Eps 4 Kembalinya Senyuman (Revisi)

Padang rumput yang hijau dipenuhi dengan bunga dandelion di pinggiran jalan. Angin berhembus kencang, menerbangkan kapas-kapas putih yang berkilauan ke langit. Mentari yang begitu cerah, langit biru yang dipenuhi awan putih yang bergerak perlahan.

Kereta kuda milik saudagar melaju dengan cepat, dengan sword master bernama Haiku duduk di belakang gerobak yang dipenuhi kotak biji-bijian. Mereka menatap keindahan segerombolan kuda liar yang berlarian di kejauhan.

Tuan Putri Rin Rokan memandang langit yang hangat, di mana burung-burung terbang bebas tanpa batasan atau aturan dunia.

Dalam suasana yang damai dan indah ini, mereka semua merasakan keajaiban alam dan kebebasan yang ada di sekitar mereka.

"Ayah, berapa lama lagi kita akan sampai ke Kekaisaran The Magicway Land?" tanya Rin dengan raut wajah yang terlihat bosan.

"Kau sudah dewasa, mengapa kau masih ingin bermain-main? Lihatlah usiamu sekarang, bagaimana jika orang lain melihatmu?" jawab Ayahnya dengan nada sedikit kesal.

"Tapi, Ayah, aku ingin terbang bebas seperti burung-burung itu. Aku selalu menuruti perkataan Ayah, tapi aku ingin sesekali merasakan kebebasan itu sendiri," sahut Rin dengan suara lembut.

Azel Kara yang pingsan selama dua hari akhirnya membuka matanya perlahan. Ia melihat seorang pria paruh baya duduk di depannya. "Dimana ini?" tanyanya bingung.

"Kau sudah bangun. Aku akan pergi ke Kekaisaran The Magicway Land untuk mengantar putriku ke Akademi Citadel of Sorcery," ucap Albert Rokan sambil mengambil gelas teh di atas meja bundar di sampingnya dan meminumnya perlahan.

Rin Rokan melihat Azel Kara yang sudah sadar. Ia memegang tangannya dengan lembut dan membuka pintu gerbong kereta kuda, di mana angin dingin masuk ke dalam.

Dengan penuh keyakinan, Rin melompat bersama Azel Kara dari kereta kuda. Dengan menggunakan sihir angin yang ia pelajari di akademi, mereka berdua terbang bebas di atas langit dengan cepat, di mana burung-burung mendekatinya.

"Kenapa kamu melakukan ini? Kau hampir saja membunuhku," tanya Azel Kara dengan kebingungan, detak jantungnya berdebar kencang.

Sambil tersenyum hangat dan menikmati angin yang menembus kulit, Rin menjawab, "Apakah kamu merasakannya? Terbang dengan bebas tanpa adanya aturan. Di sinilah hati tumbuh menjadi kebahagiaan. Dengan mengikuti hatimu, kau akan merasakannya, di mana dunia menjadi damai dengan diri sendiri."

Setelah mendengar perkataan Rin, Azel Kara menghela nafas. Ia merasakan kekosongan dan rasa benci pada dunia yang tidak pernah adil padanya.

༒༻꧂

Rin dan Azel Kara terbang mengikuti kereta kuda, perlahan turun dan memetik bunga dandelion. Mereka mendekati Fifian dan memberikan bunga tersebut.

Haiku, dengan wajah kesal dan iri, merasa diabaikan oleh tuan putri. Dia mengambil bunga dandelion dari tangan Fifian dan meniupnya, membuat kapas putih terbang mengikuti arah angin.

"Katak rawa, kenapa kau selalu membuatku jengkel?" karena amarahnya, Fifian mencekik leher Haiku dan menggoyang-goyangkannya, membuatnya pusing.

Rin tertawa melihat mereka berdua saling mencekik, ia merasa senang dengan tingkah laku mereka berdua yang konyol.

Azel Kara, terbawa suasana yang berbeda, ia tersenyum untuk pertama kalinya setelah lama bersikap dingin dan menyalahkan dirinya sendiri.

"Nak, kau berani tersenyum di hadapanku, aku benci orang yang lebih tampan dariku," kata Haiku sambil menatap Azel yang tersenyum dan tertawa.

"Kau jelek dan pengecut, jika kau berani mengungkapkan cintamu pada wanita yang kau sukai itulah seorang kesatria sejati," canda Rin sambil menjulurkan lidahnya. Lalu mereka terbang cepat untuk melarikan diri, diikuti oleh Azel Kara di belakangnya.

Mendengar ejekan dari tuan putri, Haiku berdiri dengan wajah marah dan berteriak, "Aku bukan pengecut, tapi wanita itu yang tidak pernah peka!"

Fifian tidak terima dengan perkataan itu, ia memukul kepala Haiku sebagai reaksi.

Azel Kara yang merasakan kehangatan itu sendiri dan terbang ke atas langit menembus awan dengan Rin, mereka berdua berhenti sejenak dan melihat sekeliling dimana matahari itu kesepian dan keheningan setiap harinya tanpa adanya bulan yang menemaninya.

Rin yang melirik kebelakang ia sangat sedih dan terbang menghampiri Azel yang meneteskan air matanya, ia menatap matanya sambil memegang kedua tangannya, "sebagai seorang pria kau harus bisa menjaga kehormatanmu, menangis di depan gadis itu melihatkan kelemahanmu."

Hati yang belum bisa terbuka, Azel Kara hanya bisa terdiam saja, mengingat banyak tekanan dalam hidupnya dimana ia di rendahkan oleh bangsawan lain saat acara penerimaan murid di usia 10 tahun lalu.

༒༻꧂

...Ingatan 10 tahun yang lalu....

Sepuluh tahun yang lalu, sebuah batu kristal putih besar berada di tengah altar yang dikelilingi oleh empat tiang pancang yang kokoh. Seorang anak yang polos naik ke atas tangga batu untuk menerima pengakuan sebagai murid setelah lulus ujian pada hari yang cerah itu.

Ada rumor yang beredar bahwa anak dari keluarga Azel adalah seorang jenius langka, yang bisa menggunakan sihir tingkat dasar tanpa bimbingan sejak usia delapan tahun.

Orang-orang dari kalangan atas datang untuk melihat dan menyaksikan jenius tersebut berdiri di atas altar, menyentuh batu besar itu.

Namun, semua harapan mereka pupus. Rumor yang tersebar ternyata palsu. Azel Kara, putra dari keluarga Azel, ternyata hanya seorang manusia biasa tanpa bakat atau keajaiban.

Teriakan kemarahan dan kata-kata kasar terdengar dari orang-orang yang merasa kecewa, "Kau hanya penipu yang tidak berguna!"

"Ternyata dia hanya membohongi kita semua untuk mendapatkan ketenaran. Apakah semua anggota keluarga Azel seperti itu, seorang pembohong?"

Azel Kara menjadi sasaran olok-olok dan ejekan dari bangsawan lain yang melemparkan tomat busuk ke arahnya sambil berteriak, "Turunlah, sampah seperti dirimu tidak diinginkan dan dibenci oleh para dewa!"

Ayah Azel Kara, yang melihat anaknya dihina oleh bangsawan lain, tidak bisa menerima kenyataan ini. Sebagai seorang penyihir tingkat 8 dengan tanggung jawab besar, ia hanya bisa berdiri diam di menara istana, sambil melihat pemandangan yang menyedihkan melalui jendela.

"Apa yang terjadi? Mengapa kekuatanku hilang? Aku tidak bisa menerima ini!" teriak Azel Kara, dengan kedua tangannya terkepal erat. Ia berlari sambil menangis, meninggalkan acara suci tersebut.

༒༻꧂

"Sepertinya kamu sedang memiliki banyak pikiran. Jika kamu ingin bercerita, aku siap mendengarkannya," ucap Rin dengan tatapan serius, sambil mengusap air mata Azel Kara dengan tangannya sendiri.

Rin dan Azel Kara berbalik dan menggandeng tangan satu sama lain, lalu terbang turun dari langit menuju gerbong kereta kuda. Dengan sedikit gerakan jarinya, pintu gerbong terbuka dengan sendirinya, dan mereka berdua masuk ke dalamnya.

Dalam perjalanan yang panjang menuju Kekaisaran The Magicway Land, mereka melewati gerbang besi yang dijaga oleh seorang kesatria berarmor besi. Banyak petualang seperti prajurit dan penyihir masuk ke dalam kota yang indah, dengan rumah-rumah dari batu bata yang berjejer rapih dan pekarangan yang dihiasi dengan bunga-bunga.

Mereka mendengar suara langkah kaki orang-orang yang ramai, saat mereka berjalan kaki menuju acara pesta kembang api yang akan diadakan malam hari untuk menyambut penerimaan murid setiap dua tahun sekali.

Azel Kara melihat pemandangan ramainya masyarakat jelata dan para petualang yang sedang berbelanja di pedagang kaki lima di sepanjang jalan. Mendengar tawa dan kegembiraan membuatnya tersenyum.

"Sekarang kekuatanku telah kembali, aku akan menunjukkan pada mereka semua yang telah merendahkan aku," ucap Azel Kara dalam hatinya.

Rin terus tertawa melihat Haiku berlari mengejar Fifian yang telah mengambil pedangnya. Dengan nada kesal, Haiku terus mengoceh tidak jelas di sepanjang jalan.

"Kembalikan pedangku atau aku akan memukul pantat hitammu itu, sialan!"

"Awas saja, kalau kau tertangkap, aku akan menjualmu ke rumah bordil."

"Berengsek, pelankan larimu! Kau menyiksaku setiap hari hanya untuk memeras aku demi makanan."

Haiku menabrak seorang pria yang sedang bergandengan tangan dengan gadis yang dicintainya, sambil memberinya bunga mawar merah di tengah jalan hingga mereka terjatuh bersama. Dengan sigap, Haiku berdiri kembali dengan tatapan tajam yang penuh niat pembunuh.

"Kalau aku tidak sibuk, sudah kubuat kalian berdua menjadi daging cincang," ancamnya, lalu berlari kembali mengejar Fifian yang sudah jauh dari pandangannya.

"Dasar pria gila, dia yang menabrak tapi dia yang marah," ucap kesal pria yang membantu kekasihnya berdiri.

"Sudahlah, kau tidak akan bisa mengalahkannya. Lihat dari pakaiannya saja, dia seorang sword master," ucap kekasihnya.

"Lihat-lihat, kedua orang bodoh itu selalu ceroboh dan membuat banyak masalah di sepanjang jalan, hahahaha," tawa Rin sambil memegangi pundak Azel Kara dan menggoyang-goyangkannya hingga pusing setelah melihat perilaku konyol dua bawahannya.

"Sudah cukup, aku pusing," ucap Azel Kara sambil mengeluarkan busa dari mulutnya.

Rin mendengar ucapan Azel Kara di sampingnya, lalu meliriknya. Pria yang berwajah cantik itu tidak sadarkan diri.

Terpopuler

Comments

Elzi Lamoz

Elzi Lamoz

parah...

2024-02-19

0

Elzi Lamoz

Elzi Lamoz

manja dikit boleh kali yah

2024-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog (Revisi)
2 Eps : 1 Menuju Akademi Sihir (Revisi)
3 Eps 2 Kematian Arlott dan hati yang kosong (Revisi)
4 Eps 3 Pertemuan dengan Saudagar kaya (Revisi)
5 Eps 4 Kembalinya Senyuman (Revisi)
6 Eps 5 festival dan pertemu pangeran (Revisi)
7 Eps 6 Kebahagian yang mengalir di pipi (Revisi)
8 Eps 7 Akademi di atas pulau melayang (Revisi)
9 Eps 8 Ujian sihir [ 1 ]
10 Eps 9 Ujian Sihir [2] dan kehormatan seorang penyihir.
11 Eps 10 Kelas misterius.
12 Eps 11. Pengajaran Guru pada muridnya.
13 Eps 12 Toko sihir dewa.
14 Eps 13 Buku sihir kuno
15 Eps 14 Hari pertama belajar sihir.
16 Eps 15 Hutan Kesatria.
17 Eps 16 Serikat Guild.
18 Eps 17 Terompet keadilan.
19 Eps 18 Medan Perang memperebutkan kota Hage dari kegelapan.
20 Eps 19 Lima penyihir pemanggil iblis.
21 Eps 20 kemunculan altar persembahan dan penghianatan.
22 Eps 21 Kematian para warior.
23 Eps 22 Tekat yang kuat
24 Eps 23 Kebangkitan dari kematian.
25 Eps 24 Pesta yang meriah.
26 Eps 25 Perjalanan menuju kota Vendor.
27 Eps 26 Kekaisaran Vendor dan ujian memanah.
28 Eps 27 Bertemu Pangeran Kedua & Buku sihir peninggalan ras peri.
29 Eps 28 Bertemu Kaisar Jiwa Ras Peri
30 Eps 29 Aturan dunia yang berbeda.
31 Eps 30 Menjadi penyihir tingkat 6 dalam bimbingan kaisar Vendor yang telah mati.
32 Eps 31 Menjadi penyihir tingkat ke 6.
33 Eps 32 Perjalan menuju desa merah mistik.
34 Eps 33 Perjalanan menuju desa
35 Eps 34 Upeti sebagai alasan bertukaran.
36 Eps 35 Pahlawan desa
37 Eps 36 Ucapan terimakasih
38 Eps 37 perbatasan Hutan hujan pedalaman.
39 Eps 38 Pemahaman baru.
Episodes

Updated 39 Episodes

1
Prolog (Revisi)
2
Eps : 1 Menuju Akademi Sihir (Revisi)
3
Eps 2 Kematian Arlott dan hati yang kosong (Revisi)
4
Eps 3 Pertemuan dengan Saudagar kaya (Revisi)
5
Eps 4 Kembalinya Senyuman (Revisi)
6
Eps 5 festival dan pertemu pangeran (Revisi)
7
Eps 6 Kebahagian yang mengalir di pipi (Revisi)
8
Eps 7 Akademi di atas pulau melayang (Revisi)
9
Eps 8 Ujian sihir [ 1 ]
10
Eps 9 Ujian Sihir [2] dan kehormatan seorang penyihir.
11
Eps 10 Kelas misterius.
12
Eps 11. Pengajaran Guru pada muridnya.
13
Eps 12 Toko sihir dewa.
14
Eps 13 Buku sihir kuno
15
Eps 14 Hari pertama belajar sihir.
16
Eps 15 Hutan Kesatria.
17
Eps 16 Serikat Guild.
18
Eps 17 Terompet keadilan.
19
Eps 18 Medan Perang memperebutkan kota Hage dari kegelapan.
20
Eps 19 Lima penyihir pemanggil iblis.
21
Eps 20 kemunculan altar persembahan dan penghianatan.
22
Eps 21 Kematian para warior.
23
Eps 22 Tekat yang kuat
24
Eps 23 Kebangkitan dari kematian.
25
Eps 24 Pesta yang meriah.
26
Eps 25 Perjalanan menuju kota Vendor.
27
Eps 26 Kekaisaran Vendor dan ujian memanah.
28
Eps 27 Bertemu Pangeran Kedua & Buku sihir peninggalan ras peri.
29
Eps 28 Bertemu Kaisar Jiwa Ras Peri
30
Eps 29 Aturan dunia yang berbeda.
31
Eps 30 Menjadi penyihir tingkat 6 dalam bimbingan kaisar Vendor yang telah mati.
32
Eps 31 Menjadi penyihir tingkat ke 6.
33
Eps 32 Perjalan menuju desa merah mistik.
34
Eps 33 Perjalanan menuju desa
35
Eps 34 Upeti sebagai alasan bertukaran.
36
Eps 35 Pahlawan desa
37
Eps 36 Ucapan terimakasih
38
Eps 37 perbatasan Hutan hujan pedalaman.
39
Eps 38 Pemahaman baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!