" kau kan tau betul aku kemari untuk menemui calon suamiku " ucap gadis yang bernama Cintya Evans itu dengan berani seraya memeluk tangan Arkana dengan kuat seakan tidak mau lepas.
Deg
bunyi dekat jantung Laura seakan mau lepas dari tempatnya. " calon suami, siapa calon suami gadis itu " gumam Laura dalam hati
Arkana yang mendapati sang istri masih diam mematung di tempatnya sejak tadi tanpa melakukan apapun hanya menghela nafasnya panjang. Dirinya tidak mau menegurnya lagi untuk hari ini, apalagi ada Cindy yang sejak tadi mengekornya bahkan memeluk tangannya dengan kuat saat ini.
" kau itu, sampai kapan kau akan memegang tanganku seperti itu " tanya Arkana sembari melihat Cindy yang sejak tadi tidak mau lepas dari dirinya
" Arkan kau itu menyebalkan sekali, aku ini calon istrimu. kau itu tidak romantis sekali " bentak Cindya yang lagi lagi tidak di hargai keberadaannya oleh arkan sang calon suami.
Deg
Lagi lagi hati Laura seakan Tercubit. Kaget tentu pasti , siapa yang mau sang suami ternyata memiliki calon istri lain selain dirinya.
" ya tuhan, kenapa rasanya sakit sekali. padahal tidak ada rasa cinta sama sekali untuknya " gumam Laura
Arkana yang sejak tadi menatap Laura tajam. dan tidak berpaling sedikitpun kini tersenyum sinis karena memiliki ide brilian. " sepertinya akan seru jika melibatkan Cyndi Evans dalam permainan ini" gumam arkana
" kau sudah makan belum " tanya Arkan ke pada Cindy yang sejak tadi sibuk memeluk lengannya dengan mata terpejam, entah apa yang perempuan itu pikirkan Arkana tidak perduli. Yang ia perduli saat ini adalah membuat Laura semakin patah hati, Seperti yang di alaminya dulu yang selain selalu dapat penolakan dari sang pujaan hati. Arkana juga sering mengalami sakit hati karena Laura memadu kasih dengan pria lain di hadapannya.
Cindy yang tiba tiba saja mendapat pertanyaan yang terdengar sangat lembut dan penuh perhatian dari sang pujaan hati pun langsung menegakkan tubuhnya tanpa melepas pelukannya dari sang pria.
" kau bertanya padaku " tanya Cindy untuk memastikan. dirinya takut salah dengar karena baru kali ini Arkana bersikap manis padanya walau hanya sekedar bertanya sudah makan apa belum. Karena sebelum sebelumnya Arkana tidak pernah bersikap manis ataupun perhatian padanya.
" oh mau God Cindya Evans, sejak tadi aku bicara padamu. Jadi dari tadi kau tidak mendengarkan ku " gertak Arkana penuh rasa emosi. "hais kenapa orang tuaku dulu menjodohkan ku dengan wanita seperti Cindy yang bodoh ini " gerutu Arkana dalam hati
" ya ampun tuan Arkana Turner, bagaimana aku tidak kaget. Selama ini kau selalu bersikap dingin padaku, bahkan kau sangat kasar tiap bicara padaku. Bagaimana aku tidak kaget tiba tiba saja kau perduli padaku " jawab Cindy dengan penuh rasa kesal, karena sejak tadi Arkana terus saja meledek dirinya.
" sudah lah, kau mau jalan jalan tidak. Kalau iya tunggu aku di sini aku akan ganti baju dulu. Kita jalan jalan keluar sekalian makan siang " ucap Arkana sembari berlalu untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih rapi
Cindy yang merasa Arkana sekarang lebih baik dari pada Arkana yang dulu tentu tersenyum senang. Apakah Arkana sekarang sudah mulai menerima dirinya dan mau menerima perjodohan ini. " ahh aku senang sekali " teriak Cindy dengan tersenyum lebar.
Sementara Laura yang melihat interaksi Arkana dan Cindy sejak tadi hanya bisa mengepalkan kedua tangannya, Untuk menetralisir rasa sakit hatinya yang tidak di akui sebagai istri. Malah wanita yang tadi datang dengan berani beraninya mengaku sebagai calon istri suaminya. Apalagi tidak ada bantahan dari seorang Arkana Turner soal ucapannya tadi.
