NovelToon NovelToon

Singgasana Terakhir

Game dan Kenyataan (1)

Nusantara - 28 Agustus 2024

"Sayang sekali Juara bertahan asal Indonesia Team Shield tidak bisa mempertahankan gelar juara mereka setelah kalah telak di final melawan The Kings dengan hasil 2:10"

Celestial adalah sebuah game MMORPG yang diminati oleh banyak orang, Game yang dirilis pada tahun 2022 itu telah mendunia hingga menjadi game dengan pemain terbanyak di tahun 2023

Peminatnya terus meningkat pada tahun 2023 hingga akhirnya dibuatlah turnamen dunia pertama dari Game Celestial yaitu World One

Turnamen yang mengusung tema Tactical 5v5 membuat semua orang tertarik untuk melihat siapakah player terkuat dari game Celestial

"Ya, sangat disayangkan Team Shield tidak bisa membawa kembali piala World One ke Indonesia, dikeluarkannya Revenant sang Ace dari Team Shield sepertinya membuat performa mereka menurun"

Tahun Lalu pada 2023 pemenang pertama dari World One adalah Team dari Indonesia yaitu Team Shield dan Revenant adalah Ace mereka yang menjadi MVP pada Final World One tahun lalu

"Memang sulit untuk mencari pemain yang berbakat seperti Revenant--"

Suara itu berhenti karena tv yang menayangkan berita itu telah dimatikan

Seorang Gadis muda dengan rambut hitam yang pendek sedang duduk di sofa sambil menonton tv, setelah mematikan tv gadis itu berjalan hingga ia di depan pintu sebuah kamar

Tanpa ragu gadis itu membuka pintu kamar tersebut, di dalamnya cukup gelap karena semua lampu telah dimatikan yang bersinar hanyalah layar monitor saja

Seorang laki-laki sedang bermain di game di depan Layar monitornya dan ketika pintu kamarnya terbuka cahaya dari luar masuk dan ia langsung menyadari ada seseorang yang membuka kamarnya

Dia melepaskan headphonenya dan menatap ke arah pintu itu dan sosok perempuan tadi terlihat di depan kamarnya

"Hei kak, Timmu kalah"

"Rena sudah kubilang untuk mengetuk pintu sebelum kau masuk"

Tanpa menjawab perkataan dari Adiknya Laki-laki itu lebih menegur adiknya karena memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu

"Untuk apa aku mengetuk pintu, kau tidak akan mendengarnya"

Dengan memakai Headphone dan selalu menatap ke layar monitornya itu sudah dipastikan selain kalau ia tidak akan mendengar suara ketukan pintu

Ia juga menyadari hal itu karena selain tidak mendengar ia juga sangat fokus pada game yang ia mainkan

Bahkan jika ia tidak memakai Headphone ia pasti tidak akan menyadari suara ketukan pintu karena fokusnya sendiri sudah masuk ke dalam game yang ia mainkan

"Ya, Aku tau, kalau begitu aku lanjut main lagi, jangan lupa tutup pintunya"

Laki-laki itu mencoba kembali memakai Headphonenya untuk melanjutkan game yang ia mainkan

"Timmu kalah kubilang, apa kau tidak memiliki keinginan untuk kembali?"

Mendengar perkataan adiknya, laki-laki itu berhenti dan terdiam untuk beberapa saat

"Mereka bukan timku lagi lalu kenapa aku harus peduli?"

Laki-laki ini adalah Daven atau mungkin banyak orang lebih mengenalnya dengan nama Revenant, dia adalah professional player dari game Celestial untuk Team Shield

"Hmm.. Ya sudah, jangan lupa makan makananmu aku sudah memasakkannya dengan cinta"

Mendengar jawaban kakaknya yang seperti itu Rena merasa kalau ia tidak boleh melanjutkan lebih dari itu karena itu ia memutuskan untuk berhenti dan kembali menutup pintu kamar kakaknya

Setelah Rena menutup pintu kamarnya Daven menaruh Headphonenya ke meja dan ia merebahkan seluruh tubuhnya pada kursinya

Dia melihat ke langit-langit kamarnya dengan kesedihan yang terpancar dimatanya

"Aku tau"

Di mejanya Handphone miliknya menyala dan sedang menampilkan live streaming dari turnamen World One dengan seluruh live comment yang bergerak dengan sangat cepat

"Kembalikan Revenant"

"Sudah kubilang Team Shield tanpa Revenant hanyalah tim liga dua, dasar tim kampung"

"Ini lebih seperti Team Revenant dari pada Team Shield, Hahahaha"

"Terimakasih Team Shield karena telah berjuang meski tidak berhasil membawa piala itu pulang"

"Lihatlah bagaimana penggemar fanatik Revenant menggila di live comment"

"Penggemar Revenant sampah kalian harusnya bersyukur Team Shield masih bisa mendapatkan juara 2"

"Aku lebih baik Team Shield kalah di World One dari pada harus menang bersama player sampah seperti Revenant"

"Pembenci Revenant harusnya sadar kalau Team Shield itu berhasil menang berkat Revenant bahkan sekarang Team Shield sampai ke final itu berkat Revenant"

"Benar lihatlah Aylan atau Red Notes mereka tidak bisa bermain sama sekali apalagi Demon yang katanya pengganti Revenant dia bermain seperti Newbie"

"I am New juga meninggalkan Team Shield tanpa mereka berdua Team Shield benar-benar terlihat seperti pecundang hasil 2:10 adalah buktinya"

Daven sendiri baru dikeluarkan dari Team Shield 3 hari lalu setelah ia terjerat kasus dengan seorang anak pejabat tinggi negara

Inti dari kasus ini adalah anak pejabat itu membuatnya marah dan Daven memukuli anak itu hingga wajahnya berubah total

Daven berhasil lolos dari hukum karena anak pejabat itu juga memukulnya dan bukti rekaman cctv dimana anak pejabat itu yang mendatanginya dan membuat masalah dengannya

Dan akhirnya ia lolos dari hukum karena kasus ini dianggap seperti perkelahian saja dan kedua belah pihak akhirnya diminta membayar denda dan kasus ini selesai

Namun buntut dari kasus ini adalah Daven "Revenant" dikeluarkan oleh Team Shield karena tindakan kekerasannya

Meski kasus sudah selesai namun banyak fans yang kecewa kepadanya dan akhirnya mendesak Team Shield untuk mengeluarkannya

Hingga akhirnya Team Shield yang terdesak mengambil keputusan untuk mengeluarkan Daven "Revenant" dari Team Shield

Saat ini fans terbagi menjadi dua kubu mereka yang mendukung Revenant dan mereka yang mendukung tindakan dari Team Shield

"Apanya yang kembali? Sial!"

Daven tidak terlalu peduli dengan teamnya atau dimana dia bermain namun kenyataan kalau mereka bisa membuangnya setelah semua hal yang dia berikan untuk mereka membuatnya merasa kesal

Terlebih lagi di turnamen terakhir dia berhasil membawa mereka ke final kejuaraan namun mereka bisa mengeluarkannya tanpa pembicaraan dulu dengannya

"Sial!"

Daven menutup matanya dan ia tenggelam pada Euforia masa jayanya semua kenangan indahnya muncul

Ia masih mengingat jelas bagaimana rasanya ketika ia berdiri dihadapan ribuan penggemar dan mereka semua bersorak untuknya

Mereka menyorakkan namanya dan ia bisa merasakan setiap perasaan mereka yang sampai kepadanya

Ia berdiri ke atas panggung dan bersama Rekan team dan pelatihnya mereka mengangkat piala World One

Confetti ditembakkan dan mereka semua bersorak bahagia semua kenangan itu mengalir jelas di dalam kepalanya sampai-sampai membuatnya merasa sedih hanya dengan mengingatnya saja

Daven tidak bisa menahan air matanya dan ia hanya bisa menutupi matanya dan air mata itu terus dan terus mengalir

Momen kebahagian untuk dirinya sendiri itu sekarang mungkin akan membawa kenangan pahit baginya

Ia berhenti ketika ia mendengar suara notifikasi dari Pc-nya dan ia menyeka air matanya karena membuatnya sulit untuk melihat setelah itu ia memeriksa notifikasi di bagian kanan atas layar monitornya

'Last Throne: Your Weapon is Ready'

Game dan Kenyataan (2)

Nusantara - 28 Agustus 2024

'Last Throne: Your Weapon is Ready'

"Terserah aku tidak peduli lagi dengan team sialan lebih baik aku melanjutkan yang tadi karena sudah waktunya menyelesaikan lantai terakhir, lantai 98"

Daven mengambil Headphonenya dan mulai memainkan game yang telah ia mainkan tadi

Game itu adalah Last Throne sebuah game MMORPG yang sangat ia sukai, game ini bertema Open World dan pemain bisa menjadi apapun yang mereka mau di dalam game

Banyak sekali konten didalamnya yang bisa dinikmati selain itu Quest Utama dari game ini sendiri berupa tower dengan setiap lantai yang unik

Daven sangat menyukai game ini karena game ini memberinya perasaan yang sangat nyata ketika ia memainkannya, membuat Daven seolah-olah masuk ke dalam gamenya

Meski terdengar Hebat namun nyatanya game ini tidak memiliki banyak pemain karena tingkat kesulitannya yang benar-benar buruk, seorang player baru bisa saja terbunuh oleh satu goblin jika mereka tidak bermain dengan benar

Saking buruknya tingkat kesulitan game ini bahkan player bisa terbunuh saat melakukan tutorial, karena kesulitan yang benar-benar buruk itu orang-orang memilih untuk tidak memainkannya

Banyak player yang menaruh rating buruk untuk game ini karena mereka terus-terusan mati padahal baru awal bermain

'Hanya mereka yang tak memiliki passion di dalam dunia game yang berhenti main game ini'

Begitulah menurut Daven, dia sendiri sudah memainkan game ini dari 4 Tahun lalu semenjak game ini pertama kali dirilis dan ia selalu memainkannya

Kesulitan yang ekstrim itu malah baginya terasa seperti tantangan yang menyenangkan selama ia bermain game tidak ada game yang membuatnya lebih merasa tertantang dari pada Last Throne karena itu ia terus memainkannya walau banyak player yang berhenti

"Bagus kali ini lantai 98 waktunya untuk langsung menyelesaikannya"

Daven sangat bersemangat untuk menyelesaikan Quest utamanya dari awal dia bermain dia sudah menorehkan namanya di papan peringkat sebagai no. 1 dalam setiap kategori

Karena selain memang kemampuannya dalam bermain game yang bisa dikatakan luar biasa pemain di dalam game ini juga sangat sedikit dan kebanyakan para player baru yang hanya mencoba bermain saja

Karena itu ia tidak memiliki banyak saingan untuk mencapai peringkat 1 dan sekarang dia ingin menorehkan namanya sebagai player pertama yang berhasil menyelesaikan Quest utama

......................

Apartemen Daven, Nusantara - 1 September 2024

Pagi hari ini cukup cerah, setidaknya untuk Rena yang sedang bersiap dengan seragam sekolahnya namun tidak bagi Daven yang sudah menghabiskan puluhan jam waktunya untuk bermain game

Ia terus memaksakan dirinya untuk Bangun bisa dilihat dari botol kopi kemasan yang berhamburan di bawah kakinya, ia memaksakan dirinya agar tidak tidur sampai ia menyelesaikan lantai 98

Pernah satu kali ia tertidur saat bermain dan ketika dia bangun, dia sudah mati karena monster dan seluruh itemnya yang drop semuanya hilang, sejak saat itu ia bersumpah untuk tidak akan tertidur lagi sebelum ia menyelesaikan tujuannya

"Kak, Aku berangkat dulu!"

Kata Rena dengan suara yang cukup keras karena ia tau kalau kakaknya sedang bermain game di dalam kamarnya

Tak ada jawaban dari kakaknya seperti biasa jadi ia memutuskan untuk langsung berjalan meninggalkan apartemen dan berangkat ke sekolahnya

Daven terus saja bermain karena dia tidak mendengar suara adiknya tadi, matanya berkantung hitam seperti panda dan wajahnya juga sangat lesu karena dia belum tidur sama sekali semenjak ia mulai bermain

"Sedikit lagi ayo...."

Saat ini ia dalam keadaan yang penting karena akhirnya ia bertemu dengan boss lantai 98 dan ini adalah pertarungan ketiganya, dibandingkan dua sebelumnya pertarungan ketiga ini berjalan cukup bagus

Begitulah harusnya sampai ketika boss itu mulai sekarat...

"Yang benar saja?! Dia memulihkan Seluruh Hpnya!"

Boss yang memiliki Hp penuh dan Daven yang sudah kehabisan Hp dan Mp serta stats kelelahannya sudah mencapai 80% mana yang akan menang

Tentu Daven kalah lagi

"Sekali lagi! Kali ini pasti bisa"

Dia berkata seperti itu namun nyatanya setelah beberapa jam dia tetap tidak bisa mengalahkan boss itu

"Sekali lagi!"

