Rachel makin tercengang saat mendengar ucapan tak masuk akal tersebut.
Bagaimana bisa mereka kembali ke tahun 2023. Lalu kini mereka akan menikah?
Rachel menggelengkan kepalanya dengan kuat, dia merasa ini semua hanya lelucon pria tidak tahu diri itu. Sejak dulu hingga sekarang Zen memang tidak pernah bisa berubah, selalu menjadikannya sebagai bahan mainan.
Setelah pergi sekian lama kini tiba-tiba datang dengan membawa banyak hal yang tidak masuk akal. Andai Zen datang untuk meminta maaf dan berharap mereka kembali menjadi teman mungkin Rachel akan bisa menerimanya, tapi apa yang dilakukan oleh pria itu sekarang? justru membual.
"Kamu pikir aku bodoh? Aku tidak akan pernah mempercayai ucapanmu!" balas Rachel, dengan gerakan cepat dia turun dari ranjang.
Sementara Zen justru langsung keluar.
Rachel yang ingin mengejar tubuhnya langsung ditahan oleh ketiga wanita yang ada di sana. mencekal tubuhnya dengan sangat kuat.
"Lepas!!" pekik Rachel, dia merasa sangat geram.
"Maaf Nona, kami hanya akan melepaskan anda jika anda menurut."
"Tidak! Ini tidak masuk akal! Aku tidak mau menikah dengan pria itu."
"Tapi Anda tidak punya pilihan untuk menolak, pernikahan akan digelar 1 jam lagi."
Rachel terdiam, dia menutup kedua matanya menggunakan satu tangan. Menandakan frustasi yang tak terkira.
Pada akhirnya Dia terduduk di tepi ranjang dan coba memikirkan semuanya dengan lebih tenang. Rachel melihat jam di pergelangan tangannya dan mendelik saat melihat tanggal 1 Januari 2023, pukul 8 pagi.
Rachel pukul jamnya sendiri berulang-ulang, karena berpikir jam itu rusak.
"Nona, apa yang Anda lakukan?"
"Sekarang hari apa?" tanggal berapa?"
"Sekarang hari Minggu, Nona. Tanggal 1 Januari 2023."
"Jangan asal bicara! Sekarang tanggal 1 Januari 2024!"
Kini justru ketiga pelayan itu yang bingung, Nona muda dihadapan mereka memang terlihat sangat cantik. Namun tak menyangka memiliki pemikiran yang aneh. Bagaimana cara menjelaskannya, jika saat ini memang 1 Januari 2023.
Rachel yang merasa tidak puas dengan jawaban itu seketika berjalan mendekati jendela kamar ini. Tempatnya bangun pun terasa begitu aneh, sebab yang paling dia ingat mereka semua mengalami kecelakaan di Sungai Spring.
Ternyata kamar Rachel berada di lantai atas.
"Apa tempat ini hotel?" tanya Rachel kemudian.
"Benar Nona, pernikahan Anda dan Tuan Zen akan digelar di hotel ini."
"Kenapa kota ini nampak begitu asing bagiku, apa ini kota Servo?"
"Maaf Nona, kita sekarang berada di kota Newest negara bagian barat."
Deg! Jantung Rachel makin berdegup, kenapa secara mendadak dia berpindah ke kota ini.
"Dimana ponselku?!" tanya Rachel dengan gusar, dia berniat menghubungi keluarganya. Rachel bahkan mencari sendiri tas dan benda pipih miliknya, namun tak ada satupun yang dia temukan.
"Maaf Nona, kita harus segera bersiap," ucap salah satu pelayan.
Dia sedang sangat frustasi namun orang-orang justru membuat pikirannya makin kacau. Rachel justru menemukan remote tv, jadi dia nyalakan televisi di dalam kamar itu dan mencari siaran berita.
Ternyata memang benar, dunia kini berputar di tanggal 1 Januari 2023. Dan kini Rachel terdampar di kota Newest ini tanpa kejelasan sedikit pun. Hanya Zen yang mengetahui semua jawaban.
Disaat Rachel tergugu ketiga pelayan segera meriasnya hingga terlihat sangat cantik.
'Jika ini Januari 2023 harusnya Zen menikah dengan kekasihnya, kenapa sekarang aku yang bersiap,' batin Rachel.
