EMAS YANG TERBUANG

Hari beranjak malam,pak Jaka yang sudah pulang dari ngojek nya melihat anak nya yg duduk sambil mengerjakan pr nya.

"Waah ... Lagi ngerjain pr ni kak Dimas.Gak mau nanya ke Ayah lagi?"tanya pak Jaka.

"Gak mau!" sontak Dimas.

"Apaan kemaren banyak yang salah ... malah Dimas diketawain teman satu kelas ..." jengkel Dimas.

Tiba-tiba bu Tika dan Kayla ikut nimbrung."Kan Bundah udah bilang ... Ayahmu jagonya merayu cewek doang" dan mereka pun tertawa bersamaan.

Kayla yang melihat Dimas menulis,seperti akan tertarik.Kayla pun mendatangi Dimas dan merebut pensil yang di pakai Dimas,

lalu mencoret-coret buku Dimas.

"Eh ... eh ... Kayla jangan,ini buku kakak,nanti bisa di marahin pak guru ... "ucap Dimas dengan merebut pensil dan buku yang di bawa Kayla.

 Kayla pun menangis seakan dia juga ingin menulis.Tidak mau pensilnya di ambil oleh Dimas,Kayla pun merebutnya tetapi di tepis oleh Dimas.

 "Kak Dimas ... gak boleh gitu dong,coba pinjami satu pensil dan satu lembar buku buat Kayla ya ... biar dia juga belajar seperti kak Dimas,nanti Kayla kan juga sekolah seperti kak Dimas" jawab bu Tika.

Dimas pun memberikan pensil dan selembar kertas untuk Kayla dan benar saja Kayla sangat senang mencoret-coret.

"Nah kan ... anak Bundah pada rajin belajar,gini kan bisa jadi anak yang pintar" jelas Bu Tika sambil tersenyum.

"Iya tapi pintarnya gak kayak Ayah ... pinter gombalin cewek" celetuk Dimas sambil melihat ayahnya yang masih berdiri di samping ibunya.

Beberapa tahun kemudian.

Pagi yang cerah hari ini.Rumah yang berbeda mungkin sedikit layak untuk di tempati.Seperti biasa di pagi hari adalah waktu anak anak sekolah.

"Bun ... Dimas berangkat dulu ya ... ayo Kayla Kakak anterin dulu" Kayla yang sudah bersekolah di bangku 5 sd.

Tak terasa mereka sudah tumbuh sangat cepat,bu Tika hanya bisa tersenyum melihat mereka.

Sesampainya di sekolahnya Kayla.Dimas pun bergegas pergi meninggalkan Kayla

"Yang pinter sekolahnya ya,biar dapet piala lagi yang banyak ... " ujar Dimas.Kayla pun mengiyakan dan Dimas pun bergegas ke sekolahnya.

Di ruang kelas,guru pun datang.

"Baik murid-muridku yang pintar yang cantik dan yang ganteng.Bu Guru akan umumkan siapa juara satu melukis di kelas kita ... yang paling cantik selamat Kayla Anindhira Putri lukisanmu sangat cantik.

Bahkan kelas 6 pun tak banyak yg pandai melukis.Kamu telah banyak mengharumkan nama sekolah"ucap Ibu Guru.

Kayla pun maju untuk mengambil piala.Sejak ia sekolah dari TK sudah terlihat bahwa Kayla anak yang berbakat di bidang apapun.

Banyak piala yang ia dapat,ia pun suka membatu ibunya menjahit,belajar menjahit.Walaupun hanya melihat,sedikit demi sedikit jika berusaha pasti akan bisa.

Kayla anindhira putri,yang tak malu sedikit pun mempunyai keluarga yang tak mampu.Dari keluarga dengan rumah yang mungkin tak layak,tapi dia sejak dini pun percaya dia bisa membantu ibunya dengan kakaknya.

Bulan demi bulan tahun demi tahun tak terasa pun 4 tahun berlalu Kayla sudah berumur 16 tahun.Kini ia sudah bersekolah kelas 2 SMA.

Dimas yang sudah kuliah,dengan biaya cari sendiri dengan cara dia berkerja di cafe paruh waktu.

Walau di tentang ayahnya untuk tidak usah kuliah tapi Dimas tetap melanjutkannya.Karna mana mungkin pak Jaka sanggup membiayai Dimas,sedangkan kayla juga masih sekolah.

 "Assalammualaikum, Bundah ... Kayla pulang" Kayla yang baru pulang,mencari ibunya yang tak menjawab salamnya.

"Bundah ...!" sambil ia berjalan ke arah kamar mendapati ibunya yang tertidur.

"Bundah ... "dengan memegang dahi ibunya" Bundah kenapa,badan Bundah panas!" panik Kayla lalu menelpon kakaknya.

Tetapi Dimas tidak ada menjawab.Kayla pun berlari ke apotik untuk beli obat.Dengan cepat ia berlari,sampai ia tak melihat motor melintas di depannya dan ... "bruuuukkk."

Kayla pun tertabrak "aduh kakiku!!" teriak Kayla.

Pengemudi motor pun turun menolong Kayla"sini gue Bantu ... "dengan mengulurkan tangan untuk membantu Kayla,tetapi Kayla menepis tangannya.

"Ehh lo punya mata gak sih ... main tabrak-tabrak aja," labrak Kayla yang harusnya meminta maaf.

Kayla pun berdiri dan ingin beranjak lari Karna ia buru-buru tanpa melihat siapa yang menabraknya.

Lelaki itu pun menarik tangan Kayla yang ingin lari.

"Sorry ya dek ya ... lo yang harusnya minta maaf ke gue,kenapa jadi lo yang marah-marah.Lu yang tiba tiba muncul lari gak liat-liat.Hampir aja gua di cap pembunuh tau gak ... untung lu masih hidup ...."

"Udah ngomongnya ... cerewet amat sii lu jadi cowok ... "Kayla pun lari dengan kaki pincang.Melihat angkot Kayla langsung memberhentikan dan masuk.

Lelaki itu hanya bisa memperhatikan Kayla dengan bengong.

"Belum selesai gua ngomong,tu cewek dah kabur ... untung gak ada yang lecet ni motor gua,"sambil mengelus elus motornya.

"Tapi kasian juga tu cewek,kayaknya buru-buru,bodolah untung gak mati tu cewek" gumam lelaki itu lalu ia pun pergi.

Suara hp berbunyi.

"Halo Kak Dimas."

"Halo Kayla ... maaf Kakak gak denger tadi Kakak lagi di jalan kenapa ...?"

"Sekarang Kak Dimas lagi di mana ...?"

"Kakak baru aja nyampe di tempat kerja kenapa ...?"

"Bundah sakit Kak,badanya panas.Sekarang Kayla lagi di apotik beliin Bundah obat,tolong jemput dong Kak uang kayla soalnya gak cukup buat pulang."

"Iya udah tunggu di situ ya Kakak jemput ...!"

Dimas pun menutup telfonnya dan bergegas pulang,sebelum pulang Dimas berpamitan ke Riski,karna mereka kerja satu cafe.

"Ki gua pulang bentar ya,nyokap gua sakit.Gua mau beli obat dulu."

"Ok Dim hati-hati,semoga nyokap lo cepat sembuh."

Dimas pun bergegas naik motor.Salah satu rekan kerjanya baru sampai bingung melihat dimas begitu gugup.

"Mau kemana lo dim,buru-buru amat?" tanya temanya

"Eh Nael,gua mau pulang bentar,nyokap gua sakit,ntar gua balik lagi kok."

"Oh ... yaudah hati-hati di jalan bro,salam buaat nyokap lo ya"

Dengan kencang nya Dimas mengendarai motor.Menjemput Kayla sesampai di apotik dimas melihat Kayla yg sedang duduk.

"Ayo Kay ... buruan kamu udah beli obat nya kan?" tanya dimas.

"Udah kak ini ... " sambil menunjukkan obat yg di bawa.Dimas kaget lagi melihat Kayla yg berjalan pincang.

"Kaki kamu kenapa Kay?" tanya Dimas.

"Gak papa Kak,nanti aku jelasin di rumah."

Kayla pun naik ke motor.Akhirnya mereka pulang,sesampai di rumah mereka pun dengan cepat menemui ibunya.

Dimas dan Kayla kaget melihat ibunya yang sedang menjahit dengan ke adaan sakit.

"Bundah!" terucap bersamaan,bu Tika pun terkejut melihat mereka,"Bundah ngapain jahit, bukanya badan Bundah sakit"ucap Dimas sambil membopong ibunya.

"Bundah udah enakan sayang ... sudah gak apa-apa" bu Tika pun duduk di ranjang.

Ini pasti gara-gara Bundah kecapean jahit.Bundah jangan Capek-capek,kita gak mau lihat Bundah sakit" ucap Kayla.

"Ya makanya kamu itu harus bantuin Bundah lagi.Jangan mainan hp mulu ... "celetuk Dimas.

"Iihh ... kak Dimas apaan deh.Kayla sibuk di sekolahan banyak tugas tau!" ngomong-ngomong soal hp.Gimana kalau Kayla bantuin Bundah jualin baju yang Bundah buat ..." ucap Kayla.

"Enggak usah sayang,Kayla fokus belajar aja" jawab Ibunya.

"Mau bantu jualin dimana kamu,sok-sokan bantu..? tanya Dimas.

"Ya di ig sama sosmed lain lah kak Dimas ... " jawab Kayla.

"Emang followers kamu udah banyak ... paling puluhan doang."

"Ihh kak Dimas ... enak aja niii liat ... " sambil menunjukkan hp nya ke muka Dimas.

"Waaahh udah 2K pasti beli followers ya."

"Kak Dimas ...!" sambil memukul Dimas yg terus menggoda Kayla.

"Followers Kayla banyak itu karna kayla cantiik,pinter tentunya kharismatik ... " sambil menaruh ke dua tangannya di dagu,dengan mengedip kan matanya.

"Helleeehh" Dimas pun menoyor kepala Kayla.

"Bundah kalo gitu Dimas berangkat kerja dulu ya takut di tungguin."

"Iya sudah hati-hati di jalan ya."

"Jangan lupa Kayla ... Bundah suruh minum obatnya,biar cepet sembuh" ucap Dimas.

"Iya Kak" jawab Kayla.

 Dimas pun buru-buru pergi ke kerjaan.

"Bundah minum obat nya dulu ya.Tadi Bundah udah makan belum,kalo belum makan dulu ya Bundah" tanya Kayla.

Udah sayang ... Bundah udah makan"jawab Ibunya.

"Alhamdulillah kalo sudah.Oh ya Bundah baju nya yang mana aja biar Kayla bisa foto-foto".

Kayla sangat bersemangat ingin membantu Ibunya,sampai ia lupa jika kakinya tadi sakit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!