"Aish aku memikirkan apa sih, sampai lupa dengan tugasku!" monolog Devina lagi
Dengan terburu buru Devina mengisi air hangat ke dalam bathtub saat di rasa sudah cukup Devina keluar dari kamar mandi.
Namun alangkah kagetnya Devina saat tanpa sengaja melihat Regan yang sedang bertelanjang dada di depan nya.
"Astagaa! Kenapa kamu tidak menunggu di luar dulu, dan itu kemana perginya pakaian mu" teriak Devina sambil menutup wajah nya dengan ke dua tangan
"Aku mau mandi, jadi aku harus melepaskan pakaian ku kan" goda Regan melangkah maju
"Devina takut dan berjalan mundur sampai badan nya membentur tembok di belakang nya. Regan yang tidak mau melewatkan kesempatan segera mengungkung Devina dengan kedua tangan panjang nya.
"Kamu mau apa?" panik Devina karena di antara mereka kini hampir tak memiliki jarak
"Menurut mu? Jika seorang pria berlaku seperti ini pada wanita kira kira mau apa?" tanya balik Regan
"Minggir, jangan terlalu dekat seperti ini. Aku sesak tau tidak!"
Regan terus menggoda Devina, kini bibir seksi milik pria jangkung itu sudah berada di sebelah telinga nya. Dan membisikkan sesuatu pada nya.
"Apa kau mau menemani ku, mandi gadis kecil?" goda Regan lagi
"Yakk! Tuan arogan kenapa kau mesum sekali, minggir aku mau keluar dari sini!" titah Devina
Setelah mendengar penuturan Devina, Regan semakin merapatkan tubuh nya pada Devina.
"Aku tidak mesum gadis kecil, hanya sekedar menawarkan saja pada mu!" goda Regan yang hampir mencium bibir merah milik Devina
Devina panik dan langsung menginjak sebelah kaki Regan, seketika saja Regan berteriak menahan sakit.
"Aaaarrgghh..."
"Kenapa kau menginjak kaki ku?" kaget Regan
"Siapa suruh kau terus menggoda ku, dasar menyebalkan sekali" jawab Devina berlalu meninggalkan Regan yang tengah ke sakitan.
"Hei! Kau mau pergi kemana. Tugas mu itu masih belum selesai" ujar Regan mengingatkan Devina
"Apa lagi, jangan macam macam pada ku ya Tuan!" peringat Devina
"Siapa yang mau macam macam dengan mu, tenang lah kau bahkan bukan selera ku!" jawab Regan tanpa basa basi
"Siapkan pakaian ku, habis itu siapkan juga makan malam ku!" titah Regan lagi
"Baiklah, akan ku kerja kan kamu mandi lah dulu." ujar Devina
Regan langsung masuk ke dalam kamar mandi dan memulai ritual mandi nya.
Berbeda dengan Regan, Devina nampak kesal dan menggerutu mengingat perlakuan Regan yang telah menggoda nya tadi.
"Aish... Menyebalkan! kenapa aku ingat kejadian itu terus, awas ya kau tuan arogan aku akan membalas perbuatan mu kepada ku!" monolog Devina
......................
Devina kini sedang sibuk di dapur membantu bibi Siti menghidangkan makan malam.
"Selesai!" serunya
"Mana sih Tuan arogan itu, katanya mau makan tapi belum turun juga." gerutu Devina
"Duduk lah dulu, Tuan muda pasti sebentar lagi akan turun." ujar bibi Siti
"Baiklah!" jawab Devina tersenyum manis
Dari kejauhan Regan bisa melihat Devina saat ini, Regan tersenyum hangat melihat tingkah lucu Devina yang saat ini sedang duduk menunggu nya untuk makan malam.
Devina duduk manis sambil bernyanyi nyanyi riang melihat pantulan dirinya di sendok yang sedang dia pegang, dengan raut wajah yang sengaja di buat lucu kaki pendek nya yang terus ber ayun ayun menambah kesan kelucuan di mata Regan.
Regan terus tertawa geli melihat tingkah konyol Devina, sungguh benar benar membuat Regan merasa gemas melihat Devina yang seperti ini.
"Aish! Kemana sih orang itu lama sekali perut ku sudah di peras para cacing di dalam sini. Lapar sekali!" monolog Devina mengelus perut rata nya
Regan hang mendengar keluhan Devina pun seketika langsung menghampiri nya di meja makan.
