Back To The Past
"Ah nikmat Sayang."
"Sstt, jangan sampai ada orang yang mendengar suara mu."
"Tapi aku tidak bisa menahannya lagi, emh."
"Pelan-pelan."
"Kapan kamu akan mengakhiri hubungan dengan Rachel? aku sudah sangat lelah menunggu."
"Sebentar lagi, sampai dia setuju untuk berinvestasi di perusahaan ku."
Sepasang kekasih gelap itu tertawa bersama dengan suara pelan, Harley dan Viana mana tahu jika Rachel telah mendengar semua pembicaraan itu.
Di tangga darurat perusahaan Lynford Kingdom, keduanya saling memagut mesra. Rachel bahkan bisa melihat dengan jelas saat tangan Harley bergerak liar menjamah tubuh Viana. Meremass dadda Viana dengan sangat keras, hingga membuat tatapan Rachel mendelik seketika.
Tubuh Rachel gemetar, tak menyangka pria yang selama ini dia agung-agungkan sebagai kekasihnya justru berselingkuh dengan sepupunya sendiri.
Tak bisa Rachel cegah air matanya lolos begitu saja. Jatuh bahkan sampai ke lantai. Gadis berusia 25 tahun itu sontak mundur perlahan. Keluar dari tangga darurat dengan membawa hatinya yang remuk redam.
Rachel pernah merasakan sakit hati yang lebih parah dari ini, dikhianati. Dia pikir hatinya telah mati rasa, namun nyatanya Harley berhasil kembali menoreh luka yang sama.
Dan sakitnya tetap saja mampu Rachel rasakan dengan jelas. Pernikahan telah mereka bicarakan, tapi kini semua terasa percuma. Karena nyatanya bukan dia yang diinginkan oleh Harley.
Keadaan di kantor sudah mulai sepi, para karyawan mulai pulang saat waktu menunjukkan jam 5 sore.
Beberapa saat lalu Harley menemui Rachel di ruang kerja, membahas investasi dalam jumlah yang sangat fantastis. Rachel harus berpikir ulang, mendiskusikan semuanya dengan sang kakak, namun keputusannya itu membuat Harley kesal.
Harley pergi dan Rachel berniat mengejar, lift semua penuh dan akhirnya dia memutuskan untuk melewati tangga darurat. Namun akhirnya dia justru menyaksikan fakta yang menyakitkan tersebut.
Rachel bahkan sampai kesulitan untuk berjalan, semua tenaganya terkuras habis oleh rasa sakit.
"Viana, bagaimana bisa?" gumam Rachel, bicara terengah diantara daddanya yang sesak.
Diantara langkahnya yang kembali ke ruang kerja Rachel melepas cincin pemberian Harley, dia bahkan membuangnya asal hingga jatuh entah kemana.
Masuk ke ruang kerja Rachel menangis sejadi-jadinya. Sumpah, dia telah menyerahkan semua hatinya untuk Harley, namun teganya dia dipermainkan seperti ini.
'Aku tidak akan diam saja, aku bersumpah akan balas kalian berdua,' batin Rachel.
Saat membatin seperti itu tiba-tiba terdengar suara petir yang menyambar di luar sana.
Hati Rachel tersentak dan dia coba hapus semua air matanya. Berjalan mendekati jendela dan melihat hujan yang mulai turun. Secara mendadak hujan lebat membasahi Kota, seolah ikut menangis atas semua rasa sakit yang dialami oleh Rachel.
Cukup lama Rachel menatapi hujan, sampai tak sadar jika hari telah malam. Di luar sana gelap mulai menguasai, cahaya hanya muncul dari lampu-lampu gedung yang masih menyala, lampu-lampu kendaraan dan lampu-lampu jalanan yang mulai menyorot.
Rachel yang gamang tak bisa berpikir apapun, pada akhirnya dia mundur dan memutuskan untuk pulang. Semua pembalasannya akan dimulai esok hari.
Kini perusahaan terasa sepi sekali, karena hanya dia yang bersisa di sini.
Merasa tak sanggup mengemudi sendiri, jadi Rachel melalukan pemesanan taksi. Dengan langkah lunglai dia pun keluar dari perusahaan tersebut. Betapa terkejutnya Rachel saat melihat seorang pria berdiri di depan sana, seorang pria yang sangat dia kenal, seorang pria yang juga selalu menorehkan luka, pria itu adalah Zen.
"Kita bertemu lagi," ucap Zen seolah tak pernah terjadi apa-apa.
Zen dan Rachel telah bersama sejak mereka SMA, bahkan memutuskan untuk jadi kekasih di masa remaja tersebut. Namun ketika lulus Zen bertemu keluarga kandungnya dan pergi ke negara lain tanpa pamit.
Kepergian Zen adalah masa-masa terpuruk bagi Rachel, sampai tiga tahun lalu Rachel mendengar kabar pertunangan Zen dengan wanita lain.
Saat itu semua harapan Rachel runtuh, akhirnya dia membuka hati untuk Harley. Pria yang mampu membuatnya sembuh dari luka masa lalu. Meski pada akhirnya Harley hancurkan kembali.
1 tahun lalu Rachel pun mendengar kabar tentang pernikahan Zen, lalu kenapa secara mendadak pria itu kembali menginjakkan kaki di Servo?
Rachel tidak mengindahkan sapaan Zen, hatinya kini sedang tidak baik-baik saja, dan jadi tambah kacau saat melihat Zen ada di sini.
Taksi yang Rachel pesan telah tiba, jadi dia langsung melewati Zen begitu saja untuk pergi dari sana.
Namun ternyata langkahnya tak mudah, karena dengan cepat Zen mencekal tangannya dan menarik kuat menuju mobil milik pria itu.
"Lepas!!" pekik Rachel.
Tapi dia kalah tenaga, dalam sekali hentak Zen berhasil membawanya masuk ke dalam mobil.
Tanpa perintah lagi, Reino asisten Zen segera mengemudikan mobil itu pergi dari sana. Memasuki jalanan kota dengan hujan deras yang mendera.
"Hentikan mobilnya! HENTIKAN!!" pekik Rachel, Zen bergerak kasar mendorong Rachel hingga bersandar di kursi mobil, menutup rapat mulut Rachel menggunakan salah satu tangannya.
"Percayalah padaku, semuanya akan baik-baik saja," ucap Zen.
Namun kedua mata Rachel sontak mendelik saat Reino seolah sengaja mengemudi dengan kecepatan tinggi, lalu menerjunkan mobilnya masuk ke sungai Spring.
"AA!!" pekik Rachel, dalam sekejap dunianya seolah berhenti berputar. Ini gila, Zen dan Reino seperti hendak menariknya untuk mati bersama.
BYARR!! Mobil jatuh ke sungai Spring dan portal dunia lain seolah terbuka saat itu juga. Kejadian cepat itu membuat Rachel menutup mata dan tiba-tiba Rachel bangun di tempat yang sangat asing, dia berbaring di sebuah ranjang.
Deg! Jantungnya berdenyut kaget. Rachel bangun dan menatap sekeliling tempat ini. Kamar yang terlihat begitu mewah. Ini dimana? Apa yang terjadi? Aku masih hidup? Atau aku sudah mati? Semua pertanyaan itu seketika memenuhi isi kepalanya.
Rachel juga berulang kali meraba tubuhmu sendiri yang masih lengkap dan tak ada luka sedikit pun.
Semua kebingungan itu seketika buyar saat pintu di sebelah sana terbuka dan terlihat Zen masuk dengan penampilannya yang sangat rapi. Setelan jas lengkap dan kacamata yang kini selalu dia pakai..
"Persiapkan dirimu, sebentar lagi kita akan menikah," ucap Zen.
Rachel makin terkejut mendengar ucapan pria itu. Semuanya yang terjadi terasa seperti mimpi baginya. Tak bisa dia kendalikan.
"Apa yang terjadi? Kenapa aku di sini? Bukankah tadi mobil kita jatuh ke sungai Spring? Jelaskan padaku Zen, apa yang TERJADI!" bentak Rachel.
Dia tak peduli meski di kamar ini pun telah masuk 3 orang wanita, para wanita yang mengunakan seragam, salah satunya bahwa membawa sebuah gaun pengantin.
Zen kemudian mendekati sang calon istri, dia membungkuk dan membisikkan sesuatu di telinga Rachel.
"Kita kembali ke masa lalu, sekarang bukan Januari 2024, tapi Januari 2023. Aku tidak akan menikah dengan wanita pilihan keluarga ku, tapi aku akan menikah dengan mu," bisik Zen.
...****************...
Assalamualaikum, halo semuanya kita bertemu lagi hihi.
Terima kasih yang sudah mampir, jangan lupa like, komen dan kasih hadiah.
I love you so much.
Salam dari Lunoxs.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
🔵ᴹᴿˢ᭄Ney Maniez●⑅⃝ᷟ◌ͩ ⍣⃝ꉣꉣ
aku hadirrrr,, masih nyimak
2024-10-26
0
rin
what happen ieu teh lieur 🤣🤣🤣😋🥰
2024-10-13
1
Griselda Nirbita
awal yang menarik... ya ampun Zen nekat juga tuh anak
2024-09-22
1