Ini adalah percobaan ke 14

"Sekali lagi!"

Ini adalah percobaan ke 19

"Sekali lagi!"

Ini adalah percobaan ke 38

"Sekali lagi!"

Ini adalah percobaan ke 49

"Sekali lagi!"

Ini adalah percobaan ke 55

"Akhirnya rasakan itu boss sialan!"

Daven berhasil mengalahkan Boss lantai 98 setelah 72 percobaan

Daven melepaskan Headphonenya dan ia mulai berdiri dari kursinya karena sejak percobaan ke 66 perutnya terus terasa lapar karena dia belum makan sejak percobaan ke 5

Ketika ia ingin berjalan tanpa sengaja kakinya menendang piring yang tersusun di lantai tepat disebelah kursinya

Beruntung Daven sudah tidak memiliki tenaga lagi jadi tendangan itu tidak membuat piringnya jatuh hingga pecah hanya sedikit bergoyang saja

Ia berjalan lebih hati-hati dan membuka pintu kamarnya cahaya yang masuk dari ruang luar benar-benar terlalu terang untuk Daven yang hanya tinggal di dalam guanya yang gelap

Ia mulai berjalan ke arah dapur dan ketika sampai ia bertemu dengan adiknya yang sedang makan, dia berjalan dan duduk di meja makan

"Ah, Rena Pagi, Apa kau tidak sekolah hari ini?"

Mendengar pertanyaan Daven, Rena sedikit merasa jengkel

"Apanya yang pagi ini sudah malam bodoh!"

Ia merasa marah karena kakaknya terlalu terobsesi dengan bermain game sampai-sampai tidak memperhatikan hal-hal yang ada disekelilingnya

"Ah, Ya.. Maaf"

Daven meminta maaf kepada Rena karena ia merasa telah melakukan hal yang salah

"Apakah kau sudah selesai dengan game itu?"

Rena tau kalau saat ini bermain game adalah cara Daven untuk melepaskan rasa kesalnya dan mengalihkan fokusnya dari kejadian itu karena itu ia juga tidak mencoba untuk menghentikan kakaknya bermain game walau ia merasa kesal karena kakaknya terlalu sibuk bermain game saja

"Ya, aku baru saja menyelesaikannya"

"Makanlah itu makananmu"

Rena merasa kesal dengan kakaknya namun ia juga tau kalau Daven saat ini dalam kondisi yang buruk mengingat baru beberapa hari ia dikeluarkan oleh Timnya sendiri

Karena itu Rena ingin membantunya setidaknya Rena terus memasakkannya makanan yang sehat untuk tubuhnya

"Ya"

Daven menarik piringnya lalu mulai mengambil lauk makanannya

"Bagaimana sekolahmu?"

"Yah tidak ada yang menarik... Ah, tadi siang ada anak sekelas yang menyatakan perasaanya kepadaku—"

Daven terkejut sampai-sampai ia menjatuhkan sendoknya, dengan mulutnya terbuka ia terdiam beberapa saat

"—Yaa... aku menolak---"

"Siapa dia? Siapa namanya? Anak sekolah mana? Kelas berapa? Tinggal dimana dia? Apa aku harus pergi menemui orang tuanya?"

Mungkin ini adalah kata-kata terpanjang yang dikeluarkan oleh Daven selama beberapa hari terakhir ini

"Tenanglah kakak, aku bilangkan kalau aku menolaknya.... Selain itu apanya yang anak sekolah mana dan kelas berapa Sudah kubilang bukan kalau dia sekelas denganku"

"Hmm... Kurasa sudah saatnya untukmu pindah sekolah"

"Berhenti mengatakan yang aneh-aneh, aku tidak akan pindah hanya karena ada seseorang yang jatuh cinta kepadaku... Kau harus banyak keluar dan bermain dengan orang lain otakmu sepertinya sudah mulai membusuk karena terlalu banyak bermain game"

"rrrrrr"

Handphone Daven yang ia taruh di kantungnya bergetar sepertinya ia lupa memasang mode diam dan malah beralih ke mode getar

"Tunggu sebentar"

Daven mengambil Handphonenya karena memang Handphone itu hanya ia pakai untuk sesuatu hal yang penting seperti email

Daven memeriksa hp nya dan benar ada sebuah notifikasi Email masuk

"Ada apa?"

Rena bertanya karena Daven terus terdiam fokus memandangi handphonenya saja

"Aku mendapat Email aneh dari Developer game"

Game dan Kenyataan (3)

Apartemen Daven, Nusantara - 1 September 2024

"Aku mendapatkan Email Aneh dari Developer game"

Daven merasa aneh dengan isi Emailnya dia membacanya beberapa kali untuk memastikan dia membacanya dengan benar namun bahkan setelah mengulang-ulang dia benar-benar merasa kalau Email itu sangat Aneh

"Mana biar kulihat, akhir-akhir banyak jenis penipuan"

Karena Rena meminta untuk memeriksa Email itu Daven menyerahkan Handphonenya dan Rena membaca Email yang kakaknya bilang aneh tadi

Dari: Last Throne

'Kepada: Daven "Revenant"

Kepada Player Daven "Revenant" yang terhormat, saya adalah tower administrator dari Last Throne ingin menyampaikan betapa bahagianya kami karena anda sudah menyelesaikan seluruh main Quest dari game Last Throne yang merupakan Tower Simulation. Setelah melihat bagaimana kemampuan anda dalam menyelesaikan tower simulation, kami semakin yakin untuk menempatkan menara (tower) pada dunia anda dan sebagai rasa terimakasih kami kepada anda, pihak dari menara akan memberikan anda hadiah khusus untuk perjalanan anda menyelesaikan menara yang nantinya kami tempatkan di dunia anda

"Ini....Ini... Apakah ini sesuatu yang sering muncul di cerita novel?"

Rena setelah membacanya cukup terkejut, lalu ia mengingat kalau situasi ini mirip dengan cerita-cerita yang pernah ia baca sebelumnya di novel

"...."

Daven tidak memberikan reaksi apa-apa setelah melihat bagaimana adiknya malah menjadi antusias

"Menara muncul dan orang-orang akan dibangkitkan punya tugas menyelesaikan menara agar bisa menyelamatkan dunia karena monster bermunculan namun akhirnya musuh terakhir adalah administrator yang ternyata memiliki tujuan yang buruk"

"Berhenti kau membuatku mati karena malu"

"Ini! Ini pasti sesuatu seperti itu kakak!"

Rena sama sekali tidak mendengarkan perkataan Daven karena imajinasinya telah mengambil alih pikirannya

"Aku bilang berhenti kau tadi mengoceh tentang otakku yang membusuk namun sekarang otakmu lebih busuk"

"Kalau ini sama seperti cerita novel maka ada tokoh utamanya....hmmm.... Menurutmu orang seperti apa tokoh utamanya kak?"

Rena sama sekali tidak menghiraukan kakaknya

"Rena--"

"Tunggu aku tau.. Seseorang culun yang menjadi overpower karena hebat bermain game itu bagus.. Tidak, tidak karena ini adalah sesuatu yang berasal dari game maka harusnya seseorang yang kenal dengan game ini.... Tapi protagonis lemah yang menjadi kuat karena cheat juga masuk namun bukankah protagonis seperti itu kurang disukai pembaca karena terlalu mirip dengan Sole* kalau begitu pilihannya antara orang culun yang jago main game atau pro gamer,.... Ah"

Setelah ocehan panjangnya Rena terdiam seolah dia menyadari sesuatu seperti petir yang menyambar otaknya

"Ada apa?"

Rena menatap kearah kakaknya lalu ia menatap ke Email yang ada ponsel kakaknya, beberapa kali ia mengulanginya

"Orang jago bermain game, pro gamer, mengenal gamenya dengan baik.. Bahkan mendapat email dari administrator......"

Rena terdiam wajah antusiasnya langsung hilang berubah menjadi lesu seperti wajah Daven yang menghabiskan beberapa hari main game tanpa tidur

"TIDAAKKK!!! Cerita Heroineku,.... Tidaaakkk!!! Aku ingin jadi Heroine, dasar kakak bodoh!!"

Setelah berteriak dan mengumpat ke Kakaknya ia berlari masuk ke kamarnya, ia membanting pintu kamarnya dengan keras lalu menguncinya

"Aku rasa dia memang harus pindah sekolah"

Setelah Rena pergi Daven melanjutkan makannya dan ia bahkan sampai memakan makanan Rena yang tidak Rena habiskan karena ketika Daven mengetuk kamarnya Rena langsung memarahinya

Setelah makan Daven membawa semua piring kotor itu ke dishwasher lalu ia mencuci tangan dan dan membasuh wajahnya di wastafel

Mau bagaimanapun dia tetaplah sangat lelah setelah bermain game dan matanya juga sangat lelah karena rasa ngantuk yang luar biasa

Badannya juga mulai tidak seimbang dan pandangannya mulai kabur kesadarannya mulai hilang..

