Antara Takdir, Cinta Dan Obsesi
crassss takkkk
bunyi lemparan sebuah kertas yang jatuh di atas meja tepat di depan seorang gadis cantik, berkulit mulus, bulu mata lentik di tambah lesung pipit yang menghiasi bibirnya semakin menambah daya tarik pada sosok Laura Anastasia. dengan wajah ketakutan Laura berusaha mengambil dan membaca isi kertas yang ada di hadapannya saat ini.
" ambil dan baca dengan seksama isi dari surat perjanjian itu. aku tidak mau kau melewatkan apapun dari isi surat itu, meskipun hanya satu kata. dan kau wajib mematuhi setiap aturan yang sudah kau setujui dan sudah kau tanda tangani." ucap seorang pria blasteran yang sangat tampan, memilik garis wajah tegas, senyum yang menawan, mata biru yang udah yang akan menambah nilai plus dari seseorang yang sejak tadi duduk di hadapan sang gadis cantik. Dialah tuan Arkana Turner. Semua orang yang melihat sosok nya pasti akan langsung jatuh hati padanya.
Namun tidak dengan Laura Anastasia Wellington, mungkin dari dulu Laura tidak pernah sedikitpun tertarik dengan sang pria tampan yang tengah duduk di hadapannya dengan sorot mata yang sangat tajam, hingga membuatnya sedikit takut.
Dengan satu tarikan nafas panjang Laura mulai membaca isi kertas itu dengan teliti, dirinya takut jika melewatkan satu kata saja maka akan mempersulit dirinya lagi. Dengan dahi yang mengreyit Laura sekan heran dengan isi surat perjanjian yang hanya menguntungkan pihak pertama yang adalah Arkana Turner dan pihak yang di rugikan adalah dirinya sendiri.
" oh my god, perjanjian macam apa ini. Kenapa sama sekali tidak menguntungkan ku sama sekali " gumam Laura dalam hati
tepat setelah Laura menandatangani surat perjanjian itu. Arka langsung saja mengambilnya dari tangan Luna dengan gerakan yang sangat cepat hingga membuat Luna sedekit tee sentak dan kaget.
" kau ini lama sekali, apa kau bodoh sehingga membaca poin poin yang tidak seberapa ini saja butuh hingga hampir 10 menit hahhh " umpat Arkana pada gadis yang duduk di depannya dengan sorot mata yang tajam. Sungguh sebenarnya Arkana tak berniat membentak Laura yang nota Bene adalah cinta pertamanya dan juga gadis yang sangat di inginkan ya. Namun demi memuluskan keinginannya Arkana berusaha mati Matian terlihat sangat dingin ketika berada di sekitar Laura.
" m...maaf " ucap Laura dengan menundukkan kepala tanpa berani menatap Arkana
Arkana yang melihat Laura semakin ketakutan, akir nya memilih meninggalkan ruangan kerjanya dengan terlebih dulu mengutus maid yang ada di mansion nya mengantarkan sang istri ke dalam kamar mereka.
ya sang istri, karena sebelumnya mereka sudah menyelenggara kan pesta yang sangat mewah dan megah di sebuah ballroom hotel milik keluarga sang mempelai pria.
flashback on
di sebuah ballroom hotel mewah di pusat kota, seorang gadis dan seorang pria tampan sedang mengikrarkan janji suci pernikahan dengan di saksikan para tamu undangan dan kolega bisnis sang pengantin pria.
Semua orang sangat bahagia dan menikmati pesta yang sedang berlangsung namun tidak dengan sang mempelai wanita. Laura Anastasia sangat gugup saat ini, dengan senyum yang sangat terpaksa dirinya harus terlihat bahagia di mata para tau dan kolega bisnis sang suami. Walau sebenarnya hati Laura sangatlah terluka
" kau tersenyumlah dengan baik, agar aku tidak menghuku mu setelah ini " bisik sang suami yang tidak lain adalah tuan Arkana Turner
" kau dengar tidak, aku menikahi mu dengan sangat mewah dan megah. Bahkan aku mengundang idol ke Sukaanmu, jadi kau jangan membuatku malu dengan wajahmu yang jelek itu '" ucap Arkana memperingati. Karena sejak tadi dia diam diam mengamati tingkah sang istri yang sama sekali tidak terlihat bahagia dengan tersenyum penuh paksaan.
