Bab 4

Malam sudah semakin larut, namun Azka tidak mampu mejamkan matanya. Sedangkan Kirana masih sibuk berkutik dengan leptop. Kacamata Kirana melorot kehidungnya membuat ia berkali-kali membenarkan.

"Loe gak tidur?"

"Enggak! nanggung dikit lagi kelar"sahut Kirana

"Oh!"

"Loe sendiri"

"Belum ngantuk,"

"Kenapa galau, di putusin pacar"

"Enggak lah, sorry Azka hito wijaya gak kenal kata di putusin cewek. Yang ada cewek mohon-mohon ke gue, buat gak putus"

"Beneran!"cibir kirana pada Azka, ia menatap tajam Azka,"Loe punya pacar?"

"Punya lah, bahkan pacar gue lebih cantik dari pada LOE!"menekat kata-kata terakhirnya.

Kirana-pun mulai beraksi, ia meletak-kan leptop di nakas. Melepas kaca-mata yang dari tadi mengantung di hidung mungil dan sedikit mancung itu dan meletakannya di samping leptop. Melepas ikat rambut dan menyisir dengan jemarinya sendiri. Melogarkan piyama, agar belahan payudarahnya terlihat jelas.

"Benaran, cantikan dia? Dari pada aku"mengigit ujung bibirnya dan meraba- raba paha Azka yang sembunyi di balik selimut, mendekati wajah Azka seakan-akan ingin menciumnya.

Azka terdiam tak bergerak, melihat perlakuan istrinya. Jatung Azka berdetak sangat kencang. Bahkan tubuhnya mulai panas dingin.  bagian bawah miliknya berdenyut-denyut. Ia menelan silva dengan kasar. Menahan godaan sang istri. Melihat wajah azka yang berubah tegang membuat Kirana tertawa lepas.

"Hahahah, tegang banget tu mukak! kayak enggak pernah liet cewek cantik aja,"cerocos Kirana dan langsung membenarkan posisinya dan Menjauh dari tubuh Azka,"udah sana tidur! Awas, besok telat masuk kampus,"

10 menit kemudian...

Azka dan Kirana tidur dengan posisi membelakangi satu sama lain. Azka tidak bisa tidur, membayangkan Kirana, Padahal dari tadi ia memikirkan Clara tapi setelah Kirana menggodanya, pikirannya beralih pada istrinya itu.

Wajah Kirana yang cantik tapi tegas dan sedikit galak, memancarkan aura kecantikan yang berbeda dari cewek yang pernah ia temui. Tubuh Kirana yang tinggi dan seksi. Membuat ia membayangkan Kirana lebih jauh lagi.

"Gue enggak bisa tidur!" Azka akhirnya terus terang. Sedangkan di sisi lain Kirana mengutuk dirinya sendiri karna mengoda Azka, 'mau di taruh di mana wajahnya'batin Kirana.

Kirana pura- pura tidur dan menghiraukan Azka. Azka setengah bangun dan melirik tubuh Kirana yang sepertinya tertidur.

"Loe udah tidur?"tanya Azka.

Ia tak tahan melihat tubuh Kirana, dan mulai meraba punggunya. Tidak ada respon dari pemilik tubuh membuat Azka semakin beraksi. Azka mendekatkan wajahnya ke punggung Kirana dan mulai mengendus-ngendus seperti anjing yang kelaparan.

Kirana Kaget dengan perlakuan Azka,"ngapain Loe?!"Kirana membalikan badannya.

"Ngapain? Gue gak ngapa- ngapain, cuma tadi gue nyium bau busuk. Jadi gue ngendus-ngendus"

"Bo'ong! Loe mau ngapa-ngapain gue-kan?"Kirana menunjuk dengan jari manisnya kearah wajah Azka.

"Enggak!"

"Jujur?" Kirana menatap tajam Azka. Membuat Azka seperti di kuliti.

"Salah loe godain gue, bikin gue enggak bisa tidur!"

"Bilang aja kalau loe nafsu sama gue, padahal tadi bilang, pacar loe lebih cantik dari gue. Tapi di goda dikit aja udah nafsu"

"Ya namanya juga cowok. Makanya loe enggak usah aneh-aneh"

"Yaudah biar aman, salah satu dari kita harus tidur diluar"

"Oke!"jawan Azka tegas.

Mereka bermain batu kertas gunting menentukan pilihan siapa yang akan tidur di sofa dan kasur.

                     

                    _____

Kirana habis jogging keliling kompeks dengan mengenakan Hotpen dan T-Stirt lengan pendek. Memperlihatkan lekung tubuhnya. Handuk pendek menggantung di lehernya, memudahkan Kirana mengelap Keringan yan bercucuran.

Ia masuk ke dalam rumah. Memastikan suaminya sudah bangun. Tadi malam Azka kalah main batu gunting kertas dan akhirnya dia di hukum tidur di atas Sofa. Salah sendiri dia meraba-raba kirana dan sampai mengendus tubuhnya, menjijikan.

"Loe udah bangun?"tanya Kirana sambil mengusap Keringan dengan haduk kecil yang bertengger di lehernya.

"Udah! Duh badan gue sakit semua tidur di sini"runtuk Azka sambil memegang punggungnya. Dan belum sadar Kirana berpakain super-duper hot.

"Oh, salah sendiri bikin gara-gara sama gue!"

Azka menoleh kearah Kirana dan menyadari istrinya berpakain sangat seksi. Ia menelan silva dengan keras. Memandang setiap lekung tubuh Kirana dengan jelas, Karena hanya menggunakan T-strit lengan pendek yang ketat hingga kedua buah dadanya terlihat jelas. Hotpen yang panjangnya diatas paha membuat tubuh Azka  panas dan ingim memangsa Kirana.

"Ngapain, Loe liet- liet gue! Katanya gue kalah cantik sama pacar loe,"

Azka memalingkan wajah karna sudah tertangkap basah"Siapa juga yang ngeliatin Loe, ge'er banget jadi cewek"

"Cieh...gue tau kali, cowok nafsu tu kayak apa?!" Kirana tak menghiraukan Azka dan beralih kemar mandi. Membersihkan tubuhnya yang penuh dengan keringat.

___

Seorang gadis cantik yang mendekap buku di dadanya menghampiri gerombolan geng montor The Reader yang duduk di atas montor Sport masing-masing.

"Gue mau bicara , sama Elo !"to do point ke Azka. Membuat Thio, Jesen dan zafran mengodanya. Padahal di sisi lain hati Jesen seperti di tusuk pisau.

Clara balik badan dan menjauh dari The Reader. Azka mengekor pada Clara hati kecilnya berbuang-bunga, membayangan ia bisa dinner paling romantis bersama Clara.

Sampai di ujung lorong. Clara menghentikan langkahnya,"Kata bang David, kamu di tunggu di kantor"

"Serius"ucap Azka terperajat.

"Pokok ya aku mau kamu bujuk bang David bagaimana-pun caranya"tutur Clara.

Azka terdiam, memikirkan apa yang harus ia lakukan pada David. Merangkul tanggan Azka sangat erat.

"Sayang aku yakin kok kamu bisa, cuma kamu satu-satunya cowok yang bertahan sama aku selama ini"tutur Clara. Bagi Clara Azka adalah cowok istimewa, tahan ketemuan sam pacar dan berani hadapin David.

David adalah Abang  yang peroktetif, boleh pacaran ketika usianya lebih dari 18 tahun. Tidak memperbolehkan ketemu pacar. Dan jika Clara menangis maka siapa-pun orang yang membuatnya menangis akan babak-belur.

(Di dalam kantor)

"Pak katanya panggil saya?"tanya Azka pada lelaki yang sibuk di atas meja.

"Saya enggak panggil kamu"ucap David datar.

"Tapi kata Clara bapak panggil saya!"

"Iya, saya emang panggil kamu, tapi saya panggil kamu sebagai Abang Clara. bukan sebagai dosen kamu, jadi kamu enggak bisa nemuin saya di kampus!"tutur David cuek, tanpa menghiraukan keberadaan Azka.

Sambil menahan amarah ia mulai menata kalimatnya,"Ba..baik pak!"Azka hendak pergi meninggalkan kantor.

"Tunggu! Kamu kembalikan semua tumpukan buku ini ke perpustakaaan!"perintah David sambil melirik tumpukan buku yang ia maksud. membuat Azka ingin membunuh David jika ia bukan abang Clara.

"Dan nanti, saya ingin bicara sama kamu di kafe deket kampus!"tegas David dan beralih menatap Azka.

"Baik pak"ucap Azka sambil keluar membawa kardus yang berisi buku-buku.

___

Kirana baru mendapatkan kabar dari bunda lusy bahwa Dodik, adiknya sudah pulang dari Bali.

Kirana hanya mendengus kesal, tambah lagi beban hidupnya. walaupun Dodik hanya berberapa minggu.Tapi cukup melelahkan mengurus dua brondong sekaligus.

Malam semakin larut, Kirana baru pulang kerja. terlihat rumah masih gelap, pertanda ia penghuni pertama yang memasuki rumah. 'mungkin Azka banyak tugas, sampai tidak pulang kerumah' batin Kirana. ia membuka ngesel gerbang, membuka gerbang rumah selebar mungkin.

Bruk!

Suara benda jatuh mengejutkan Kirana namun ia seolah tenang tidak ada yang terjadi. Ia  memasukan ke dalam mobil yang ia tinggal di depan gerbang. Ia menyetir mobil menuju bagasi. Ia keluar dari mobil.

Bruk!

Suara benda jatuh mengagetkan kirana, lagi-lagi suasana makin mencekam. Semilir angin malam menusuk pori -pori kulit, Bulu- kuduk kirana berdiri. Dag dik dug suara jantung karina naik turun . cucuran keringat keluar dari seluruh badanya. Bahkan tangganya mulai bergetar. sambil mendekap tasnya, kirana berjalan dengan langkah pelan. Sambil melirik sekitar, memastikan tidak ada makhluk ghaib yang menganggunya. Andai saja ia segera mencari pembantu mungkin tidak seseram ini, runtuk kirana pada dirinya sendiri.

DAR!

Dua telapak tanggan memukul pungguk kirana membuat ia menjerit sekeras mungkin. Namun bibir kirana ke buru di bungkam.

"Kakak, berisik tau! nanti gue digebukin satpam komlek"Kirana memukuli Dodik, mengetahui bahwa sang adik yang sudah menakutinya.

"Sorry kak aku-kan bercanda! mau ngasih surprise buat kakak gue yang paling cantik"Mencubit kedua pipi kirana.

"Iih sakit"ia menyingkirkan tangan Dodik dari pipinya.

"Jahat banget sih kakak-ku!"

"Untung, jantung gue enggak copot"

"Kalau copot, dipasang lagi  kakak!"canda Dodik

"Dasar adek, kurang ajar !"

Terpopuler

Comments

Yesma

Yesma

ngikut dr anak ku dengan istri anak mu dengan suami

2021-03-02

0

Rura

Rura

azka tuh lama² nanti jadi suka

2020-11-06

0

Yani SNA

Yani SNA

lanjut

2020-10-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!