""Pernikahan bukanlah sebuah perlombaan karena menjalani rumah tangga itu tidaklah mudah.""
Mitha pun mulai bersiap untuk segera pergi ke kantor..
Mitha pun mengenakan blush yang di padukan dengan celana bahan berwarna hitam membuat penampilan Mitha benar benar sempurna..
Setalah bersiap Mitha pun langsung berangkat..
Sesampainya di kantor miliknya Mitha juga langsung di hadapkan dengan banyaknya pekerjaan yang telah menumpuk membuatnya mungkin akan menghabiskan waktu di kantor.
"Selamat pagi Ibu,maaf ini laporan berberapa bulan ini.."ucap sekertaris pribadinya..
"Terima kasih Ayu.."jawab Mitha singkat dan jelas..
Mitha pun mulai fokus mengerjakan semua pekerjaannya yang emang sudah sangat menumpuk,bahkan Mitha juga mengerjakan salah satu proyek besar di Prancis yang sengaja dia lakukan untuk menyibukkan dirinya...
Walupun pada awalnya perusahan Mitha terletak di Singapura namun kini Mitha terpaksa membuka cabang di Jakarta supaya dia tak perlu bolak balik Jakarta Singapura...
****
Di lain tempat..
Heru yang kini telah sampai di kantor pun merasa bingung dengan apa yang harus dia kerjakan terlebih lagi selama ini Heru tak pernah mau belajar untuk bekerja dia lebih suka menghamburkan uang dan menikmati masa mudanya namun setelah dia di paksa menikahi Mitha kehidupannya berubah seratus persen membuat Heru semakin membenci Mitha.
"Gara gara wanita itu aku harus susah,kini aku harus mengerjakan semua pekerjaan yang sangat membuat aku pusing tujuh keliling. Kanapa aku harus capek capek untuk bekerja jika aku bisa menikmati harta Ayah dengan begitu saja.."Heru pun menggerutu di dalam hatinya.
Kini Heru harus benar benar belajar untuk bisa menjadi seorang yang bisa di banggakan. Seandinya saja Heru tahu jika kini status dan derajat Mitha jauh lebih tinggi apalagi Mitha adalah seorang CEO dari beberapa perusahaan besar di manca negara...
Mitha pun menatap kearah laptop miliknya dan di sana dia pun langsung mengerjakan semua pekerjaannya sebelum sore tiba..
"Aku harus segera menyelesaikan semuanya ini dan aku juga harus sudah pulang sebelum Mas Heru dan Ayah pulang.." Mitha pun langsung fokus pada perjalannya dia juga harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin...
Heru pun kini mengambil nafas panjang dan membuangnya secara beraturan dia benar benar merasa bingung dengan apa yang kini ada di depan matanya bahkan kini dia pun menjadi pusing melihat angka angka yang berjejer seperti semut.
"Oh Tuhan kenapa ini kenapa semuanya serasa membingungkan."Heru pun mengambil nafas kasar dan membuangnya dengan berat.
Tiba tiba saja ponsel Heru pun berdering rupanya itu adalah panggilan dari Lisa kekasihnya..
"Mas Heru aku merindukanmu apa kamu gak merindukan aku kenapa sudah dua hari kamu tak menemui aku apa kamu sekarang sudah melupakan aku."wanita itu pun terdengar merajuk...
Heru pun semakin merasa pusing dengan ocehan kekasihnya itu..
"Sayang maafkan aku ya kini aku harus bekerja keras, Ayahku meminta aku untuk berkerja dan mau gak mau aku harus melakukan itu. Nanti malam aku pasti akan datang ke apartemen oke kamu tunggu saja." Heru pun terpaksa berjanji pada kekasihnya bahwa dia akan menemuinya supaya Lisa berhenti berbicara...
Lisa yang telah masuk terlalu dalam di kehidupan Heru pun berhasil membuat Heru merasa bahwa Lisa adalah cinta sejatinya tanpa Heru sadari Lisa hanya sedang memanfaatkan apa yang di miliki oleh Heru.
Pada sore harinya tepat pukul enam sore Heru dan Pak Bambang pun telah sampai di rumah mereka.. Namun keadaan rumah terlihat sepi mungkin karena mereka sedang berada di dalam kamar.
