"Dokter, anda mengantuk" Tanya suster dan di angguki dokter oliv
Dan kembali di ruangannya untuk istirahat sebentar. Pasti akan pulih seperti sedia kala.
"Tok tok tok"
"Masuk, apa lagi. " Tanya oliv kepada pasiennya yang sakit jiwa ini.
"Ada apa tuan marko. Aku sudah menikah. Jangan kau dekat dengan saya. Apalagi menyukai saya. " Jawab Oliv yang membalas orang sedikit tidak waras salah masuk.
" Dokter olivia yang cantik. Apa anda sibuk. Bisa kita makan malam bersama. " Ucap pria itu dengan tak mau gagal merayu wanita cantik itu.
" Maaf tuan. Saya sibuk dan kebetulan suamiku akan segera menjemput ku. " Tolak oliv dengan lembut.
Pria itu tetap kekeh ingin mengajak olivia kencan berdua. Agar dia bisa mengambil hati wanita itu.
" Jangan jual mahal gitu . Nanti kalau kita sama sama jatuh cinta. Akan ku nikahi kamu menjadi istri kedua ku. " Ucap pria itu yang langsung saja ingin menjadikan olivia istri kedua nya.
Sedangkan olivia sudah malas dan sangat kesal akan pria ini. Dia berdoa semoga adiknya cepat pulang dan langsung menjemputnya di rumah sakit sekarang.
Pria beristri yang sedang hamil dan mengenal oliv juga saat baru tiga hari mengantarkan istrinya memeriksakan kandungannya.
Klek
pintu ruangan terbuka dan terpampang jelas pria yang sangat tampan dengan rahang tegas serta sorot mata yang tajam. Yang sangat mendominasi.
"Apa, sudah selesai. Bisa kita cepat. Saya sudah lapar. " Ucap pria itu tiba tiba dan melihat jam dipergelangan tangannya.
" Tapi.... " Ucapan oliv terpotong saat suara bariton itu kembali terdengar.
" Seharusnya sudah selesai. Ayo pulang. " Ucapnya dan menghampiri olivia dan melepaskan jas putih oliv sendiri didepan ke dua pasang mata melihat. Yaitu suster yang membantunya dan pria yang merayu oliv.
Pria perayu itu kembali sadar dan marah.
" Siapa kau.. Mengganggu perempuan yang aku dekati. " Ucap pria itu dengan kasar.
" Saya suaminya. Dan sekali lagi kamu ganggu istri saya. Lihat perusahan anda akan gulung tikar. " Ucap pria tersebut dengan sinis.
" Siapa kau, mengancamku seorang ceo perusahan yang sesang bekerja sama dengan perusahaan besar. ini. " Ucap pria itu sombong.
" Perkenalkan saya devan diego handoyo. " Ucap devan memperkenalkan diri.
Kedua pasang mata itu melotot kaget dan merasa dunia mereka berputar dan runtuh.
Orang hebat devan diego yang dikira masih lajang dan seorang gay karena tidak pernah dekat dengan seorang wanita manapun. Ternyata memiliki istri yang cantik dan seorang dokter lulusan luar negeri terbaik pula.
" Tuan devan handoyo. Maafkan saya. Saya tidak tahu bahwa bu oliv adalah nyonya handoyo. " Ucap pria itu.
" Tadi, Saya dengar anda ingin menjadikan istri kedua. Apa anda berani. " Tanya devan dengan sinis.
" Bukan, bukan tuan.Saya tidak berani tuan. " Jawab pria itu dengan takut. Tanpa melihat devan langsung mengajak oliv dan menggandengnya keluar dari ruangan itu. Dan berjalan dengan devan masih dengan bergandengan tangan.Semua pekerja dan suster serta para dokter melihat semua itu. Mereka ada yang mengenali tuan devan handoyo dan ada juga yang tidak. Jadi besok pasti akan ada gosip yang sedang hangat.
Sesampai didepan parkiran rumah sakit dan membukakan pintu mobil dan menyuruh olivia masuk.
" Masuk, Aku ingin bicara. " Ucap devan dengan dingin.
Sedangkan oliv yang memang merasakan hati berdebar karena selama itu pemilik tubuh ini masih saja memiliki perasaan kepada pria didepannya.
Dengan santai oliv memasuki mobil devan. Barulah devan memutari mobilnya dan masuk dan duduk di kursi pengemudi.
Dengan diam dan menyalakan mesin dan menancap gas menuju apartemen oliv yang tak lain apartemen dimana devan juga memiliki di sana.
Sesampai di lantai basemen apartemen.
"Bisa kita bicara di apartemenku. " Kata devan yang sudah membukakan pintu samping kemudi untuk oliv sendiri.
Karena merasa berhutang karena telah ditolong olehnya tadi. Dia mau menolak pun tak enak dan mengangguk dengan patuh.
Mereka berdua melangkah menuju lift menuju lantai teratas dan langsung berhenti di sana.
Oliv merasa binggung. Bukannya dia se lorong dengannya. Kenapa ini di paling atas.
" Ini apartemenku. " Ucap devan yang telah membuka pintu apartemen mewah nya. Dan mereka masuk dengan oliv mengekori dibelakang devan.
" Duduk. " Ucap devan mempersilahkan oliv duduk . oliv sendiri langsung duduk manis di sofa dua orang itu.
" Bisa minum bir. Soalnya disini tak ada minuman lain. " Ucap devan menawarkan minuman untuk oliv.
" Em, terserah. Sepertinya saya masih bisa sedikit. " Ucapnya dengan pasrah. Sedikit tidak jadi masalah kan.
Setelah mendengar jawaban oliv. Devan menuju bar mininya dan mengambil sebuah minuman sedikit kadar Akohol buatnya. Soalnya dia memiliki banyak yang berakohol tinggi.
Dengan segelas kecil dan sebotol minuman. Yang diletakan di atas meja didepan oliv. Dan dia juga berada didepan oliv juga duduk di sana.
Dengan pelan dia mengisi gelas kecilnya dan gelas kecil oliv.
" Dimana kamu selama ini. " Ucap devan tanpa basa basi.
" Kenapa anda menanyakan itu. Dan apa itu harus saya jawab. " Kata oliv menjawab pertanyaan devan dengan pertanyaan.
"Okey.Dan kenapa kamu tidak melanjutkan kembali merayu dan naik keranjangku kembali. " Tanya kembali devan yang membuat. Rona merah dipipi oliv lebih tampa jelas. Dia malu atas kebodohan pemilik tubuh ini dulu.
" Mungkin saat itu. Aku merasa menyerah saja lebih baik. " Ucap olive dengan sedikit tersenyum.
" Padahal siapa tahu. Saat itu aku akan berubah pikiran dan menyetujuinya." Ucap devan yang membuat olivia tak kuasa. Hingga wajahnya tambah merah. Karena malu dan sedang meminum bir yang sedikit membuat dia tambah merona mungkin.
" Apa mungkin, Akan kamu lanjutkan hari ini. Untuk mengantikan waktu itu yang sudah berlalu. " Tambahnya dengan santainya. Sambil meneguk segelas kembali.
" Itu tidak akan mungkin. Karena itu sudah berlalu empat tahun yang lalu. " Jawab oliv yang memang tidak bisa minum. Dan sedikit sudah membuat dia sedikit sakit kepala.
"Kalau, Saya hang ingin naik keranjangmu. Apa tidak boleh" Tanya devan lagi.
Hanya gelengan kepala yang diberikan oleh oliv dengan mata yang sedikit kabur dia melihat devan yang berdiri didepannya dan meraih tengkuknya dan mencium bibir oliv dengan sedikit lama dan sedikit penuh hasrat. Setelah itu dia melepasnya dan tersenyum santai.
" Sepertinya kamu. Masih sama. Tak bisa minum " Ucap devan dan membukakan pintu kamarnya dan langsung membopong oliv yang sudah mabuk kekamar dan diletakan diatas kasur lalu dia selimuti dan devan langsung keluar dari kamarnya itu.
Entah dia keluar kemana. Hanya pemilik kaki yang tahu dia pergi kemana.
Di bawah lantai apartemen tepatnya lobby. Diseberang jalan depan apartemen ada toko buah dan devan berjalan menyebrang kesana. Dan membeli beberapa air kelapa muda. Buah buahan dan jangan lupa kelapa muda dengan isian kelapanya yang masih berlumut.
" Devan. sedang apa kamu disini. " Tanya seorang wanita didepan devan yang tak lain seorang model yang suka dengan devan sendiri. Suka karena dia kaya raya, dan tampan serta muda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments