HAPPY READING
Sepulang sekolah Nadia dan Nadira langsung membuat banyak kue
''kak kok dimasak sekarang bukannya besok yah?" tanya Nadira
''iyah rencananya kakak mau jualan keliling, kan lumayan'' ucap Nadia membungkus kue kue
''kakak gak usah jualan keliling kalau kakak kurang uang bilang sama nadir, aku punya uang kok. emang uangnya buat apa? sampai kakak harus jualan?"
''kita udah 2 bulan gak bayar uang kontrakan, kakak takut ibu ati husir kita'' ucap Nadia
''kalau gitu pakai uang Nadira aja''
''gak usah kamu simpan aja uangnya siapa tau nanti kita ada hari susah kan bisa pakai uang kamu, yah udah kalau gitu kakak pergi dulu yah. kalau kamu mau keluar ini buat kamu jangan kurangin uang kamu'' ucap Nadia memberikan uang 100ribu untuk Nadira Setelah itu dia pergi
''kenapa kakak gue baik bangat'' ucap Nadira terharu akan kebaikan kakaknya itu
''gak boleh aku harus bantu kakak bayar uang kontrakan''
ia keluar dari kontrakannya sambil membawa kartu kredit yang diberikan oleh Adven
saat diperjalanan ia melihat seorang laki laki yang dikeroyok tiga orang preman ia pergi menghampiri dan melawan dua preman
Brak
Brak
Krik
Nadira menumbangkan dua orang preman itu dan ia menghampiri laki laki itu yang sudah menumbangkan satu preman
''nih orang ternyata'' batin Nadira
''lo gakpapa kan?" tanya Nadira
cowok itu tak menjawab ia duduk di tepi jalan, Nadira pun mengikutinya
''lo bisa gak antarin uhuk gue pulang'' ucap sicowok memegang dadanya
''kita ke kontrakan gue dulu aja biar gue obatin, dekat kok tenang aja'' ucap Nadira dianggukki cowok itu
sesampainya di kontrakan, Nadira menggambil kotak p3k
''sini biar gue obatin'' ucap Nadira menumpahkan obat merah ke dalam kapas
ia membersihkan lukanya dengan pelat
''ishhh ahh... sakit'' ucap cowok itu
''yeee lemah bangat Lo gitu aja sakit'' ucap Nadira
''lo kira ini gak sakit apa?"ucap si cowok ngegas
''yeyeye lemah'' ucap Nadira
''kalau gak ikhlas bilang'' ucap sicowok ingin merebut kapas yang dipegang oleh Nadira
''sok bangat Lo, gak usah sok jagoan sini biar gue obatin'' ucap Nadira menjauhkan tangannya dari sicowok
''gak usah gue bisa sendiri, sini kapasnya'' ucap sicowok mendorong Nadira hingga ia hampir terjatuh
Nadira buru buru menarik baju sicowok dan membuat mereka berdua jatuh kelantai
lama mereka tatapan hingga akhirnya
''awas anjing Lo berat bangat'' ucap Nadira mendorong tubuh sicowok
''antarin gue pulang'' ucap sicowok
''enak aja Lo kan punya kaki jalan lah'' ucap Nadira
''lah kan Lo yang bawa gue kesini jadi Lo juga harus antarin gue pulang''
Nadira menghela nafasnya ''iyah Iyah gue antar'' ucapnya
''yey akhirnya, oh ia kenalin nama gue Adven'' ucap Adven
''gue udah tau nama Lo'' ucap Nadira
''lo tau nama gue dari mana?, ternyata gue populer juga yah'' ucap Adven sombong
''heh gue tau nama Lo, waktu balapan semalam'' ucap Nadira mengambil kunci motornya
''ayo gue antar'' lanjut Nadira memapah tubuh Adven
ia menaiki motor Nadira, dan Nadira menjalankan motornya
sesampainya di rumah Adven Nadira memapah dia masuk kerumahnya
ia menekan bel rumahnya tak lama kemudian pintu besar itu terbuka muncullah seorang wanita paruh baya dan seorang perempuan yang lumayan cantik
''yah ampun Adven kamu kenapa sayang'' ucap mamah Adven membatu Nadira memapah Adven
setelah sampai di ruang tamu Nadira mendudukkan Adven disana
''heh kamu, kamu apakan anak saya? pasti kamu kan yang buat anak saya seperti ini?" bukannya berterima kasih mamah Adven menyalahkan Nadira
''lah kok Tante malah salahin saya? seharusnya Tante berterima kasih kepada saya karna saya udah selamatin anak Tante, kalau gak ada saya anak Tante udah mati'' ucap Nadira pergi dari sana
Adven melihat kepergian Nadira dengan sedih.
