Pencerahan Jenius

1 Tahun berlalu.

Di pagi hari, Xiao ye yang sedang menyapu halaman depan rumah melihat langit sambil menghela nafas panjang.

"Satu tahun ini akhirnya selesai."

Tahun lalu, karena taruhan konyolnya. Dia diseret ibunya untuk melakukan pelatihan tertutup seperti berlajar dan menghafal beberapa buku mengenai hewan, tanaman, pil, jenis senjata, formasi dan peta Kekaisaran Ming. Ada juga cara berbicara sopan, tata krama, dan lainnya...

Pelatihannya belum sampai disitu, Xiao ye juga diajarkan tentang seni, strategi militer, politik, dan bisnis. Semua ilmu yang mereka tahu, langsung dituangkan ke dirinya.

Awalnya Xiao ye merasa panik setelah menjalani pelatihan ketat di kehidupan sebelumnya, namun saat hari demi hari sekarang berlalu dia tidak merasakan hal tersebut, malahan merasa seperti hari-hari biasa.

Dia bingung kenapa menjadi berbeda, melihat buku pelajaran yang tertumpuk dan kertas-kertas yang berserakan di lantai harusnya membuatnya tidak nyaman atau emosi negatif lainnya, tapi ini...

"Aneh, kok suasananya terasa berbeda." Ucapnya dalam hati, memikirkan yang aneh pada dirinya sendiri membuat Xiao ye sedikit panik, otaknya terus berpikir sampai beberapa menit kemudian dia menyadari. Sambil menepuk jidat dia berkata,

"Saya lupa, saya kan terlahir kembali, kenangan buruk pelatihan sebelumnya terjadi karena belum pernah merasakan pelatihannya dan mental saya masih tergolong anak-anak yang suka bermain dan berontak. Sekarang telah berbeda, dengan ingatan dan mental tergolong dewasa, saya bisa melewati pelatihan ini dengan mudah dan cepat."

Setelah menyadarinya, suasana aneh pada dirinya dan kenangan buruk akan pelatihan sebelumnya telah menghilang, di hari-hari selanjutnya Xiao ye akhirnya bisa fokus melewati pelatihan ibunya.

Dia awalnya ingin melewati semua pelatihan dengan cepat agar ia bisa memulai rencana pertamanya, namun Xiao ye terpaksa harus menunda dulu.

Karena ingatan di kehidupan pertamanya masih bagus di otak dan ingatan sekarang juga menjadi semakin kuat setelah kelahiran kembali, Xiao ye akhirnya bisa melewati semua pelatihan ibunya dalam waktu 2 bulan penuh. Dulu yang harusnya dia terkapar menghafal beberapa buku dan kabur dari rumah karena pelatihan, sekarang dia bisa melewati semua pelatihan dengan sangat mudah.

Terkejar oleh waktu agar cepat memulai rencananya dan tumbuh menjadi lebih kuat, Xiao ye sampai lupa, perilaku yang dia tunjukkan membuat kedua orang tuanya luar biasa bahkan sedikit takut.

Xiao ye selalu menghindar dari pelatihan karena materinya yang sulit, dan sangat mustahil bisa di selesaikan dalam waktu singkat bahkan untuk seorang sarjana sekalipun. Mereka memaklumi jika Xiao ye menolak pelatihan ini, namun dengan perubahannya sekarang mereka sangat ketakutan, mereka sampai mengecek semua tubuh Xiao ye dan melakukan masa percobaan selama 5 bulan untuk memastikan kalau anaknya benar-benar tidak diambil.

Setelah masa percobaan selesai akhirnya kedua orang tuanya bisa bernapas lega kalau anaknya tidak diambil.

Xiao ye sendiri juga bernapas lega, akhirnya orang tuanya tidak melihat dirinya dengan aneh, selama 5 bulan ini mereka selalu memasang ekspresi khawatir dan sedih. Xiao ye tidak bisa menjelaskan kelahiran kembalinya kepada mereka. Dia berdalih karena benturan di kepalanya saat tercebur membuat otaknya mudah mengingat.

