Takdir Cinta - 02

”Tetapi aku sudah bertanya kepada kepala pelayan Frank dan dia berkata jika menantu dan kedua cucuku pergi,” ucap nyonya besar yang tidak mau kalah meski dirinya merasa ada yang aneh mengenai kepergian menantu dan kedua cucu tersayangnya.

”Apa mungkin tuan kecil yang mengajak mereka jalan-jalan? Bentar saya akan melacak kepergian mereka bertiga,” ucap sekretarisnya yang sudah panik karena mendengar kabar jika nyonya muda beserta nona dan tuan kecil tidak ada di kediaman tuan mudanya.

Sekretaris dari tuan muda Salicy lantas mencoba menanyakan kabar tersebut dengan memberi pesan kepada kepala pelayan di kediaman tuan muda Salicy sementara tuan besar Salicy langsung bertindak dengan menelepon bawahannya untuk mencari dan melacak keberadaan menantu dan cucunya yang dicintai oleh keluarga Salicy.

”Kamu lacak saja kepergian tiga orang itu, jangan biarkan mereka terluka,” ucap nyonya besar Salicy yang tidak ingin masalah yang menimpa ketiganya dan dapat terjadi luka atau sesuatu yang serius.

”Baik nyonya besar, saya akan melacak kepergian nyonya muda serta tuan dan nona kecil,” ucap sekretarisnya yang langsung mencoba melacak melalui GPS yang terpasang di telepon genggam nyonya serta benda-benda yang dipakai oleh tuan dan nona kecil tanpa sepengetahuan mereka bertiga atas perintah tuan muda Salicy guna melindungi orang yang dicintainya.

”Sayang, bagaimana sudah kau suruh mereka untuk melacak keberadaan mereka bertiga kan?” tanya nyonya besar Salicy dengan cemas dan khawatir jika terjadi sesuatu terhadap menantu dan kedua cucu tersayangnya sehingga dirinya lagi-lagi lupa mematikan panggilannya.

Tuan besar yang melihat jika istrinya sangat mencemaskan menantu dan kedua cucu mereka hanya bisa tersenyum karena kedatangan istri anaknya yang sangat menggemaskan dan polos membuat seluruh keluarga inti Salicy langsung jatuh cinta terhadap gadis tersebut meski mereka sangat menyayangkan jika gadis tersebut ternodai oleh ulah bejat anaknya.

”Iya, sweethart, sudah aku suruh mereka untuk mencari keberadaan istri dan kedua anak putra kita, apa kamu mencemaskan mereka?” tanya tuan besar keluarga Salicy yang menggoda istrinya meski dalam hatinya dirinya juga mencemaskan keberadaan menantu dan kedua cucunya yang juga dicintainya.

Sementara sekretarisnya Frank sibuk melacak dan juga mengecek apakah kepala pelayan Frank membalas pesannya hingga muncul notif jika kepala pelayan Frank membalas pesannya dan langsung saja dibuka oleh sekretaris Frank.

Nyonya muda serta nona dan tuan kecil tidak membawa satu pun pengawal serta sepertinya tuan kecil yang merencanakan karena saya baru mengetahui jika keberadaan nyonya muda serta tuan dan nona kecil tidak ada di kediaman. Selain itu, saya juga baru tahu dari pelayan yang membersihkan kamar utama serta kamar nona dan tuan kecil jika mereka bertiga membawa beberapa tas ransel.

Niel yang membaca pesan yang dikirimkan oleh kepala pelayan kediaman pribadi tuan mudanya langsung membelalakkan matanya karena terkejut jika nyonya muda serta nona dan tuan kecil berani pergi jauh tanpa membawa satu pun pengawal sehingga membuat Niel stres akibat tuan kecil yang otaknya sangat pintar seperti tuan mudanya dan memiliki pemikiran yang tajam seperti tuan mudanya.

Astaga tuan kecil jangan membuatku susah untuk mencari mami dan adik kembarmu, jika tuan muda mengetahui maka Anda tidak kena masalah tetapi diriku yang terkena masalah.

Batin Niel yang meratapi nasibnya ketika mengetahui jika tuan kecilnya yang merencanakan semuanya membuat dirinya menjadi korban yang nantinya akan dihukum berat oleh tuan mudanya jika tuan mudanya mengetahui kejadian ini

”Niel, kamu masih di sana tidak? Aku terkejut jika anak buahku dari anggota ”itu” tidak berhasil menemukan jejak menantu dan kedua cucuku,” ucap tuan besar yang sudah mengalihkan pembicaraan setelah mengetahui panggilan dari istrinya masih terhubung dengan Niel, asisten sekaligus sekretaris pribadi putranya.

Niel yang mendengar suara tuan besarnya langsung terkejut dan tersadar dari pikiran akan nasibnya segera menjawab perkataan tuan besarnya yang sepertinya menunggu jawaban dari dirinya.

“I—iya tuan besar, saya di sini, apa tadi bisa Anda ulangi, tuan besar?” tanya Niel dengan nada sedikit gugup karena kesalahan sehingga dirinya tidak mendengarkan ucapan tuan besar membuat tuan besarnya hanya bisa menghela napas dan menjelaskan perkataannya kembali.

