CH 4 : Niat Jahat

Wanita berjubah hitam itu menatap tajam ke arah Feng Zun, lalu berkata dengan lembut, "Tuan Muda, apakah kamu takut? Atau apakah, kamu menganggapku buruk?"

Feng Zun mengalihkan pandangannya, lalu berkata dengan dingin, "Silahkan terus melakukan apa yang ingin kau lakukan. Namun, jika terjadi sesuatu pada gadis kecil itu, aku jamin kau akan mati dengan mengenaskan."

Pupil mata wanita itu mengerut, seolah pernyataan mendadak ini membuatnya khawatir.

Sesaat kemudian, dia mengerutkan alisnya karena bingung. "Tuan Muda, apa…  yang Anda maksud dengan itu?" 

Feng Zun mengeluarkan sebotol anggur, meminumnya, lalu berkata, "Pikirkan sendiri."

Raut wajah wanita itu berubah tak menentu.

Akhirnya, dia menjauh dari pagar dan meregangkan tubuh. Bibir merahnya sedikit terbuka, dan dia tersenyum cerah. "Baiklah, mari kita tunggu apa yang akan terjadi."

Dengan itu, dia berbalik dan pergi.

Baru setelah dia menghilang dari pandangan, Feng Zun juga pergi. Namun, ketika dia melewati gadis kecil berkuncir itu, dia berhenti.

Feng Zun berjongkok, dan menepuk pundaknya.

"Kakak, apakah ada yang salah?" Gadis kecil itu menatapnya dengan bingung.

"Gadis kecil, kedepannya, ingatlah untuk tidak memulai percakapan dengan orang asing." kata Feng Zun lembut.

Gadis kecil itu bingung, tapi sebelum dia sempat bertanya, Feng Zun sudah pergi.

Seutas benang tipis berwarna hijau pucat melayang di atas telapak tangannya.

Gadis kecil itu tidak tahu, tapi sebenarnya, wanita cantik berjubah hitam sebelumnya, telah meninggalkan parasit yang tidak bisa dilacak, Cacing Iblis Pemakan Jiwa, di dalam tubuh gadis kecil berkuncir, ketika dia membelai pipinya.

Parasit jenis ini secara diam-diam bisa membelenggu jiwa. Sang perapal mantra dapat melucuti jiwa korban hanya dengan satu perintah dalam pikiran.

Itu sangat kejam dan berbahaya.

"Seorang kultivator sesat bercampur dengan keturunan Klan Ular Hantu? Pasti ada sesuatu yang tidak beres disini. Jika tidak salah, sepertinya kesulitan yang dialami oleh Klan Ular Hantu jauh lebih buruk dari yang kubayangkan." pikir Feng Zun dalam hati. 

Parasit berwarna hijau pucat seperti benang itu berjuang terus-menerus dalam genggamannya, tapi tidak peduli seberapa kuat dia berjuang, ia tidak bisa melakukan apapun.

Tidak lama setelah Feng Zun pergi, tetua berambut putih dan berjubah hitam yang mengawasi anak-anak mendekati gadis kecil itu dan berbisik, "Yue Ling, apa yang orang itu katakan padamu tadi?"

Gadis berkuncir itu berkicau, "Kakak itu bilang, aku tidak boleh berbicara dengan orang asing."

Penatua berambut putih dan berjubah hitam tidak menyangka hal itu. "Dia tidak mengatakan apa-apa lagi?"

Gadis berkuncir itu menggelengkan kepalanya.

"Apakah itu berarti ada masalah dengan wanita berjubah hitam tadi?" Penatua itu merenungkannya untuk waktu yang lama, tetapi dia tidak dapat memahaminya, jadi dia mengesampingkan masalah itu.

Pada dini hari, ketika Feng Zun sedang berkultivasi di kamarnya, seseorang tiba-tiba mengetuk pintu. "Penumpang yang terhormat, seseorang meminta saya untuk mengirimkan surat kepada Anda."

Alis Feng Zun terangkat, dan dia membuka matanya. "Masuk."

Dia melambaikan tangannya dan membubarkan formasi yang menutupi ruangan.

Di atas Kapal Menara Awan, setiap paviliun premium dilindungi oleh formasi.

Formasinya bukanlah sesuatu yang mengesankan, itu paling banter hanya untuk kedap suara.

Pintu terbuka, dan seorang pemuda yang tampak seperti pelayan masuk, dia dengan hormat menyodorkan amplop surat dengan kedua tangannya.

Feng Zun membuka amplop itu.

Bang!

Kabut hitam meledak keluar dari amplop, berubah menjadi tengkorak ilusi yang menyerang Feng Zun.

Ia menyerang dalam jarak yang sangat dekat sehingga asap hitam langsung melahap Feng Zun.

Pelayan itu kemudian bangkit setinggi mungkin, dan aura sederhananya tiba-tiba melonjak. Pada saat yang sama, sosoknya berubah, menjadi pria gagah dan tampak kejam.

Ada lambang bunga berwarna merah darah di dahinya.

"Haih, aku pikir orang ini akan sangat merepotkan. Jadi hanya ini kemampuannya? Aku telah memegang jimat itu selama bertahun-tahun. Sayang sekali jika harus menghancurkannya hanya untuk pria lemah seperti dia!" pria itu menggerutu, tampak kesal.

Dia menyaksikan kabut hitam menyelimuti Feng Zun sepenuhnya, dan sulur asap seperti ular masuk ke tubuh Feng Zun. 

Ini adalah Kutukan Asap Hantu yang kejam dan berbahaya. Ketika digunakan untuk menyergap suatu target, itu dapat menimbulkan kerusakan yang sangat fatal, bahkan pada seorang kultivator Alam Immortal Ascension dalam satu serangan!

"Apakah wanita itu yang mengirimmu?" 

Suara tenang terdengar, dan pria gagah itu seketika membeku. Kemudian, tanpa melihat, dia langsung melayangkan pukulan.

Otot lengannya seperti batu besar, dan saat dia meninju, cincin demi cincin cahaya gelap mengembun di sekitar lesatan tinjunya.

Kekuatan tinju itu meledak dengan kekuatan yang cukup untuk menjungkirbalikkan kapal.

Serangan yang ganas dan intens ini sudah cukup untuk membuat seorang kultivator Realm Immortal Ascension berada di ambang kematian, namun sebuah tangan besar berkulit putih tiba-tiba memegangnya dengan mudah.

Kekuatan destruktif dari tinju seketika padam, seperti di telan kekuatan yang tak tertandingi.

Pria gagah itu tidak bisa menahan diri untuk tidak terlihat heran.

Baru setelah itu dia melihat dengan jelas bahwa pemuda berjubah putih, yang baru saja diselimuti Kutukan Asap Hantu masih berdiri.

Ekspresinya bahkan sangat tenang, dan tatapannya acuh tak acuh.

Dia tidak mempunyai sehelai rambut pun yang keluar dari tempatnya.

Krak!

Suara patah tulang terdengar.

Pria gagah itu merasakan tekanan kuat tiba-tiba menimpanya, memaksanya berlutut. Bahkan lantainya, yang ditempa dari besi yang sangat besar, meledak bersamaan dengan benturannya.

Pria gagah itu berteriak, dan butiran-butiran keringat terbentuk di dahinya. Ekspresinya penuh dengan kekhawatiran. "Teman, tolong, tunjukkan belas kasihan!"

Feng Zun tetap duduk, mengelus dagunya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang sebotol anggur.

Dia berkata dengan santai, "Kau jelas-jelas mengincar keturunan Klan Ular Hantu, jadi mengapa menyerangku?"

Ekspresi pria gagah itu berubah, dan dia menjelaskan, "Ini benar-benar salah paham…"

Sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, Feng Zun menjentikkan jarinya.

Slash~

Seberkas pedang qi tiba-tiba muncul, memotong lengan kanan pria itu. Lukanya sangat halus, dan darah segar menyembur keluar seperti air mancur.

Wajah pria itu berkerut kesakitan, dia gemetar dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Aku tidak suka mendengarkan omong kosong." kata Feng Zun.

Pria gagah itu menatap mata Feng Zun dengan ketakutan dan berkata dengan suara gemetar, "Aku tidak akan berbohong padamu, teman. Saya datang kesini atas perintah. Aku… juga tidak tahu kenapa aku disuruh mengincarmu."

"Perintah siapa?"

"Gadis Suci kami."

"Dan kau berasal dari klan mana?"

"Itu…" Pria gagah itu ragu-ragu.

Slash!

Dengan cipratan darah segar, lengan kiri pria gagah itu terjatuh ke lantai. Dia tersentak saat kesakitan melanda dirinya, dan darah mengering dari wajahnya.

"Bicaralah." kata Feng Zun datar.

Napas pria gagah itu bertambah cepat, tetapi matanya bersinar dengan cahaya yang kejam. "Aku akan mati jika berbicara, dan aku juga akan mati jika tidak berbicara, jadi mengapa aku harus bekerja sama denganmu?"

Ketika dia baru saja mengatakan ini, tiba-tiba tanda bunga berwarna merah darah di dahinya menggeliat dengan gila, kemudian melahap roh, esensi, dan qi sepenuhnya.

Bahkan sebelum suaranya selesai bergema di udara, pria gagah itu telah menjadi mayat yang layu.

Sementara tanda bunga merah yang awalnya terpampang di keningnya, berubah menjadi tiga puluh enam bunga roh aneh berwarna merah darah.

Kemudian, kelopaknya membentuk tangan berwarna merah darah, dengan mata vertikal sedingin es di ujungnya.

Bang!

Bunga berwarna merah darah mekar, dan tiga puluh enam tangan yang terbentuk dari kelopaknya, membentuk segel aneh saat tiba-tiba menyerang Feng Zun.

"Segel Teratai Mata Setan? Jadi, dia benar-benar seorang kultivator Iblis Pegar Darah." pikir Feng Zun dalam hati.   

Dia tetap duduk, dan dengan santai dia menyapukan jarinya ke udara.

Garis qi pedang emas yang penuh dengan Genesis dan Intensitas Dao meledak.

Bang!

Segel yang dipadatkan oleh bunga aneh berwarna darah itu hancur dan jatuh seperti hujan.

Kemudian, dengan jentikan dan ketukan jari Feng Zun, mayat lelaki gagah yang layu itu berubah menjadi abu dan menghilang.

Beberapa hartanya tertinggal di lantai.

Feng Zun meliriknya, tapi langsung kehilangan minat.

Pada ranah Immortal, berbagai harta itu akan sangat mengesankan, tetapi hal-hal seperti itu sudah lama tidak lagi menarik minatnya.

Kemudian, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, Feng Zun memulihkan formasi ruangan dan kembali bermeditasi.

Keesokan harinya.

Feng Zun turun dari tempat tidur, lalu berjalan langsung ke atas kapal.

Pertama, dia menikmati sarapan panas di restoran. Kemudian, dia melanjutkan ke dek observasi.

Saat kapal itu melintasi lautan awan, cahaya langit cemerlang, dan lautan awan bergejolak.

Gunung dan sungai bagaikan hiasan yang menghiasi pemandangan alam yang tak berbatas.

Anak-anak yang dia lihat malam sebelumnya saat ini sedang bermain, dan tetua berambut putih dan berjubah hitam itu sedang menonton dalam diam dari jauh.

Ketika dia melihat Feng Zun mendekat, lelaki tua itu ragu-ragu, namun tetap saja mendekat dan berkata dengan suara rendah, "Orang tua ini adalah Penatua Hao An dari Sekte Roh Nether. Bolehkah saya menanyakan nama Anda yang terhormat, Tuan Muda?"

Feng Zun meliriknya. "Namaku tidak penting. Jika ada yang ingin kau katakan, katakan saja."

Hao An tersenyum sedikit canggung, lalu menatap gadis berkuncir tidak jauh dari situ. "Yue Ling itu memiliki bakat bawaan dalam berkultivasi. Dia bibit yang bagus, tapi orang tuanya meninggal saat dia masih kecil. Ketika saya menemukannya, dia sedang mengemis di jalanan. Dia sangat menyedihkan."

"Mm." kata Feng Zun dengan bingung. "Santai saja, aku tidak sedang mencoba untuk merebut murid Sekte Roh Nether kalian."

Hao An menghela nafas, tampak lega, dan mengepalkan tinjunya. "Terimakasih banyak."

Saat itulah gadis kecil berkuncir tiba-tiba berjalan mendekat sambil memegang jujube, yang dia angkat dan berikan kepada Feng Zun. "Ini untukmu, kakak!"

Feng Zun tercengang, "Untukku?"

Gadis kecil itu tersenyum, "Tadi malam, saat kamu mengatakan hal itu, aku tahu kakak mengkhawatirkanku! Tentu saja aku harus berterima kasih!"

Feng Zun tidak mengatakan apapun mengenai hal itu. Dia melihat jujube yang dia tawarkan. Itu biasa saja, tapi dia merawatnya dengan baik. Kelihatannya berkulit tipis dan berair.

"Nak, hanya anak-anak kecil yang makan jujube." desah Hao An. "Cepat, simpan kembali."

Namun, Feng Zun mengulurkan tangan dan menerimanya. "Cara berpikir dan ketulusan hati adalah hal yang baik. Aku akan menerima tanda terimakasihmu ini, gadis kecil."

Dia kemudian mengulurkan tangan dan mengacak-acak rambut gadis itu.

"Kakak, kamu benar-benar orang yang berbeda. Saat aku memberi jujube pada orang lain, mereka tidak menyukainya."

Gadis berkuncir itu berkata sambil tersenyum gembira.

"Itu karena mereka tidak mengerti bahwa yang penting adalah pemikiran dan ketulusan." kata Feng Zun lembut. 

Dia baru saja mengatakan ini ketika sosok ramping dan anggun dalam gaun hitam mendekat dari jauh. 

Ini adalah wanita yang sama yang dia lihat pada malam sebelumnya.

Mula-mula dia menatap gadis kecil berkuncir itu, lalu ke Feng Zun, dan dia melontarkan senyuman menawan. "Tuan Muda, sepertinya Anda perlu mengobrol denganku untuk menghindari kesalahpahaman di antara kita."

Feng Zun merasa ini aneh. Aku tidak menyangka wanita ini berani muncul di hadapanku lagi.

Dia berpikir sejenak, lalu berkata, "Tadi malam, aku sudah mengatakan semua yang ingin kukatakan. Jika kau tidak keberatan untuk mati, maka silakan terus melakukan apa yang ingin kau lakukan."

Nada suaranya dingin dan tidak sopan. 

Senyuman wanita itu menghilang, dan mata indahnya berkilau dengan dingin.

Suasana tiba-tiba tegang dan menindas.

Hao An menegang, dan rambutnya berdiri tegak.

Namun anak-anak yang sedang bermain tidak menyadari hal ini, dan suara permainan serta tawa mereka terus terdengar. 

Terpopuler

Comments

K4k3k 8¤d¤h

K4k3k 8¤d¤h

❤👍🏻❤👍🏻❤👍🏻❤👍🏻❤

2024-03-02

0

K4k3k 8¤d¤h

K4k3k 8¤d¤h

mantab thor lanjut terus update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali

2024-03-02

0

Anita Pradita

Anita Pradita

oh Hao An nama gadis berjubah hitam, yg di cuekin Feng Zun kini berubah dengan mata berkilau dingin & menegang
entah apa yg terjadi dengan mu Hao An

2024-02-04

2

lihat semua
Episodes
1 CH 1 : Menuju Kota Tianyun
2 CH 2 : Yuan Xu
3 CH 3 : Wanita Misterius
4 CH 4 : Niat Jahat
5 CH 5 : Anggota Klan Ular
6 CH 6 : Memusnahkan
7 CH 7 : Kebodohan
8 CH 8 : Pertempuran
9 CH 9 : Menundukkan
10 CH 10 : Akar Masalah
11 CH 11 : Keterlibatan Xuanwu Yang
12 CH 12 : Tiba Di Kota Tianyun
13 CH 13 : Paviliun Menara Langit
14 CH 14 : Kehilangan Kendali
15 CH 15 : Shangtian Liu
16 CH 16 : Token Giok Terakhir
17 CH 17 : Intervensi Jagal Tua
18 CH 18 : Kembalinya Roh Kesembilan
19 CH 19 : Ying Liujiang
20 CH 20 : Hari Ke Lima Belas
21 CH 21 : Kediaman Klan Ular Hantu
22 CH 22 : Konferensi Akbar
23 CH 23 : Tindakan Feng Zun
24 CH 24 : Satu Tebasan
25 CH 25 : Kemunculan Jagal Tua
26 CH 26 : Formasi Pelindung Klan
27 CH 27 : Keganasan Jagal Tua
28 CH 28 : Teknik Familiar
29 CH 29 : Tetua Kedua
30 CH 30 : Kemunculan Yuan Xu
31 CH 31 : Akhir Pergolakan
32 CH 32 : Tanah Terlarang
33 CH 33 : Ruo Li
34 CH 34 : Pedang Jantung Kosmos
35 CH 35 : Tantangan
36 CH 36 : Otw
37 CH 37 : Kota Salju
38 CH 38 : Kota Salju 2
39 CH 39 : Lokakarya Misterius
40 CH 40 : Bertemu Pandai Besi (Revisi)
41 CH 41 : Identitas ( Revisi )
42 CH 42 : Motif Istana Dewa Neraka (Revisi)
43 CH 43 : Tindakan Fengtian Guard ( Revisi )
44 CH 44 : Kaisar Gagak Netherworld (Revisi)
45 CH 45 : Gerbang Dibuka ( Revisi )
46 CH 46 : Gerbang Ilusi (Revisi)
47 CH 47 : Kota Mayat Misterius ( Revisi )
48 CH 48 : Perjalanan Bersama ( Revisi )
49 CH 49 : Tebing Kesedihan ( Revisi )
50 CH 50 : Tebing Kesedihan 2 (Revisi)
51 CH 51 : Little Metropolis (Revisi)
52 CH 52 : Qing Tong ( Revisi )
53 CH 53 : Pertempuran Pecah ( Revisi )
54 CH 54 : Pertempuran 2 (Revisi)
55 CH 55 : Mencari Informasi (Revisi)
56 CH 56 : Negosiasi (Revisi)
57 CH 57 : Lembah Pembunuh Dewa ( Revisi )
58 CH 58 : Tunduk (Revisi)