Meski penjelasan ini banyak celah, tapi orang tuanya bisa sedikit percaya karena ada bukti di kepalanya.

Selama 5 bulan percobaan dia juga tidak sia-siakan waktunya, setelah 2 bulan Xiao ye fokus belajar dan hafalan, dia memfokuskan dirinya merumuskan rencana kejadian yang akan terjadi di masa depan, dan tidak lupa mencatat dan mempelajari Kitab Dewa Kultivator.

Walaupun sekarang dia tidak bisa berlatih karena masalah orang tua, kedepannya dengan menghafal dan memahami isiannya, dia bisa percaya diri dengan mengganti kitab yang akan ayah ajarkan kepadanya. Menurut pemahamannya, tidak mungkin ada kitab yang lebih baik dari kitab yang dia dapatkan.

Pelatihan ibunya dan masa percobaan telah berakhir, dia sekarang bisa bebas keluar untuk mencari lokasi ginseng dengan dalih "bermain dengan teman-temannya", tetapi Keberuntungan tidak berpihak lagi padanya. Saat ingin berangkat, dia ditarik ayahnya untuk memulai pelatihan, dan alasan yang dibuatnya juga meyakinkan dirinya.

Dengan berat hati, Xiao ye menunda lagi untuk mencari lokasi ginseng dan pergi bersama ayahnya untuk pelatihan fisik.

"Akhirnya, rencana yang ku tunda tahun lalu bisa dilaksanakan, semoga tidak ada gangguan." Ucapnya dalam hati sambil menyeroki sampah dedaunan disekitarnya.

"Ya'er." dari jauh teriakan terdengar.

Xiao ye menengok dan melihat ibunya melambaikan tangan memanggilnya. Xiao ye buru-buru menyelesaikan dan berlari kearah ibunya.

"Ibu, apakah aku sekarang bisa berlatih dan menjadi Kultivator?" ucapnya semangat.

Ibunya mengelus kepala anaknya yang sedikit tinggi dari anak-anak seusianya. Xiao ye sekarang berusia 7 tahun, tapi tingginya sudah mencapai anak-anak berusia 10 tahun, jejak ketampanannya juga sudah mulai terlihat sejak dini dan tubuh yang terlihat proporsional.

Xiao ye berlatih dengan ayahnya selama 5 bulan setelah 5 bulan percobaan, dia dibawa ke dalam hutan untuk praktik pelatihan dasar agar tubuhnya bisa lebih mudah beradaptasi. Meski berlatih kitab harus mengandalkan pemahaman dan bakat untuk menguasai, tapi jika tubuh tidak kuat, kultivator akan kesulitan menguasai,karena Kultivator butuh tubuh untuk bisa mempraktekkannya.

"Kamu ini... Sudah, cepat masuk, ayah telah menunggumu di dalam." ucapnya tersenyum.

"Baiklah." Xiao ye masuk ke dalam rumah dengan ekspresi penuh harap.

"Xiao, sini." Katanya sambil melambai.

"Ayah, Aku sekarang mulai boleh berlatih, kan?" Xiao ye berlari dan duduk di kursi samping sambil menatap ayahnya.

"Bocah, sepertinya kamu tidak sabar, Ayo ikut ayah ke halaman belakang." ucapnya sambil berdiri keluar ruangan, Xiao ye mengikutinya sampai tiba di halaman belakang.

"Xiao ye, sebelum kamu mulai berlatih, ayah ingin mengungkapkan sedikit mengenai keadaan Kultivator yang selama ini ayah belum beritahumu." ucap Xiao An serius.

"Apa itu?" sambil memiringkan kepalanya.

"Menjadi seorang Kultivator, setiap saat kamu akan dihadapi dan dikelilingi oleh banyak sekali bahaya. Kejahatan, intrik, pembunuhan, kepentingan, konspirasi. it

Itu semua adalah gambaran Kultivator yang sebenarnya dan masih banyak lagi perilaku tersembunyi di dalamnya."