Heru pun masuk kedalam kamar dan tak melihat Mitha di manapun hal itu tentu saja membuat Heru merasa kesal..
"Kemana wanita si**** itu kenapa dia tak ada dimanapun apa jangan jangan dia sedang bersama laki laki lain."Heru pun terlihat begitu kesal entah apa alasannya.
Heru pun menatap jam dinding yang kini telah menunjukan pukul tujuh malam namun Mitha juga belum kunjung pulang.
Tak lama setelah itu Mitha pun pulang dan dia berjalan secara berlahan. Sebelumnya Mitha sudah meminta izin pada Ibu Melda dan Pak Bambang bahwa dia akan pulang terlambat karena sedang mengurus bisnisnya.
"Kamu dari mana saja apa ini kerjaan seorang istri.."ucapan kasar yang di lontarkan olah Heru pun membuat Mitha menatapnya..
"Maaf Mas ada hal yang harus aku urus dan maaf juga karena aku tidak berpamitan sama kamu.."Mitha pun sadar bahwa posisinya sebagai istri tak bisa membuatnya leluasa seperti saat dia masih sendiri.
Belum sempat Heru marah marah tiba tiba saja ponselnya berdering dan itu adalah panggilan telepon dari kekasihnya.
"Iya sayang ada apa?"tanya Heru dengan sangat lembut membuat emosinya seketika menghilang.
Mitha pun masih mematung di ambang pintu dia tak menyangka bahwa sikap suaminya akan semudah itu luluh oleh kekasihnya sedangkan berbicara dengan dirinya seperti mau mengajak perang.
"Baiklah sayang aku akan segera kesana. Iya malam ini aku akan menginap di tempat kamu.."ucapan mesra Heru membuat Mitha merasa risih.
Setelah menutup telfon mata Heru tertuju pada Mitha yang sedang melepaskan sepatu dan juga sedang membuka blues yang dia pakai.
"Aku masih ingin bertanya banyak mengenai apa yang kamu lakukan hari ini. Tapi kamu beruntung karena aku harus pergi menemui kekasihku. Ingat kamu jangan sampai mengadu sama Ayah dan Bunda kalau sampai hal itu terjadi kamu akan habis."
Setelah mengatakan hal itu Heru pun langsung pergi menyelinap dan keluar dari jendela sedangkan Mitha memilih untuk tak peduli dengan apa yang di lakukan oleh Heru...
Mitha pun memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu dan kemudian menjalankan sholat isya... Namun pikiran Mitha masih tertuju pada Heru yang saat ini entah sedang melakukan apa dengan kekasihnya itu..
"Ya Allah aku serahkan semua hidup dan mati hanya kepadaMu. Dan berikanlah jalan yang terbaik untuk setiap urusanku dan berilah aku juga kekuatan untuk menjalani setiap ujian yang telah Engkau gariskan padaku. Ya Allah aku mohon jagalah suamiku dimanapun dia sedang berada amin.."
Mitha pun terdiam sesaat ketika mengingat apa yang telah terjadi antara suami dan selingkuhannya saat ini.. Walupun dirinya berusaha untuk membantah namun hatinya merasakan sakit yang luar biasa bagaimana tidak tak ada satu wanita pun yang mau di duakan. Mitha pun mengakui bahwa dia mencintai Heru namun dia juga menolak untuk mengakui hal itu terlebih lagi sikap Heru yang kasar membuatnya bingung untuk memilih bertahan dengan cinta yang di punya dan merasakan sakit hati yang tidak ada habisnya atau memilih melepaskan dan memulai kehidupan baru jauh dari Heru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Anita Jenius
Lanjutkan ceritanya kak.semangat
2024-04-09
1
YuWie
wong lanang pah po kerja aja gak bisa xuman ngandalin harta bapaknya kok yo mbok cintai mit2
2024-04-04
1
Kar Genjreng
ya kalau sudah ga kuat dan ga mampu menampung rasa sakit lebih baik ambil jalan terbaik, perceraian memang di larang tetapi manusia kan hanya daging dan darah bukan malaikat ,,,jadi lebih baik ,,, berpisah
2024-02-06
0