Suara klakson yang berbunyi mengiringi pagi.Banyak pekerja yang berangkat kerja,anak sekolah ataupun penjual berlalu lalang.
"Ayaaaaah ...ayooo lama sekali sih Dimas udah mau telat kesekolah Yah" teriak Dimas memanggil ayahnya sambil memakai sepatu di teras.
" Iya iya Bundah ... Ayah berangkat kerja dulu ya,assallamuallaikum" sambil mencium kening istrinya.Lalu baju pak Jaka seperti ada yang menarik dari belakang.
Pak Jaka pun berbalik ke belakang,ternyata istrinya menarik baju pakk Jaka dengan bingung pak Jaka memandangi istrinya.
"Bundah kenapa ... kurang sayangnya?"centil pak Jaka.
Bu Tika seketika menengadahkan tangannya, "mana janji kemaren,katanya mau di balikin berkali lipat.Kayla susunya juga udah mulai habis"jawab bu Tika.
"Hmmm ... kirain,ini uangnya allhamdullillah ada lebih sedikit rejekinya Kayla.Yaudah Ayah berangkat dulu assallamuallaikum."
"Waalaikumssalam" jawab bu Tika.
Pak jaka dan Dimas pun berangkat.Dimas di antarkan kesekolahan karna sekolahannya agak jauh,jadi harus naik kendaraan.
Pak Jaka telah sampai di sekolahan Dimas.Melihat guru yang sudah jalan ke arah kelasnya Dimas pun cepat berlari.
" Yah Dimas masuk ya assallamuallaikum"teriak Dimas sambil berlari.
" waallaikumssallam"jawab ayahnya.
Dimas akhirnya masuk lebih cepat dari gurunya dan Dimas langsung duduk di bangkunya.
Dimas yang masih kelas 6 sd duduk sebangku dengan Riski.Mereka sudah seperti sahabat walaupun terkadang Dimas suka di bully,tetapi Riski selalu baik kepada Dimas.
Dimas adalah anak yang sangat pemberani,walaupun suka di bully teman temanya.
Guru pun masuk ke kelas." Selamat pagi Anak Anak".
"Pagi ... Pak" murid murid serentak bersamaan.
"Pr yang kemarin yang Bapak kasih ayo kita koreksi bersama."
Tolong buku pr nya kalian tukar dengan teman sebangku kalian ya"Dimas pun menukar bukunya dengan buku Riski.
"Oke soal pertama,apa fungsi dari hati ... jawabanya adalah,sebenarnya banyak sekali fungsi hati kita ya Ana Anak,Bisa menyimpan cadangan energi,bisa juga membersihkan darah dan lain lain."
Tiba-tiba Riski pun tunjuk ke atas"Pak kalau jawabanya fungsi hati adalah tempat menemukan cinta dan kasih sayang,itu bener apa salah Pak ...?" tanya Riski.
Pak Guru pun kaget"punya siapa itu Ki ...?"tanya pak Guru ke Riski.
"Punya Dimas Pak" jawab Riski.
"Dimas kenapa kamu bisa jawab seperti itu?" tanya pak Guru.
"Saya tanya ayah saya Pak,benar kan pak?"tanya Dimas.
"Huuuuffft ... "pak Guru pun menghela nafas.
"Ya memang benar jawabanmu,tapi gak benar juga Dimas ... Dimas."
"Huuuu ....!" teman teman sekelas pun menyoraki Dimas dan Dimas hanya diam.
Lalu Vino salah satu temanya nyeletuk,
"Dimas punya adik baru Pak ... tapi adik buangan haaaa ... "
Dimas yang sontak berdiri sudah mengepalkan tangannya,tapi Riski pun mencoba menenangkannya.
"Kamu punya mulut tu di jaga,cowok mulutnya kayak cewek ... ember" balas Dimas.
"Sudah-sudah kalian jangan bertengkar di sini.Vino sebaiknya kamu kalo bicara jangan seperti itu di jaga.Semua orang punya rahasia ataupun sesuatu yang gak boleh di ungkapkan.Kamu ngomong apa tadi,gak penting di omongin di sekolahan,kamu bisa-bisa Bapak hukum" ujar pak Guru.
Jam pelajaran pun usai.Riski dan Dimas beli es di warung.Riski yg kebingungan melihat Dimas mondar mandir seperti menunggu seseorang.
"Dimas kamu kenapa mondar mandir kayak gitu?" tanya Riski.
"Nah itu orangnya ... "Dimas pun lari mengejar seseorang dan Riski pun mengejar Dimas.
Dimas pun menarik kerah baju anak itu, ternyata Vino.
"Vino ... buuugg ... " Dimas menonjok pipi Vino dengan keras"Vino pun mencoba melepaskan tangan Dimas.
