“Kenapa lo dari tadi bengang bengong begitu?” Briana membuyarkan lamunannya ketika Chika datang dan menyenggol tubuhnya.
Briana mengerjap dan menggeleng.
“E__enggak gak papa, Gue Cuma agak ngantuk aja” alibinya.
“Istirahat aja dulu sana” Briana menggeleng tak mau.
“Gak ih, lagi banyak pengunjung gini masa istirahat nanti ngerepotin yang lain tau” Chika menghela nafas dan akhirnya pasrah. Ia tau bahwa Briana memang tak bisa di tentang jika sudah berkeputusan.
Lonceng pintu berbunyi dan menampilkan sosok laki-laki ber-style rapih dengan hoodie putih dan celana jogernya, memasuki cafe tersebut.
“Selamat datang ada yang bisa saya bantu?” Sapa Briana ramah.
Laki-laki itu tersenyum tipis ke arah Briana dan mulai membaca daftar menu cafe.
“Americano sama moccacino satu ya di bungkus”
“Baik atas nama siapa?”
“Eris” balas laki-laki itu singkat.
“Baik silahkan di tunggu pesanannya” laki-laki itu mengangguk seraya menduduki kursi penungguan.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya minuman yang laki-laki itu pesan selesai di buat juga. Briana pun memanggil namanya untuk memberitahu bahwa minumannya telah siap.
“Atas nama Eris dengan pesanan americano dan moccacino coffee”
Laki-laki itupun bangun dari duduknya untuk mengambil pesanannya. Briana pun menyodorkan tangannya untuk memberikan pesanan milik laki-laki itu.
Laki-laki itupun menerimanya namun, tak sengaja tangan laki-laki itu bersentuhan dengan tangan Briana hingga membuatnya terdiam karena merasakan sesuatu yang aneh.
Mata Eris tiba-tiba menajam dan kepalanya memunculkan memori-memori flashback aneh yang Ia pun tak tau itu kejadian apa karena bukan Ia yang mengalami.
Seorang anak kecil yang menangis di dalam gendongan seorang wanita dan tiba-tiba saja tubuh anak kecil tersebut di lempar oleh wanita tersebut ke sebuah laut biru. Dan yang membuat Eris tercengang adalah wajah si wanita itu adalah wajah Ibunya, Ibu kandung Eris waktu muda! Apa maksud dari bayangan di otaknya ini?
Apakah memori flashback itu benar? Ataukah hanya ngawur dan kejadian abstrak saja? Ngomong-ngomong dari mana Ia mendapatkan sepotong memori flashback abstrak itu?
Apakah mungkin karena kantong plastik kopi ini? Tidak mungkin, kan dari si pelayan cafe di depannya ini? Mana mungkin ibunya ada hubungan dengan seorang pelayan cafe, sungguh tidak masuk akal.
“Mau pake card atau cash?” Laki-laki itu mengerjap ketika Briana menanyakan pembayaran.
“Card aja” balasnya dengan kikuk.
****
Eris berjalan memasuki istana mewahnya sambil melamun, entah apa yang Ia pikirkan sebenarnya.
“Hey” Eris mengejut saat tiba-tiba kakaknya datang dan menyenggol tubuhnya.
“Baru pulang kok ngelamun. Kenapa? Di putusin pacarnya ya?” Ledek Garvi sang Kakak.
“Ck, apaan si Kak aku gak punya pacar kali” decak Eris kesal.
“Yang bener? Ganteng-ganteng kok jomblo” goda Garvi sambil terkekeh.
“Prince mah bebas”
“Emang temen-temen kamu di sekolah tau kalo kamu itu Prince?”
“Enggak si” Eris menggaruk tengkuknya kikuk.
“Eris gak mau terkenal kaya Kakak, ribet Kak. Nanti orang-orang pas lewat gini gini lagi” Eris memperagakan tundukkan kehormatan dengan tingkah lucunya membuat Garvi terkekeh.
“Ayo makan malam” ajak Garvi seraya merangkul pundak adiknya dan membawanya pergi menuju ruang makan.
Kedua Kakak beradik itupun mulai duduk di salah satu kursi yang memang sudah di khususkan untuk mereka setiap kali makan bersama.
“Ibu” Queen Anastasia pun menoleh ketika putra bungsunya memanggil.
“Iya sayang?”
“Eris mau nanya sesuatu sama Ibu” Queen Anastasia tersenyum dan menatap Eris teduh.
“Tanya apa hmm? Soal kerajaan? Pemerintahan? Atau apa pun, boleh kamu tanyakan kepada ibu”
“Apakah Ibu punya anak perempuan?”
“Ukhuk...” Sontak mendengar pertanyaan dari putranya membuat Queen Anastasia terkejut hingga tersedak makanan yang hendak di telannya.
Queen Anastasia langsung meraih gelas berisi air putih di atas meja dan meminumnya sedikit.
“Eris, apa yang kamu tanyakan? Kamu ini ngawur sekali pertanyaannya. Sudah jelas-jelas anak Ibu dan Ayah hanya kamu dan Kakak mu Garvi, tidak ada anak lain selain kalian, apalagi perempuan” sahut King Charles yang merasa tak nyaman dengan pertanyaan Eris.
“M__maaf Ayah” Eris menundukkan kepalanya merasa bersalah.
“Sudah sudah, tidak papa kok. Mungkin, Eris menginginkan seorang adik perempuan hmm?” Eris menegakkan kepalanya kembali seraya menatap ke arah Ibunya dan tersenyum tipis tanpa berkata apapun.
***
“Ah, lelah sekali rasanya setelah seharian bekerja” Briana mendudukkan dirinya di atas sofa sambil memejamkan mata.
Ting...
Mata Briana memicing saat melihat DM Instagram di bar notifikasi atas layar. Briana merasa heran karena tak biasanya ada orang yang mengirim DM kepadanya.
Briana pun membukanya dan mengecek akun Instagram yang mengirimkannya DM tersebut.
Gerald_Jee
Hay calon pacar, jangan lupa follback ya.
“Oh, jadi dia cowok gak jelas yang tiba-tiba nembak tadi” monolognya mengingat sosok Gerald.
“Dia tau akun Instagram gue dari mana?” Bingungnya.
“Gue lupa dia anak orang kaya, apapun bisa dia lakukan. Cuma nemuin akun Instagram gue doang mah bukan apa-apa buat dia”
“Sebenernya nih cowok yang konon katanya paling beruntung kalo pacaran sama dia, kenapa nargetin gue? Gue bukan siapa-siapa di SMA. Gue Cuma murid beasiswa yang hidup pas pasan bahkan harus bekerja paruh waktu biar gue bisa makan.
Gue males berhubungan sama anak orang kaya apalagi si Gerald Gerald ini populer. Gue gak mau jadi pusat perhatian seluruh SMA, gue gak mau dapet masalah di SMA sedangkan gue bukan siapa-siapa. Bukan anak bangsawan, bukan anak konglomerat, bukan anak CEO.
Hidup gue selama ini tenang-tenang aja dan gak pernah ada yang ngusik gue di sekolah. Jangan sampe gara-gara nih cowok gue jadi punya musuh. Apalagi musuh gue keturunan bangsawan”
Briana membanting handphonenya ke atas kasur seraya menenggelamkan wajahnya di antara dua bantal.
***
Mata merah terang itu memancarkan cerminan hati si pemilik mata yang kini sedang merasakan sebuah kehampaan yang mendalam. Setiap hari hidupnya hanya sendiri, sendiri, dan sendiri tiada akhir.
Mamah, Papah semuanya pergi. Mamah pulang hanya 2 bulan sekali dan Papah nya tak pernah pulang sama sekali.
Laki-laki itu terbangun dari duduknya sambil menatap langit malam tanpa bintang itu dengan lirih. “I hate this life” teriaknya.
“Arrrgh....”
Sebuah batu besar yang terletak di depan sana dengan jarak sekitar 8 meter lebih pecah ketika laki-laki itu berteriak.
“Kenapa gue terlahir dalam keadaan kesepian? Kenapa gue terlahir berbeda? Sebenarnya gue ini apa? Manusia atau... Vampir kaya yang di bilang temen-temen kecil gue?”
Zega memegang kepalanya sambil meremas kuat rambutnya.
“Gak mungkin gue vampir, gue gak takut matahari, gue gak suka darah dan... Kulit gue enggak dingin”
“Tapi di pikir-pikir ada untungnya juga gue punya magic. Karena magic yang gue punya, bisa gue bisa gunain buat nyari tau tentang keluarga Prince Garvi. Hanya keluarga kerajaan yang bisa gue manfaatkan untuk mencari tahu tentang hilangnya Papah” Zega mengepal kedua tangannya erat.
Dreet... Dreet...
Zega meraih handphonenya ketika terdengar suara dering dari benda pipih tersebut.
“Eris?” Zega mengernyitkan dahinya saat melihat nama kontak yang tertera di layar handphonenya.
Ia pun menarik tombol hijau untuk mengangkat telepon masuk tersebut.
“Hallo”
“......”
“Tandingnya pagi?”
“.....”
“Heem”
Zega pun kembali mengantongi handphonenya seraya menghela nafas. Basket adalah hobi nya namun, karena sifat introver nya, terkadang membuat Zega merasa malas untuk bermain di lapangan dan menjadi pusat perhatian para siswa terutama gadis-gadis di SMA nya.
Karena menjadi seorang pemain basket tentunya harus siap untuk menjadi pusat perhatian para orang-orang yang menontonnya.
Apalagi Ia gabung ke timnya Eris yang merupakan tim basket paling terkenal di SMA. Tim basket pimpinan Eris juga merupakan tim inti SMA yang sering di pertandingkan dengan SMA luar.
Tapi, terkadang pun Zega memilih untuk memaksakan apabila keinginannya sudah cukup besar. Karena baginya menekan hobi itu tidak baik juga untuk kesehatan mentalnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Oboyy
aaa seruu, aku baca sampe sini dulu ya thorr udah aku subscribe😋
jan lupa mampir ya thorr di tunggu kedatangannya
2024-01-24
1