"Tok, tok, tok" Suara ketukan pintu kamar Yuyi.
"Ada apa lagi ini?" Ucap Yuyi dalam hati nya sambil melangkah ke hadapan pintu.
"Tuan Putri, Tuan Besar menyuruh Tuan Putri menghadap sekarang!" Panggil seorang pembantu yang bernama Antum.
Kalau atas nama Tuan Besar orang nya, Yuyi tidak berani membantah sedikit pun, dia melebihi singa dan petir di benua Shin Suanshin bagian utara. Perintah nya mutlak, panggilan nya harus di datangi, segala aturan nya harus di ikuti, walau nyawa taruhan nya.
"Yaaa, nanti aku ke sana!" Jawab Yuyi Enggan dan lesu. Karena jika tidak begitu penting urusan nya, Beberapa tahun belakang ini, Yuyi tidak pernah bertemu dengan Ayah nya. Sebab ruang inti tahta dari tempat kamar Yuyi. Mungkin ada lebih kurang empat kilo perjalanan.
Ternyata di hadapan papi nya telah berdiri seseorang, tidak bisa di pungkiri, bahwa dengan sikap dan wibawa nya, dia jelas orang dari keturunan bangsawan kelas tinggi, siapa lagi kalau bukan Hongli, pria arogan dan sombong.
Salah satu laki-laki selama ini memuja Yuyi, salah satu laki-laki, anak dari seratus pemimpin tertinggi pengolah segala tambang batu mulia di benua utara. Anak dari orang paling di percaya papi Yuyi, yaitu Jiang Li salah satu orang yang paling dekat dengan papi Yuyi.
"Om, aku kesini ingin mengajak Yuyi ke Bait Dewi Timur Om sendiri tahu kan anugrah Dewi Timur." Ucap Hongli tidak basa basi di hadapan pemimpin tertinggi benua utara, hanya memanggil nya dengan sebutan om.
"Ya, ya om tahu, ternyata pikiran kita hampir sama, jika kalian berdua mendapat kan anugrah itu Hmmm!" Ucap papi Yuyi terhenti sambil menghirup nafas dalam-dalam, sambil menatap pandangan kosong mengandung sebuah ingatan jauh ke masa lampau.
"Yuyi kalian berdua harus mendapat kan anugrah itu, sejak pertama kali tempat itu didirikan, ini baru pertama kali nya pohon itu menunjukan tanda-tanda anugrah tertinggi paling tertinggi itu turun, jangan sampai anugrah itu di dapati oleh orang lain, terutama, jangan pernah di dapati oleh orang selatan." Ucap papi Yuyi dengan bernada perintah.
"Kapan kalian berangkat?" Tanya Tuan Broto, papi nya Yuyi.
"Kami akan segera berangkat esok om, perjalanan ke sana Jauh." Jawab Hongli dengan wajah penuh bahagia, karena usaha nya beberapa tahun ini sudah hampir mencapai hasil nya.
"Yuyi jangan kecewakan papi." Ucap Tuan Broto.
"Piii, di sana kan aturan yang bisa membuat orang dapat anugerah itu harus menikah." Ucap Yuyi makin lesu.
"Yang harus kamu pikirkan bagaimana caranya mendapatkan anugrah itu, jika kalian belum menikah, di sana nanti di nikah kan oleh para pemuka agama, jika kurang meriah nanti nya di sana, di sini kita buat ulang acara pernikahan mu. Paling mewah dan bahagia di atas seluruh benua." Ucap papi nya Yuyi.
"Sayang ayo persiapkan diri mu, esok kalian berangkat, nanti kehabisan waktu, anugerah itu kita tidak tau kapan kembali nya, sebelum anugerah itu kembali ke tempat tertinggi, kalian harus mendapat kan nya." Ucap mami Yuyi.
"Ba, baik mam!". Ucap Yuyi dengan nada putus asa serta kesedihan.
"Antum, sebar kan berita ini pada seluruh ART yang lain nya, nanti kalian di bagi, yang separuh nya untuk menemani Yuyi selama disana!". Ucap mami Yuyi pada Antum, Antum ini seorang pembantu hampir sebaya dengan Yuyi.
"Baik Tuan Nyonya." Jawab Antum.
