5. Mencari Seorang Pria Bernama Sean.

Sebuah informasi mengenai beberapa toko buku tua yang berada di Madrid sudah Helena kantongi. Wanita itu tengah berdiri di depan sebuah toko buku tua yang menjadi tujuan pertamanya. Helena melangkahkan kakinya untuk masuk.

Pintu berdenting, seorang pria menyambutnya dengan hangat.

"Selamat datang Nona, apa yang sedang kau cari?" pria itu membenarkan letak kacamatanya. Dia merasa terpana dengan kecantikan yang wanita itu miliki, kulitnya putih namun cenderung kuning, bibirnya sedikit tebal dengan polesan lipstik yang membuatnya terlihat lebih menarik.

"Apa kau mengenal Sean Aderalt?" Helena bertanya, tatapan matanya tak lepas dari sekitar. Memperhatikan toko buku tua yang masih terlihat sangat rapi meski ada beberapa barang yang sudah usang.

Pemuda itu menggaruk tengkuknya. Dia belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.

"Siapa dia? Aku tidak pernah mendengarnya."

"Dia seorang pemilik toko buku tua di pinggiran kota. Mungkin sekitar dua puluh tiga tahun lalu."

"Hm, aku tidak pernah mendengarnya. Aku baru bergabung tiga tahun yang lalu dan pemiliknya bukan seorang laki laki melainkan seorang wanita muda." jelasnya.

Helena mengangguk. Dia terlihat kecewa, tetapi dia tidak boleh menyerah begitu saja. Masih ada banyak tempat yang harus dia kunjungi. Mungkin tidak sekarang, tetapi nanti.

"Baiklah, terimakasih telah membantuku." Helena membungkuk sebagai tanda Terima kasih, wanita itu berlalu pergi. Dia akan mencari toko buku tua lain yang berada di sekitar sini. Dan untuk sampai ke sana memerlukan waktu kurang lebih sekitar dua jam.

Taksi yang kebetulan lewat di hentikan, Helena akan pergi untuk mencari informasi di tempat lain mungkin saja dia akan menemukan sesuatu.

"Kemana kau akan pergi Nona?" sang supir memperhatikan Helena yang melihat ke arah ponsel.

"Aku akan pergi ke The Rough Pages. Kira-kira membutuhkan waktu berapa lama untuk sampai ke sana?" Helena melirik ke arah arlojinya.

"Kurang lebih sekitar dua jam. Tapi aku akan membantumu agar sampai lebih cepat, ada jalan lain yang bisa di gunakan untuk pergi ke sana." Helena mengangguk, wanita itu segera masuk ke dalam taksi.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu, Helena dapat melihat sebuah toko buku tua yang berdiri di depan sana. Benar-benar sangat tua, apalagi saat Helena melangkahkan kakinya untuk masuk.

Aroma kayu cendana begitu kuat, beberapa buku yang telah usang berjejer rapi di atas rak yang tinggi.

Seorang wanita menghampirinya, dia tersenyum tipis saat melihat ke datangan Helena.

"Apa yang kau cari Nona? Mungkin aku bisa membantumu."

"Aku mencari seorang pria bernama Sean Aderalt. Apa kau pernah mendengar tentangnya?" tanya Helena.

Wanita itu sempat tertegun mendengarnya. Apakah itu dia? Pikirnya.

"Siapa namamu?" tanya wanita itu penasaran.

"Aku Helena, Helena Berness." jawabnya cepat. Dia harap wanita itu bisa membantunya. Dan semoga saja wanita itu mengetahui sesuatu tentang Sean Aderalt, ini akan memudahkan pencariannya.

"Apa kau putri dari Beleza?"

"Ya, aku putrinya. Apa kau tahu sesuatu tentang Ibuku?"

"Jika kau memang benar putri Beleza ikutlah denganku, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu." Helena mengikuti langkah wanita itu yang membawanya di ruangan paling pojok. Ada sebuah pintu kayu di sana.

Wanita itu membawanya untuk masuk, sebuah ranjang yang tidak terlalu besar menjadi pusat perhatian Helena. Ruangan ini terlihat seperti tempat untuk beristirahat.

Helena hanya mengamati saat wanita itu melangkah ke arah lemari, dia terlihat sedang mencari sesuatu.

"Mireya, itu namaku. Sean Aderalt adalah ayah mertuaku." dia berjalan mendekat sembari membawa sebuah kotak yang terlihat usang.

"Sebenarnya aku tidak tahu banyak, ayah mertuaku meninggalkan ini padaku dan dia memberiku pesan untuk mengembalikan kotak ini pada putri Beleza. Ayah mertuaku sudah meninggal beberapa tahun lalu. "

Helena turut sedih mendengarnya.

"Aku turut sedih mendengarnya. Tolong katakan padaku, sebenarnya apa yang sudah terjadi. Ibuku meminta aku untuk menemui ayahmu."

Mireya membersihkan kotak yang telah berdebu, dia membukanya. Helena terkejut saat melihat isi kotak itu, sebuah berlian berwarna biru safir mencuri perhatiannya.

Bibir Helena tiba-tiba memucat. Dia jadi teringat dengan surat yang ditulis oleh sang ibu. Ibunya mencuri berlian milik Xavier Leonidas, sial dia dalam masalah besar.

"Bagaimana bisa berlian itu ada bersamamu?" Helena berseru dengan panik.

Mireya terlihat heran dengan reaksi Helena yang berlebihan. Apa yang salah, seharusnya wanita itu merasa senang karena sang ibu memberikannya sebuah berlian.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat ketakutan begitu. Seharusnya kau merasa senang karena ibumu memberi sebuah berlian. Kau ini aneh, Helena."

Helena merasa takut sekarang, astaga, apa yang harus dia lakukan dengan berlian ini.

"Mireya, apa kau pernah mendengar nama Xavier Leonidas?" takut takut Helena bertanya.

"Astaga, apa kau juga salah satu penggemar dari putra Tuan Xavier?" Mireya terlihat antusias, wanita itu mengajak Helena untuk duduk.

"Kau tahu Helena, sebenarnya tidak baik membicarakan mereka di situasi seperti ini. Kau ingin mendengar cerita siapa terlebih dulu, Xavier Leonidas atau Ibumu?"

"Keduanya."

"Baiklah, kalau begitu aku akan mulai dari Ibumu. Ayah mertuaku sudah menunggu kedatanganmu selama bertahun-tahun. Tiba tiba saja dia jatuh sakit dan meninggal dunia. Ayah mertuaku memintaku untuk memberikan kotak ini padamu, dia bilang ini milik Beleza. Temannya saat masih muda." Mireya menjeda ucapannya sejenak, jujur saja dia merasa sedih jika berbicara mengenai ayah mertuanya.

Helena mengelus pergelangan tangan wanita itu. Dia tahu betul apa yang dirasakan oleh Mireya, kehilangan orang yang kita sayangi memanglah tidak mudah. Dan Helena pun merasakan hal yang sama, lukanya belum sempat menggering namun hidup terus berjalan tanpa mau menunggu siapapun. Dia tidak bisa terus terusan bersedih, karena Bibi Ivy menyuruhnya untuk kembali pada sang ibu yang entah berada dimana. Dan dia juga tidak tahu bagaimana keadaan ibunya, masih hidup atau pun tidak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!