"Akh akhirnya datang juga ya, ayo silakan makan Tuan?" ujar Devina berpindah tempat duduk
"Mau kemana?" tanya Regan menahan pergelangan tangan Devina
"Aku duduk di sana saja" tunjuk Devina pada kursi di seberang Regan
"Tidak perlu, sudah duduk di sini saja" cegah Regan
"hm.. Baiklah" jawab Devina duduk kembali
Mereka berdua makan dengan tenang, sampai pada saat tiba mulai mempertanyakan pekerjaan nya.
"Tuan!"
"Hm." jawab Regan acuh
"Apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Devina dengan hati hati
"Apa?" jawab Regan lagi
"Sebenarnya pekerjaan ku apa di sini? Dari tadi pagi aku merasa tidak bekerja apa pun di sini, kerja ini tidak boleh itu juga tidak pernah di perbolehkan oleh bibi Siti dan juga kak Dita" tanya bingung Devina kepada Regan
"Kau itu hanya pelayan ku, jadi kau hanya perlu kerjakan apa yang ku perintah kan! Selain dari itu kau tidak ku izinkan untuk mengerjakan nya." tegas Regan
"Mana bisa seperti itu, status ku di sini sama seperti pelayan lain nya, kalau aku hanya sedikit bekerja aku tidak enak dengan yang lain" protes Devina
"Jadi kau mau nya apa?" tanya dingin Regan
"Ya aku mau nya bekerja seperti yang lain di sini, aku juga ingin mendapatkan gaji seperti mereka." ujar Devina
Regan yang tidak suka dengan permintaan Devina, tiba tiba saja menghentikan acara makan nya dengan sedikit emosi, Regan menjatuh kan sendok yang ia pegang ke meja makan. Dan itu sontak membuat Devina kaget.
"Aku katakan sekali lagi, kerjakan saja yang ku perintahkan selain dari itu jangan paham!" tegas Regan lalu bangkit dari duduk nya dan pergi begitu saja meninggal kan Devina.
"Ya Tuhan, salah lagi" ujar Devina menepuk kening nya.
Dita yang mengintip percakapan kedua nya langsung menghampiri Devina yang sedang ke bingungan
"Nona!" panggil Dita
"Kak Dita, apa kakak mendengar percakapan ku dengan nya tadi?" tanya Devina
"Iya! Tidak apa apa dengarkan saya Nona, Tuan muda paling tidak suka di bantah jadi tolong lakukan saja apa yang di perintah kan oleh Tuan" ujar Dita
"Hm... Baiklah!" jawab Devina lemas
"Ya sudah ya kak kalau begitu aku mau pergi ke kamar dulu" pamit Devina
"Iya Nona, beristirahat lah saya sudah menyiapkan pakaian ganti untuk tidur Nona" kata Dita
"Kau sangat baik kak, terima kasih ya" Devina tiba tiba memeluk Dita
"Iya, sama sama. Sudah sekarang pergi lah dan beristirahat" titah Dita
Devina menganggukan kepala nya, lalu dia bergegas naik menuju lantai dua.
Devina memasuki kamar nya, dan mulai membersihkan diri setelah itu dia langsung membaringkan tubuh nya di tempat tidur.
"Semoga tidur ku tenang kali ini, semoga tidak ada drama lagi." ucap Devina pada diri nya sendiri.
Kini Devina tengah bersiap untuk menyambut mimpi indah nya itu, sedangkan Regan dia sekarang justru sedang gelisah berharap gadis nya itu datang untuk membujuk diri nya yang kini sedang kesal.
"Sial! Kemana gadis kecil itu. Kenapa dia tidak menyusul ku" gerutu Regan kesal
"Apa iya dia masih bisa makan dengan tenang setelah melihat ku kesal kepada nya" Lagi Regan berbicara kepada diri nya sendiri.
"Hm. Baiklah ku biar ku lihat sendiri apa yang sedang dia lakukan sekarang" monolog Regan
Regan turun dan mencari Devina.
"Dita!" panggil Regan
"Iya Tuan" Jawab Dita
"Kemana dia?" Tanya Regan tanpa basa basi
"Maksud Tuan, Nona muda?"
"Menurut mu siapa lagi yang ku cari!" jawab kesal Regan.
"Oh Nona sudah pergi ke kamar nya Tuan." ucap Dita
"Astaga gadis bodoh itu benar benar membuat ku kesal." ujar Regan lalu gegas naik lagi ke lantai dua dan menuju ke kamar Devina
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments