Hari Pertama di Sekolah

Ariel melangkahkan kakinya masuk melewati gerbang tinggi nan gagah, dengan papan nama sekolah di bagian atasnya. SMA Ksatria Negara. Ini adalah hari pertamanya menginjakkan kaki di sekolah barunya. Tanpa adanya pendamping kedua orang tua.

Tidak seperti sebagian besar anak-anak yang sekarang diantar oleh orang tuanya. Ariel anak tunggal dan kedua orang tuanya adalah pekerja kantoran yang lumayan sibuk. Kalau bukan acara sekolah per tiga bulan sekali yaitu pembagian rapor, jangan harap ada yang bisa bertemu orang tua Ariel.

Sekolah ini akan jadi tempat yang setiap hari, kecuali hari minggu kalau tidak ada kegiatan, akan Ariel datangi. Selama 3 tahun mengarungi hari di SMP, sekarang kehidupan barunya di jenjang sekolah yang lebih tinggi dimulai.

Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang cukup popular di daerah sekitaran tempat tinggalnya. Orang tuanya memang sengaja menyekolahkannya di sekolah yang tidak terlalu jauh dari rumah, hanya 20 menit dengan menaiki angkutan umum atau 10 menit menggunakan sepeda motor, tapi kalau macet, estimasi waktu tadi bisa dilupakan saja.

Berjalan semakin dalam, Ariel menatap bangunan 3 lantai dan separuh 4 lantai (hanya di bagian sebelah kiri dari tempat Ariel berdiri) di depannya berdiri tidak kalah kokoh dan angkuhnya dari gerbang utama.

Belum ada yang spesial. Samalah seperti bangunan sekolah pada umumnya. Lapangan luas di tengah bangunan berikut tiang bendera yang akan jadi tempat melaksanakan rutinitas upacara setiap hari senin atau hari peringatan lainnya dan juga untuk aktivitas olahraga, karena di beberapa bagian sudah ada tanda pembagian lapangan untuk basket maupun bola voli dan juga badminton.

Pot-pot bunga berjejer rapih di pinggiran koridor dan beberapa digantung dipinggiran atap. Ada papan mading besar berbingkai dan berpenutup kaca di salah satu tembok di area semacam lobi. Dan juga banyak lorong-lorong yang belum Ariel tahu menuju kemana.

Ariel pun berjalan menuju lapangan yang sudah berkumpul banyak anak berseragam putih abu-abu yang terlihat masih putih dan bersih, yang akan bernasib sama dengannya mengikuti masa orientasi sekolah. Untungnya sekolah yang ia pilih berbeda dari kebanyakan sekolah pada waktu hari pertama, yaitu anak baru sudah diperbolehkan mengenakan seragam putih abu-abu, bukan menggunakan seragam sekolah mereka sebelumnya, putih biru.

Terlihat beberapa senior dengan tanda pengenal khusus sibuk mengatur barisan. Ada juga beberapa guru yang dari jauh mengawasi. Ariel mengedarkan pandangan dari tempatnya berbaris. Lagi-lagi belum ada yang spesial dan menarik hatinya, apalagi orang yang mungkin ia kenal di sekolah ini.

Ariel memang lebih memilih terpisah dari teman-teman SMPnya dulu yang lebih banyak memilih melanjutkan sekolah ke SMK karena mereka ingin langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah. Ariel ingin kuliah makanya ia lebih memilih masuk ke SMA biarpun katanya anak SMK pun bisa kuliah. Tapi ya yoweslah, here she is (disinilah dia).

Matanya terpaku ke seorang cowok yang berbaris di sebelah kiri tidak jauh dari tempatnya, hanya berbeda 2 barisan. Wajahnya tampan sih, tapi yang lebih menarik perhatian Ariel, cowok itu terlihat cool sekali hanya dengan melihat caranya berdiri dengan tas punggung hitam bermerek yang Ariel yakini berasal dari luar negeri, sambil memandang ke sekitarnya.

Tiba-tiba, mata mereka pun bertemu selama beberapa detik karena Ariel langsung memalingkan matanya ke arah lain dan berusaha untuk bersikap senormal mungkin. Beberapa detik kemudian Ariel kembali melirik ke arah cowok tadi dan melihat ia tersenyum sambil menatap lurus ke depan. Ariel pun mengikuti pandangannya dan tidak melihat sesuatu yang mungkin bisa membuat tersenyum. Lagi-lagi Ariel menoleh ke arahnya dan..

Oh God! (Ya ampun)

Cowok itu ternyata sedang melihat kearahnya dan tersenyum. Ariel lagi-lagi memalingkan muka tapi jujur ia tidak bisa menutupi rasa malunya.

Damn! (Sial!) Pasti dia mikir macam-macam nih tentang aku.

Dan mulai saat itu mata Ariel tidak pernah lagi jelalatan ke siapapun dan dimanapun.

Saking sibuknya karena harus mengikuti kegiatan MOS di hari pertama ini, Ariel jadi agak melupakan kejadian memalukan tadi dan ia juga sudah tidak melihat cowok itu dimanapun. Mungkin kelompoknya terpisah jauh dari kelompok Ariel. Atau mungkin karena salah satu alasan ini juga.

Di depan Ariel sedang berdiri salah satu kakak mentor cowok yang bisa mengalihkan perhatiannya. Menurut nama di name-tag nya, ia adalah Alex Zafran, Sang Ketua Osis. Oh my God, he's so awesome. So cute. Rada tinggi, rada berkulit eksotis, wajahnya rada blasteran, body rada atletis, rambut rada spike, hidung rada mancung dan senyumannya manis banget tidak pakai rada lagi. Ariel yakin semua anak baru cewek pada kesemsem sama kakak yang satu ini.

To be continued....

...Ariel Qiandra...

...Juna Harland...

...DEWA...

...DIRGA...

...Samantha Harland...

...LOUISE...

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Yang poto terakhir bikin aku shock 😨

Setan beneran itu keknya

2023-04-14

1

Ayano

Ayano

Kakak thor
Nama Zafrannya bagus ☺☺


Kek nama anime

2023-04-14

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓿𝓲𝓼𝓾𝓪𝓵𝓷𝔂𝓪 𝓫𝓲𝓴𝓲𝓷 𝓶𝓮𝓵𝓮𝓵𝓮𝓱 🤭🤭🤭🤭🤭

2022-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!