EMAS YANG TERBUANG

Suara Adzan subuh saling bersahutan,yang mengartikan sudah pagi.suara - suara motor yang saling adu klakson.

Pak Jaka dan keluarganya tinggal di kota yang terpencil tak terlalu banyak warga yg tinggal.

Plaaaakk ....

" Aduh apa ini waaaa ... ta-tangan siapa ini ...!" suara teriakan pak Jaka yang kaget karna tangan Anak kecil di mukanya.

"Apa Yaaahh ...?" bu Tika yang di dapur pun mendengar suara teriakan pak Jaka lalu lari menghampiri suaminya.

"Enggak Ndah ... Ayah lupa ada Anak kecil dirumah kita.Kok dia bajunya udah ganti,Bundah beliin emang ada uang?" tanya pak Jaka ke Istrinya.

"Niii uang ... " bu Tika yang reflek memukul pak Jaka dengan centong nasi yg di bawa dari dapur.

"Bundah tadi pas ke toko liat ada yang buang baju,pas bundah liat ada baju anak cewek,trus masih bersih ya udah Budah pakein aja."

"Kirain Bundah ada uang,kalo ada kan Ayah mau- "

"mau apa!udah ayo sarapan di tungguin Dimas tu." sela bu Tika.

"Yasudah ayok sayang," anak itu pun di gendong pak Jaka.

Mereka pun menuju keruang tengah untuk sarapan bersama," nungguin Ayah bangun kayak nungguin artis lama banget ... " celetuk Dimas.

"Hmmmm ... Ayah baru aja bangun udah kena pukul Bundah,kena pukul Anak ini,kamu juga nambah-nambahin"ujar pak Jaka.

"Udah-udah masih pagi udah berdebat aja,sarapan dulu sini," ucap bu Tika.

Sambil sarapan mereka pun saling berbincang-bincang tentang kejadian semalam.

"Ayah ... kita kasi nama siapa ya Anak ini ...?"

tanya bu Tika.

"Dimas tau! kita kasi nama Jenni aja,biar kayak artis-artis," saut Dimas.

"Huaa ... !" anak itu pun menangis kencang.

"Eeeh sayang cup cup cup ... "bu Tika mencoba menenangkan anak itu.

"Kayaknya dia gak suka kalau namanya Jenni ... trus siapa ya enaknya,gimana kal- "

"Indah" sela pak Jaka.

"Iya Indaah kayak mantanmu namanya Indah kan!" saut bu Tika dan pak Jaka pun terdiam.

"Gimana kalo lisa ... ?" saut Dimas.

"Iya tu lisa bagus namanya" jawab pak Jaka.

"Udahh stop ... ! dia nangis bukan karna nama mungkin laper.Ayah sama sekali gak ada uang buat beli susu,kasian Anak ini masi minum susu kayaknya," jelas bu Tika.

"Ayah gak ada uang Ndah,orang tadi aja Ayah mau minjem sama Bundah kalo ada buat beli rokok.Soalnya semalem ... oooohhh iya Ayah lupa bentar Ndah."

Pak Jaka yang teringat sesuatu,pak Jaka pun keluar dan mengambil sesuatu dari dalam jok motor,lalu di tunjukkan ke bu Tika.

" Ini Ndah ... "pak Jaka memberikan beberapa plastik putih dan sebuah tas kecil ke istrinya,dan istrinya pun membukanya.

"Ayaaaaaah ...!" teriak bu Tika.

"Kenapa gak dari tadi Ayah bilang siih kalo Ayah beli perlengkapan susu ... "ujar bu Tika.

"Ya maaf Bundah,Ayah lupa ... " ucap pak Jaka dengan muka melas.

"Wkwkwk Ayah ... ayah" decak Dimas yang mengejek ayahnya dan pak Jaka hanya melototin mata Dimas.

Bu Tika pun segera membuat kan susu ke anak itu dan meminumkannya," tu kan diem ... jadi bukan karna nama-nama apalah tadi" ucap bu Tika.

"Yang tas kecil tadi tas apa Yah?" tanya bu Tika ke pak Jaka.

"Gak tau Ndah,soalnya Ayah dapet itu di samping Anak ini.Eehh coba buka Ndah siapa tau ada uang nyalip gitu!" ujar pak Jaka.

Tuuk ... ! bu Tika memukul kepala pak Jaka.

"Aduuuh ... maksud Ayah petunjuk Bundahh ...." jawab pak Jaka.

Bu Tika yang sembari menggendong anak itu,mencoba membuka tas kecil yang di bawa suaminya lalu dibukalah tas itu.Bu Tika menemukan sebuah kertas yang bertulisan,

"KAYLA ANINDHIRA PUTRI."

"Oohhh ... " pak Jaka dan Dimas saling bertatapan mata.

"Oke jadi kita panggil Kayla aja gimana?" tanya bu Tika.

"Oke!"sentak pak Jaka dan Dimas bersamaan.

"Uututut Kayla yang cantik,sekarang kamu menjadi bagian keluarga kami.Semoga betah yah sayang.Walaupun rumah kami kayak gubuk.Makan pun seadanya semoga kita bisa ya sayang besarin kamu seperti kak Dimas."Doa bu Tika ke Kayla yang tertidur di gendongan bu Tika.

"Kak? Dimas jadi Kakak ... waaaaahhhh,Dimas akan jadi Kakak yang sangat sayang sama Kayla," ujar Dimas yang kaget dia akan menjadi seorang kakak.Bu Tika dan pak Jaka hanya tersenyum melihat Dimas.

Jam yang sudah menunjukan pukul 07.00,

"Ayah belum berangkat ngojek ... ?" tanya bu Tika.

"Berangkat dong Bundah ... kan Ayah yang harus menjemput rejeki kita.Walaupun rejeki gak perlu di jemput,Ayah jemput aja ahh biar cepet ..." ujar pak Jaka.

"Oohh gitu ... suami yang bijak," celetuk bu Tika.

"Assallamuallaikum"

"waallaikumssallam."

Bu Tika mencium tangan pak Jaka,saat bu Tika mau menutup pintu pak Jaka tiba-tiba menarik tangan bu Tika.

"Apa lagi Yah ... Bundah udah salim sama Ayah,kenapa lagi?" tanya bu Tika yang kebingungan.

"Pinjem uang dong Ndah ... Ayah gak ada uang.Nanti Ayah ganti berkali lipet deh,nanti Ayah di sana bengoong doang dong.Bundah mau ayah digodain?"

Pak Jaka yang belum selesai bicara tiba-tiba bu Tika memberikan uang ke pak Jaka dengan muka asam nya.

"lain kali sambil salto aja biar nggak bengong,kalo gak sambil nyanyi!!" ucap bu Tika sambil menutup pintu.

Pergilah pak Jaka untuk kerja.Ojek adalah pekerjaan pak Jaka dan menjahit adalah pekerjaan bu Tika.Walaupun tidak selalu banyak pesanan menjahit tapi keluarga ini selalu tercukupi.

"Bundah ... Dimas mau main sama temen-temen ya?" tanya Dimas.

"Kamu gak ada pr kalo ada,mending kan di kerjain dulu biar nanti kalo main tenang" ujar bu Tika.

"Nanti malam aja ya Bun ... ada yang Dimas gak ngerti,mau tanya Ayah ... assallamuallaikum."

Sambil berlari keluar Dimas membawa bola.

"Tanya Ayah ... di kira Ayah nya pintar bisa jawab gitu,bapaknya aja cuma jago gombal"gumam bu Tika yang berbicara sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!