Flashback off
Rian menghembuskan napasnya dengan berat mengingat kejadian demi kejadian yang menimpanya.
Tanpa ia sadari Gadis memperhatikan gerak gerik Rian sedari tadi setelah mereka kenalan.
“ada apa dengan pria yang duduk di sebelah ku ini tiba-tiba terdiam gitu? Apa dia kesambet setan ya?”pikir Gadis.
Rian diam sambil memejamkan matanya dan mulai memasang headset ditelingannya. Gadis melirik jam di pergelangan tangannya, jam itu merupakan warisan dari ibunya, karena ibunya yakin kalo Gadis lebih memerlukan jam itu dari pada dirinya. Tidak mahal memang, tapi itu adalah barang berharga yang dimiliki ibunya sejak ia menikah. Hadiah dari suaminya karena mendapat gaji pertamanya.
Gadis berpikir “masih 3jam perjalanan lagi, waktu yang panjang mungkin aki bisa memejamkan mata untuk istirahat sebentar”batinnya,
karena setelah dikota dia akan mencari-cari alamat rumah yang akan ditujunya. Dan itu bukan pekerjaan gampang, pasti menguras banyak tenaganya untuk menyisir kota yang juga begitu luas.
Saat gadis akan memejamkan mata ia merasakan sesuatu menindih bahunya, baru ia menoleh kesamping ia melihat sebuah kepala tersandar, dan dia yakin si pemilik kepala pasti pria aneh yang ada di sampingnya. Benar saja, Rian yang tiba-tiba mengantuk tanpa sadar menjatuhkan kepalanya di bahu Gadis. Gadis melotot,
“ apa-akan dia!” baru akan mendorong kepalanya, ia ingat kalo pria ini juga sudah membantunya jadi dia urungkan.
Rian tersadar dan segera menegakkan badannya kembali, ia melirik gadis dengan canggung dan berdehem.
” Hhmm…. Maaf gue ketiduran, gue kira loe kasur..” sambil cengengesan ia melihat ke arah gadis.
Gadis terdiam, trus baru sadar dirinya dikatai kasur
” kamu bilang aku kasur? Kamu ga liat badan aku kecil gini dibilang kasur? Kayaknya mata kamu perlu dibawa ke dokter deh!” Kata gadis sebal.
Rian melihat gadis lagi, ia mengamati gadis dari atas sampai bawah. Dilihatnya rambut gadis lurus hitam legam alami diikat ke belakang, tanpa make up cantik namun saat melihat bibir gadis, Rian tertegun sebentar, pasalnya gadis ini tidak memakai make up, tapi mengapa bibirnya merah seakan diberi pewarna?
Rian tersentak, Gadis dengan wajah galaknya berkata “mesum!”
Rian sedikit tersenyum dan mendekatkan dirinya sambil berkata
”emangnya loe tahu orang mesum? Emang loe cantik hingga pantas dimesumin?” Ledek Rian. Gadis melotot berkata dalam hati.
“Dasar…! “ sebal Gadis, kalo saja ia tidak terlanjur mengambil saputangan tadi, moh sekali dia kenalan dengan cowok modelan gini.
“Ganteng sih… cuman songong,Ada ya cowok modelan gini?” Omelnya dalam hati.
Rian sendiri tidak mengerti dengan dirinya kenapa ia bisa secerewet ini pada gadis yang baru dikenalnya. Padahal kalo bisa dibilang Rian itu orang introvert, ia lebih banyak diam pada orang yang baru dikenalnya. Tapi ini apa? Ia merasa santai untuk bisa berbicara pada lawan bicaranya, tidak merasa canggung.
Rian melirik gadis kembali, diperhatikannya gadis yang mulutnya komat kamit tanpa suara yang terlihat lucu di mata Rian. Dia memperhatikan baju dan celana jins yang dikenakan gadis sederhana namun sangat pas di pandang.
Memang ukuran badan gadis lebih kecil darinya, terlihat kulit gadis yang bersih terawat hidung kecil yang sedikit mancung dan bibirnya. Lagi-lagi Rian tersenyum, entah kenapa dengan dirinya. Sudah sekian kali Rian dibuat tersenyum tanpa ia sadari, anehnya dia tersenyum yang pada kenyataannya gadis tak melakukan apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments