bab ⁰³

Sebuah ruangan yang terlihat serba putih di mana Arabella tertidur dengan sebelah tangan yang dipasang selang infus. Tiara tampak prihatin melihat keadaan Arabella yang di penuhi dengan banyak luka.

" siapa yang berani melakukan ini pada mu nak ?, siapa yang tega menganiaya gadis buta seperti mu ?, mereka benar-benar tidak punya hati nurani, mereka sangat kejam "

Tiara mengelus pipi dan rambut panjang Arabella dengan sangat pelan agar gadis buta itu tidak terbangun dari tidur nya.

" bersabarlah putri cantik, suatu saat nanti bahagia akan menyertaimu "

Diluar pintu kepala panti melihat Tiara dan Arabella dengan perasaan yang tenang, semenjak hilang nya Arabella , Tiara tampak sangat panik hingga akhirnya mendengar kabar bahwa ditemukan gadis dengan ciri-ciri yang sama seperti Arabella di bawah kerumah sakit dengan tubuh yang basah dan penuh banyak luka.

Itu pun karena salah satu dokter muda tidak sengaja menemukan nama dan alamat gadis buta itu pada kalung yang di pakainya, kalung itu pemberian Tiara pada saat Arabella ulang tahun ke duabelas tahun.

Setidaknya kalung itu lah yang menyelamatkan hidup Arabella dan mempertemukan Arabella dengan keluarga panti asuhan nya lagi, jika tidak ada kalung itu tidak akan ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi pada Arabella.

Dokter muda yang menolong Arabella masuk kedalam ruang rawat Arabella, dimana ruangan itu hanya dihuni oleh Arabella seorang.

" dia akan baik-baik saja , saat ini dia sangat membutuhkan istirahat yang sangat cukup, dia pasti akan kembali sehat "

" terima kasih Dokter , tapi bisakah kita berada di ruangan yang biasa saja, kami tidak mampu membayar tempat ini "

Dokter cantik muda itu tersenyum manis kepada Tiara, Dokter itu berjalan kearah Arabella dan mengelus rambut Arabella dengan penuh kasih sayang.

" tidak perlu pikirkan berapa biayanya, beri kartu nama saya kepada gadis ini, jika dia sudah siuman nanti "

Mendengar ucapan dari dokter cantik itu membuat Tiara terkejut, dan langsung berdiri,

" terima kasih dokter, terima kasih banyak, saya akan memberikan kartu nama ini kepada Arabella nanti "

Dokter cantik itu tersenyum dengan sangat tulus, Tiara kembali duduk di kursi yang berada di samping tempat tidur Arabella.

Tidak tau mengapa saat melihat Arabella pingsan di pinggir jalan membuat hati sang dokter merasa sakit dan hiba, maka dari itu sang dokter langsung menolong bahkan membiayai semua pengobatan dan perawatan Arabella sampai gadis itu sembuh total.

" Arabella , nama yang sangat bagus "

Ucapan itu keluar dari bibir cantik dokter muda itu dengan sangat pelan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bryan Dominic pria berdarah campuran ini sedang duduk di ruang rapat, kali ini tidak tau mengapa Bryan tidak fokus pada pekerjaan nya, hal itu di ketahui oleh Henry, sekretaris sekaligus sahabat Bryan.

Sementara para karyawan dan karyawati tidak ada yang tau kalau CEO mereka sedang tidak fokus.

Bryan duduk dengan kedua tangan memangku dagu nya, bukan itu saja mata Bryan menatap tajam kearah layar handphone pribadinya.

Disaat itu hujan masih turun dengan sangat deras membuat Bryan berdiri dan berjalan kearah jendela kaca perusahaan miliknya, Bryan seperti mengingat kejadian dua hari yang lalu dimana dirinya mencampakkan seorang gadis , semua yang ada didalam ruang rapat tampak terdiam dan takut saat melihat pemimpin perusahaan nya berdiri.

Henry menarik nafas dan membubarkan rapat, karena jika di teruskan akan membuat rapat tambah berantakan.

" rapat selesai, kalian kembali ke tempat masing-masing "

" baik wakil presdir "

Semua staf yang ikut rapat keluar satu persatu dengan sangat tertib, tidak ada satupun yang mengeluarkan suara bahkan langkah kaki pun tidak terdengar sama sekali diruangan tersebut.

Henry menutup pintu dan mengunci pintu, saat ini kedua pria tampan itu berada di satu ruangan, Henry langsung duduk di kursi dan menatap kerah Bryan.

" rapat selesai , sekarang hanya kita berdua, apa yang kau pikirkan "

" tidak ada, apa kau menemukan wanita sialan itu "

" berhentilah mengalihkan pembicaraan, jawab saja pertanyaan ku yang tadi "

" kau tidak bertanya "

Henry tersenyum miring melihat Bryan yang tampak sedikit tidak tenang, akan tetapi ketenangan Bryan sedikit mengusik pikiran Henry.

" kau masih mencintai wanita itu "

" aku membencinya, wanita murahan itu tidak pantas berada disisi ku "

" kau yakin ingin membunuh wanita itu "

Sejenak Bryan terdiam dan memandang jauh keluar.

" apa kucing itu kedinginan ?, apa dia kesakitan ? , apa kucing itu baik-baik saja ? "

" kucing ..? Kucing yang mana ?, seingat ku, kau paling tidak suka hewan yang berbulu "

" kucing ini lain "

Tanpa sadar Bryan tersenyum lebar, dimana Henry sangat terkejut melihatnya , bisa dikatakan kalau selama Henry mengenal Bryan, pria itu tidak pernah tersenyum kepada siapapun, bahkan pada wanita sialan yang sampai saat ini dicari oleh sahabat nya itu.

Henry berdiri dan berjalan kearah Bryan, Henry menepuk pundak Bryan dengan pelan, membuat Bryan melirik kearah sahabat nya.

" aku jadi penasaran , seperti apa rupa kucing itu ? "

Bryan masih terus melirik sahabatnya, tanpa menjawab pertanyaan dari Henry, Bryan pergi meninggalkan sahabatnya seorang diri didalam ruang rapat.

# aku berharap kau tidak terlalu obsesi akan segala hal yang kau inginkan, terlebih lagi tentang cinta, yang aku kasihan bukan dirimu tapi gadis yang akan bersamamu nantinya #

Henry bergumam dalam hatinya, dan memutuskan kembali bekerja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hujan yang masih terus turun dari pagi hingga malam membuat Bryan tampak sedikit gelisah, Bryan sendiri sampai tidak mengenal dirinya sendiri, tidak seperti biasanya dia tampak gelisah , tapi tidak tau kegelisahan apa yang dialami olehnya.

Bryan hanya merasa ada yang salah pada dirinya, tapi tidak tau apa yang salah, selama hidup Bryan selalu cukup bahkan dirinya tidak merasa ada yang salah atau kekurangan , tetapi setelah pertemuan pertamanya dengan gadis biasa waktu itu membuat hidup Bryan tampak sangat kacau.

Bahkan sampai saat ini Bryan tidak tau siapa gadis itu, seperti ada sebuah dorongan yang menyuruhnya untuk mencari tau dan menyelidiki tentang gadis itu tetapi pikiran Bryan tidak mau melakukan nya, menurutnya gadis itu hanyalah seperti seekor kucing yang tersesat dan butuh perlindungan sesaat tidak lebih dari itu.

Seperti malam biasanya Bryan selalu makan malam di luar, kali ini dirinya makan malam di sebuah tempat mewah yang sangat fantastik harganya, bahkan yang berada berada disana rata-rata kalangan kelas atas.

Apalagi tempat untuk makan malam Bryan adalah salah satu milik Bryan sendiri, Bryan selalu makan bersama Henry dan satu sahabatnya yang seorang wanita yang bekerja sebagai dokter.

" Hallo sayang apa yang sedang kau pikirkan malam ini ? "

" jauhkan tangan mu "

Dokter muda dan cantik itu memasang wajah yang mengejek kepada Bryan, sedangkan Bryan hanya melirik sekilas pada dokter cantik itu.

" Tidak aku sangka pria psycho dan posesif seperti dirimu bisa kacau seperti ini, apa kau sedang jatuh cinta ? "

" jaga mulut mu Bi "

Cetus Bryan pada dokter cantik itu, tetapi dokter cantik itu masih tidak percaya dengan apa yang dirinya dengar dari Henry.

" bisakah kau kasih tau aku , bagaimana rupa wanita yang bisa membuat dirimu seperti ini "

" membosankan , malam ini kalian makan saja "

" Bryan Dominic , apa kau malu ketahuan sedang jatuh cinta "

Teriak Dokter cantik itu saat melihat Bryan berdiri dari tempat duduk nya dan pergi meninggalkan dirinya dan Henry.

" Henry ... tutup mulut wanita gila itu "

" siapa yang kau panggil gila, dasar pria psycho , pria posesif , pria aneh "

" Bianca hentikan , kau tahukan bagaimana jika Bryan kalau sedang bad mood "

Bianca Rosemary adalah nama dokter cantik yang sedang bersama dengan Henry dan Bryan, di usianya yang muda dia sudah menjadi seorang dokter yang sangat hebat, banyak pria yang ingin dekat dan berkenalan dengan dirinya, tetapi selalu diabaikan oleh Bianca.

Bukan hanya itu saja, Henry selalu jadi korban jika ada pria yang ingin berkenalan dengan Bianca , sehingga membuat pria-pria itu langsung mundur secara langsung, karena Henry buka pria biasa.

Tidak ada yang tau siapa jatidiri Henry sebenarnya, kecuali Bryan dan Bianca . jatidiri itu yang membuat Bianca lebih senang menggunakan Henry dibandingkan Bryan. Itu menurut pemikiran Bianca sendiri.

Bagi Bianca jika menggunakan Bryan yang notabene nya pria yang mood nya sangat aneh akan sangat merepotkan.

...****************...

Hallo ... ini aku taya .. aku mulai membuat ulang novel ku di akun baru ya. yang di akun lama telah aku hapus. Sekarang dengan judul yang baru .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!