"Memang, peluang dan manfaatnya sangat besar, tapi resikonya juga sangat besar bahkan sampai bisa merenggut nyawamu." ucap Xiao An dengan nada berat.

Xiao ye merenung setelah mendengarnya, apa yang dikatakan ayahnya memanglah benar, kehidupan sebelumnya adalah bukti terbaik bagi Xiao ye. Salah satunya ketika bisnis dari teman-temannya terganggu, mereka sampai rela menghancurkan Kekaisaran yang telah susah payah dibangun, serta banyak hal lain yang Xiao ye alami selain itu.

Namun Xiao ye masih memiliki kejanggalan dihatinya, di kehidupan sebelumnya dia memang merasakan apa yang dikatakan ayahnya, tapi selama perjalanan akan ada seseorang yang berbanding terbalik dengan perkataan ayahnya, Xiao ye berkata:

"Ayah, bukankah ada kultivator baik?, apalagi mereka dari aliran putih yang akan selalu membantu warga biasa, menegakkan keadilan dan menjaga stabilitas dan perdamaian kepada mereka."

Mendengar perkataan polos Xiao ye, Xiao An tertawa terbahak-bahak, setelah itu dia mengambil ranting pohon dan menaruhnya di antara kami berdua, dia bertanya sambil tersenyum

"Kamu dan temanmu berjalan bersama, saat kamu melihat ada ranting di bawah, apa yang kamu lakukan?"

"Saya akan langkahi dan lanjut berjalan." ucap Xiao ye spontan, Xiao An mengangguk, lanjut bertanya.

"Bagaimana kalau ranting itu diubah menjadi batangan emas?"

Pikiran Xiao ye terhenti setelah mendengar pertanyaan itu, Xiao An senang melihat reaksi terkejut anaknya, dia lanjut menjelaskan,

"Nak, Baik atau buruk seseorang bukan dilihat dari Hitam atau Putih, namun darimana tempat dia berdiri. Yang Hitam belum tentu hitam. Yang putih belum tentu putih, sekarang, apakah kamu mengerti?"

"Hitam belum tentu hitam.... Putih belum tentu putih." Xiao ye mengucap secara perlahan, kata-katanya terus menerus terucap dan kepalanya tertunduk.

Dalam pikirannya satu demi satu kenangan kehidupan sebelumnya muncul kembali, aliran hitam putih terus mengalir di setiap hidup sampai kematiannya. Pancaran cahaya tiba-tiba muncul menerangi seluruh tubuhnya dan di lubuk hati terdalamnya seperti ada sebuah ganjalan yang mengunci hatinya tiba-tiba terpecah dan hancur berkeping-keping.

Kelegaan dan kedamaian memenuhi seluruh pikiran, tubuh terasa sangat rileks dan ringan. Ini sangat nyaman sampai-sampai Xiao ye ingin segera ke kasur dan tidur dengan puas, namun sebuah energi tiba-tiba masuk ke dalam tubuh dan membuatnya tersadar kembali.

"Haha... Anakku memang hebat, hanya dengan kata-kata sederhana dia bisa masuk dalam kondisi itu, tsk, tsk, tsk. Ayah iri denganmu." Ucapnya masam

Xiao ye tidak menghiraukannya, dia menutup mata fokus merasakan dalam hatinya yang selama ini memiliki rasa takut, cemas, dendam, duka dan hal negatif lainnya perlahan terkikis dan energi positif seperti bahagia, lega, dan nyaman muncul sedikit demi sedikit dalam hatinya.

Saat membuka mata dan melihat sekeliling, dia merasa dunia seperti banyak sekali warna dan keindahan alam sejauh mata memandang.

"Ini... Perasaan apa ini, Ayah, kamu tahu ini?" Ucap Xiao ye senang dan kebingungan.

"Nak kamu beruntung, yang kamu alami tadi disebut Pencerahan. Hanya mereka yang memiliki pemahaman dalam dan keberuntungan yang kuat untuk bisa masuk ke kondisi ini, di Kekaisaran Ming saat ini hanya ada beberapa orang, dan mereka yang masuk kondisi Pencerahan, jika tidak lalai masa depan mereka akan menjadi seorang kultivator kuat dan terkenal."

"Kamu sekarang termasuk dalam golongan mereka." ucapnya dengan serius. Xiao ye sangat senang dan benih kebanggaan muncul dalam hatinya, tapi semua itu hanya sesaat setelah dengar perkataan ayah selanjutnya.

"Tapi kamu lemah, Se-jenius apapun dirimu akan lemah jika kamu melawan orang yang diatasmu, banyak jenius mati dini karena kesombongan dan kebanggaan di hati mereka, kamu harus tenang dan jika bisa menghindar dari masalah, Apakah kamu mengerti?"

"Bagaimana kalau mereka yang mencari?" tanya Xiao ye balik.

"Habisi mereka sampai ke akar-akar."

"Mengerti." Xiao ye mengangguk paham.

"Jadi bagaimana, apakah kamu tetap ingin menjadi Seorang Kultivator?" Tanya ayahnya kembali.

Xiao ye tidak perlu ragu soal ini, dia ingin menjadi kuat agar dia bisa melindungi keluarganya dan orang yang disayangi di masa depan, kehidupan sebelumnya sudah terlalu banyak kehilangan dan penyesalan, dia tidak mau kehidupan sekarang terjadi kembali.

Memantapkan pikiran dan hatinya, Xiao ye menjawab dengan tegas, "Ayah, saya ingin menjadi kultivator."

"Bagus, kamu pelajari ini." 4 buku muncul di depannya. Xiao ye mengambil dan membacanya.

"Kitab Dasar Qi", "Kitab Tinju Baja", " Kitab Keringanan Tubuh", "Kitab Lentur Tubuh". Saat Xiao ye membuka dan membaca setiap lembar buku, dia agak terkejut dengan isinya.

"Xiao ye, kamu bisa pahami Kitab Dasar Qi dulu, setelah itu kamu bisa yang lain."

Mengangguk mengerti, dia duduk bersila sambil membaca isi Kitab pertama yaitu Kitab Dasar Qi, dengan ingatan yang kuat Xiao ye berhasil menghafalnya dan memulai latihan.

Sesuai arahan buku, Xiao ye menutup mata, dan merasakan energi Qi transparan berwarna biru bening di langit bergerak pelan mengikuti arah angin. ia mencoba perlahan menyerap Qi disekitarnya yang masuk lewat pori-pori menuju jantung.

Berkat tulang Harimau Bening yang ada dalam dirinya, aliran energi Qi berhasil terserap kedalam tubuh Xiao ye pada percobaan pertama. Meski aliran Qi yang masuk terputus-putus, tetapi dengan pemahaman cepat Xiao ye, dia berhasil memperbaiki dan menyerap Qi dengan lancar.

2 jam kemudian, Xiao ye membuka mata sambil menghembuskan nafas kotor dari mulutnya.

"Prajurit 9, lumayan." ucap Xiao An, Xiao ye memutar matanya. Dia tahu, berlatih di usia 7 tahun, menyerap Qi sekali percobaan dan menerobos Prajurit 9, tidak mungkin Kultivator lain bisa, hanya jenius supreme saja yang bisa seperti dirinya.

"Bagus, sekarang waktunya kamu..."

"Sayang, Ya'er, berhenti dulu, waktunya makan." teriak dari jauh suara ibu.

"Makan siang datang, sampai sini saja dulu, setelah itu dilanjut." ucap Xiao An, Xiao ye yang masih penasaran dengan kitab lainnya harus menahan diri dulu dan pergi bersama ayahnya.

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

terus

2024-06-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!