"Ouch.. Aduhhh"

Kesadarannya kembali karena ia terjatuh namun ketika ia sadar ia berada di tempat yang berbeda, tempat itu sangat berbeda dengan toilet rumahnya

Ya mau bagaimana tidak karena tempat itu hanya ruangan putih polos tanpa apapun ada di sana kecuali dirinya

"Eh Mimpi?"

Daven mencoba untuk mencubit pipinya untuk memastikan, ini adalah mimpi atau bukan

"Ah.. Bukan mimpi"

Ia merasakan rasa sakit di pipinya setelah ia cubit

"Selamat datang Tuan Daven atau mungkin anda lebih suka dipanggil Player Revenant"

"Kau??"

Sosok seseorang muncul didepannya, dia terlihat seperti serigala karena semua bagian tubuhnya berbulu bahkan ada ekornya juga di bagian belakang

Namun yang membedakannya dengan serigala adalah bentuk tubuhnya lebih besar dan ia berdiri menggunakan dua kaki sama seperti manusia

Dia juga mengenakan pakaian rapi seperti manusia dengan jas dan jam tangan di tangannya serta sepatu pantofel hitam yang ia pakai dikakinya bisa dikatakan ia sangat mirip dengan manusia jika menghilangkan bulu yang ada di badannya, dan mungkin taring dan cakarnya juga.. Ah dan ekornya juga

'Kobold bukan?'

Daven sangat mengenali sosok itu karena penampilannya yang mirip dengan salah satu ras monster yang ada di dalam game Last Throne

"Saya adalah Administrator menara anda bisa memanggil saya Noralitis"

"Apakah ini nyata?"

Daven masih agak menyangkal karena mungkin saja saat ini ia sedang berhalusinasi karena kelelahan

"Saya bisa menyembuhkan kelelahan anda jika itu bisa membuktikan kalau ini nyata"

"Benarkah? Kalau begitu tolonglah, karena aku sangat kelelahan setelah bermain game berhari-hari tanpa istirahat"

Noralitis mengeluarkan sesuatu dari kantongnya, satu botol kecil yang didalamnya ada sebuah cairan hijau yang terlihat seperti bersinar

"Itukan? Healing Potion"

Healing Potion sebuah Potion tingkat rare dari game Last Throne dapat menyembuhkan luka, kelelahan, dan juga dapat mengembalikan mana yang terkuras

"Ambilah Healing Potion ini Tuan..."

"Daven"

"Ambilah Healing Potion ini Tuan Daven"

Daven sendiri hanya mengira kalau Noralitis tidak mengetahui namanya namun Noralitis bingung untuk memanggilnya Daven atau Revenant mengingat pertanyaannya sebelumnya tidak dijawab oleh Daven

"Apakah ini aman?"

"Tentu saja aman, tidak mungkin saya memberikan sesuatu yang buruk kepada Player favorite kami"

Daven bertanya walau sebenarnya ia tidak meragukannya mengingat bentuk dan penampilannya sama persis seperi healing potion selain itu ia juga tidak merasakan niatan buruk dari Noralitis

Daven meminumnya dan ia benar-benar merasakan efeknya, rasa lelahnya langsung hilang begitu saja seperti tertiup angin

"Baiklah aku percaya ini nyata, lalu kenapa kau membawaku ke sini? Apakah ini berhubungan dengan apa yang kau sampaikan di Email tentang menempatkan menara di duniaku?"

Daven mengingat jelas Email itu, dia sudah membacanya berulang kali karena awalnya dia tidak mempercayai email itu dan berpikir kalau dia salah membacanya

"Ya benar sekali Tuan Daven, anda dibawa kesini dengan alasan yang sama seperti player lain yang juga terpilih yaitu untuk melakukan Turorial"

'Tutorial game biasanya dilakukan untuk memperkenalkan player pada game yang akan dia mainkan namun tutorial game ini... Bukan perkenalan tapi tes apakah player layak untuk memainkan game'

Tempat terbanyak player mati ketika mencoba untuk memainkan game Last Throne adalah tempat Tutorial dengan jumlah 200 ribu kematian dari 150 ribu player dan 140 ribu player berhenti memainkan game karena tutorialnya terlalu susah

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!