" oh ayolah Laura, kau tidak mencintainya untuk apa kau marah. bukankah sejak awal tujuanmu menikahi laki laki ini hanyalah untuk membantu perushaan ayahmu. Tenang saja setelah perusaan ayah jaya kembali kau bisa segera pergi dari tempat ini dan segera bercerai dari arkana Turner yang sombong dan buruk rupa itu. " gumam Laura sambil bergidik geli. walau sekarang tidak di pungkiri laki laki yang berstatus suaminya itu memang terlihat sangat tampan beda jauh dengan dirinya yang dulu.
" hais kenapa aku jadi membayangkan wajah nya terus. Sadar lah Laura jangan gila " umpat Laura pada dirinya sendiri dan dengan segera ingin pergi dari tempat tersebut.
" hey kau, mau kemana ?" tanya Cindy yang melihat Laura akan naik ke melalui lift yang ada di mansion itu. setau Cindy pelayan tidak boleh memakai lift kalau tidak sedang membawa barang yang jumlahnya banyak untuk naik ke lantai atas. Namun kenapa sang asisten pribadi sang calon suami ini berbeda ?
" maksud nona saya " tunjuk Laura pada dirinya sendiri
Cindy yang melihat tingkah laura langsung memutar bola matanya dengan ekspresi wajah malas. '" kau kira aku bicara dengan siapa tadi, di sini cumak ada kau dan aku " gerutu Cindy mulai menampakkan wajah kesalnya
sedangkan Laura nampak biasa saja dengan ekspresi datar " ya siapa tau anda bicara dengan tembok atau setan mungkin !!" celetuk Laura seperti tanpa beban dosa sama sekali
Sedangkan Cyndi langsung emosi dan menggebrak meja ruang tamu mansion Turner
brakkkk
" kau bilang apa hah, berani beraninya kau mengatai ku dasar rendahan. Hanya asisten pribadi saja kau sudah sangat belagu ya. Asal kau tau aku ini adalah calon istri atasanmu dan jika aku mau aku akan memecat mu saat ini juga " teriak Cindy dengan penuh emosi
Laura yang mendengar ucapan Cindy langsung memutar bola matanya malas. " hais baru calon istri saja belagu, aku saja sudah menyandang gelar istri sah saja biasa aja tu " gumam Laura dalam hati
" ya kalau anda tidak merasa bicara dengan saya jangan marah nona, saya kan hanya bercanda. Tapi kalau memang nona biara dengan setan emang cocok sih. Setan bicara dengan setan " celetuk Laura sambil menahan tawanya
" kau bicara apa kau tadi, Benar benar ya kau harus di beri pelajaran" teriak Cindy dengan bergegas menghampiri Laura ingin menampar mulut asisten pribadi arkana itu dengan tangannya sendiri. Namun belum sampai tangan itu melayang mengenai pipi Laura, tangannya sudah di cekal oleh Arkana walau dengan expresi darat.
" sedang apa kau " bentak Arkana
" A...aku hanya ingin memberinya pelajaran agar lebih sopan. Apalagi aku adalah calon istrimu " jawab Cindy dengan terbata, karena dia merasakan aura dingin dari sorot mata sang calon suami seperti biasanya.
" kau jangan sembarangan memukul pegawaiku, dan jangan buat keributan di mansion ku. Apa kau mengerti " ucap Arkana sembari menghempaskan lengan Cindy yang sempat di cengkeramnya tadi.
" maaf," ucap Cindy. " tapi dia yang lebih dulu memulainya. Kau tau dia mengatai ku setan, kau harus memberikan pelajaran padanya karena sudah tidak sopan pada calon istrimu " ucap Cyndi dengan penuh rasa percaya diri yang tinggi.
Sedangkan Arkana yang mendengar ucapan cindy langsung menyeringai sinis.
" baru calon istri kan, itu masih bisa di batalkan kalau aku tidak menghendaki. Jadi kau jaga sikapmu di mansion ku atau aku tidak akan mengijinkan mu datang dan masuk ke sini lagi " ancam Arkana pada Cindy agar tidak bersikap seenaknya ketika berada di mansion nya
sementara Cindy yang di ancam begitu hanya diam menahan semua rasa emosi yang sejak tadi bercokol dalam hati. Kau lihat saja, setelah aku menikah denganmu. akan aku pastikan semua sesuai dengan ke mauan ku, dan untuk asisten pribadi mu ini. Aku rasa ada yang berbeda darinya, aku pikir seorang asisten pribadi tidak mungkin seberani dirinya. Aku harus lebih hati hati lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments