Bab 2 Tidak mau menikah

" Rino kenapa kamu begitu pada Naumi? Ingat nak umur kamu sudah berapa sekarang? Ingat nak kamu sudah tidak muda lagi kamu sudah tiga puluh lima tahun Rino. " ibu Emi memperingatkan anak tunggalnya itu.

" Aku tahu Ma ... tapi aku tidak mau salah pilih pasangan nanti aku malah semakin banyak berbuat dosa. "

" Maksud kamu dosa apa? Mama tidak mengerti ? "

" Aku tidak mau menikah karena pengaruh umur dan aku juga mau menikah hanya satu kali seumur hidup ma. "

" Kalau kamu tidak buka hati bagaimana bisa? "

" Jodoh itu sudah ada yang ngatur ma. "

" Pokoknya Mama tidak mau tahu kalau tahun ini kamu tidak punya istri kamu harus mau menikah dengan Naumi, itu mau Mama. "

" Ok aku setuju tapi sebelum satu tahun jangan Mama coba coba untuk menjodohkan aku dengan wanita mana pun."

" Ingat sayang umur kamu itu tidak muda lagi. "

" Iya Ma ... Sudahlah ma aku mau mandi atau Mama mau mandikan Rino lagi seperti dulu waktu Rino kecil. "

" Apa - apaan sih kamu? "

" Ya sudah Mama keluar dong dari kamar Rino."

" Iya iya Mama keluar. " ibu Emi langsung keluar dari kamar anaknya itu.

...****************...

" Assalamu'alaikum. "

" Waalaikumsalam Mama."

" Kamu sudah makan Ario? "

" Belum ma Ario nunggu Mama."

" Kamu pasti sudah lapar... Mama mandi dulu ya biar kita makan karena Mama bau asam ."

" Iya Ma sembari Mama mandi aku beresin meja makannya ya ma. "

" Terimakasih sayang kamu memang anak yang baik."

...****************...

" Nadia maafkan aku menjadi lelaki kurang ajar dan pengecut dan aku minta maaf karena aku sudah menghancurkan masa depan kamu." Marino bermonolog sambil melihat foto Nadia

 yang sedang mengenakan pakaian SMA.

" Aku akan memperbaiki semua walaupun begitu sulit kamu mau menerima maaf aku " lagi lagi Marino bermonolog.

" Rino. "

" Ya ma. "

" Ayo makan nak, nanti kamu masuk angin kalau terlambat makan. Tidak lucu tahu kalau dokter sakit."

" Iya ma. "

Di meja makan sangat hening hanya terdengar suara sendok garpu saling beradu.

" Pa ... Rino mau mendengar usulan Mama" kata ibu Emi sang Mama.

" Maksudnya? " Pak Nugraha bingung maksud pembicaraan istrinya.

" Katanya kalau dalam setahun ini Rino tidak juga mendapatkan calon istri maka Rino setuju dijodohkan dengan Naumi "

" Benar itu Rino "

" Iya Pa tapi dalam setahun ini dan Mama tidak boleh menjodohkan aku dengan siapa pun." Marino menekankan pada kedua orang tuanya terlebih kepada ibu Emi mamanya.

" Iya Mama paham sayang setidaknya Mama dua tahun ke depan sudah dipanggil nenek ... coba kalau kamu menikah dari dulu dan tidak ambil dokter spesialis pasti cucu Mama sudah besar dan sudah bisa mama suruh ambil minum Mama aduh senangnya."

" Apa sih ma menghayal nya ketinggian. " protes pak Nugraha pada sang istri.

" Ya kan benar Pa , ini semua gara gara Papa dengan minta Rino untuk menyelesaikan spesialisnya di luar negeri dan dia harus bekerja dirumah sakit Papa. Coba Papa tidak suruh begitu pasti kita sudah punya cucu dan rumah ini tidak sepi "

" Yang penting dia mau menikah saja sudah disyukuri saja ma. " kata pak Nugraha pada istrinya.

Marino hanya menggeleng melihat kehebohan orang tuanya itu yang selalu mempersoalkan tentang dirinya yang belum juga menikah.

" Sudah ya Ma Pa aku mau tidur dulu, aku kecapean karena tadi banyak pasien "

" Ok sayang assalamualaikum."

" Waalaikumsalam Ma Pa " jawab Rino.

Di dalam kamar Marino terbayang dengan dosa besar yang pernah dia buat dan selama tujuh tahun ini dia lebih memilih untuk memperbaiki diri dengan sholat dan juga berbagi pada sesama.

...****************...

Sementara di rumah kontrakan kecil Nadia masih sibuk dengan adonan kue kue yang akan dia jual besok karena dia juga harus memikirkan biaya pendidikan untuk anaknya karena dia tidak mungkin meminta biaya pendidikan pada Bary. Apalagi harus meminta pada ayah kandung Ario yang dia sendiri juga tidak tahu siapa ayah kandung anaknya.

" Maafkan Mama sayang karena Mama kamu harus menderita. " kata Nadia tanpa sadar air mata Nadia jatuh dan membasahi pipinya.

" Ma ... Mama. " Ario yang melihat Nadia menangis langsung mendekat.

" Iya sayang " Nadia cepat cepat menyeka air matanya yang sempat membasahi pipinya.

" Mama kenapa? Mama nangis ya? " Ario jadi ikut sedih.

" Tidak sayang Mama hanya mengingat sesuatu. " Nadia tersenyum dan terus menyeka air matanya.

" Mama kalau hal itu hanya membuat Mama sedih sebaiknya tidak perlu diingat Ma. "

" Iya sayang nanti Mama tidak usah ingat ingat lagi deh ... Oh ya sayang kamu tidur ya besok kan harus bangun pagi karena harus sekolah."

" Ario mau bantu Mama. "

" Tidak usah sayang Mama bisa sendiri kok lagian tugas kamu hanya belajar."

" Ok Mama tapi Mama jangan kecapean ya Ma ..."

" Iya sayang selesai ini Mama langsung tidur kok "

" Assalamu'alaikum Mama dan selamat malam. "

" Waalaikumsalam sayang mimpi yang indah."

...****************...

Di sebuah kamar mewah Marino juga sedang khusuk memanjatkan doa kepada Allah pemilik segala yang ada di bumi maupun yang ada di surga.

" Ya Allah jika memang aku tidak pantas mendapatkan maaf dari Nadia jauhkan aku dari nya ... Namun jika dosa ini bisa dimaafkan olehnya berikan kami situasi yang memungkinkan aku untuk berbicara kepada nya ... Tentang semua nya aku tidak tahu perbuatan aku dimasa lalu membuatnya menderita. Berikan aku waktu untuk memperbaiki semua nya ya Allah.Kabulkan doa ku ya Allah.Amin "

Setelah berdoa Rino pun pergi tidur dan di saat dia tidur dia bermimpi kejadian yang membuat dia selalu dihantui merasa bersalah " Maaf ... Maaf ... Maafkan aku ... Aku tidak bermaksud untuk membuat kamu menderita."

Karena mimpi itu dia terbangun dari tidurnya dan Marino mengambil sebatang rokok lalu menghisapnya dia duduk di tepi balkon kamarnya dan memandangi langit malam dengan perasaan bersalah yang terus menghantuinya.

" Maafkan aku ya Allah aku mohon bantu aku untuk bisa menghapus dosa dan perbuatan aku di masa lalu ... Aku akan bertanggung jawab atas semua yang pernah aku lakukan pada dirinya " kata Rino sambil menghembuskan nafas dengan asap rokok yang mengepul di udara.

Merokok Marino lakukan untuk menghilangkan rasa stresnya dari pada dia harus menghilangkan dengan minum alkohol atau narkoba Rino memilih untuk merokok walaupun sebenarnya dia tidak begitu suka menghisap benda nikotin itu .

...****************...

Dirumah kontrakan kecil Nadia juga sudah selesai dengan kue kuenya setelah sholat Isya dia ingin pergi tidur dan sebelum tidur dia juga pergi ke kamar tidur Ario dan memastikan Ario sudah tidur. Setelah mengetahui anaknya tidur dia pun masuk ke kamar dan beristirahat.

" Terimakasih ya Allah engkau telah memberikan anak sebaik dan sedewasa Ario pada ku. Tolong bantu aku ya Allah untuk bisa membesarkan Ario dan memberikan pendidikan yang layak pada Ario ... amin ya rabbal Al-Amin." Nadia memanjakan doa untuknya dan anaknya dan Nadia memberikan Ario kecupan manis di dahi putra kesayangannya itu.

" Mama akan terus memperjuangkan kamu sayang tidak sekali pun Mama membuat kamu merasa kekurangan mama akan terus berjuang sekuat tenaga untuk bisa memenuhi segala kebutuhan kamu dan juga akan memberikan seluruh kasih sayang Mama untuk kamu." setelah memberikan ciuman selamat tidur pada Ario barulah Nadia tidur karena besok dia akan kembali dengan rutinitasnya sebagai ibu tunggal yang bekerja sebagai OG dan juga pedagang kue kue basah ke kantin kantin dan juga warung yang ada di sekitar tempat mereka tinggal.

Terpopuler

Comments

Khanza Juliana

Khanza Juliana

wah menang harus ukutin terus ini

2024-02-15

0

Amora Silalahi

Amora Silalahi

wih seru banget

2024-02-14

0

Niken Dwicahyani

Niken Dwicahyani

up dong kaks

2024-02-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!