"Rumah yang indah adalah rumah yang senantiasa di penuhi cinta di dalamnya."
Heru pun langsung memeluk tubuh Lisa untuk mengobati kerinduan dalam hatinya.
"Untuk apa Mas memelukku pergilah peluk saja istri kamu."Lisa pun masih merajuk mengingat penghianatan yang telah di lakukan oleh kekasihnya itu...
Heru pun menceritakan semuanya pada kekasihnya tentang apa yang terjadi..
"Maafkan aku sayang aku terpaksa menikahi wanita itu karena ancaman Papa dan Papa berkata jika aku tak menikahinya maka aku akan di keluarkan dari kartu keluarga dan di coret dari keluarga Sudjatmoko.."
ucapan Heru langsung menarik perhatian Lisa.
"Percayalah aku tak pernah menginginkan pernikahan ini aku terpaksa melakukannya. Kamu tahu jika hanya kamu satu satunya wanita yang sangat aku cintai dan aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu.." bujuk rayu Heru berhasil meluluhkan hati Lisa...
Lisa pun tersenyum sembari menatap kearah kekasihnya itu. Tak lama setalah itu Lisa pun mendekati Heru.
"Berjanjilah bahwa Mas Mas akan selalu setia padaku dan jangan sampai sekalipun Mas berani mencintainya apalagi sampai menyentuhnya." ucapan Lisa langsung membuat Heru menganggukan kepalanya...
"Lupakan saja dia dan untuk apa juga kita memikirkan dia sebaiknya kita nikmati malam ini bagaimana?"Heru pun langsung menerkam Lisa dan selanjutnya kalian tahu sendiri...
Di tempat yang berbeda..
Mitha dia duduk seorang diri di dalam kamar yang sangat besar dia sedang memikirkan keputusannya menikahi Heru apakah itu keputusan yang terbaik ataukah itu keputusan yang salah yang hanya akan menyiksanya luka di dalam hatinya...
Mitha pun mengingat wajah suaminya wajah yang telah membuatnya jatuh cinta jauh sebelum dia mau menerima perjodohan yang telah di atur oleh orang tuanya...
Pada akhirnya Mitha pun hanya bisa menuliskan semua yang tengah dia rasakan saat ini..
Semenjak dia remaja Mitha selalu saja menulis semua hal yang tengah dia rasakan entah itu hal yang bahagia ataupun hal yang sedih dan Mitha selalu saja bisa menyembunyikan semua perasaanya di balik senyumannya...
"Aku tak boleh lemah aku mungkin mencintai Mas Heru tapi aku mencintainya dulu bukan hari ini.. Aku hanya ingin menjalani satu tahun ini dengan damai biarlah dia melakukan apapun yang dia mau dan aku juga akan melakukan apapun yang aku inginkan.."
Mitha pun menghapus airmatanya dan kemudian dia tersenyum,dia pun memilih untuk mendoakan sofa sebagai tempat tidurnya karena dia pun tak ingin di sentuh oleh Heru meskipun dia adalah istrinya..
Fajar pun akan segera terbit dengan cepat Heru pun memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai dia langsung memakinya dan kemudian bergegas untuk pulang kerumahnya...
Heru pun pergi tanpa berpamitan pada kekasihnya pada wanita yang telah memuaskannya malam tadi.
Tepat pukul tiga pagi Heru pun sudah sampai di rumahnya dia pun mengendap masuk kedalam rumah dan dengan langkah cepat dia pun sudah berhasil masuk kedalam kamarnya melalui jendela kamarnya yang sengaja tak dia kunci..
Sesampainya di dalam kamar Heru pun terkejut melihat seorang wanita yang sedang sholat pada pukul tiga dinihari,Heru yang dangkal akan ilmu agama pun tak menghiraukannya walupun dalam hatinya ingin tahu siapakah wanita itu..
Heru pun menatap keatas ranjang di sana sama sekali tak nampak wanita yang siang tadi di nikahi olehnya bahkan tempat tidurnya pun masih rapi seperti biasanya tanpa ada barang yang berpindah sedikitpun..
Heru pun langsung membanting tubuhnya ke atas ranjang dia merasa sangat bahagia karena berhasil menyakinkan kekasihnya...
Ketika sedang sholat samar samar Mitha pun mendengar ada suara langkah kaki,setelah selesai sholat Mitha pun menatap keatas ranjang telah ada seorang laki laki yang tengah berbaring di tempat tidur dia pun tak heran itu pasti Heru..
Setalah selesai sholat Mitha pun langsung menghafal Alquran sembari menunggu waktu sholat subuh tiba,Heru yang merasa terganggu pun bangun dari tidurnya dan duduk di atas tempat tidur.
Suara Mitha sungguh merdu di dalam hati dan telinga Heru sehingga amarah yang tadinya mau dia keluarkan pun di tahannya kembali,setelah itu Heru memilih untuk melanjutkan tidurnya dan membiarkan Mitha untuk mengaji.
*****
Pada pagi harinya Mitha pun langsung menyiapkan sarapan di rumah suaminya itu..
"Selamat pagi Ma..."sapa Mitha ketika melihat Ibu Melda memasuki dapur.
Ibu Melda pun menatap kearah Mitha dan tersenyum..
"Pagi juga Mitha,bagaimana malam pertama kalian apa semuanya lancar?"pertanyaan menohok dari sang Ibu mertua pun langsung membuat Mitha menelan silvanya..
Ibu Melda pun langsung tersenyum melihat perubahan wajah Mitha yang kini nampak sangat canggung..
"Santai saja Mitha,Bunda hanya bercanda saja.. Mitha di mana suami kamu apa dia masih tidur! Dia tak mengatakan apapun kan sama kamu dia gak menyakiti hatimu kan?"pertanyaan Ibu Melda kembali menohok Mitha.
Mitha pun bingung harus menjawab apa,dia sendiri tak mungkin mengatakan hal yang sejujurnya bahwa Mas Heru tak pernah menyentuhnya sama sekali bahkan dengan sangat kejam Mas Heru mengatakan bahwa dia hanya ingin menikah dengan Mitha hanya untuk harta...
"Mitha kenapa kamu bengong sayang? Pasti anak itu berulah lagi ya. Lihat saja nanti biar Bunda bilangin sama dia,dia harus memperlakukan kamu dengan baik.." Ibu Melda sepertinya kesal karena dia sendiri tahu betul watak dari putranya itu..
Mitha pun tak bisa mengatakan apapun namun dia tak ingin memperkeruh suasana sehingga membuat Mitha terpaksa berbohong.
"Mas Heru memperlakukan aku dengan baik kok Ma,Mama jangan khawatir."Mitha berusaha untuk menutupi perlakuan suaminya namun mata Mitha tak bisa membohongi naluri seorang Ibu..
Ibu Melda pun tersenyum sembari menatap kearah Mitha yang sedang membuatkan teh untuknya,Ibu Melda yakin jika putranya tak akan berubah seperti itu karena pada dasarnya anak itu adalah anak yang tak mau mendengarkan apa yang di katakan oleh orang lain dan selalu saja menuruti kehendaknya sendiri....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Kar Genjreng
belum juga apa apa sudah kepingin tak ketok heru,,,oh ternyata heru pernah di tolong Mitha,
2024-02-06
2
Apriyanti
semoga Mitha bisa melawan suami yg gak punya perasaan itu
lanjut thor
2024-01-29
1