Perjalanan masih cukup panjang dan diantara kedua remaja itu hanya diam terlarut dalam pikiran masing-masing,Gadis menghela napas lagi.
Rian melirik menelisik, “kira-kira kenapa cewek ini menangis sesenggukan tadi dan terus menghela napas?”pikirnya.
Gadis menatap keluar jendela disana mulai tampak semakin ramai lalu lalang orang-orang yang beraktivitas.
Gadis berdoa “semoga saja nanti ditempat bekerja aku bisa betah dan bertahan lama, ini semua demi ibu.”pikirnya.
“Apa perlu aku nyari referensi tempat lain juga ya?” Pikirnya lagi.
“Loe kenapa nangis? Habis diputus in ya?? “ tanya Rian tiba-tiba .
Gadis tersentak. Belum sempat menjawab Rian kembali berkata,
” loe pasti minggat habis diputusi ama pacar loe!!? Ato lo minggat karena ditinggal kawin??!” Sambil memicingkan matanya menatap mata dan hidung merah Gadis.
Gadis menghela napas sekali lagi sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sedikit membuat darahnya sedikit naik.
” Kenapa kamu bisa bilang begitu ke aku? Emangnya aku tampak kayak orang yang habis putus cinta??” Tanya Gadis.
Dan Rian dengan polosnya menganggukkan kepalanya.
Gadis melotot sambil berkata,” palingan kamu yang pake mingga-minggat segala karena diputusin cewek kamu, bilangnya ke aku!! Ga ada kerjaan apa masih kecil pacar-pacaran?! Mending manfaatin waktu buat kerja, kumpulin uang biar ga jadi miskin. Karena hidup kekurangan itu ga enak!! Mau beli apa aja nunggu dulu uang terkumpul baru bisa kebeli.mending kalo kaya sih ga pa pa” Kata gadis nyeroscos sembari menatap jauh keluar diiringi dengan air mata yang tanpa diminta mengetuk berlari keluar.
Rian jadi terbengong mendengar perkataan Gadis, “bukanya tinggal jawab iya ato tidak. Koq merembetnya kemana-mana. Ah dasar cewek selalu saja ga jelas. Ditanya apa jawabnya apa.”pikir Rian.
“Trus menurut loe kalau orang kaya boleh gitu pacaran? “ tanya Rian sambil tersenyum.
Gadis segera menghapus air matanya dan menoleh sambil melotot,” kamu itu yah… ganggu sekali!” Geram Gadis.
Emang sih dari penuturan Gadis, Rian bisa menyimpulkan bahwa Gadis itu menangis bukan perkara putus cinta ato ditinggal kawin.
”ah…. Ribet kalo mau ngomong sama cewek, maka dari itu gue malas deket-deket sama cewek!. Tapi ini???” Rian tersentak atas pemikirannya sendiri.
Rian bertanya pada dirinya, “kenapa gue ingin tahu sekali tentang cewek jutek ini, ada dengan gue?”Rian kembali menggeleng-gelengkan kepalanya menampik semua yang ada di kepalanya.
“Kenapa juga gue peduli ama nie cewek?”. Rian kembali memejamkan matanya dan memasang kembali headset yang sempat dia lepaskan tadi.
Rian berusaha menikmati musik yang mengalun merdu, meresapi setiap bait yang terlantun kan. Saking menikmatinya Rian kaget saat tangannya dirasa ada yang memukul.
Mata Rian terbuka kemudian dia melihat siapa kiranya memukul tangannya. Dia melihat Gadis malah meloto padanya.
“Kamu ga dengerin aku? Tadi nanya, tapi sekarang ngacuhin aku, gimana sih kamu???” Ucap Gadis marah.
Rian nyengir sambil membuka kembali headset yang terpasang tadi.
“Emangnya loe bilang apa?” Tanya Rian tak bersalah.
Gadis mendengus berbalik,membelakangi Rian yang kembali dibuat bengong dengan ulah Gadis.
“ emang salahku apa?”Tanyanya sendiri tapi masih sempat didengar oleh gadis.
Dalam hati Gadis dongkol sekali, “dia yang bertanya koq malah ga dengerin.aku” kesalnya.
Sebenarnya salah Gadis juga, tanpa melihat Rian dia bercerita panjang lebar tentang kenapa dia menangis sampai akhirnya sekarang dia harus merantau ke kota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nona~felic
Terima kasih atas dukungannya ya, semoga sehat selalu🫶🏻
2024-01-23
0
Aono Morimiya
cerita ini bener-bener bikin ketagihan
2024-01-22
1