Game dan Kenyataan (3)

Apartemen Daven, Nusantara - 1 September 2024

"Aku mendapatkan Email Aneh dari Developer game"

Daven merasa aneh dengan isi Emailnya dia membacanya beberapa kali untuk memastikan dia membacanya dengan benar namun bahkan setelah mengulang-ulang dia benar-benar merasa kalau Email itu sangat Aneh

"Mana biar kulihat, akhir-akhir banyak jenis penipuan"

Karena Rena meminta untuk memeriksa Email itu Daven menyerahkan Handphonenya dan Rena membaca Email yang kakaknya bilang aneh tadi

Dari: Last Throne

'Kepada: Daven "Revenant"

Kepada Player Daven "Revenant" yang terhormat, saya adalah tower administrator dari Last Throne ingin menyampaikan betapa bahagianya kami karena anda sudah menyelesaikan seluruh main Quest dari game Last Throne yang merupakan Tower Simulation. Setelah melihat bagaimana kemampuan anda dalam menyelesaikan tower simulation, kami semakin yakin untuk menempatkan menara (tower) pada dunia anda dan sebagai rasa terimakasih kami kepada anda, pihak dari menara akan memberikan anda hadiah khusus untuk perjalanan anda menyelesaikan menara yang nantinya kami tempatkan di dunia anda

"Ini....Ini... Apakah ini sesuatu yang sering muncul di cerita novel?"

Rena setelah membacanya cukup terkejut, lalu ia mengingat kalau situasi ini mirip dengan cerita-cerita yang pernah ia baca sebelumnya di novel

"...."

Daven tidak memberikan reaksi apa-apa setelah melihat bagaimana adiknya malah menjadi antusias

"Menara muncul dan orang-orang akan dibangkitkan punya tugas menyelesaikan menara agar bisa menyelamatkan dunia karena monster bermunculan namun akhirnya musuh terakhir adalah administrator yang ternyata memiliki tujuan yang buruk"

"Berhenti kau membuatku mati karena malu"

"Ini! Ini pasti sesuatu seperti itu kakak!"

Rena sama sekali tidak mendengarkan perkataan Daven karena imajinasinya telah mengambil alih pikirannya

"Aku bilang berhenti kau tadi mengoceh tentang otakku yang membusuk namun sekarang otakmu lebih busuk"

"Kalau ini sama seperti cerita novel maka ada tokoh utamanya....hmmm.... Menurutmu orang seperti apa tokoh utamanya kak?"

Rena sama sekali tidak menghiraukan kakaknya

"Rena--"

"Tunggu aku tau.. Seseorang culun yang menjadi overpower karena hebat bermain game itu bagus.. Tidak, tidak karena ini adalah sesuatu yang berasal dari game maka harusnya seseorang yang kenal dengan game ini.... Tapi protagonis lemah yang menjadi kuat karena cheat juga masuk namun bukankah protagonis seperti itu kurang disukai pembaca karena terlalu mirip dengan Sole* kalau begitu pilihannya antara orang culun yang jago main game atau pro gamer,.... Ah"

Setelah ocehan panjangnya Rena terdiam seolah dia menyadari sesuatu seperti petir yang menyambar otaknya

"Ada apa?"

Rena menatap kearah kakaknya lalu ia menatap ke Email yang ada ponsel kakaknya, beberapa kali ia mengulanginya

"Orang jago bermain game, pro gamer, mengenal gamenya dengan baik.. Bahkan mendapat email dari administrator......"

Rena terdiam wajah antusiasnya langsung hilang berubah menjadi lesu seperti wajah Daven yang menghabiskan beberapa hari main game tanpa tidur

"TIDAAKKK!!! Cerita Heroineku,.... Tidaaakkk!!! Aku ingin jadi Heroine, dasar kakak bodoh!!"

Setelah berteriak dan mengumpat ke Kakaknya ia berlari masuk ke kamarnya, ia membanting pintu kamarnya dengan keras lalu menguncinya

"Aku rasa dia memang harus pindah sekolah"

Setelah Rena pergi Daven melanjutkan makannya dan ia bahkan sampai memakan makanan Rena yang tidak Rena habiskan karena ketika Daven mengetuk kamarnya Rena langsung memarahinya

Setelah makan Daven membawa semua piring kotor itu ke dishwasher lalu ia mencuci tangan dan dan membasuh wajahnya di wastafel

Mau bagaimanapun dia tetaplah sangat lelah setelah bermain game dan matanya juga sangat lelah karena rasa ngantuk yang luar biasa

Badannya juga mulai tidak seimbang dan pandangannya mulai kabur kesadarannya mulai hilang..

"Ouch.. Aduhhh"

Kesadarannya kembali karena ia terjatuh namun ketika ia sadar ia berada di tempat yang berbeda, tempat itu sangat berbeda dengan toilet rumahnya

Ya mau bagaimana tidak karena tempat itu hanya ruangan putih polos tanpa apapun ada di sana kecuali dirinya

"Eh Mimpi?"

Daven mencoba untuk mencubit pipinya untuk memastikan, ini adalah mimpi atau bukan

"Ah.. Bukan mimpi"

Ia merasakan rasa sakit di pipinya setelah ia cubit

"Selamat datang Tuan Daven atau mungkin anda lebih suka dipanggil Player Revenant"

"Kau??"

Sosok seseorang muncul didepannya, dia terlihat seperti serigala karena semua bagian tubuhnya berbulu bahkan ada ekornya juga di bagian belakang

Namun yang membedakannya dengan serigala adalah bentuk tubuhnya lebih besar dan ia berdiri menggunakan dua kaki sama seperti manusia

Dia juga mengenakan pakaian rapi seperti manusia dengan jas dan jam tangan di tangannya serta sepatu pantofel hitam yang ia pakai dikakinya bisa dikatakan ia sangat mirip dengan manusia jika menghilangkan bulu yang ada di badannya, dan mungkin taring dan cakarnya juga.. Ah dan ekornya juga

'Kobold bukan?'

Daven sangat mengenali sosok itu karena penampilannya yang mirip dengan salah satu ras monster yang ada di dalam game Last Throne

"Saya adalah Administrator menara anda bisa memanggil saya Noralitis"

"Apakah ini nyata?"

Daven masih agak menyangkal karena mungkin saja saat ini ia sedang berhalusinasi karena kelelahan

"Saya bisa menyembuhkan kelelahan anda jika itu bisa membuktikan kalau ini nyata"

"Benarkah? Kalau begitu tolonglah, karena aku sangat kelelahan setelah bermain game berhari-hari tanpa istirahat"

Noralitis mengeluarkan sesuatu dari kantongnya, satu botol kecil yang didalamnya ada sebuah cairan hijau yang terlihat seperti bersinar

"Itukan? Healing Potion"

Healing Potion sebuah Potion tingkat rare dari game Last Throne dapat menyembuhkan luka, kelelahan, dan juga dapat mengembalikan mana yang terkuras

"Ambilah Healing Potion ini Tuan..."

"Daven"

"Ambilah Healing Potion ini Tuan Daven"

Daven sendiri hanya mengira kalau Noralitis tidak mengetahui namanya namun Noralitis bingung untuk memanggilnya Daven atau Revenant mengingat pertanyaannya sebelumnya tidak dijawab oleh Daven

"Apakah ini aman?"

"Tentu saja aman, tidak mungkin saya memberikan sesuatu yang buruk kepada Player favorite kami"

Daven bertanya walau sebenarnya ia tidak meragukannya mengingat bentuk dan penampilannya sama persis seperi healing potion selain itu ia juga tidak merasakan niatan buruk dari Noralitis

Daven meminumnya dan ia benar-benar merasakan efeknya, rasa lelahnya langsung hilang begitu saja seperti tertiup angin

"Baiklah aku percaya ini nyata, lalu kenapa kau membawaku ke sini? Apakah ini berhubungan dengan apa yang kau sampaikan di Email tentang menempatkan menara di duniaku?"

Daven mengingat jelas Email itu, dia sudah membacanya berulang kali karena awalnya dia tidak mempercayai email itu dan berpikir kalau dia salah membacanya

"Ya benar sekali Tuan Daven, anda dibawa kesini dengan alasan yang sama seperti player lain yang juga terpilih yaitu untuk melakukan Turorial"

'Tutorial game biasanya dilakukan untuk memperkenalkan player pada game yang akan dia mainkan namun tutorial game ini... Bukan perkenalan tapi tes apakah player layak untuk memainkan game'

Tempat terbanyak player mati ketika mencoba untuk memainkan game Last Throne adalah tempat Tutorial dengan jumlah 200 ribu kematian dari 150 ribu player dan 140 ribu player berhenti memainkan game karena tutorialnya terlalu susah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!