Berkabung

"Mas... Kenapa kamu tega tinggalin aku." isak tangis Lia sejak tadi masih saja terdengar. Bahkan sejak suaminya sudah dinyatakan meninggal di Rumah Sakit beberapa jam yang lalu hingga saat ini jenazah tersebut sudah tertutup oleh gundukan tanah.

Ya, Lia saat ini sudah resmi berstatus menjadi seorang janda kembang yang tidak memiliki siapapun. Orang tua yang sudah tiada, keluarga yang entah pergi kemana bahkan seorang anak pun dia tidak punya.

Pernikahannya dengan sang suami bisa dikatakan cukup romantis dan harmonis di tahun-tahun terakhir suaminya meninggal. Kenapa begitu, karena memang di awal pernikahan Lia memiliki seorang selingkuhan dan tidak ada yang mengetahuinya sama sekali termasuk sang suami.

Entah bisa dibilang karma atau bagaimana, sehingga membuat Lia tidak bisa memiliki anak. Padahal keduanya sudah cek ke dokter bahwa tidak ada masalah apapun. Mereka sama-sama subur. Tetapi memang itu semua dari Tuhan, mungkin Tuhan ingin membuat Lia sadar akan kesalahannya yang sudah menodai pernikahan kudusnya.

Bahkan hingga ketika dia sudah sadar pun Tuhan masih tetap menegurnya dengan tidak adanya anak dalam pernikahannya.

"aku harus gimana Mas?" gumam Lia masih dengan terduduk di samping nisan.

Saat ini dia benar-benar sendiri, bahkan semua orang yang baru saja melayat sudah pergi satu persatu karena gerimis yang terus turun membasahi bumi.

Tetangga dekatnya sudah mengajak Lia untuk pulang tetapi Lia tidak mau. Dia masih ingin di dekat suaminya untuk beberapa saat pagi. Tidak peduli hujan mulai membasahi tubuhnya.

***

Saat ini Lia sudah berada di dalam kamar dengan bergelung selimut. Setelah pikirannya cukup tenang tadi, Lia pun mengikhlaskan kepergian suaminya kepada sang pencipta. Dan dia harus melanjutkan hidupnya yang hanya sebatang kara itu.

Setelah membersihkan diri Lia pun mengisi perutnya dengan makanan seadanya di rumah karena untuk keluar atau memesan online dia sangat malas. Dan besok pagi dia akan berniat akan memikirkan cara bagaimana melanjutkan hidupnya tanpa seorang suami. Lia pun tidur dengan nyenyak dan memang sengaja berpasrah kepada Tuhan.

Keesokan harinya Lia bangun pagi seperti biasa, kemudian dia menghela nafas panjang karena hari ini adalah hari pertama bahkan menjadi selamanya dalam hidupnya seorang diri karena kepergian suaminya.

Lia duduk bersandar di kepala ranjang sambil memegang kepalanya yang terasa pusing karena seharian dia menangisi kepergian sang suami.

"aku harus memulai dan menata hidupku kembali." gumam Lia dengan menghela nafas.

"tapi apa yang harus aku lakukan? Pekerjaan apa yang harus aku cari?" gumam Lia yang sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Dalam diamnya Lia berpikir mengingat-ingat mungkin saja ada pekerjaan yang memang bisa dia lakukan.

Beberapa menit kemudian, dia seakan teringat dengan salah satu temannya yang bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah tempat karaoke. Lia berpikir mungkin dia bisa bekerja di tempat itu karena merasa cocok dan sesuai dengan hobinya yaitu menyanyi.

"ahh iyaa.. Aku akan hubungi Santi seingat ku dia bekerja di sana dan dulu dia sempat menawariku untuk ikut kerja juga. Siapa tahu penawarannya itu masih berlaku." seru Lia dengan bersemangat.

Lia berjanji meskipun nanti bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke tetapi dia akan menjaga harga dirinya agar tidak sembarang orang bisa merendahkannya. Meskipun sebenarnya pandangan orang pasti akan berpikir negatif tentangnya.

Tetapi siapa yang tahu kedepannya seperti apa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!