Seorang gadis berusia 10 tahun sedang duduk di atas rumput sambil menatap seorang anak laki-laki yang saat ini berdiri di hadapannya. "Vincent," panggil gadis tersebut.
Vincent yang merasa dirinya terpanggil langsung menoleh ke arah sahabat kecilnya itu. "kenapa?" tanyanya sambil berjalan ke arah gadis yang saat ini masih terdiam.
Dia menarik nafas berat hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka mulutnya. "Kamu suka aku, gak?" tanyanya spontan hingga membuat Vincent sedikit kaget. Akhirnya Vincent tidak bisa menahan tawanya, dia menatap sahabatnya heran.
"Aku serius," ucapnya lagi yang membuat Vincent langsung berhenti tertawa, saat ini dirinya bingung harus menjawab apa dengan pertanyaan konyol itu.
"Kata ibu panti, kita gak boleh saling suka. Apalagi, kita kan masih anak-anak," jawab Vincent yang membuat wajah gadis itu langsung cemberut.
"Victoria, kamu itu sahabat aku selamanya," kata Vincent yang merangkul Victor agar gadis itu kembali tersenyum.
"udah ayok lanjut main aja," ajak Vincent yang menyuruh Victoria untuk bangkit berdiri agar bisa mengikutinya.
Keduanya memang sangat akrab dan sering berdua, apalagi saat hari Minggu seperti ini. Di banding harus berbaur dengan yang lain. Vincent lebih senang bermain berdua dengan Victoria di pinggir danau seperti sekarang.
3 BULAN KEMUDIAN
Pengumuman akan adanya seseorang yang ingin mengadopsi anak dari panti tersebut sudah terdengar oleh mereka termasuk Vincent dan Victoria. Kedua anak itu duduk berjejer di sebuah kursi yang di sediakan oleh ibu panti.
Terlihat tangan Vincent dan Victoria menggenggam erat, keduanya berharap bukan salah satu dari mereka yang harus pergi karena semacam ikatan saudara. Vincent dan Victoria sangat sulit untuk di pisahkan.
"Ibu harap, nanti siapapun yang di pilih. Berperilaku yang baik ya, ingat pesan-pesan ibu pada kalian," ujar ibu panti yang mengajarkan kepada mereka agar tetap menjaga sopan santun walaupun sudah tidak berada di panti itu lagi.
Semuanya lekas diam saat sepasang suami istri masuk ke dalam, dari penampilannya sangat terlihat bahwa mereka adalah orang kaya. Tapi, di sana juga ada seorang anak laki-laki yang mungkin saja itu adalah putranya.
Setelah perkenalan diri dari pihak panti, kini saatnya kedua orang itu memperkenalkan diri. Benar saja, anak laki-laki itu adalah putra tunggal, dia ingin mencari seorang adik agar mempunyai teman saat kedua orangtuanya dinas ke luar kota.
"Aku pengen punya adik perempuan, mom," jawabnya saat sang wanita bertanya padanya.
Mata anak laki-laki itu terus saja tertuju pada Victoria yang membuat gadis tersebut memejamkan mata sambil memohon supaya bukan dirinya yang di pilih. Victoria tidak ingin meninggalkan Vincent, dia juga sudah nyaman tinggal di panti ini, mendapat kasih sayang yang tulus dari ibu panti sejak kecil. Jika dia ikut, dia tidak yakin ibu angkatnya kelak akan mencintai nya dengan tulus seperti ibu panti.
Saat Victoria masih memejamkan mata dan menggenggam erat tangan Vincent, tiba-tiba bahunya ada yang mengelus hingga dirinya membuka mata. Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun itu berada di hadapannya saat ini sambil tersenyum.
"Nama kamu siapa?" tanyanya. Namun, tidak ada jawaban dari Victoria. Gadis itu malah melamun hingga akhirnya anak itu bertanya kembali.
Kali ini mampu mengambil kesadaran Victoria. Gadis itu dengan gugup langsung memperkenalkan diri sambil menoleh ke arah ibu panti dan Vincent yang saat ini juga tersenyum padanya.
"Kamu mau kan jadi adik angkat aku?" tanyanya. "Aku akan jagain kamu," sambungnya lagi.