Dengan kencang Dimas menarik kerah baju Vino"kamu nantangin aku lagi ... haaaahhh ... sini ... cuma modal omongan doang ...."
Riski yang melihat mereka pun melerai Dimas.
"Udah ... Dim ... Dimaaaass !" Riski pun menarik tangan Dimas.
"Lihat itu ... pipinya Vino ampe biru.Lo bisa bisa berabe ... " dan Vino pun mendorong Dimas.
Vino pun lari dengan kencang "awas kamu Dimaaaassss!!" teriak Vino dari kejauhan.
Dimas pun berdiri dan ingin mengejar Vino tapi di halangi oleh Riski.
"Dimas mending kalo kamu mau berantem ke ring ajaa sana ... kamu berbakat banget mukulin anak orang ... " celetuk Riski,Dimas pun menatap Riski.
"Kalau kamu jadi aku gimana Ki ... di ejek kayak gitu.Dari dulu aku coba saba.Ini lagi ayah kayak gitu.Aku tau kita masih kecil,tapi kita juga punya hati juga" Riski pun mulai merasa bersalah.
"Iya aku tau kok Dim ... aku minta maaf ya,tapi kamu harus ingat dulu kamu juga gitu,ayah kamu yang kena." Ucap Riski ke Dimas dan mereka pun akhirnya pulang.
Sesampai di rumah Dimas melihat Ibunya sedang bermain dengan Kayla,yg kini telah menjadi adiknya walau bukan adik kandung.Bu Tika pun melihat Dimas yg terpatung di depan pintu.
"Dimas kamu kenapa ... kok mukanya kayak gitu,baju berantakan coba sini duduk cerita sama Bundah." Dimas pun duduk di depan Ibunya dengan melihat Kayla bermain di tengah-tengah mereka.
"Dimas gak suka Kayla ...!" teriak Dimas dengan kencang.Bu Tika pun kaget kenapa Dimas bicara seperti itu.
"Kenapa Dimas tiba-tiba bilang begitu ... apa ada yang salah sama Kayla sampai kamu gak suka sama Kayla."
Tiba-tiba Dimas pun menangis.Walaupun Dimas anak yang suka berantem,emosian tapi hati kecilnya Dimas anak yang baik dan lemah lembut.
"Tadi Vino mulai lagi ngatain Dimas punya adik,tapi adik buangan!!"semakin kencang tangisan Dimas.
Sampai Kayla pun ingin ikut menangis.Larilah Kayla ke arah Dimas lalu tiba-tiba memeluk Dimas sambil menangis.
Bu Tika hanya diam saat melihat Kayla memeluk Dimas bu Tika mulai ingin menangis,tetapi bu Tika menahannya.
"Lihat kak Dimas ... Kayla aja udah mulai sayang ama Kak Dimas,masak Kak Dimas gak sayang,nanti Kayla main ama siapa ... " bu Tika yang mencoba menenangkan Dimas.
Dimas yg mulai reda tangisnya,hanya melihat wajah mungil Kayla.
"Iya Kakak minta maaf ya Kayla,sekarang kan Dimas jadi kakak,jadi ... Kakak akan jagain Kayla.Jangan sampe Ada yang bikin Kayla nangis." Perkataan Dimas yang membuat bu Tika mengeluarkan air mata.
"Yang sabar ya Dimas ... Dimas kan kuat,pemberani gak boleh cengeng"dengan mengusap kepala Dimas.
Pagi pun tiba ... Dimas yang menunggu ayahnya di teras.Datanglah pak Jaka dan Dimas mulai berdiri seakan ingin langsung berangkat ke sekolah.
"Kenapa Yah ...?"
"Duduk dulu Ayah mau tanya sesuatu" ucap pak Jaka.
"Kamu berantem lagi ...?kamu mukul Vino lagi ...?Bundah semalam cerita ke Ayah."
Dimas hanya menunduk dan mendengarkan ayahnya bicara.
"Ayah paham betul sifat kamu dimas,gak suka di katain.Semua orang juga gak suka dikatain.Ayah tau Ayah salah ... bahkan Ayah tau Ayah selalu salah.Tapi ... ingat Nak kamu bentar lagi kan udah mau lulus sekolah. Jangan sampai kamu belum lulus sudah di keluarin dari sekolah,Ayah gak mau itu terjadi."
Belum selesai pak Jaka menasehati Dimas,datang bu Tika yang lagi menggendong Kayla"Ayah udah mau jam 07.00 cepat berangkat,nanti bisa di omongin lagi keburu telat dimas"jelas bu Tika.
"Ya Udah ... kita berangkat dulu ya Bun,assallamuallaikum."
"Waallaikumssallam."
Sesampai di sekolahan Dimas melihat Vino dengan di dampingi seorang laki-laki dan ternyata itu ayahnya Vino.
Pak Jaka yang melihat ayahnya Vino pun kaget.Dimas pun turun dari motor.Ayahnya Vino pun mendatangi mereka.
"Pak jaka ... bisa turun sebentar kita bicara ke kantor sekolahan.Tadi saya sudah ada bicara ke wali kelas Vino.
Dan katanya tunggu Pak Jaka" jelas pak Farhan ayah Vino lalu pak Jaka meng iyakan.
Mereka pergi menuju kantor untuk menemui kepala sekolah pak Aziz.Masuk lah mereka ke ruangan dan ternyata pak Aziz sudah menunggu di dalam,lalu mereka pun duduk.
"Gimana ini Pak ... liat muka Vino ... pipinya ampe biru gini ... untung Anak saya kuat bisa tahan"ucap pak Farhan.
" Kuat apanya ... untung gak mati di tangan Aku si Vino ... "gumam Dimas.
"Apa kamu bilang ... Saya denger ya Kamu ngomong apa ... Anak kecil otak kriminal.Ayahnya gak becus ngajarinnya ...!" sontak pak Farhan marah.
"Sudah-sudah gini saja ... Dimas kamu minta maaf ke Vino- "
"Minta maaf nya di depan kelas pak ... di depan teman teman!" belum selesai pak Aziz ngomong Vino menyela pembicaraan.
"Iya bener tu Pak ... " tambah pak Farhan.
"Gak ...! Dimas gak mau.Enak aja ... dia yang salah juga ngatain Dimas ... dia juga dong harus minta maaf ke Dimas,baru impas pak...!" jelas Dimas sambil berdiri menunjuk Vino.
"Naah kalo itu Saya setuju ... minta maaf satu sama lain di depan kelas" ucap Pak Jaka.
"Emang gak salah anak saya Pak.Dia pinter,baik cuma satu suka mukul orang aja Pak" jelas pak Jaka lagi.
"Trus Pak Jaka bangga punya anak suka mukul.La anak saya dong baik,pinter alim,dan gak suka mukul ... " sela Pak Farhan.
"Elleh ... anak yang cuma bisa nya ngatain orang gak berani apa apa,laki laki bukan?" jawab pak jaka lagi.
"Enak aja ngatain anak saya bukan laki-laki ... ayoooo ...! sini berantem sama saya ...!" teriak pak Farhan yang menantang pak Jaka.
"Ayoooo! siapa takut!" jawab pak Jaka sambil berdiri.
"Ayaah ...! teriak Dimas dan Vino bersamaan sambil menarik tangan ayahnya.
" Sudah-sudah ... kenapa malah jadi Bapak Bapak yang berantem ... udah gini aja kalo kalian enggak minta maaf satu sama lain,kalian gak akan bisa ikut ujian.Jadi kalian gak akan lulus! "marah pak Aziz.
Setiba di kelas Vino dan Dimas diam masih duduk di dalam kelas.Datang pak Nino wali murid kelas 6,pak Nino berdiri di depan kelas.
" Teman-teman ... ada seseorang yang akan memberikan contoh yang baik hari ini.Sebelum kita mulai pelajaran alangkah baiknya hati kita tenang dulu.Dimas Vino maju ke depan ... " ucap pak Nino.
"Di suruh ngapain kamu Dim ...?" tanya Riski bingung.
"Diam kamu ... awas kalo kamu ketawa nanti! ancam Dimas ke Riski sambil mengepal kan tangan,Riski tambah bingung.
Dimas dan Vino pun maju ke depan kelas di depan teman - temanya.
"Ok Dimas kamu duluan ... " suruh pak Nino.
"Laahh ... kok saya duluan,Vino dong Pak!!" teriak Dimas.
"Hmmm ... ya udah Vino duluan" suruh pak Nino lagi.
"Nggak mau ... orang Dia yang mukul saya ampe gini ...!" sangkal Vino yang juga tidak mau memulai.
"Ya udah bareng-bareng ... kalo gak mau lagi Pak Guru akan adukan ke pak Aziz,ayo cepat ...!"ancam pak Nino yg juga mulai kesal.
"Vino aku minta maaf."
"Dimas aku minta maaf"dengan bersamaan mereka meminta maaf dan saling salaman.
"Saling berpelukan ... " suruh pak Nino.
"Gak mau ...!teriak Vino dan Dimas bersamaan.
"Ooh mau Saya adukan ke pak Aziz?" ancam pak nino.
Mereka pun berpelukan hanya sedetik lalu mereka cepat melepaskan.
"Hahaha ... hahaha ... "satu kelas menertawakan mereka,pak Nino pun tersenyum lebar.Vino dan Dimas pun lari menuju bangkunya dengan cepat.
"Kan aku bilang jangan ketawa ... ngapain ke tawa." Dimas yang malu sambil menonjok bahu Riski.Riski masih tertawa karna tak bisa nahan liat Dimas malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments