Malam semakin dekat, dan lampu-lampu jalanan baru menyala.
Pemilik penginapan itu duduk di meja resepsionis, memegang sebotol anggur dan menyesapnya.
Dia bertubuh sedang, mengenakan jubah kain abu-abu usang. Wajahnya memiliki tanda yang menunjukkan, bahwa dia telah melewati bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya, sementara tatapannya tanpa ekspresi.
Lobi penginapan itu luas, tapi hanya ada dua tamu yang duduk disana, seorang wanita dan seorang pria paruh baya. Keduanya berpakaian mewah, sekali melihat, terlihat jelas bahwa latar belakang mereka luar biasa.
Pria paruh baya itu ragu-ragu, lalu mengertakkan gigi dan berjalan ke meja resepsionis.
Ekspresinya serius dan penuh hormat saat dia menghadap pemiliknya dan mengepalkan tinju, "Penatua Yuan Yingsan dari garis keturunan utama Klan Ular Hantu menyapa Anda, Senior."
Pemilik paviliun hanya duduk disana dengan tenang. Kelopak matanya bergerak-gerak, "Jika ini tentang masalah klanmu, jangan katakan apapun."
Suaranya datar, tanpa emosi sedikit pun.
Ekspresi Yuan Yingsan berubah, tapi dia tetap menguatkan dirinya dan berkata, "Senior, meskipun itu tidak menyenangkanmu, saya tetap ingin meminta bantuanmu. Tolong bantulah kami!"
Pemilik Paviliun Menara Langit mengerutkan kening, lalu menyesap anggur, "Klan-mu tidak sedang diserang oleh musuh eksternal, jadi kalian harus mengatasinya sendiri."
Ekspresi Yuan Yingsan berubah, dan dia berkata dengan getir, "Senior, Anda mungkin tidak mengetahui hal ini, tapi Tetua Tertinggi Ketiga kami telah bersekutu dengan salah satu murid Xuanwu Yang, Ying Liujiang. Pada tanggal lima belas, mereka berencana memilih pemimpin klan baru. Jika mereka berhasil, konsekuensinya tidak terbayangkan."
"Murid Xuanwu Yang…" sang pemilik paviliun bergumam pada dirinya sendiri.
Beberapa saat kemudian, dia menggelengkan kepalanya, "Aku sudah mengatakan, bahwa aku tidak akan terlibat."
Nada suaranya dingin dan tegas.
"Kalau begitu, maaf karena telah mengganggumu, Senior."
Yuan Yingsan berkata dengan nada yang dipaksakan. Ekspresinya suram, seolah dia tiba-tiba kehilangan semangat hidupnya.
Setelah itu, dia kembali ke tempat duduk dan berbincang pelan dengan wanita yang menemaninya.
Tak lama kemudian, wanita itu juga tampak sedih.
Tiba-tiba, mata pemilik penginapan bersinar dengan dingin. "Siapa yang menyuruhmu meminta bantuanku?"
Wanita itu segera bangkit dan berkata, "Ketika saya masih kecil, saya mendengar salah satu leluhur kami mengatakan, bahwa Anda adalah seorang ahli penyendiri dengan kemampuan yang sangat kuat, dan lebih jauh lagi, bahwa Anda memiliki hubungan yang luar biasa dengan klan kami...
"Itulah sebabnya saya mengambil inisiatif mengajak pamanku untuk mengunjungi Anda, dengan harapan mendapatkan bantuan dari Anda, Senior."
Wanita itu mengenakan gaun hitam pekat seperti tinta, wajahnya jernih dan luar biasa. Dia memiliki sosok yang tegak, dan setiap gerakannya anggun.
Namun, sedikit kekhawatiran di alisnya tidak kunjung hilang.
"Leluhur mana yang kamu maksud?" tanya pemilik penginapan.
Wanita dengan gaun hitam pekat menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Namanya Yuan Yu, tapi dia dikenal sebagai Little Leaf, atau Permaisuri Roh Ular!"
Kebingungan yang nyaris tak terlihat melintas di mata sang pemilik.
Lalu, dia berkata dengan dingin, "Leluhurmu ini tidak mungkin mati, jadi tunggu saja sampai dia kembali. Ketika dia tiba, dia secara alami akan mampu memadamkan semua pergolakan ini."
Wanita dengan gaun hitam pekat itu membeku, lalu berkata dengan panik, "Tetapi menurut aturan klan, jika kita memilih pemimpin baru, leluhur tidak akan bisa berbuat apa-apa bahkan jika dia kembali!"
Wanita itu berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Selain itu, saya curiga ada konspirasi yang terjadi di balik layar. Tetua ketiga dan Ying Liujiang jelas sedang merencanakan sesuatu."
Namun, pemilik penginapan tidak tergerak sedikit pun. Dia hanya berkata datar, "Jika kalian tidak punya urusan lain disini, kalian harus pergi."
Dengan itu, dia mengangkat kendinya dan menyesap anggur dalam diam.
Ketika dia melihat ini, wanita itu sempat tertegun. Kemudian ekspresinya merosot, tampak sedih.
Yuan Yingsan hanya bisa menghela nafas.
Dia berani mengatakan dengan pasti, bahwa ketika konferensi besar dimulai pada hari kelima belas bulan kedelapan lunar, kekuatan dari garis keturunan utama tidak akan mampu mencegah pelantikan pemimpin klan baru!
Tiba-tiba, suasana menjadi menindas.
Tapi kemudian, seorang pemuda berjubah putih masuk ke dalam.
Tangannya berada di belakang punggung, sikapnya tenang dan santai, seolah-olah dia sedang berjalan-jalan di rumah neneknya.
Dia mengalihkan pandangannya ke pemilik Paviliun Menara Langit, lalu ke Yuan Yingsan dan wanita dengan gaun hitam pekat.
Kemudian, dia berjalan mendekat, "Apakah Yuan Yu adalah leluhurmu?"
Keduanya mengerutkan kening.
Seorang pemuda asing memanggil leluhur mereka, Yuan Yu, secara langsung dengan namanya.
"Lebih baik kita pergi, paman."
Wanita itu bangkit, dia tampaknya tidak ingin mempedulikan Feng Zun.
"Baiklah."
Yuan Yingsan juga bangkit.
Feng Zun tertawa, tidak memikirkan apapun, "Jawab beberapa pertanyaanku, dan aku mungkin bisa membantu kalian menyelesaikan masalah ini."
Pernyataan ini membuat kedua anggota Klan Ular Hantu tercengang.
Di meja resepsionis, bahkan pemilik Paviliun Menara Langit tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ke arah Feng Zun. Namun, sesaat kemudian, dia menggelengkan kepalanya dan mengalihkan pandangan.
Seorang kultivator immortal belaka?
Tidak peduli apa yang dia lakukan, akan sulit bagi pemuda itu untuk menarik minat orang tua yang berkuasa, seperti pemilik Paviliun Menara Langit ini.
"Kau?" Wanita dengan gaun hitam itu berkata dengan skeptis.
Yuan Yingsan mendengus dingin, "Anak muda, bahkan seorang Immortal God pun tidak akan berani menyombongkan diri seperti itu. Tolong, jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri!"
Yuan Yingsan jelas benar-benar menganggap ini lelucon.
Bagaimana tidak? Seorang pemuda asing tiba-tiba menyatakan, bahwa dirinya bisa menyelesaikan konflik internal yang terjadi pada Klan Ular Hantu?
Tidak peduli dari sudut pandang mana dia melihatnya, Feng Zun hanya tampak seperti anak kecil, yang tidak mungkin mengetahui ketinggian langit dan kedalaman bumi.
Namun setelah berpikir sejenak, Feng Zun hanya berkata, "Masuk akal jika kalian meragukanku. Tapi, tunggu sebentar."
Dia kemudian berbalik dan berjalan ke meja resepsionis.
Yuan Yingsan mengerutkan alisnya, tidak yakin dengan apa yang akan dilakukan pemuda berjubah putih itu.
Dia menyampaikan, "Ruoyi, tunggu sebentar. Mari kita lihat apa yang akan dia lakukan."
Wanita itu membalas, "Paman, menurutku dia hanya pemuda yang tidak waras. Jadi mengapa harus mempedulikannya?"
Mata Yuan Yingsan berbinar, "Mari kita menontonnya sebentar saja."
Wanita itu mengangguk, namun ekspresinya tampak enggan.
Di meja resepsionis, pemilik Paviliun Menara Langit menyesap anggur.
Tanpa melihat ke arah Feng Zun, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Anak kecil, jika kamu disini untuk menginap, tabung saja uangmu, dan keluar dari sini secepat mungkin. Suasana hatiku sedang buruk, jika kamu membuatku kesal, jangan salahkan aku karena mengusirmu."
"Oh?" kata Feng Zun.
Alih-alih pergi, dia justru mengambil kendi anggur di meja resepsionis dan berkata, "Tukang Jagal Tua, jika kamu memiliki hutang harta, kamu mungkin bisa membayarnya dengan mudah. Tetapi bagaimana jika kamu berhutang nyawa pada seseorang?"
Bagi kedua Ras Ular Hantu, kalimat ini tampak sepenuhnya tidak masuk akal, namun pemilik Paviliun Menara Langit merasa seolah-olah ada petir yang menyambar tepat ke dalam hatinya.
Untuk pertama kalinya, situasi familiar yang terjadi bertahun-tahun tak terhitung jumlahnya, tiba-tiba kembali muncul dalam pikirannya.
Matanya yang dingin dan acuh tak acuh bersinar dengan cahaya yang mengesankan, dan dia menatap Feng Zun dengan penuh perhatian, tidak bisa berkata apa-apa.
Sebelumnya, pemilik Paviliun Menara Langit ini tampak seolah-olah dia akan tetap tenang, bahkan jika langit dan bumi runtuh di sekelilingnya, karena hati dan pikirannya kokoh seperti batu besar setelah bertahun-tahun mengalami penempaan.
Dia dingin dan mantap, dan tidak terlalu mementingkan urusan duniawi.
Tapi sekarang, dia jelas kehilangan ketenangan!
Yuan Yingsan dan wanita dengan gaun hitam pekat menyaksikan semua ini. Tanpa disadari keduanya tercengang, dan mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres disini.
Tukang Jagal Tua?
Mengapa pemuda itu menyebut pemilik Paviliun Menara Langit dengan cara seperti itu?
Bagaimana beberapa kalimat membuat ahli yang menakutkan ini kehilangan ketenangannya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
K4k3k 8¤d¤h
💓✌🏻💓✌🏻💓✌🏻💓✌🏻💓
2024-03-05
1
K4k3k 8¤d¤h
semangat semangat terus semangat thor lanjutin update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali
2024-03-05
0
Anita Pradita
wah Feng Zhun terlalu di remehkan kekuatanmu gk tahu aja mereka orang yg dianggap cupu ternyata suhu punya ilmu yg gk kaleng kalengan
2024-02-22
3