Setelah mengantarkan Ario ke sekolah, akhirnya dia sampai di rumah sakit tempat dia menjadi salah satu petugas kebersihan di situ.
Rumah sakit Pelita Kasih tempat dia mencari sesuap nasi dan merajut asa.
" Ibu seperti biasa saya titip kue kue ini ya! " kata Nadia sambil meletakkan dagangannya di meja kantin.
" Iya Nad taruh saja di situ. Kalau boleh besok dibanyakin ya lempernya karena banyak yang suka dan ini sisa uang yang kemarin." jawab ibu Sri si empunya kantin sambil menyerahkan uang puluhan ribu.
"Ia Bu, terimakasih ibu saya permisi dulu karena saya harus bekerja tidak enak kalau saya terlambat." Nadia pergi dan dia tidak sadar kalau sedari tadi ada yang sedang memperhatikan dia dari jauh.
" Dokter Marino ... Dokter dinas malam ? " sapa salah satu perawat pada Marino yang sedang menyeruput kopi panasnya.
" Iya " jawabnya singkat dan padat.
" Pantesan pagi - pagi sudah di kantin. " ucap perawat itu.
" Iya ... Saya lapar makanya saya kesini ."
" Dok disini kue lemper nya enak loh dok ... Dokter Marino sudah coba? "
" Belum saya belum coba. " jawab Marino jujur.
" Bu ... lemper nya dong dan teh hangatnya." pinta perawat itu pada ibu kantin.
" Baik tunggu sebentar ." si ibu kantin pun mengantarkan pesanan si perawat itu.
" Ini dok coba di cicipi rasanya enak banget ." kata perawat laki-laki itu sambil mengangkat jempol nya ke udara.
Marino pun memakannya dan benar saja rasanya memang enak begitu pula dengan kue kue lainnya.
" Bagaimana enakkan Dok? "
" Iya enak. " Marino manggut-manggut.
" Apa kata saya. "
" Ya sudah karena kamu benar saya traktir kamu deh ... " kata Marino.
" Padahal saya yang mau traktir dokter kenapa jadi dokter yang traktir." kata perawat itu jadi tidak enak hati.
" Ahh tidak apa-apa lagian saya mau pesan lagi untuk dibawa ke rumah ... Siapa tahu ibu saya juga suka. "
" Ooh begitu ... Terimakasih ya dok atas traktiran nya. "
" Sama - sama. " Marino memesan kue kue buatan Nadia untuk dibawa pulang.
Sesampainya di rumah Marino langsung memberikan kue kue itu ke ibunya dan tidak disangka penilaian Marino dan ibu Emi sang Mama sama. Ibu Emi juga mengatakan kalau kue kue buatan Nadia memang enak.
" Kamu beli dimana Rino kue ini? " tanya ibu Emi.
" Di kantin rumah sakit Ma. " jawab nya sambil berlalu dan masuk kamar.
" Kapan - kapan Mama mau pesan untuk arisan ahh. "
" Boleh ma ... Nanti aku yang pesan kan, Mama bilang saja ke Rino. "
" Ok nanti tolong bantu Mama pesan kan ya! " seru ibu Emi yang terus menikmati kue kue buatan Nadia itu.
" Beres Ma ... Aku mau mandi dulu karena aku mau kerumah sakit ada operasi nanti siang Ma." kata Marino sambil menutup pintu kamar.
...****************...
Selesai melakukan operasi Marino ke kantin untuk sekedar minum teh setelah lelah berkutat di ruang operasi tidak di sangka dia melihat Nadia dan Bary sahabat Rino sewaktu kuliah.
" Ini surat cerai kita mulai hari ini kita resmi tidak lagi menjadi suami istri. " Bary menyerahkan surat putusan perceraian dari pengadilan agama.
" Iya mas ... Aku juga berdoa semoga pernikahan kamu langgeng sampai maut memisahkan. " kata Nadia pada mantan suaminya itu.
" Terimakasih. Ohh ya aku pulang dulu salam sama anak kamu. " kata Bary ketus.
" Iya mas ... Nanti salam kamu aku sampaikan pada Ario."
" Ya sudah karena urusan kita sudah selesai aku permisi pulang dulu." Bary berpamitan pada Nadia.
" Aku juga mau jemput Ario sekolah mas aku duluan mas. " Nadia berjalan dengan sangat terburu-buru sampai sampai dia tidak melihat sosok Marino ada di kantin yang sama.
Marino yang melihat Nadia sudah pergi dari kantin itu pun langsung beranjak mendekati sahabat nya
" Bary " sapa Marino pada sahabatnya itu.
" Marino ini benar kamu? " kata Bary yang tidak percaya bisa bertemu dengan sahabat lamanya itu.
" Iya ini aku. "
" Kamu kerja di sini Rino? "
" Iya aku kerja di sini. "
" Wah akhirnya sahabat aku bisa juga jadi dokter sesuai dengan impiannya. "
" Bukan impian aku tapi impian Papa aku. Ahh ... Kamu yang hebat sekarang jadi pengusaha yang sukses dan bisa menikah dengan gadis impian kamu. " kata Marino membalas pujian sahabatnya itu.
" Ahh kamu salah Rino aku ke sini justru untuk memberikan surat cerai pada Nadia karena ternyata Nadia sudah membohongi aku selama ini. " kata Bary dengan rasa sedih.
" Kenapa dengan Nadia? " Marino penasaran.
" Iya Nadia pacar aku yang juga sahabat kamu dan aku nikah sama dia karena malam perpisahan itu. Ahh ... Kamu pasti tahulah cerita nya. "
" Ia aku tahu cerita nya. Tapi yang jadi pertanyaan kenapa kamu cerai dari Nadia bukannya Nadia itu wanita yang sangat penting dalam hidup kamu dan kamu sangat mencintai dia? " Marino tidak percaya karena Marino tahu betul Bary dan Nadia saling mencintai.
" Kamu tahu sejak kejadian malam itu besoknya kami di nikahkan dan pernikahan kami begitu bahagia karena aku pikir, dia menyerahkan kesuciannya hanya untuk aku seorang. Tapi, ternyata dia tidak lebih dari wanita kebanyakan yang tidak mampu memberikan kehormatan hanya untuk suaminya. Aku telah dia tipu mentah-mentah. "
" Berarti kau tidak benar-benar mencintainya tapi kau hanya cinta kesuciannya saja?" senyum sinis Marino terbit dibibir nya.
" Mungkin kalau untuk sifat aku bisa terima tapi kalau soal yang satu itu aku tidak bisa terima .. Apalagi .... " tegas Bary.
" Apa lagi apa? " Marino semakin penasaran.
" Apalagi aku harus membesarkan Ario anak kami itu yang ternyata bukan hasil dari benih aku Rino. Sekarang aku tanya jika kamu diposisi aku bagaimana apa kamu masih mau bertahan dengan pernikahan dusta ini? "
" Tidak mungkin dulu kamu cerita ke aku kalau kamu lihat bekas darah kalau Nadia masih suci di sprei kamar hotel itu " kata Marino ingin tahu.
" Iya awalnya juga aku mengira bahwa Ario itu anak aku dan aku yang pertama kali melakukan itu pada Nadia ... tapi ternyata aku salah aku hanya bertanggung jawab pada sesuatu yang aku sendiri tidak pernah lakukan. Parahnya lagi hal itu aku ketahui setelah kecelakaan yang membuat Ario perlu banyak darah ternyata darah kami tidak ada yang cocok darah aku A sedangkan Nadia O dan darah Ario B tidak perlu tes DNA pun aku tahu dia bukan darah daging aku. Setelah kejadian itu aku minta kepada Nadia untuk menikah lagi, tapi dia tidak mau dan di minta bercerai jadi sekarang kami resmi bercerai dan aku kesini untuk memberikan surat cerai kami pada Nadia. "
Marino yang mendengar penjelasan dari Bary semakin merasa bersalah.
" Aku pergi dulu ya Rino aku harus kembali ke kantor karena aku ada meeting. " pamit Bary pada sahabatnya itu.
" Ok." jawab Rino.
" Lain kali kita ketemu ... Aku minta no telepon kamu biar kita atur jadwal untuk hangout bareng." kata Bary.
" Boleh ini no aku. "
" Terimakasih aku pergi dulu. "
" Iya aku juga mau pergi karena aku masih ada kerjaan."
...****************...
" Ya Allah kenyataan apa lagi ini ternyata apa yang aku lakukan waktu itu telah membuat dirinya semakin menderita. Astaghfirullah maafkan aku ya Allah " Marino begitu frustasi mendengar kenyataan wanita yang sebenarnya dia cintai dari dulu harus bercerai dengan laki-laki yang sangat dia cintai karena keegoisannya.
" Aku memang manusia pengecut manusia brengsek dan tidak bertanggung jawab " Marino memukul kepalanya ke setir mobil.
" Aku mau ikuti Nadia. " ucapnya lagi sambil memperhatikan Nadia dari jauh.
Ternyata Marino sengaja ingin mengikuti Nadia pulang ke rumah nya dan setelah tahu dimana rumah Nadia Marino pulang.
...****************...
Pagi sebelum ke rumah sakit Marino menunggu Nadia dan Ario keluar dari dalam rumah kontrakannya dan benar saja wajah Ario sangat mirip dengan dirinya sewaktu kecil.
" Subhanallah dia memang anak aku dia sangat mirip dengan aku." kata Marino sambil meremas stir mobil.
" Maafkan Papa sayang Papa telah membuat kamu dan Mama kamu sengsara ... Papa akan tebus semua kesalahan Papa pada kalian " kata Marino pada dirinya sendiri.
Marino memperhatikan Nadia dan Ario dari kejauhan dan Marino terus mengikuti Nadia yang mengantar kue kuenya ke warung-warung dan kantin kantin sekolah.
Marino tidak menyangka bahwa gadis yang dia cintai bisa hidup menderita seperti saat ini dan itu karena ulah dari keegoisannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Amora Silalahi
alurnya tidak bertele-tele
2024-02-14
0
Prisma Danniyah
makin kesini makin ok
2024-02-13
0
Niken Dwicahyani
sangatttttt2 menarikkkk ceritanyaaa😘😘
2024-02-12
0