BAB 2 Pertemuan Uzi dan diana

Ke,esokan hari aku bangun pagi pukul 06:51 ,

dan aku menuju ke kamar mandi dan membersihkan muka lalu mulai beraktivitas jatahku mencuci baju dan nyuci mamakku memasak dan cuci piring adekku sudah berangkat sekolah .

Dirumah tinggal aku bapak mamak sedangkan kaka ku pergi ntah main kemana .

dirumah pun aku setelah mencuci baju nyapu kini beralih ke padi yang berada di bungkusan karung besar dan menggendong nya di punggung berat sih tapi aku tak mau mengeluh .

usai semua beres dan semua padi yang ada karung pun sudah dikeluarkan dan di jemur sama mamakku lalu aku pun pergi kekamar berbaring sambil memainkan game di ponsel sehingga membuat ku tak sadarkan diri.

aku pun tertidur pulas di kasur sehingga tak terasa ada suara mamakku memanggil namaku sehingga membuat ku terbangun ,

"Dania kamu malah tidur ," ucap veni mamakku sembari berjalan dan menepuk bokongku

"aduuuhhh mamak apaan sihh dania capek mak mau istirahat" gerutuku sambil mengucek mata yang masih sayup

"itu lo ada temen mu yang kemarin " ucapan mamak pun berhasil membuatku terkejut dan berlari kekamar mandi untuk cuci muka

mamakku pun melihat aku berlari dirinya hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepala .

"aduhh mamak bikin aku terkejut aja lagian ngapain sih tu orang pagi-pagi kesini baru jam 9 pagi lo" gumam ku sambil membasuh muka namun belum mandi

5menit di kamar mandi aku pun pergi keluar menuju keruag tamu sehingga disana ada uzy dan bapak ,aku pun mendekati nya .

"hemm hay  zy udah lama " kata ku basa basi

"belum juga baru aja kok " katanya

"ini nak kopi nya ayok diminum ya" ucap mamak sambil menyondorkan gelas ke depan uzy

"eh din kita keluar yuk " kata uzy

aku pun menoleh kearah mamak dan bapak mereka pun hanya membalas manggut manggut saja.

"e,emang mau kemana " tanyaku gugup

"kalau ke pancur gimana " katanya sabil menyeruput kopi nya.

"bo-bo-boleh ayok aku ganti baju dulu ya " jawabku berlalu pergi ke kamar dan mengganti baju ,

23 menit mencari baju yang cocok dan memakainya kini pun aku pergi keluar menemui uzy yang masih menunggu.

"udah ayok " ucapku

"ok ayo ,pak mak pamit dulu ya Assalamu'alaikum " ucaku sebelum hendak pergi keluar rumah

"iya buk pamit dulu" timpal uzy

"iya hati-hati ya Wa'allaikumsalam " jawab mamak bersamaan dengan bapak.

Sesudah itu pun aku dan uzy pergi menuju ke sepeda motor nya sebenernya aku capek banget untuk keluar namun aku menghargai aja soal uzy yang udah datang kerumahku ,

1jam perjalanan....

Sesampai nya di sana di gunung telomoyo tempat nya diatas bukit pencit aku teramat kedinginan dan aku pun lupa membawa jaket sehingga kami memutuskan kebawah lagi duduk di pinggir jalan ,

namun betapa terkejut nya aku setelah melihat kearah bawah ternyata bawahku adalah tebing jurang yang tinggi sehingga aku menjerit,

"aaaaaa huhuhuhuh " nafasku memburu cepat.

karna saking panik nya apa lagi kalau kesenggol dikit hadehh ngga bisa ngebayangin aku mungkin sudah jantungan ,badanku gemetaran dan aku sama uzy pun memutuskan pindah yang agak aman.

"kamu nggak apa-apa " tanyanya

"iya udah kita disini aja ayem tau ngga merasa takut lagi aku " kataku .

"ya sudah ku mau kesana dulu ya " ucapnya berlalu pergi ,

"oke " jawabku sebelum uzy pergi

hampir memakan waktu 10 menit diriku ditinggalkan kini aku mulai jenuh sehingga dirinya dari belakang membawa balon love you .

"diana I LOVE YOU " kataya sambil membuka sebuah kalung yang indah .

Aku yang berada disituasi itupun yahh bisa saja terharu dan juga ada rasa takut ,yang aku khawatirkan adalah ,takut jika pernikahan di buat mainan dan cintaku buat mainan dia saja apa lagi aku paling takut jika aku hanya di jadikan pelarian dia semata aja.

karna bagi ku pernikahan bukanlah buat permainan namun jika salah satu tidak berkuasa menafkahi denga itu wainitalah berhak untuk mencerai kan nya .

aku yang merasakan suasana canggung memilih untuk pulang saja .

"kita pulang yuk bosen aku " kataku

"iya abis ini kita pulang namun jawab dulu dong " ucapnya sembari masih memegangi balon .

"ya aku sih belum bisa memastika ya kita pulang baik bicara dirumah aja ya " jelasku

"oke deh ayo pulang " jawabnya

Akhirnya kami pun turun dari perjalanan tebing tadi

dan selama di perjaanan pun aku diam tak ada 1 kata pun yang keluar .

tak terasa selama jalan-jalan dari jam 10:47 pagi sampe tak terasa sekarang pukul 15:26 sore hari dan pulang pun kami masih mampir ke daerah wisata kali yang tempat nya kemarin uzy nongkrong .

aku pun makan disitu karna setiap daerah jawa makanan yang biasanya lagi ngehits itu dulu adalah nasi pecel itu udah makanan favorit ku .

apa lagi makan dengan peyek kacang disertai sate keong yang di campur kan di atas nasi pecel nya dan tak lupa minumnya ada dawet cendol gula nya ada gula jawa .

"yaudah kamu makan aja dulu aku mau kebelakang dulu ya " kata uzy hendak pergi kamar mandi

"okey tapi aku kesana ya di tengah jembatan mau nyeburin kaki " kataku dan diangguki oleh uzy .

setelah itu uzy pun selesai dari kamar mandi dan melihat ku di ujung kejauhan jembatan itu pun dirinya menyusul ,

"hay sedang apa disini ayok pulang udah mau menjelang mahrib lo " ucap nya

"iya ayo aku juga merasa nggak enak sama bapak mamak kalau terlalu malam" kataku sambil bangkit dari tempatku duduk .

"humm abis ini bawa oleh-oleh ya " kata uzy

"emang apaan "tanyaku

" umm martabak aja gimana"ucapnya sambil memberikan ide

"ide kamu bagus gak apa-apa sih ayok pulang nanti belinya sambil jalan pulang aja " jawabku

dan setelah itu pun kami pergi keparkiran menuju kearah motor yang terparkir rapi kebetulan pukul 17:00 tukang parkirnya sudah pulang .

Uzy pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang sehingga pergi ke pasar dekat rumahnya karna yang ada martabak di daerah pasar gemilang ,

"mba martabak telor 1 ya " kata uzy pada si mamang nya

"iya mas telur nya mau dikasih berapa ya " tanya si mamang yang jualan martabak

"kasih aja 3 tau 4 ya " jawab uzy sembari duduk di samping ku sambil bermain ponsel

"ok mas ditunggu " ucap si mamang nya lalu di balas senyuman sambil manggut manggut

"oh ya ini udah malam nanti abis pulang aku ngga mampir ya besok aja aku kesana lagi abis mahrib sama bapak ibukku "perkataan itupun membuatku sedikit terkejut

" hah secepat itu kah ,kita kan masih muda lo aku baru 16 tahun sedangkan kamu sudah 18 tahun hah ,dan seharusnya di pikir ulang deh "kataku yang panik kenapa begitu cepat nya pernikahan itu terjadi

padahal aku memang belum tau apa itu cinta dan pada saat itu pun aku masih lugu belum tau apa-apa main aku trima aja gitu .

" emang kenapa jawab aja kali say "ucapnya enteng

" ok ok aku tunggu kamu dirumah "kataku

dan tak terasa obrolan itu terbuyar oleh si mamang yang jualan martabak.

" ini mas mbak martabak nya udah jadi "kata si mamangnya

" berapa mas "ucapku

" 30,rbu aja mbak "katanya

" yasudah ini mas "kata uzy

setelah membeli martabak , kami pun pulang dengan kecepatan setengah tinggi agar segera sampe kerumah .karna bagiku hari ini sudah teramat lelah capek dan sepertinya sudah tak sanggup lagi ,

ingin segera sampai lalu pergi beristirahat ,walau kemungkinan akan di sidang terlebih dulu sama bapak dan mamak.

*******

sesampai nya depan rumah,  waktu menujukan pukul 20;45  ,aku pun masuk dan tak menyangka ada kaka sepupu ku didalam rumahku , dan ada simbah yang lagi mengobrol .

aku yang didepan pintu pun masuk,  sehingga uzy pun juga ikut masuk kerumah ,dan betul kami pulang pun di sidang dan di introgasi , bagai kan tahanan yang sedang di mintai keterangan begitulah kejadian nya.

" diana bapak itu bukan nya ngelarang kamu mau main sama siapa saja terserah , yang bapak ngga suka itu kamu anak gadis , apa wajar anak gadis pulang malam "tegur bapak sambil melihat ku

aku yang merasa di lihatin bapak , kin aku pun menunduk memang disini yang salah itu diriku ,namun bener apa kata bapak aku wanita gadis tak pantas untuk keluyuran.

" yasudah kalian ada hubungan apa ,bapak tanya kalian jawab yang jujur "tanya bapak kini tatapan itu beralih ke uzy

" kami masih baru tadi pacaran nya pak"jawabnya

"gini pak jumari baik di nikahkan saja mereka agar tak mengulangi nya" timpal mbah mardi

"iya saya setuju pak lek " ujar robi lagi kaka sepupu ku

aku yang mendengar sangat shock bukan main namun apalah daya diriku tidak ingin melawan orang tua .

"humm baik ,kapan orang tuamu kesini" kta bapakku

"besok sehabis isyak aja pak kemari " ucapnya

"baik saya tunggu ,dan ini sudah malam ya " kata bapak

uzy pun yang peka dalam maksut pembicaraan bapakku yang ini (sudah malam)itu tandanya dirinya disuruh pulang ,

aku pun mengantarkan kedepan dan berlalu masuk kekamar untuk beristirahat..

****

Bersambung,,,

Episodes
1 BAB 1 POV diana
2 BAB 2 Pertemuan Uzi dan diana
3 BAB 3 Lamaran
4 BAB 4 Dirumah Saja
5 BAB 5 , dihari resepsiku
6 BAB 6 Dia mulai berubah
7 BAB 7 KDRT
8 BAB 8 Menyesalinya namun terlambat
9 BAB 9 Bahagia dirumah sendiri
10 BAB 10 mulai memburuk
11 BAB 11 Keterpurukan ku setelah melahirkan
12 BAB 12 Begadang Demi Anak
13 BAB 13 , Singkat cerita selama perjalanan ku setahun kemudian
14 BAB 14 Mulai Menjalani Bekerja
15 BAB 15 Setahun dirumah orang tuaku
16 BAB 16 apakah aku akan di pecat
17 BAB 17 POV Ferddiy
18 BAB 18 Pertemuan lagi
19 BAB 19 Berteman baik ternyata anak pemilik cafe
20 BAB 20 Sekilas Terlintas
21 BAB 21 Awal ujianku masuk kerja .
22 BAB 22 Pertama bekerja
23 BAB 23 Heboh saat mendengar kalau sahabatnya sakit
24 BAB 24 Jangan ganggu dia , dia itu milikku , bukan milikmu
25 BAB 25 Ada penghianat
26 BAB 26 Pertemuan Di cafe
27 BAB 27 Malam Hari Setelah Bertemu
28 BAB 28 Kejahatan lisma
29 Akhirnya kebongkar rahasia lisma
30 Kejahatan yang terungkapkan seson 2
31 mangsa cantik
32 kembali ke masalalu ferddiy
33 Satu minggu sudah
34 melarikan diri
35 Kok aku jadi ikut khawatir
36 Berniat balas dendan tapi gagal
37 Mengungkapkan hati
38 Teror lagi
39 Dikediaman pak syamdi
40 kehilangan
41 Bab 41 Saat di bandara bertemu yang tak di sengaja
42 BAB 42 Disaat kesendirian dalam renungan di dalam pesawat.
43 BAB 43 Tiga hari Perjodohan berjalan tak sesuai harapan aisyah.
44 BAB 44 Tiga hari di perantauan, namun ternyata sulit.
45 BAB 45 Welcome to batam
46 BAB 46 , Pagi isi tenaga siang nya mendapatkan om om
47 Bab 47 kehidupan di batam
48 BAB 48 Sebulan sudah di perantauan
49 BAB 49, Kediaman Pak damar
50 BAB 50, Perkumpulan terakhir di villa
51 BAB 51 clup malam
52 BAB 52 Kerinduan yang terbalaskan
53 BAB 53 Bertemu tanpa disengaja,
54 BAB 54 Kejujuran Membuat hati satu sama lain terluka.
55 BAB 55 POV pendi
56 BAB 56 Mulai Membuka Hati Dan Mencoba Berjalan Dengan Biasa
57 Bab 57 Tak ingin kehilangan lagi.
58 BAB 58 ingin berhenti bekerja malam
59 Bab 59 POV aisyah
60 Bab 60 POV diana dan aisyah.
61 Bab 61 Ingin melakukan tapi gagal.
62 Bab 62 Ditinggalkan
63 Bab 63 POV di kediaman pendi
64 Bab 64 terbakar api cemburu
65 Bab 65 setahun jadian
66 Bab 66 Pergi tanpa kata
67 Bab 67 Dirumah
68 alhamdulilah sehat
69 Singkat cerita setahun di rumah.
70 Bab 71 Pernikahan ( ke 2)
71 Bab 72 Akad nikah (s 2)
72 Bab 73 Pulang kerumah suami
73 Bab 74 menjadi seorang istri (S 3)
74 Bab 75 Perdebatan anak dan ibu
75 Bab 75 Perdebatan anak dan ibu
76 Bab 76 hinaan yang membuat aku buka suara
77 BAB 77 Perdamaian
78 BAB 78 sakit untuk menerima kenyataan
79 BAB 79 mertua yang pelit
80 BAB 80 Keesokan hari bangun pagi
81 Bab 81 kebahagiaan sementara.
82 Bab 82 kembali ke masalalu ibu sakit.
83 BAB 83 Malam membesuk paginya berakhir duka
84 BAB 84 lanjut pertengkaran terjadi selama seharian penuh.
85 Bab 85 singkat cerita tahun 2023 setelah berpisah.
86 Bab 86 menolak dengan halus.
87 Bab 87 penasaran
88 Bab 88 bertemu kembali
89 Bab 89 cerita hingga sampe ketemu
90 Bab 90 kepergian seseorang
91 Bab 91 mencari kebahagiaan bersama
92 Bab 93 Bertemu anak ardiyanto
93 Bab 94 Pernikahan sederhana tamat
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1 POV diana
2
BAB 2 Pertemuan Uzi dan diana
3
BAB 3 Lamaran
4
BAB 4 Dirumah Saja
5
BAB 5 , dihari resepsiku
6
BAB 6 Dia mulai berubah
7
BAB 7 KDRT
8
BAB 8 Menyesalinya namun terlambat
9
BAB 9 Bahagia dirumah sendiri
10
BAB 10 mulai memburuk
11
BAB 11 Keterpurukan ku setelah melahirkan
12
BAB 12 Begadang Demi Anak
13
BAB 13 , Singkat cerita selama perjalanan ku setahun kemudian
14
BAB 14 Mulai Menjalani Bekerja
15
BAB 15 Setahun dirumah orang tuaku
16
BAB 16 apakah aku akan di pecat
17
BAB 17 POV Ferddiy
18
BAB 18 Pertemuan lagi
19
BAB 19 Berteman baik ternyata anak pemilik cafe
20
BAB 20 Sekilas Terlintas
21
BAB 21 Awal ujianku masuk kerja .
22
BAB 22 Pertama bekerja
23
BAB 23 Heboh saat mendengar kalau sahabatnya sakit
24
BAB 24 Jangan ganggu dia , dia itu milikku , bukan milikmu
25
BAB 25 Ada penghianat
26
BAB 26 Pertemuan Di cafe
27
BAB 27 Malam Hari Setelah Bertemu
28
BAB 28 Kejahatan lisma
29
Akhirnya kebongkar rahasia lisma
30
Kejahatan yang terungkapkan seson 2
31
mangsa cantik
32
kembali ke masalalu ferddiy
33
Satu minggu sudah
34
melarikan diri
35
Kok aku jadi ikut khawatir
36
Berniat balas dendan tapi gagal
37
Mengungkapkan hati
38
Teror lagi
39
Dikediaman pak syamdi
40
kehilangan
41
Bab 41 Saat di bandara bertemu yang tak di sengaja
42
BAB 42 Disaat kesendirian dalam renungan di dalam pesawat.
43
BAB 43 Tiga hari Perjodohan berjalan tak sesuai harapan aisyah.
44
BAB 44 Tiga hari di perantauan, namun ternyata sulit.
45
BAB 45 Welcome to batam
46
BAB 46 , Pagi isi tenaga siang nya mendapatkan om om
47
Bab 47 kehidupan di batam
48
BAB 48 Sebulan sudah di perantauan
49
BAB 49, Kediaman Pak damar
50
BAB 50, Perkumpulan terakhir di villa
51
BAB 51 clup malam
52
BAB 52 Kerinduan yang terbalaskan
53
BAB 53 Bertemu tanpa disengaja,
54
BAB 54 Kejujuran Membuat hati satu sama lain terluka.
55
BAB 55 POV pendi
56
BAB 56 Mulai Membuka Hati Dan Mencoba Berjalan Dengan Biasa
57
Bab 57 Tak ingin kehilangan lagi.
58
BAB 58 ingin berhenti bekerja malam
59
Bab 59 POV aisyah
60
Bab 60 POV diana dan aisyah.
61
Bab 61 Ingin melakukan tapi gagal.
62
Bab 62 Ditinggalkan
63
Bab 63 POV di kediaman pendi
64
Bab 64 terbakar api cemburu
65
Bab 65 setahun jadian
66
Bab 66 Pergi tanpa kata
67
Bab 67 Dirumah
68
alhamdulilah sehat
69
Singkat cerita setahun di rumah.
70
Bab 71 Pernikahan ( ke 2)
71
Bab 72 Akad nikah (s 2)
72
Bab 73 Pulang kerumah suami
73
Bab 74 menjadi seorang istri (S 3)
74
Bab 75 Perdebatan anak dan ibu
75
Bab 75 Perdebatan anak dan ibu
76
Bab 76 hinaan yang membuat aku buka suara
77
BAB 77 Perdamaian
78
BAB 78 sakit untuk menerima kenyataan
79
BAB 79 mertua yang pelit
80
BAB 80 Keesokan hari bangun pagi
81
Bab 81 kebahagiaan sementara.
82
Bab 82 kembali ke masalalu ibu sakit.
83
BAB 83 Malam membesuk paginya berakhir duka
84
BAB 84 lanjut pertengkaran terjadi selama seharian penuh.
85
Bab 85 singkat cerita tahun 2023 setelah berpisah.
86
Bab 86 menolak dengan halus.
87
Bab 87 penasaran
88
Bab 88 bertemu kembali
89
Bab 89 cerita hingga sampe ketemu
90
Bab 90 kepergian seseorang
91
Bab 91 mencari kebahagiaan bersama
92
Bab 93 Bertemu anak ardiyanto
93
Bab 94 Pernikahan sederhana tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!