"Cari tau perempuan yang sudah menolongku. Dan kejadian ini jangan sampai terpublikasi" Kevin meminta Ajin untuk tetap diam.
"Tapi, Nyokap lu tau, kalo lu diculik semalam" Ajin berbicara tidak formal. Sebelum bergabung di perusahaan ayahnya Kevin, Ajin sudaj lebih lama kenal dengan Kevin, karena mereka adalah teman 1 kampus.
Putri terbangun dari tidurnya, dan ia tidak menemukan lelaki yang ia obati semalam.
"Kemana dia, tidak tau terima kasih."
gerutu Putri. Ia tidak tau, secarik kertas berisi ucapan dan terima kasih, beserta nomor ponsel Kelvin, sudah terbawa angin.
Putri mengambil tasnya, dan ia segera keluar untuk bekerja. Karena terburu-buru, ia hampir saja terjatuh, karena berlari sambil memakai sepatunya.
Putri seorang guru vocal yang menyewa tempat latihan di tempat yang tidak terlalu jauh dari kontrakannya. Tapi, karena tempatnya tidak ramai, ia tidak mampu membayar kontrakannya bulan depan.
"Hai Put, tumben telat" sapa Vena, sahabatnya sejak kuliah yang membantunya mengurus tempat usahanya.
"Hehe, maaf. Ada kejadian gak enak semalem" ucapnya mengenang laki-laki yang tidak dikenalnya, ia melihat dadanya yang bidang.
Putri menggelengkan kepalanya.
Vena pun tersenyum melihat gerak gerik sahabatnya itu.
"Put, nanti malam ikut aku yok, nge jam bareng temanku. Gak jauh kok, di alun-alun kota. Gimana?" tanya Vena.
"Oke." jawab Putri, lumayan buat tambahannya. Sebenarnya, Putri anak seorang petani yang sukses di desanya, tetapi, ia tidak mau mendapat bantuan dari orang tuanya. Ia merasa malu, karena ia yang memutuskan ke kota, untuk mengadu nasib.
Jam menunjukkan waktunya untuk makan siang. Vena keluar dijemput pacarnya.
"Aku pergi dulu ya. Makanya cari pacar, jadi bisa makan sama pacar" goda Vena.
"Atau kamu gak bernafsu sama laki-laki"
Vena berapa kali mengenalkan Putri dengan beberapa musisi yang dikenalnya, tetapi, Putri terlalu cuek, dan menganggap pekerjaannya nomor 1. Ia bertekad untuk menjadi sukses di kota, sehingga ia tidak perlu pulang untuk dijodohkan oleh lelaki pilihan orang tuanya.
Untuk mengirit biaya hidupnya, biasanya Putri hanya makan mie instan.
Ternyata, seorang laki-laki memperhatikannya, ia tersenyum melihat kelakuan Putri.
"Sudah lama sekali, aku tidak pernah melihat senyum bosku"
ucapan itu mengagetkan Kevin yang dari tadi mencuri pandang ke arah Putri.
"Sudah aku bilang, biarkan aku pergi sendiri" ucap Kevin tidak senang.
"Tapi, sejak kejadian itu, Nyonya minta aku selalu ada di samping bos." ucap Ajin.
"Tetap selalu perhatikan dia. Kabari setiap info yang di dapat." ucapnya kepada Ajin.
"mungil sekali dia" ucap Kevin sambil tersenyum.
"Gantian bawa mobil. Untuk apa aku gaji, kalau aku yang bawa mobil" Kevin keluar sambil tersenyum.
Setelah pertemuan dengan teman bisnisnya, Kevin terlihat diam.
"Sombong sekali perempuan itu, ia tidak menelpon aku." gumamnya kesal.
*Malam itu, Vena dan Putri jalan menuju Alun-alun kota. Disana sudah ramai orang.
Mereka menghampiri kumpulan orang yang mempunyai hobi yang sama. Putri dikenalkan dengan teman-teman Vena. Sisi, Tata, Ratih, Lia, Doni, dan Hakim. Mereka bernyanyi bersama dengan bagian lirik yang sudah ditentukan. Semua yang menonton bertepuk tangan meriah.
Kevin yang mengetahui keberadaan Putri, mencoba mencarinya. Dan tanpa sengaja ia menabrak pelayan, tapi ia tidak menghiraukannya.
Melihat pelayan itu hampir jatuh, Putri langsung mendekati dan membantunya untuk berdiri.
"Hei. kamu.. Seharusnya kamu meminta maaf!" tegas Putri.
"Salah siapa dia menghalangi jalanku"
"Dasar, tidak punya hati" ucap Putri tegas dan berlalu meninggalkan Kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Yeyen Dhevan
hmmmm
2021-04-09
1
Dwi Rahayu
kelihatannya seru nih
2021-01-18
0
Mawar Berduri
mantap ceritanya Thor
2021-01-04
1