Mendengar hal itu tentu saja membuat Victoria kembali melamun, ternyata doa nya kali ini tidak di dengarkan oleh tuhan.
Victoria kembali menatap ke arah Vincent, anak itu terlihat mengangguk tanda setuju bahwa Victoria sudah menemukan keluarga barunya. Vincent juga tidak boleh egois dengan menahan Victoria untuk tetap di sini bersamanya. Victoria berhak bahagia.
Selain itu, satu keluarga tersebut juga membawa beberapa bingkisan untuk anak panti. Ternyata kedua pasang suami istri tersebut sangat menyukai anak-anak, namun karena sebuah kecelakaan yang membuat rahim sang istri harus di angkat membuat mereka tidak bisa memiliki anak lagi.
Setelah beberapa jam mereka tinggal sambil menunggu Victoria mengemasi barang-barangnya, akhirnya mereka pamit untuk pergi dengan Victoria yang sudah di dipegangi oleh wanita itu.
Saat hendak pergi, tiba-tiba Vincent berlari ke arah Victoria dan memeluk gadis itu dengan sangat erat. Victoria tidak bisa menahan air matanya. Berpisah dengan Vincent adalah hal yang tak pernah dia harapkan.
"Sebelum aku pergi, apakah kamu mau berjanji padaku?" tanya Victoria yang sudah melepaskan pelukannya.
Dia menoleh kepada kedua orang tua angkatnya. "Boleh kah aku berbicara pada Vincent dulu sebelum pergi?" tanyanya yang langsung di angguki oleh mereka.
Victoria membawa Vincent agak menjauh dari keramaian. Victoria mengangkat jari kelingkingnya tepat di depan wajah Vincent.
"Apakah kamu mau berjanji untuk menikah dengan ku?" tanya Victoria yang tersenyum manis.
"Menikah hanya untuk orang dewasa Victor, aku tidak bisa menikah dengan mu," jawab Vincent yang masih setia berdiri di hadapan Victoria.
"Kalau begitu, kita bisa bertemu lagi saat dewasa nanti dan kamu harus janji untuk menikahi ku," jawab Victoria yang tak kehilangan akal agar Vincent mau bersamanya suatu hari kelak.
Vincent terkekeh saat mendengar perkataan Victoria, gadis satu ini memang selalu blak-blakan dalam menyampaikan perasaannya. "Baiklah," jawab Vincent yang langsung menautkan jari kelingking mereka.
Keduanya terlihat tersenyum bahagia sebelum akhirnya Victoria di panggil untuk segera pergi bersama keluarga baru. "Aku mencintaimu, Vincent." kata terakhir Victoria yang setelah itu berlari dan masuk ke dalam mobil.
Setelah mobil melaju meninggalkan pekarangan panti, Vincent terlihat mengulas senyum. "Aku juga mencintaimu, Victoria." gumamnya.
Ibu panti yang mengerti dengan perasaan Vincent langsung menghampiri anak itu. Dia memberikan pelukan hangat pada Vincent. Sejak bayi, mereka berdua memang sudah bersama karena di asuh oleh orang yang sama, saat sudah besar hubungan itu terus berlanjut hingga ibu panti merasa Vincent dan Victoria adalah saudara.
Vincent delapan bulan lebih tua dari Victoria, itu sebabnya dia selalu menjaga Victoria layaknya adik sendiri. Ntah sejak kapan, perasaan suka mulai muncul di tengah-tengah mereka hingga keduanya sangat sulit untuk berpisah.
Inilah saat menyakitkan bagi keduanya, kini Vincent tidak akan takut lagi jika suatu hari nanti ada yang datang untuk mengadopsinya karena Victoria sudah tidak ada. Vincent tidak akan khawatir akan meninggalkan Victoria sendiri lagi karena dia sudah memiliki keluarga baru saat ini.
"Ayo masuk, kita makan oleh-olehnya ya," ajak ibu panti yang langsung di angguki oleh Vincent.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Rey
aku mampir kak.
ayo saling mendukung kak, saling berbalas membaca setiap part'nya.
saling berbalas like serta komen 🤗
2024-02-07
0
Suyadi Yadi
aku mampir kk,,
2024-02-07
0