Dulu Zen adalah adik angkat kakak ipar Rachel, Zen dikenal sebagai anak yatim piatu sebelum akhirnya keluarga kandung Zen muncul. Salah satu keluarga berpengaruh di kota Newest.
Zen yang pergi tanpa pamit membuat Rachel tak mengerti lagi kehidupan pria itu, Rachel tak pernah tahu selama ini Zen menjalani kehidupan yang seperti apa.
Demi membuktikan semua keanehan ini, akhirnya Rachel menyetujui menggunakan gaun pengantin tersebut.
Tepat jam 9 pagi pernikahan mewah telah digelar di Ballroom hotel.
"Mari Nona, sekarang saatnya anda keluar," ucap sang pelayan.
Saat pintu Ballroom di buka jantung Rachel makin berdenyut ketika melihat di depan sana telah ada seorang wanita yang juga menggunakan gaun pengantin. Berjalan di hamparan bunga mawar putih hendak menuju altar pernikahan.
Semua tamu undangan, seluruh keluarga Zen dan besan pun sangat terkejut saat melihat pintu Ballroom kembali terbuka dan menampakkan seorang wanita dengan gaun pengantin, bahkan terlihat lebih mewah dari milik Amanda, seolah dalam acara ini pengantin wanitanya ada dua.
Zen yang tengah menunggu di altar pernikahan justru tersenyum miring.
"Siapa kamu?" tanya Amanda, tatapannya lurus tertuju ke arah wanita asing itu. Sebagai pengantin pilihan untuk Zen dia merasa tak senang melihat kedatangan wanita tersebut.
Wanita itu seolah hendak menghancurkan hari bahagianya.
"Dia adalah calon istriku yang sesungguhnya, Rachel Lynford." Zen yang menjawab.
Suasana di dalam ballroom jadi gaduh. Kakek Zen bahkan sontak memegangi dadanya yang sakit. Tak menyangka cucu yang selama ini dia banggakan kini dalam sekejab berubah jadi pengkhianat.
Zen berjalan menghampiri Rachel dan melewati Amanda begitu saja, dia mengulurkan tangannya meminta Rachel untuk menyambut.
Pemandangan itu membuat hati Amanda terluka dan merasa dipermalukan, akhirnya dia mengangkat gaunnya dan berlari meninggalkan tempat acara.
Rachel tak langsung menerima uluran tangan Zen, dia masih mengamati sekitar yang berubah jadi kacau.
"Apa kamu gila Zen?" tanya Rachel.
"Aku sedang menepati janjiku, kita akan menikah," balas Zen.
"Benarkah? Kalau begitu bawa aku ke altar, aku ingin mendengar mu mengucapkan janji suci," tantang Rachel, dia akhirnya menerima uluran tangan Zen.
Tak peduli dengan semua kegaduhan ini, tak ingin tahu ada masalah apa Zen dengan kehidupannya sekarang, Rachel hanya ingin melihat Zen.
Ingin melihat segila apa pria dihadapannya saat ini.
Dengan bibir tersenyum, Zen lantas membawa Rachel menuju altar.
Seluruh keluarga Zen memutuskan untuk meninggalkan ballroom tersebut, diikuti oleh para tamu. Sebab mereka semua merasa pernikahan ini terjadi dengan tak semestinya.
Namun Zen mengabaikan semua itu, dengan suara lantang dia tetap mengucapkan janji suci untuk menikahi Rachel.
Dan satu-satunya orang yang menyaksikan pernikahan itu hingga akhir hanyalah Reino, sang asisten pribadi.
"Sekarang kalian adalah suami dan istri," ucap seseorang yang telah menikahkan keduanya.
Rachel sedikit pun tidak merasa senang, tak ada perasaan yang menggebu. Dia justru menatap Zen dengan tatapan penuh tanya.
"Bagaimana bisa aku berada di kota ini? kenapa waktu kembali ke masa lalu."
"Karena aku ingin memperbaiki kisah kita."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Ney Maniez
teleportasi
2024-10-26
0
andi hastutty
Bikin ulpusing alurnya hehhe
2024-08-12
0
himmy pratama
crt yg penuh teka teki dan misteri..apa yg terjadi sebenarnya
2024-06-02
0