Singgasana Terakhir
Nusantara - 28 Agustus 2024
"Sayang sekali Juara bertahan asal Indonesia Team Shield tidak bisa mempertahankan gelar juara mereka setelah kalah telak di final melawan The Kings dengan hasil 2:10"
Celestial adalah sebuah game MMORPG yang diminati oleh banyak orang, Game yang dirilis pada tahun 2022 itu telah mendunia hingga menjadi game dengan pemain terbanyak di tahun 2023
Peminatnya terus meningkat pada tahun 2023 hingga akhirnya dibuatlah turnamen dunia pertama dari Game Celestial yaitu World One
Turnamen yang mengusung tema Tactical 5v5 membuat semua orang tertarik untuk melihat siapakah player terkuat dari game Celestial
"Ya, sangat disayangkan Team Shield tidak bisa membawa kembali piala World One ke Indonesia, dikeluarkannya Revenant sang Ace dari Team Shield sepertinya membuat performa mereka menurun"
Tahun Lalu pada 2023 pemenang pertama dari World One adalah Team dari Indonesia yaitu Team Shield dan Revenant adalah Ace mereka yang menjadi MVP pada Final World One tahun lalu
"Memang sulit untuk mencari pemain yang berbakat seperti Revenant--"
Suara itu berhenti karena tv yang menayangkan berita itu telah dimatikan
Seorang Gadis muda dengan rambut hitam yang pendek sedang duduk di sofa sambil menonton tv, setelah mematikan tv gadis itu berjalan hingga ia di depan pintu sebuah kamar
Tanpa ragu gadis itu membuka pintu kamar tersebut, di dalamnya cukup gelap karena semua lampu telah dimatikan yang bersinar hanyalah layar monitor saja
Seorang laki-laki sedang bermain di game di depan Layar monitornya dan ketika pintu kamarnya terbuka cahaya dari luar masuk dan ia langsung menyadari ada seseorang yang membuka kamarnya
Dia melepaskan headphonenya dan menatap ke arah pintu itu dan sosok perempuan tadi terlihat di depan kamarnya
"Hei kak, Timmu kalah"
"Rena sudah kubilang untuk mengetuk pintu sebelum kau masuk"
Tanpa menjawab perkataan dari Adiknya Laki-laki itu lebih menegur adiknya karena memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu
"Untuk apa aku mengetuk pintu, kau tidak akan mendengarnya"
Dengan memakai Headphone dan selalu menatap ke layar monitornya itu sudah dipastikan selain kalau ia tidak akan mendengar suara ketukan pintu
Ia juga menyadari hal itu karena selain tidak mendengar ia juga sangat fokus pada game yang ia mainkan
Bahkan jika ia tidak memakai Headphone ia pasti tidak akan menyadari suara ketukan pintu karena fokusnya sendiri sudah masuk ke dalam game yang ia mainkan
"Ya, Aku tau, kalau begitu aku lanjut main lagi, jangan lupa tutup pintunya"
Laki-laki itu mencoba kembali memakai Headphonenya untuk melanjutkan game yang ia mainkan
"Timmu kalah kubilang, apa kau tidak memiliki keinginan untuk kembali?"
Mendengar perkataan adiknya, laki-laki itu berhenti dan terdiam untuk beberapa saat
"Mereka bukan timku lagi lalu kenapa aku harus peduli?"
Laki-laki ini adalah Daven atau mungkin banyak orang lebih mengenalnya dengan nama Revenant, dia adalah professional player dari game Celestial untuk Team Shield
"Hmm.. Ya sudah, jangan lupa makan makananmu aku sudah memasakkannya dengan cinta"
Mendengar jawaban kakaknya yang seperti itu Rena merasa kalau ia tidak boleh melanjutkan lebih dari itu karena itu ia memutuskan untuk berhenti dan kembali menutup pintu kamar kakaknya
Setelah Rena menutup pintu kamarnya Daven menaruh Headphonenya ke meja dan ia merebahkan seluruh tubuhnya pada kursinya
Dia melihat ke langit-langit kamarnya dengan kesedihan yang terpancar dimatanya
"Aku tau"
Di mejanya Handphone miliknya menyala dan sedang menampilkan live streaming dari turnamen World One dengan seluruh live comment yang bergerak dengan sangat cepat
"Kembalikan Revenant"
"Sudah kubilang Team Shield tanpa Revenant hanyalah tim liga dua, dasar tim kampung"
"Ini lebih seperti Team Revenant dari pada Team Shield, Hahahaha"
"Terimakasih Team Shield karena telah berjuang meski tidak berhasil membawa piala itu pulang"
"Lihatlah bagaimana penggemar fanatik Revenant menggila di live comment"
"Penggemar Revenant sampah kalian harusnya bersyukur Team Shield masih bisa mendapatkan juara 2"
"Aku lebih baik Team Shield kalah di World One dari pada harus menang bersama player sampah seperti Revenant"
"Pembenci Revenant harusnya sadar kalau Team Shield itu berhasil menang berkat Revenant bahkan sekarang Team Shield sampai ke final itu berkat Revenant"
"Benar lihatlah Aylan atau Red Notes mereka tidak bisa bermain sama sekali apalagi Demon yang katanya pengganti Revenant dia bermain seperti Newbie"
"I am New juga meninggalkan Team Shield tanpa mereka berdua Team Shield benar-benar terlihat seperti pecundang hasil 2:10 adalah buktinya"
Daven sendiri baru dikeluarkan dari Team Shield 3 hari lalu setelah ia terjerat kasus dengan seorang anak pejabat tinggi negara
Inti dari kasus ini adalah anak pejabat itu membuatnya marah dan Daven memukuli anak itu hingga wajahnya berubah total
Daven berhasil lolos dari hukum karena anak pejabat itu juga memukulnya dan bukti rekaman cctv dimana anak pejabat itu yang mendatanginya dan membuat masalah dengannya
Dan akhirnya ia lolos dari hukum karena kasus ini dianggap seperti perkelahian saja dan kedua belah pihak akhirnya diminta membayar denda dan kasus ini selesai
Namun buntut dari kasus ini adalah Daven "Revenant" dikeluarkan oleh Team Shield karena tindakan kekerasannya
Meski kasus sudah selesai namun banyak fans yang kecewa kepadanya dan akhirnya mendesak Team Shield untuk mengeluarkannya
Hingga akhirnya Team Shield yang terdesak mengambil keputusan untuk mengeluarkan Daven "Revenant" dari Team Shield
Saat ini fans terbagi menjadi dua kubu mereka yang mendukung Revenant dan mereka yang mendukung tindakan dari Team Shield
"Apanya yang kembali? Sial!"
Daven tidak terlalu peduli dengan teamnya atau dimana dia bermain namun kenyataan kalau mereka bisa membuangnya setelah semua hal yang dia berikan untuk mereka membuatnya merasa kesal
Terlebih lagi di turnamen terakhir dia berhasil membawa mereka ke final kejuaraan namun mereka bisa mengeluarkannya tanpa pembicaraan dulu dengannya
"Sial!"
Daven menutup matanya dan ia tenggelam pada Euforia masa jayanya semua kenangan indahnya muncul
Ia masih mengingat jelas bagaimana rasanya ketika ia berdiri dihadapan ribuan penggemar dan mereka semua bersorak untuknya
Mereka menyorakkan namanya dan ia bisa merasakan setiap perasaan mereka yang sampai kepadanya
Ia berdiri ke atas panggung dan bersama Rekan team dan pelatihnya mereka mengangkat piala World One
Confetti ditembakkan dan mereka semua bersorak bahagia semua kenangan itu mengalir jelas di dalam kepalanya sampai-sampai membuatnya merasa sedih hanya dengan mengingatnya saja
Daven tidak bisa menahan air matanya dan ia hanya bisa menutupi matanya dan air mata itu terus dan terus mengalir
Momen kebahagian untuk dirinya sendiri itu sekarang mungkin akan membawa kenangan pahit baginya
Ia berhenti ketika ia mendengar suara notifikasi dari Pc-nya dan ia menyeka air matanya karena membuatnya sulit untuk melihat setelah itu ia memeriksa notifikasi di bagian kanan atas layar monitornya
'Last Throne: Your Weapon is Ready'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Lun Lun
bagus, tema nya tower, player gini, aku suka, lanjut terus
2024-01-07
2