Kamu kenal.?

"Vano..." ucap Seorang wanita paruh baya yang terlihat cantik serta tampak muda meski umurnya sudah Tidak muda lagi.

Vano dengan wajah malasnya menghampiri sang mama dan berdiri dihadapan wanita yang melahirkan dirinya kedunia ini... Tapi jangan salah meski sikap Vano seperti ke ibu nya pria tampan dengan postur tubuh tinggi ini sangat menyayangi ibu nya.

"Kakek dan Papa mu sudah menunggu di ruang kerja ." ucap Mama Ferra.

"Apa kakek.?" ucap Vano kaget.

"Kamu buat masalah lagi.?" tanya mama Ferra.

"Tidak... Tidak ada masalah kamu sama kakek hanya satu." ucap mama Ferra.

"Aduh mah Vano malas sekali." ucap Vano.

"Cepat temui... Bilang kamu sudah punya calon." ucap mama Ferra.

Mama Ferra mendorong putranya untuk segera ke atas keruang kerja menemui papa mertuanya ya wanita ini sudah sangat jelas bila sang papa mertua datang mencari putranya paling yang di bahas menikah... padahal sudah punya cicit dari ponakan dan putri nya kakak Vano yang bernama Devina.

Tok....

Tok....

"Masuk." suara kakek dari dalam ruangan.

"Dari mana kamu.?" ucap kakek Benni yang langsung tutup point.

"Saya baru pulang kerja." ucap Vano dirinya memang pulang kerja tapi bukan langsung kerumah dia malah mengajak asistennya ke sebuah BAR.

"Apa semua ini.?" ucap kakek menunjukan sebuah beberapa lembar kertas ke cucu pewaris tunggal.

"Ck..." Vano berdecak... Merasa malas sekali menjawab pertanyaan kakeknya.

"Kek lebih baik kakek jangan menyuruh orang mengikuti diri ku agar kakek tidak kesal.." ucap Vano santai.

"Vano, jangan sikap kamu." ucap pria yang setengah baya itu yang umurnya tengah tengah di antar mereka.... Papa Bayu ayah dari Devano putra tunggal tuan Benni Aditama Wijaya dan almarhumah nenek Tanti.

"Nenek mu di sana pasti akan sedih melihat sikap kamu." ucap sang kakek.

"Kek, Vano minta maaf." ucap Vano dia tidak mau membuat sang kakek lebih marah.

"Aku ingin kamu menikah." ucap kakek Benni.

Vano terdiam saat dirinya ingin menjawab kakek malah pergi meninggalkan ruang kerja tersebut di ikuti putranya yaitu papa Bayu... Papa Bayu hanya menepak pundak sang putra memberi semangat.

...######...

Pagi ini di kantor Devano di buat sibuk oleh sang asisten meeting yang bulak balik keluar kota selama seminggu... Baru ini Vano tiba di kantor menabrak Seorang wanita yang sedang membawa beberapa MAP di tangannya.

Bruk...

"Maaf tuan, maaf kan saya Tuan." ucap wanita itu.

"Kamu tidak apa apa Sar.?" ucap Asisten yang bernama Heri.

"Tidak apa apa kak." ucap Sari.

Heri sang asisten pun menghampiri Tuan nya setelah menolong Sari sahabat kekasih nya itu... Ya Heri dan Dewi mereka sudah jadian seminggu yang lalu... Meski satu kantor Heri dan Dewi jarang sekali bertemu dan juga berhubungan karena pekerjaan Heri sebagai asisten Vano yang harus sipa 24 jam.

"Kamu kenal gadis itu.?" ucap Vano.

"Iya tuan." ucap Heri.

"Sari." suara bu Heni atasan Sari memanggilnya.

"Bu..." ucap Sari.

"Maaf Sar perusahaan belum bisa memberi kamu pinjaman meski kamu sudah di angkat jadi karyawan tetap.

Percakapan mereka terdengar oleh Vano dan Heri... Kini mereka berdua sudah masuk kerunagannya Heri pun sudah memberi beberapa berkas yang harus di tanda tangani oleh Vano, sekertaris Vano Merry pun menyerahkan beberapa laporan ke Vano.

" Vano." suara kakek Benni yang masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu sebelum nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!