''kamu gakpapa kan? sini aku obatin'' ucap seorang gadis yang bernama Thesia
''gak usah sok peduli, gue gak butuh perhatian dari Lo, mamah juga kenapa ngomong gitu sama teman Adven dia udah nyelamatin Adven'' ucap Adven berusaha untuk berdiri dan pergi dari sana
🌺🌺🌺
di tempatnya Nadia
ia berkeliling taman menjual kue kuenya
banyak orang yang membelinya hingga kuenya tersisa 5 bungkus lagi
ia melihat seorang anak kecil yang sedang duduk dan menangis kira kira umurnya 3 tahun ia menghampirinya dan duduk di sampingnya
''hai cantik kenapa kamu nangis?'' tanya Nadia menghapus air mata si gadis
''aku ditinggalin sama hiks Abang Andley'' ucap anak kecil itu
''emang Abang kamu pergi kemana?"
''tadi katanya dia mau pelgi beli minum hiks tapi sampe sekalang gak pulang pulang Lala lapel'' ucapnya menangis
''kamu jangan nangis lagi yah, ini kakak punya kue sama minum kamu makan oke'' ucap Nadia membuka kue untuk anak kecil itu
''gak mau Lala mau nari Abang'' rengeknya
''iyah nanti kita cari Abang kamu, tapi kamu harus makan yah'' ucap Nadia dianggukki anak kecil itu
setelah selesai makan Nadia menggendong anak kecil itu
''tadi Abang kamu pergi kearah mana?" tanya Nadia
''tadi abang pelgi kesana'' ucap bocil itu menujuk kearah kanan
Nadia berjalan dan melihat ke arah kanan dan kiri
''RARA'' teriak seseorang memanggil nama Rara dan berlari menghampiri Nadia dan bocil yang bernama Rara
''abang Andley hiks'' ucap Rara berontah dari gedongan Nadia
Nadia memberikan Rara kepada Andrey
''kamu dari mana aja hmmm, kenapa pergi?'' ucap Andrey mencium kening Rara
''lala tadi lihat kucing lucu tapi kucingnya lali jauh bangat'' ucap Rara menangis
''udah udah jangan nangis yah'' ucap Andrey mengelus rambut Rara
''abang Lala ngatuk''
''kamu tidur aja yah'' ucap Andrey dianggukki Rara
''makasih yah nad udah jaga adek gue'' ucap Andrey
''iyah sama sama, kalau gitu aku pulang dulu yah Nadira sendiri dirumah soalnya'' ucap Nadia
''gue antar Lo yah'' ucap Andrey
''gak usah kamu langsung pulang aja kasihan Rara-nya udah bobo''
''gakpapa gue bawa mobil kok''
''aku takut ngrepotin kamu'' ucap Nadia
''gak sama sekali malahan gue berterima kasih sama lo karna udah jaga adek gue''
''yah udah deh'' ucap Nadia
mereka pergi menuju parkiran dan mereka masuk kedalam
Andrey menyalakan mobilnya dan Rara berada digendongan Nadia
sesampainya di kontrakan Nadia ia turun dan memberikan Rara kepada Andrey
''heh Nadia mana uang kontrakan kalian ini udah numpuk dua bulan, cepat kamu bayar sebelum saya keluarkan kalian dari sini'' ucap ibu ati selaku ibu kontrakan
''ehh Iyah buu bentar yah Nadia ambil uang dulu didalam'' ucap Nadia buru buru membuka rumahnya
Andrey meletakan Rara di dalam mobilnya ia menghampiri ibu ati
''permisi buu, saya mau nanya uang kontrakan mereka berapa yah?" tanya Andrey
''3jt'' ucap ibu ati
''boleh minta nomor rekening ibu? biar saya transfer'' ucap Andrey
ibu ati memberikan nomor rekeningnya dan Andrey mentransferkan-nya
''makasih yah, bilang sama pacar kamu itu kalau bayar uang kontrakan jangan selalu nunggak'' ucap ibu ati dianggukki Andrey dan ibu ati melangkah pergi dari sana
selang beberapa menit kemudian Nadia datang
''ini bu uangn--ya, loh ibu ati dimana kok gak ada?" tanya Nadia
''udah gue bayar'' ucap Andrey
''loh kok kamu bayar?, yah udah ini aku ganti uang kamu'' ucap Nadia memberikan uang kepada Andrey
''gak usah di ganti itu buat Lo sama Nadira aja'' ucap Andrey
''tapi aku...''
''gak ada tapi tapi, gue pulang dulu adek gue lagi tidur'' ucap Andrey memotong perkataan Nadia
''makasih yah'' ucap Nadia dianggukki Andrey
setelah kepergian Andrey Nadia masuk kedalam rumahnya
🌺🌺🌺
makasih udah baca jangan lupa like dan vote yah!!
see you all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
hana
baik banget kamu andrey
2024-07-02
1
hana
kenpa kamu mintanya pas ada Andrey? kan kasihan nadianya kayak banyak utang
2024-07-02
1
hana
bagus banget Nadira harus di lawan ibu ibu kayak gitu jangan diam aja nanti dia meraja Lela
2024-07-02
2