti langkah kaki Rose yang mendorongnya jauh dari tempat itu.

“Nona tidak boleh! Pokoknya kalau pria itu sama sekali tidak boleh. Bahkan nona tidak boleh meliriknya?”

“Apa pria itu sangat jahat?” Tanya Aeris.

“Bukan cuma jahat saja. Dia itu psikopat. Jika nona dekat-dekat dengannya nona akan mati.”

...…....

“Aku tidak mau ikut!!”

“Aeris, kamu harus ikut ke pesta itu. Sekarang kamu sudah berada di kota, ayah akan memperkenalkanmu sebagai putri Lannister!!” Ucap Asher, ayah Aeris.

“Tapi ayah, aku tidak pernah ikut ke pesta. Di sana pasti banyak orang-orang, aku tidak suka dengan keramaian.” Aeris mengatakannya sambil menunduk. Dia takut akan ada banyak pasang mata yang melihatnya dan itu membuatnya tidak nyaman.

“Tenang saja Aeris, ibu akan berada di sampingmu.” Elodie menggenggam tangan putrinya untuk memberikan kepercayaan dan ketenangan.

“Ibu….”

Elodie tersenyum dan itu sukses membuat hati Aeris yang semula gelisah menjadi lebih tenang.

Gaun yang disiapkan oleh ibunya benar-benar pas dan cocok untuk Aeris. Aeris begitu canti dalam balutan gaun putih berenda. Kecantikan alami yang dia tonjolkan membuatnya lebih elegan dan terlihat mewah.

Dalam perjalalanan Aeris merasa gelisah. Kegelisahannya semakin meninggi dan keinginan untuk kabur semakin terasa. Namun sepertinya sudah terlambat saat sang sopir menghentikan laju mobil mereka.

“Kita sudah sampai Tuan.”

Aeris mengikuti kedua orang tuanya. Saat pintu terbuka, Elodir melirik putrinya yang terlihat gemetar.

“Tidak apa-apa Aeris,” ucap Elodie.

Semua orang seakan teroana melihat kecantikan Aeris.

“Wah, dia sangat cantik.”

“Apakah dia putri dari keluarga Lannister?”

“Tapi bukankah putrinya kabur saat pernikahan.”

“Aku mendengr yang kabur adalah putri tertuanya dan kabar yang beredar keluarga Lannister mencoretnya dari keluarga.”

“Aeris, ayah dan ibu akan bertemu dengan rekan kerja. Kamu bersenang-senanglah,” ucap Elodie.

“Tapi ibu…”

Aeris melihat kedua orang tuanya sudah menghilang dari balik kerumanan. Aeris ingin mengikutinya namun kakinya tiba-tiba terpaku. Napasnya mulai sesak, badannya mulai keringat dingin, tubuhnya lemas.

Aeris memgalami anxiety disorder. Anxiety disoder adalah gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas dan takut berlebih.

“Aku tidak bisa bernapas?” Gumam Aeris.

“Kenapa dia? Kenapa dia tiba-tiba diam begitu?”

Aeris ketakutan.

Pintu tiba-tiba dibuka menampilkan sosok Killian.

“Ada apa dengan wanita ini?”

Killian menelisik setiap tubuh Aeris dan dia mendapatkan sesuatu yang tidak beres. Tubuh wanita itu gemetar, terhuyung dan sempoyongan.

Killian langsung menangkap tubuh Aeris sebelum tubuh itu benar-benar terjatuh.

Dalam dekapannya Killian bisa merasakan tubuh Aeris yang gemeter dan napasnya tersenggal.

“Kamu tidak bisa bernapas dengan normal..”

Melihat Killian sedang memeluk seorang wanita, membuat orang yang di sana ramai-ramai berbisik.

“Bernapaslah dengan pelan-pelan,” ucap Killian berbisik.

Aeris pun mengikuti perintah Killian. Dia bernapas dengan pelan-pelan.

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

5🌹buat kak author

2024-05-10

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Kasian Aeris, apa.mungkin karena kelamaan tinggal terpisah dari org tuanya

2024-05-10

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Wah si Rose...😁

2024-05-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!