BAD GIRL AND BAD BOY

Aku hanya diam saja menatap datar ke arah Alisha yang menatapku entah apa arti tatapan itu aku tak perduli.

" Kenapa loe Jes,ngereog si kantin. Sono di bawa ke gudang. Ganggu tau nggak

loe " ujarku tampa perduli kalo Alisha mengharapkan aku membelanya.

Buat apa membelanya,dia sudah banyak pembela. Kenapa aku musti juga membela dia nggak penting banget. Ngadu aja sama bokap hasil rampasan loe sana.

Aku mengabaikan Alisha dan rintihannya yang memuakkan. Meskipun acuh aku sesekali melirik Alisha yang sudah berantakan.

" Eh,loe pikir loe siapa hah. Baru aja masuk ke CENDRAWASIH dah bertingkah loe. Sok mau ngebully murid lain loe. Berani loe sama gue hah,gini aja nangis loe. Pas ngebully teman seangkatan loe. Balagu banget loe " maki Jesica kasar.

Jadi dia ngebully temannya,hadeh emang nggak ngotak ini anak manja. Bisa bisanya dia membully sesama angkatannya. Dia kira ini istananya dia yang semuanya tunduk pada rengekannya. Dasar sampah

" Am ampun kak,enggak lagi kak. Tolong lepasin aku kak " rengek Alisha.

Tapi Jesica adalah quenbee yang lumayan sadis kalo udah menargetkan mangsa.

" Kak Bianda,tolongin aku kak. Please kak,aku kan adiknya kakak. Masa diam aja sih ngeliat aku begini " rengeknya padaku.

Sialan nih bocil,beraninya dia melibatkan gue dalam masalahnya. Bangsat emang nih anak

" Terus kalo loe adek gue terus gue musti ngapain. Apa gue harus melawan teman gue cuma demi loe. Sorry ya,loe nggak seberharga itu untuk gue harus ribut sama yang lainnya. Gue nggak ada masalah sama Jesica jadi gue nggak ikut campur. Mending loe ngadu sama bokap loe biar dia nolongin loe. Gue males kalo pada akhirnya loe malah bikin gue yang jadi tersangkanya " sahutku kesal.

Ck,dia pikir bisa menjebak aku lagi seperti yang sudah sudah. No,gue nggak akan sebego biasanya. Gila aja kalo kembali masuk dalam jebakannya.

Aku ingat sekali saat itu,

Flashback on

Saat itu aku masih SMP dan Asilha merupakan murid baru di sekolahku. Awalnya aku berpikir dia gadis yang benar benar baik dan polos tapi ternyata licik.

Hari itu aku menemukan Asilha di bully oleh seniorku,sama seperti sekarang dia meminta tolong padaku untuk menyelamatkannya. Karena berpikir adalah saudaraku,maka aku membantunya. Aku rela menahan pukulan dari seniorku untuknya.

Saat semuanya selesai dan senior tersebut dan genknya pergi. Asilha menelpon papa,hari itu aku masih sangat ingat dia mengatakan kalo aku membullynya. Brengseknya lagi orang yang darahnya mengalir di tubuhku tersebut percaya dan meninggalkanku setelah memberikan aku beberapa tamparan di wajahku.

Ironisnya dia buta dengan kondisiku yang juga babak belur. Aku melihat senyuman culas di bibir Asilha.

Sialan,jadi ini bagian dari rencana loe. Gue nggak akan biarin loe tersenyum lama lama. Gue pastiin loe nggak akan sekolah dengan nyaman di sini.

Sejak saat itu aku menbencinya dan papa,aku mengacuhkan asilha yang entah kenapa selalu menjadi target bullyan teman dan seniorku.

Saat aku tanya ternyata mereka adalah anak dari keluarganya direcokki oleh mamanya Ashila saat sebelum menikah dengan papaku dan mereka merasa senasip denganku.

Saat itu aku membiarkan mereka membully Ashila,malahan aku merasa ada perasaan puas saat melihatnya nenderita seperti itu.

Flashback of

Saat aku sedang teringat masa lalu,aku merasakan ada yang menepuk pundakku pelan dan ternyata sahabatku. Mereka menatapku cemas,

" Loe ok Bi,dari tadi diam aja. Apalagi sejak bocah itu di bully Jesica. Jangan bilang loe kasihan sama dia. Loe lupa kejadian dulu,gue nggak suka loe dekat sama dia. Kerjaannya cuma bikin masalah aja " ujar Bella dengan raut tak suka.

Yah semua sahabatku tau tentang kejadian waktu itu. Makanya mereka selalu tak suka aku terlibat dengan Ashila.

" Nggaklah gila aja gue mau jadi tameng dia lagi. Loe pada pikir gue sebegok itu mau aja masuk dalam skenario dia,makasih deh " sahutku sebel.

" Terus kenapa dari tadi melamun bae loe kayak orang tua banyak hutang loe " ujar Kanaya nyebelin.

" Ye enak aja nyamain gue sama orang tua banyak hutang,nggak ye. Gue cuma kepikiran masa lalu aja,kayak dejavu tau nggak loe. Gue ngebayangin diri gue sendiri yang hari itu dengan begoknya mau mau aja di jadiin lelucon sama anak sialan itu " ujarku emosi.

Mendengar ucapanku teman temanku hanya menatapku dengan perasaan bersalah. Masalah ini sangat sensitif bagiku karena menyangkut cinta pertamaku yang ternyata malah membela anak yang lainnya dibandingkan aku anaknya sendiri atau ashila anak kandung papa juga ya. Wah kenapa nggak kepikiran sampe masalah ini,jadi penasaran deh. Nggak mungkin kan dia sesayang itu sama anak tiri kalo bukan ternyata anaknya sendiri.

Wow,sepertinya aku harus mencari taunya. Masalah ini membuatku penasaran banget,dulu aku kepikiran masalah ini tapi tidak bisa apa apa sedangkan sekarang.

Mari kita lihat apa yang bisa aku lakukan untuk membuktikan hal ini. Kira kira apa yang akan aku dapatkan

Setelah dari kantin kami pun kembali ke kelas. Meskipun penasaran dengan keadaan Ashila saat ini,bukan karena kasihan tapi lebih ke apa yang dia lakukan setelah ini. Apa dia akan kembali melibatkan aku dalam masalahnya,gila aja kalo iya. Kali ini aku akan buat dia nggak akan sanggup bertahan di CENDRAWASIH.

Lets see

Aku sampai di kelas dan duduk di bangkuku. Aku memutuskan membuka sosmed sambil menunggu bel berbunyi guru mata pelajaran datang.

Entah kenapa perasaanku tak tenang dari tadi,seperti ada yang sesuatu yang akan terjadi dan melibatkan aku hari ini. Tapi apa ya,apa Ashila lagi lagi membuat lelucon. Kalo iya kali ini aku tak tinggal diam.

Aku membuka aplikasi whats up dan mencari nomor Jesica di sana. Aku dan Jesica bukan teman tapi kami juga bukan musuh. Hanya tidak saling bersenggolan aja,ya walau pun kami pernah punya masalah tapi tak pernah membuat kami bermusuhan.

Aku pun mengirim notice ke Jesica,

" Me : hai Jes,lagi dimana loe "

Setelah terkirim aku menunggu sebentar dan mendapat balasan dari Jesica. Aku langsung membukanya.

" Jesica : Di kelas,napa loe "

" Me :Masalah tadi pas di kantin,gue khawatir tuh anak jebak gue di depan bokap. Gue minta tolong loe jadi saksi gue ntar. Gue nggak mau kena masalah lagi sama tuh bocah licik "

" Jesica :Gue ngerti,kirim notice aja gue kalo beneran dia berulah. Santai,gue tolongin loe Bi. Kebetulan gue belum puas ngebantai tuh anak sialan "

" Me : Ok siip,thanks guys. Ntar gue kabarin loe. Ada guru gue,bye "

Setelah mengirim notice itu aku merasa lega karena setidaknya ada banyak orang yang berpihak padaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!