"Pak Arik, sebarkan berita ini pada seluruh pembawa kendaraan, kalian di tugas kan untuk mengantar para pembantu." Ucap mami Yuyi.
"Kabar kan juga pada penjaga perbatasan, putri ku Yuyi akan ke Wuxian." Ucap mami Yuyi pada pemimpin sebuah pasukan.
"Tuan boleh tidak jika aku mengajak suami ku." Ucap mbak Antum sambil bersimpuh. Karena ini adalah sebuah waktu dan saat yang dia tunggu bersama suami nya, karena ingin berdoa di bait dewi timur, sebab Antum bisa di katakan pernikahan dini, dia menikah saat berumur empat belas tahun dan suami nya berumur dua puluh lima tahun saat itu. Sudah hampir delapan tahun mereka berumah tangga belum juga mendapat kan keturunan.
"Suami mu bukan wewenang ku, tanya pada Tuan Besar". Jawab mami Yuyi.
Sebelum mbak Antum bertanya sudah di jawab Tuan Agung Broto, "Suami mu minggu ini punya misi, tidak bisa ikut." Ucap Broto sambil meninggal kan mereka.
Antum hanya bisa menetes kan air mata saat itu, sebab harapan nya terasa telah habis dan putus, untuk memberikan hadiah pada suami nya yang tercinta, sebab dari dahulu, suami nya tidak minta yg lain, selain keturunan.
\*\*\*\*\*\*\*
"Hai, apa kamu tahu berita ini, Tuan Putri Yuyi juga ikut memburu anugrah Itu." Ucap Laola Nandowa, sambil menghubungi Thoro Nanora.
"Apa bisa di pastikan kebenaran nya, berita yang kamu dapat kan?" Tanya Thoro Nanora.
"Benar, cerita itu telah melebar di internet Whuseru dan berita itu telah di upload berapa jam yang lewat, dia pergi dengan seorang laki-laki yang bernama Hongli, aku sendiri tidak mengenali siapa laki-laki ini." Ucap Laola Nandowa.
"Kalau begitu, beri tahu semua teman yang lain, esok kita akan segera berangkat." Ucap nya lagi.
"Iya, semua teman telah tahu dari internet, kita akan berkumpul di Jalan tol Broto Kusuma."
Angin musim gugur telah hadir di bulan ini. Tidak lama lagi semua pohon tidak akan berdaun dan hanya akan meninggal kan ranting, seperti hati Yuyi yang sekarang ini, seluruh harapan nya terasa telah berguguran.
Di dalam sebuah kendara'an mewah termahal di Whuserhu, Aasnj 001, di banderol dengan harga dua ratus ribu koin naga, kekuatan nya hampir setara dengan mahluk roh tingkat matahari utama. Dengan bahan bakar sungai roh mulia tingkat tengah. Atau batu permata Whangsid.
Nama-nama mata koin.
Koin ikan.
Koin monyet.
Koin kura-kura.
Koin bangau.
Koin harimau.
Koin naga.
Koin burung phonix.
"Kok diam?" Tanya Hongli memulai pembicaraan.
"Tidak ada hal penting yang harus kita bicarakan." Jawab Yuyi apa ada nya.
"Kita telah direstui ayah mu, tanda nya tidak lama lagi kita akan jadi suami istri." Ucap Hongli tersenyum puas.
"Siapa yang ingin menikah dengan mu?". Bentak Yuyi marah.
"Jangan sampai kamu mengecewakan penguasa benua utara." Ucap Hongli tersenyum bangga, Yuyi hanya menggigit bibir menahan amarah nya.
"Ting!" Sebuah pesan masuk ke WA Yuyi.
"Ternyata Tuan Putri Yuyi juga ikut, kami tunggu di perempatan Jalan tol Broto." Ucap Thoro Nanora.
"Heh, siapa bilang aku pergi!". Jawab Yuyi kesal.
"Tuan Putri masih belum mengakui, coba cek di Internet, siapa laki-laki yang beruntung yang
Bersambung*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Andau
🤣🤣🤣 cuma pemula
2024-03-23
0
Cipher
lucu nama2 koinnya /Facepalm//Facepalm/
2024-03-23
1