Ep 3

Regan perlahan melangkahkan kaki panjangnya untuk menghampiri Devina, sambil menyipitkan kedua mata indahnya. Regan lalu menunduk melihat wajah cantik Devina yang terkena percikan air kotor itu.

karena terlalu dekatnya jarak diantara mereka berdua sampai-sampai membuat keduanya dilanda kegugupan, namun bukan Regan namanya jika tak pintar menyembunyikan perasaannya itu.

Devina mengerjakan mata indahnya yang membuat Regan semakin gugup dibuat nya.

"wajahmu seperti sudah siap!" ucap Regan mencoba menggoda Devina yang menatapnya seperti itu

"siap! siap apa?"tanya Devina dengan kepolosannya

"siap untuk digoreng! hahaha... lihatlah penampilanmu sekarang sudah seperti cumi yang dibacem sama kecap!"ledek regen sambil tertawa

"keterlaluan! tidak lucu tahu"dengus Devina kesel sambil mengerucutkan bibir kecilnya itu.

Regan tiba-tiba melepaskan jas mahal yang kini sedang dipakainya lalu dia memakaikannya kepada Devina untuk menutupi tubuh mungilnya itu.

Devina yang kaget dengan perlakuan Regan hanya bisa melongo, begitu juga dengan Rendy yang tak percaya melihat perlakuan manis tuannya pada gadis kecil yang baru saja dia temui beberapa menit lalu.

"kakak apa kita tidak salah lihat?"tanya salah satu pengawal pada Rendy

"aku rasa tidak itu benar-benar tuan muda kita!" jawab Rendy tanpa melepaskan pandangannya dari kedua sejoli di hadapannya itu

"ini sungguh luar biasa pengaruh gadis kecil itu baru bertemu saja Gadis itu sudah membawa perubahan besar kepada tuan muda!" ujar sang pengawal lagi

"kamu benar Zaki bersiaplah sepertinya tugas kita akan bertambah!" ucap Rendy

"kakak Tenang saja tanpa perintah tuan muda pun kami akan tetap siaga menjaga calon nyonya muda kita,"

"itu bagus!"

kembali lagi kepada pasangan yang tak henti-hentinya berdebat

"hei kenapa kau memberikan jasmu kepadaku?" tanya heran Devina kepada Regan yang tiba-tiba saja memberikan jas mahalnya itu kepada Devina.

"sudah kau pakai saja jangan cerewet kalau kau nggak mau masuk angin!" jawab Regan acuh

Regan membukakan pintu mobil dan mempersilakan Devina untuk masuk ke dalam mobilnya.

"ayo masuklah sebelum banyak orang yang jijik melihatmu!" ujar Regan

Devina seketika celingukan melihat ke sekitar mereka benar kata Regan, ada banyak pasang mata yang berlalu lalang di jalan itu.

tanpa pikir panjang lagi akhirnya Devina pun berlari masuk ke dalam mobil dan diikuti juga oleh Regan.

"ayo jalan!" perintah Regan kepada Rendi untuk menjalankan mobilnya

"kita langsung ke kantor tuan?" tanya Rendy pada tuannya itu

"kita kembali ke mansion!" jawab Regan kembali ke mode dingin

"baiklah tuan!"

sepanjang jalan menuju mansion milik Regan, Devina terus-menerus bersin Devina sangat sensitif dengan hal-hal yang sangat dingin. Devina terus menggosok hidungnya yang sudah sangat merah itu.

"jangan terus digosok nanti hidungnya bengkak kayak badut!" ujar Regan tanpa menoleh ke arah Devina

"tidak akan! hidungku ini tidak akan seperti badut karena hidungku ini terlalu imut jika disamakan seperti hidung badut" jawab spontan dari mulut Devina

"astaga kamu pede sekali!" ledek Regan tersenyum tipis dia benar-benar ingin tertawa melihat kepolosan yang ada di dalam diri Devina

"bukan pede ini itu lebih ke fakta Bagaimana bisa hidung ke sekecil ini berubah menjadi hidung badut hanya karena aku menggosoknya, kau ini benar-benar aneh sekali tuan!" ujar Devina meledek balik kepada Regan

"terkecuali hidungku habis disengat lebah ya itu mungkin bisa menjadi seperti hidung badut!" ucap Devina lagi yang masih terus memejamkan matanya.

Regan tersenyum lebar mendengar setiap perkataan yang Devina lontarkan dia melihat ke arah Devina yang tengah memejamkan matanya itu. sepertinya Regan benar-benar telah jatuh hati pada gadis kecil di hadapannya itu.

"perasaan macam apa ini!" ucap Regan di dalam hatinya

tanpa sadar dia memegang dadanya sendiri memastikan jika debaran kencang itu berasal dari dalam dadanya. Rendy yang mengintip dari spion mobil ternyata tersenyum manis melihat tingkah laku Tuan mudanya.

Regan yang sadar jika sang asisten sedang memperhatikannya seketika dia berubah menjadi dingin kembali.

"apa yang kau lihat Rendy!" tanya dingin Regan

"Nona Devina sangat manis dan lucu tuan!" puji Rendy tersenyum manis

"biasa saja sudah kau fokus saja menyetir tidak perlu perhatikan yang lain lagi," jawab ketus dari mulut Regan

Regan begitu kesal saat mendengar sang asisten memuji gadis kecilnya itu. Regan segera menoleh kembali melihat Devina yang sedang terlelap di sampingnya.

"kau benar Rendy dia begitu manis sangat manis!" batin Regan mengakui jika Devina memang cantik dan manis

"awas kau Rendi beraninya kau memuji kecantikan gadisku,"batin Regan lagi menajamkan pandangannya pada asistennya

setelah tiga puluh menit lamanya akhirnya mereka sampai di mansion milik Regan. Devina yang mulai membuka matanya sangat kaget saat melihat keluar jendela mobil.

"di mana aku tempat apa ini? kenapa begitu banyak sekali orang berbaju hitam di sini!" monolog Devina kebingungan

"ayo turun!" perintah rekan kepada Devina

"tunggu!!" Devina menarik tangan Regan untuk mencegah adegan keluar dari mobil

"kau membawaku ke mana? dan ini tempat apa!" tanya Devina yang mulai ketakutan

"ini adalah tempat yang pasar manusia!" jawab singkat rekan lalu dia keluar dari mobil

"pasar manusia!"

"hei tunggu!" Devina pun memutuskan untuk segera turun dari mobil dan mengejar Regan

"hei apa benar ini pasar manusia?" tanya penasaran Devina kepada Regan.

"ya!" jawab singkat dari Regan.

"apa kau sengaja membawaku ke sini! untuk menjualku pada para pedagang di dalam sana?" tunjuk Devina pada mansion milik Regan itu

Regan mengerutkan keningnya sambil mengikuti arah yang ditunjuk Devina, setelah melihatnya seketika ide jahilnya pun muncul di otak Regan.

"ya aku akan mencoba menawarkanmu di dalam pasar sana!"bisik Regan di telinganya Devina

"meskipun kau terlihat jelek tapi setidaknya daging dan organ dalam sehat. pasti akan laku keras di pasaran!" ucap Regan sambil berlalu meninggalkan Devina yang sedang termanga

"apa katanya barusan daging dan organ dalam?"

Devina tidak melanjutkan lagi perkataannya dia sungguh takut membayangkan jika benar dia akan dijual di pasar itu.

"tidak aku tidak mau tubuhku dipotong-potong!"

Regan tersenyum puas kalau dia berhasil mengerjai gadis kecil itu.

"tuan tuan tunggu sebentar!"

kaki pendek Devina berlari cepat menyusur Regan yang sudah hampir masuk ke dalam mansion

"jangan masuk dulu!" Devina mencegah dan merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi Regar masuk ke dalam mansion.

"apa!"

"Tuan aku mohon jangan jual aku ya!" Devina memohon kepada Regan

"apa kau tidak kasihan melihat tubuh sekecil ini dipotong-potong. dan lagi pula daging dan organ dalam ku tidak sehat karena aku suka sembarangan makan. jadi sudah dipastikan jika daging ku tidak akan sehat untuk dikonsumsi!" cerocos Devina panjang lebar

Regan mengangkat sebelah alisnya setelah mendengar perkataan Devina.

"iya tidak sehat untuk manusia tapi sepertinya baik untuk pakan harimau dan kawan-kawan yang lainnya!" goda Regan lagi.

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!