Zoya segera mendekati sosok pria yang datang bersama muridnya dengan gesit ia menarik kerah baju pria itu.
"Hei, Pak! Apakah anda tidak malu menghamili siswi SMA? Dimana letak moral anda? Anda yang tua seharusnya mengayomi bukan merusak masa depan mereka." Zoya nyerocos panjang menceramahi pria itu, sampai akhirnya ia tersadar akan satu hal.
"Alamak, bukannya pria ini, pria di malam itu," gumam Zoya.
Setelah mengembalikan kesadarannya, Zoya buru-buru ngacir bersembunyi di belakang sahabatnya. Karin dan Andre pun bingung dibuatnya.
"Kenapa sembunyi? Bukannya tadi ocehanmu sepanjang rel kereta api. Kenapa sekarang malah ciut," tanya Karin penasaran.
"Itu, dia ayah dari bayiku."
Karin dan Andre terkejut mendengar pengakuan Zoya. Bagaimana mungkin dunia sesempit ini hingga mereka langsung bertemu disini. Namun, bukan Karin namanya kalau dimanapun tidak heboh. Begitu mengetahui pria itu ayah dari janin Zoya, Karin langsung menghujani Alex dengan berbagai pertanyaan. Alex pun nampak kebingungan dengan pertanyaan Karina. Tak mau terbelit dalam kesalahpahaman, akhirnya Alex pun bertanya pada keponakannya.
"Mereka siapa?" tanya Alex.
Rena pun menjelaskan bahwa salah satu dari mereka adalah wali kelasnya. Namun Rena tidak kenal dengan kedua pria dan wanita yang bersama dengan wali kelasnya. Rena pun memperkenalkan Zoya kepada pamannya.
"Oi bocah, dia beneran pamanmu?" Karin memastikan lagi karena ini menyangkut dengan masalah Zoya.
"Iya ini memang benar paman saya, memang kelihatan muda tapi dia benar-benar paman saya. Apa perlu saya bawakan kartu keluarga?" Rena menjawab pertanyaan Karin dengan ketus.
Setelah menyelesaikan semua kesalahpahaman mereka pun saling bertukar salam. Tiba-tiba Alex menyadari kalau wali kelas Rena adalah wanita yang ditemuinya di bar malam itu.
Mulailah timbul perasaan cemas di dadanya, ia bertanya-tanya apakah wanita itu hamil. Disisi lain Zoya pun bertanya-tanya mengapa mereka berdua mengunjungi klinik kandungan.
"Rena, kenapa kamu disini?" tanya Zoya.
Rena pun menjelaskan bahwa ibunya baru saja melahirkan. Jadi ia datang ke klinik untuk menemui ibunya dan adiknya. Zoya pun lega karena alasan siswanya kemari bukan seperti hal yang dibayangkannya.
"Bu Zoya, ada perlu apa ke dokter kandungan?" Rena bertanya dengan polosnya.
Zoya yang tiba-tiba dihujani pertanyaan, langsung bingung harus menjawab apa. Ia pun beralasan mengantar temannya yang sedang hamil. Namun namanya kebohongan ditutupi pun pasti akhirnya ketahuan. Tiba-tiba perawat dengan lantangnya memanggil nama Zoya.
"Pasien atas nama Zoya," panggil perawat itu.
"Ya Tuhan, gini amat nasibku. Baru aja berbohong sudah ketahuan," rutuk Zoya dalam hati. Dengan langkah gontai akhirnya Zoya masuk ke dalam ruang periksa.
Selama Zoya didalam, diam-diam Karin memperhatikan pria yang telah menghamili Zoya.
"Aku sudah takut hingga berpikir kalau pria yang menghamili Zoya hanyalah preman kampung, tapi ternyata wajahnya lumayan. Bajunya juga bermerek. Apa dia orang kaya?" Beribu pertanyaan bersarang di kepala Karin. Ia ingin segera mempertemukan kedua insan ini, agar masalahnya cepat selesai.
Sedangkan disisi lain, Alex berpikir dalam diam. Ia yakin betul kalau wanita tadi adalah wanita yang ditemuinya di bar. Ingatan itu masih segar dikepalanya, ia bahkan ingat wanita itu meninggalkan uang lima ratus ribu setelah mereka melakukan malam yang bergairah. Padahal dengan segenap tenaga, Alex mencari wanita itu. Ternyata mereka malah kebetulan bertemu disini. Sungguh kebetulan yang aneh pikirnya.
Di dalam ruang pemeriksaan, Zoya diberitahu bahwa usia kandungannya sudah masuk minggu keenam. Zoya hanya terdiam sedikit menyimak perkataan sang dokter.
"Apakah suami anda tidak ikut?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Uisie
Jodoh itu, Zoya. Makanya bisa ketemu lagi/Chuckle/
2024-01-09
1