“Aku terkejut jika pengawalku serta anak buahku dari anggota “itu” tidak berhasil menemukan ketiganya, apakah pelacaknya dihancurkan oleh cucuk laki-lakiku? Atau sepertinya rusak?” tanya tuan besar yang terkejut jika pengawal pribadinya dan juga bawahannya yang berasal dari grup bawah yang ditakutin di seluruh dunia tidak berhasil menemukan dan juga tidak berhasil melacak menantu dan kedua cucu tercintanya.

“Apa benar begitu, tuan besar? Tetapi bukannya tuan muda tidak memberi tahu jika tuan muda yang memasang alat pelacak ke barang-barang nyonya muda serta tuan dan nona kecil,” ucap Niel terkejut jika mengetahui alat pelacak yang dipasang ke barang-barang nyonya muda serta tuan dan nona kecil tidak terlacak.

”Itu yang aneh karena aku juga mengetahuinya karena itu juga aku menyetujui jika Frank memasang alat pelacak ke seluruh barang yang digunakan oleh menantu dan kedua cucuku,” ucap tuan besar yang terkejut dengan perkataan Niel, sekretaris putranya yang sangat dipercaya oleh putranya.

”Saya juga tidak mengerti, tuan besar, bagaimana bisa alat pelacak tersebut tidak bisa digunakan karena setahu saya, tuan muda selalu mengecek alat pelacak tersebut agar tetap bisa dipakai setiap kali tuan muda menghendaki untuk keamanan nyonya muda serta tuan dan nona kecil,” ucap Niel yang juga heran jika alat yang setiap hari disuruh oleh tuan mudanya mengecek agar tetap selalu kondisi bisa digunakan demi keamanan istri dan kedua putra tuannya itu dikatakan oleh tuan besarnya tidak dapat melacak kondisi dan juga lokasi nyonya muda serta tuan dan nona kecilnya.

......****************......

Sementara di bandara pada saat sebelum pesawat meninggalkan bandara Internasional Prancis.

“Mami, boleh Daniel pinjam tas Mami?” tanya Daniel dengan mimik dan nada dibuat menggemaskan mungkin agar maminya tidak bertanya yang tidak-tidak kepadanya.

”Daniel ingin ngapain dengan tas Mami?” tanya maminya dengan mimik dan nada polos serta lugu tetapi tetap sabar dan lembut menghadapi putranya yang benar-benar menggemaskan.

“Daniel penasaran saja, apa Daniel tidak boleh melihatnya?” tanya Daniel dengan mimik sedih sehingga membuat maminya tidak tega jika melihat putra tercintanya menangis karena keinginannya terkabul.

Dia sangat mirip dengan adikku, aku tidak tahu apakah dia masih ada atau tidak?

Batin wanita dengan dua anak yang diberi tahu jika adiknya dikabarkan telah tiada oleh sang suami begitu mereka sampai di negara Prancis untuk meninggalkan masa lalunya yang sedih.

“Mami, ada apa denganmu? Apakah aku membuatmu sedih, Mami?” tanya Daniel yang merasa bersalah begitu melihat raut maminya yang biasanya ceria menjadi sendu karena perkataannya.

Wanita tersebut langsung menggeleng pelan serta mengelus lembut dengan penuh kasih sayang kepada putranya sementara putrinya terlelap sembari menyedot susu di botol bayi pada saat pesawat mulai terbang meninggalkan bandara internasional Prancis.

“Tidak, Daniel sayang, kau boleh meminjam tas Mami tetapi jangan sampai hilang barang-barang Mami, ya?” ucapnya dengan lembut membuat Daniel sangat mencintai maminya dan berjanji melindungi maminya baik-baik.

“Iya, Mami, Daniel janji akan menjaga barang-barang Mami,” ucap Daniel yang mengambil tas biasa maminya bawa pergi-pergi dan melihat isi tas tersebut lalu setelah menemukan barang yang dia inginkan langsung mengambil tanpa sepengetahuan maminya dan mengembalikan kepada maminya.

“Mami, terima kasih, Daniel sudah mengembalikan dan barang-barang Mami aman,” ucap Daniel tersenyum kepada maminya agar maminya tidak curiga karena ada satu barang yang hilang.

“Oke, Daniel tidur ya, pesawatnya sudah berada di atas awan,” ucap maminya mengajak putranya untuk tidur di pesawat tetapi Daniel menolaknya membuat maminya membiarkan lalu menasehati agar Daniel tidak pergi dari tempat mereka.

......................

Panik semuanya karena tuan kecilnya pergi diam-diam membawa mami dan adik kembarnya. Bagaimana jika tuan muda Salicy mengetahuinya? Apa yang diincar oleh Daniel di dalam tas maminya? Penasaran tidak? Jangan lupa dukung Auhtor dan karya Auhtor lainnya ya. Xie xie.

Note : Latar negara di novel ini ada beberapa jadi untuk mempermudahkan, Auhtor tidak menggunakan bahasa dari negara tersebut tetapi menggunakan bahasa Indonesia saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!