59 CH 59 : Persiapan Selesai (Revisi)
60 CH 60 : Kemunculan Feng Zun (Revisi)
61 CH 61 : Pecahnya Pertempuran (Revisi)
62 CH 62 : Kejutan (Revisi)
63 CH 63 : Menuju Batu Nisan ( Revisi )
64 CH 64 : Dark Mortal ( Revisi )
65 CH 65 : Tunduk (Revisi)
66 CH 66 : Permintaan Dark Mortal (Revisi)
67 CH 67 : Dewa Neraka (Revisi)
68 CH 68 : Tawaran Dewa Neraka (Revisi)
69 CH 69 : Berakhir (Revisi)
70 CH 70 : Lapisan Pertama (Revisi)
71 CH 71 : Situasi Yuan Yu (Revisi)
72 CH 72 : Kedatangan Feng Zun (Revisi)
73 CH 73 : Jiwa Long Shangdi ( Revisi )
74 CH 74 : Perasaan
75 CH 75 (Revisi)
76 CH 76 : Kembali Ke Kota Salju
77 CH 77 : Rencana Selanjutnya
78 CH 78 : Pertempuran Besar
79 CH 79 : Kuil Rubah (Revisi)
80 CH 80 : Chang Ziyan (Baru)
81 CH 81 : Ancaman (Baru)
82 CH 82 : Kematian Su Yun (Baru)
83 CH 83 : Kematian Tetua Kedua (Baru)
84 CH 84 : Tidak Peduli
85 CH 85 : Raja Kota
86 CH 86 : Akhir Konflik
87 CH 87 : Batu Nirwana Surgawi
88 CH 88 : Kapal Hitam
89 CH 89 : Chong Luwang
90 CH 90 : Sipir Lagi
91 CH 91 : Laut Mati
92 CH 92 : Tanpa Judul
93 CH 93 : Bawahan
94 CH 94 : Tiga Sosok Menakutkan
95 CH 95 : Bertemu Lagi
96 CH 96 : Kucing Oren
97 CH 97 : Lanjut
98 CH 98 : Mencoba
99 CH 99 : Tidak Bisa Tenang
100 CH 100 : Tanpa Judul
101 CH 101 : Setuju
102 CH 102 : Luo Yang
103 103 : Motif Yi Hong
104 CH 104 : Berangkat
105 CH 105 : Menuju Pertempuran
106 CH 106 : Pecah
107 CH 107 : Turun Tangan
108 CH 108 : Sisa Yi Hong Doang
109 CH 109 : Kecurigaan Semua Orang
110 CH 110 : Kuburan Dao
111 CH 111 : Faksi Dari Wild Orion
112 CH 112 : Satu Gerakan
113 CH 113 : Membuat Jebakan
114 CH 114 : Orang Tua Buta
115 CH 115 : Konfrontasi
116 CH 116 : Xuanwu Yang
117 CH 117 : Bertemu Xuanwu Yang
118 CH 118 : Vs Xuanwu Yang
119 CH 119 : Vs Xuanwu Yang 2
120 CH 120 : Vs Xuanwu Yang 3
Episodes

Updated 120 Episodes

1
CH 1 : Menuju Kota Tianyun
2
CH 2 : Yuan Xu
3
CH 3 : Wanita Misterius
4
CH 4 : Niat Jahat
5
CH 5 : Anggota Klan Ular
6
CH 6 : Memusnahkan
7
CH 7 : Kebodohan
8
CH 8 : Pertempuran
9
CH 9 : Menundukkan
10
CH 10 : Akar Masalah
11
CH 11 : Keterlibatan Xuanwu Yang
12
CH 12 : Tiba Di Kota Tianyun
13
CH 13 : Paviliun Menara Langit
14
CH 14 : Kehilangan Kendali
15
CH 15 : Shangtian Liu
16
CH 16 : Token Giok Terakhir
17
CH 17 : Intervensi Jagal Tua
18
CH 18 : Kembalinya Roh Kesembilan
19
CH 19 : Ying Liujiang
20
CH 20 : Hari Ke Lima Belas
21
CH 21 : Kediaman Klan Ular Hantu
22
CH 22 : Konferensi Akbar
23
CH 23 : Tindakan Feng Zun
24
CH 24 : Satu Tebasan
25
CH 25 : Kemunculan Jagal Tua
26
CH 26 : Formasi Pelindung Klan
27
CH 27 : Keganasan Jagal Tua
28
CH 28 : Teknik Familiar
29
CH 29 : Tetua Kedua
30
CH 30 : Kemunculan Yuan Xu
31
CH 31 : Akhir Pergolakan
32
CH 32 : Tanah Terlarang
33
CH 33 : Ruo Li
34
CH 34 : Pedang Jantung Kosmos
35
CH 35 : Tantangan
36
CH 36 : Otw
37
CH 37 : Kota Salju
38
CH 38 : Kota Salju 2
39
CH 39 : Lokakarya Misterius
40
CH 40 : Bertemu Pandai Besi (Revisi)
41
CH 41 : Identitas ( Revisi )
42
CH 42 : Motif Istana Dewa Neraka (Revisi)
43
CH 43 : Tindakan Fengtian Guard ( Revisi )
44
CH 44 : Kaisar Gagak Netherworld (Revisi)
45
CH 45 : Gerbang Dibuka ( Revisi )
46
CH 46 : Gerbang Ilusi (Revisi)
47
CH 47 : Kota Mayat Misterius ( Revisi )
48
CH 48 : Perjalanan Bersama ( Revisi )
49
CH 49 : Tebing Kesedihan ( Revisi )
50
CH 50 : Tebing Kesedihan 2 (Revisi)
51
CH 51 : Little Metropolis (Revisi)
52
CH 52 : Qing Tong ( Revisi )
53
CH 53 : Pertempuran Pecah ( Revisi )
54
CH 54 : Pertempuran 2 (Revisi)
55
CH 55 : Mencari Informasi (Revisi)
56
CH 56 : Negosiasi (Revisi)
57
CH 57 : Lembah Pembunuh Dewa ( Revisi )
58
CH 58 : Tunduk (Revisi)
59
CH 59 : Persiapan Selesai (Revisi)
60
CH 60 : Kemunculan Feng Zun (Revisi)
61
CH 61 : Pecahnya Pertempuran (Revisi)
62
CH 62 : Kejutan (Revisi)
63
CH 63 : Menuju Batu Nisan ( Revisi )
64
CH 64 : Dark Mortal ( Revisi )
65
CH 65 : Tunduk (Revisi)
66
CH 66 : Permintaan Dark Mortal (Revisi)
67
CH 67 : Dewa Neraka (Revisi)
68
CH 68 : Tawaran Dewa Neraka (Revisi)
69
CH 69 : Berakhir (Revisi)
70
CH 70 : Lapisan Pertama (Revisi)
71
CH 71 : Situasi Yuan Yu (Revisi)
72
CH 72 : Kedatangan Feng Zun (Revisi)
73
CH 73 : Jiwa Long Shangdi ( Revisi )
74
CH 74 : Perasaan
75
CH 75 (Revisi)
76
CH 76 : Kembali Ke Kota Salju
77
CH 77 : Rencana Selanjutnya
78
CH 78 : Pertempuran Besar
79
CH 79 : Kuil Rubah (Revisi)
80
CH 80 : Chang Ziyan (Baru)
81
CH 81 : Ancaman (Baru)
82
CH 82 : Kematian Su Yun (Baru)
83
CH 83 : Kematian Tetua Kedua (Baru)
84
CH 84 : Tidak Peduli
85
CH 85 : Raja Kota
86
CH 86 : Akhir Konflik
87
CH 87 : Batu Nirwana Surgawi
88
CH 88 : Kapal Hitam
89
CH 89 : Chong Luwang
90
CH 90 : Sipir Lagi
91
CH 91 : Laut Mati
92
CH 92 : Tanpa Judul
93
CH 93 : Bawahan
94
CH 94 : Tiga Sosok Menakutkan
95
CH 95 : Bertemu Lagi
96
CH 96 : Kucing Oren
97
CH 97 : Lanjut
98
CH 98 : Mencoba
99
CH 99 : Tidak Bisa Tenang
100
CH 100 : Tanpa Judul
101
CH 101 : Setuju
102
CH 102 : Luo Yang
103
103 : Motif Yi Hong
104
CH 104 : Berangkat
105
CH 105 : Menuju Pertempuran
106
CH 106 : Pecah
107
CH 107 : Turun Tangan
108
CH 108 : Sisa Yi Hong Doang
109
CH 109 : Kecurigaan Semua Orang
110
CH 110 : Kuburan Dao
111
CH 111 : Faksi Dari Wild Orion
112
CH 112 : Satu Gerakan
113
CH 113 : Membuat Jebakan
114
CH 114 : Orang Tua Buta
115
CH 115 : Konfrontasi
116
CH 116 : Xuanwu Yang
117
CH 117 : Bertemu Xuanwu Yang
118
CH 118 : Vs Xuanwu Yang
119
CH 119 : Vs Xuanwu Yang 2
120
CH 120 : Vs Xuanwu Yang 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!