Laura yang mendapatkan peringatan keras dari sang suami sampai dua kali, hanya bisa menelan ludah nya dengan kasar sembari berucap
" m...maaf tuan"
arka yang mendengar sang istri lagi lagi meminta maaf, dengan sangat cepat langsung menarik pinggang sang istri supaya mendekat padanya. Setelah tubuh mereka saling menghimpit arka mulai mendekatkan bibirnya ke telinga Laura dengan berbisik
" apa yang kau bisa hanya mengucapkan kata MAAF saja nyonya Laura Turner " ucap arka dengan menekankan kata maaf
Glek glek
Laura menelan ludahnya dengan kasar, dengan bulu kuduk yang meremang karena terkena deru nafas Arkana yang begitu dekat dengan Tengku dan wajahnya saat berbicara tadi. Gugup, pasti iya karena saat ini tubuh mereka menempel seakan pasangan bahagia yang tidak mau terpisah.
padahal siapa sangka, di balik gerak gerik yang terlihat romantis di mata para kolega dan sahabat yang menyaksikan nya. Ada sebuah rahasia yang tersembunyi dari rentetan acara dan rencana sang pengantin pria.
" kau bahagia istriku nyonya Laura Anastasia " tanya Arkana, lagi lagi dengan cara berbisik di telinga sang istri , agar semua orang mengira mereka adalah sepasang suami istri yang romantis dan saling mencintai.
Laura hanya berani mengganggu kan kepalanya dengan tersenyum canggung karena semua orang yang hadir di acara perdata malam itu tengah menatap ke arah dirinya dan juga Arkana. Dengan senyum yang di paksakan agar tidak membuat para tamu undangan yang hadir curiga, Laura sedikit menjauhkan tubuhnya dari sang suami.
" tuan Jangan seperti ini, tatapan semua orang sedang menuju pada kita aku...." ucapan Laura menguap begitu saja setelah mendengar jawaban dari Arkana
" aku suami mu jangan lupakan itu" ucap Arkana tegas. " kenapa kau malu kita suami istri jadi wajar kalau kita seperti ini. " ucap Arkana degan menarik tengkuk Laura dan melakukan ritual ci*man pertama mereka setelah menikah.
Plok plok plok
terdengar bunyi tepuk tangan yang sangat antusias dari para undangan yang menyaksikan adegan suami istri yang sangat romantis itu.
setelah puas mencium Laura, Arkana lalu melepaskan tautan bibir mereka dan mengelap sisa salivanya yang tertinggal di bibir mungil berwarna pink semanis buah ceri milik sang istri. Adegan yang begitu tampak romantis bagi yang tidak tau seperti apa hubungan mereka. Namun terlihat sangat memuakkan bagi sang mempelai wanita, yang sejak tadi sendang menahan tangisnya dengan sekuat tenaga.
" oh ya tuhan, aku seperti wanita jalang yang menikmati setiap sentuhan pria, bahkan pria yang tidak di cintainya. Walaupun sebenarnya pria itu bersatus suaminya sendiri " gumam Laura dalam hati
" kenapa kau melamun " tanya Arkana
Deg
Setelah sadar dari lamunannya Laura langsun menoleh ke atas Arkana dengan expresi yang nampak terkejut.
" apa kau menikmatinya honey " ucap Arkana dengan seringai licik di bibirnya
" tenang saja nanti aku akan membuat kau merasakan lebih dari in. Persiapkanlah saja dirimu honey " ucap Arkana lagi dengan mencium kening Laura singkat
Sungguh Arkana nampak seperti orang yang sangat bahagia saat ini.
sungguh Laura ingin lari saja dari acara ini. Dirinya sudah tidak sanggup berdiri lagi, kakinya seakan lemas tak bertenaga lagi.
Flashback off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments