Dark Mission

Dark Mission

bab 01

Dalam kamar 5x7 M bau alkohol menyengat di seluruh penjuru ruangan, bau amis darah menambah kesan tersendiri. pria paruh baya sudah tergeletak tak berdaya dengan bersimbah darah di sekujur tubuhnya, di atas ambang kesadaran seseorang mendekati lalu menjambak rambutnya, mau tak mau ia mendongak ke atas menatap wajah misterius dilapisi topeng hitam dengan ukiran gold di sekitarnya.

" sudah lama saya menanti momen ini, bapak pejabat yang terhormat "

dengan susah payah lelaki itu berusaha melepaskan jambakan pada kepalanya tapi sia sia, jelas jelas dia sudah kehilangan banyak tenaga " siapa kamu?" tanya nya terbata bata

" saya ? " orang itu menunjuk dirinya sendiri " ah itu gak penting, gimana kalau sekarang kita main dulu"

sosok misterius itu mengeluarkan pisau lipat dari saku jaketnya " mari bermain sayang, sudah lama aku tidak mengasah kemampuan ku ini"

sedikit demi sedikit ia mengukir sebuah gambar pada lengan korban, " bagus bukan gambar ku" sesosok itu menunjukkan hasil ukiran nya walau tidak tampak jelas karena dilumuri darah.

" sebelum kita akhiri, saya membutuhkan sidik jari anda" sosok itu mengambil dokumen yang sebelumnya ia bawa.

setelah berhasil mendapatkan nya ia lalu bangkit, " anda penasaran bukan apa isinya?"

" baik lah akan saya bacakan" sosok itu membuka dokumen tersebut lalu membacakannya dengan lantang.

" karna anda sudah tau apa isinya maka tentu anda tidak lagi penasaran jadi jangan gentayangan oke"

sosok itu menyeret pria paruh baya tersebut pada jendela besar yang ada pada ruangan " bukankah dunia ini indah tuan?"

" apa mau mu?"

" aku ?" sosok itu menatap lurus pada langit yang dihiasi bintang " entahlah, mungkin kedamaian tapi aku kurang yakin tentang itu"

"baiklah mari kita akhiri ini semua, katakan selamat tinggal pada dunia yang fana ini semoga tuhan mengampuni dosamu dan dosaku "

🕳️🕳️🕳️

" berita terkini telah tewas salah salah satu pejabat negara yaitu Dr. Wijaya Kusuma, belum jelas pasti apa penyebab kematiannya tapi polisi saat ini menyimpulkan bahwa beliau bunuh diri usai lompat dari atap rumah. lebih jelasnya rekan saya akan melaporkan dari tempat kejadian . baiklah silahkan reporter Ali."

" baiklah terimakasih, saat ini polisi masih menyelidiki penyebab pastinya kematian tersebut, penyelidikan terus di lakukan di TKP tapi saat ini belum ada tanda tanda atau bukti yang mencurigakan dan kebetulan semua cctv di area tersebut semuanya rusak, polisi juga akan memanggil pembantu serta satpam rumah untuk di interogasi yang saat ini sedang di perjalan karna kebetulan saat kejadian keduanya sedang pulang kampung , beliau juga meninggalkan dokumen serta surat wasiat, juga bukti beliau telah beberapa kali menggelapkan dana negara. saat ini kejaksaan sedang memeriksa dokumen tersebut dalam waktu dekat juga akan diadakan konferensi pers oleh pihak kepolisian dan kejaksaan. Baiklah reporter Ali melaporkan dari tempat kejadian.

" detektif bayu bukankah ini terlalu banyak kejanggalan , secara kawasan tersebut termasuk kawasan elit yang diisi oleh orang berada keamanan juga pasti ketat ,dan ini apa, cctv mati dari seminggu sebelum kejadian, sungguh sangat mencurigakan "

" saya sepemikiran dengan detektif Gita bahkan setelah saya melihat TKP tidak ada tanda bukti sedikitpun semuanya bersih seperti sudah di rencanakan jauh jauh hari, bahkan sidik jari pun tidak di temukan"

" detektif lihat lah " detektif Gita menunjukkan beberapa foto" bukankah ini seperti gambar bunga "

detektif bayu mengamati gambar tersebut terdapat sebuah sayatan sayatan kecil pada lengan kanan Dr Wijaya yg membentuk gambar seperti bunga tapi entah bunga apa gambar nya kurang jelas karena terdapat banyak darah kering di sekitarnya.

" saya juga memeriksa rekam medisnya dari sebulan lalu tapi tidak ada tanda tanda bahwa beliau memiliki penyakit tertentu bahkan sebelum kejadian beliau menghadiri pesta pernikahan salah satu anak rekan pejabatnya"

" begitu saya melihat dokumen yang ia tinggalkan saya tidak habis pikir ia bahkan menggelapkan dana negara hampir satu triliun dan dana tersebut disimpan di rekening luar negri atas nama sebuah yayasan dan hanya beliau yang bisa mengambil nya, dan dari sini kita tau bahwa beliau orang yang serakah tidak mungkin bukan orang tersebut menyerahkannya begitu saja padahal ia sudah susah payah menyembunyikannya "

detektif bayu merenung sejenak setelah mendengar penjelasan dari junior nya tersebut, sungguh terasa aneh beliau tidak memiliki riwayat penyakit apapun yang bisa memicu beliau stres atau apapun itu yang bisa menjadi keputusan beliau megambil langkah tersebut . hanya ada satu kemungkinan

" detektif Gita, bukankah beliau mempunyai seorang putri?"

" benar , bahkan putri beliau sendiri yg menelepon polisi pada saat kejadian"

" bisakah kita memanggilnya besok"

" sepertinya kurang memungkinkan karna beliau masih di rawat di rumah sakit beliau mengalami serangan panik yg sangat parah sehingga perlu dilakukannya perawatan _

Intensif, tapi kita bisa menemuinya di rumah sakit atas ijin dokter jika memang kondisinya memungkinkan "

" baiklah kalau begitu segera hubungi dokter nya kalau ada kabar baik segera hubungi saya karna kita harus segera mendapatkan titik temu"

" baik detektif "

" kita berangkat ke rumah sakit sekarang karna saya juga haru memeriksa hasil autopsi "

Detektif Gita serta detektif bayu sudah berada di rumah sakit keduanya juga sudah menemui dokter yang menangani anak almarhum Dr Wijaya , untuk memastikan keadaan apakah memungkinkan untuk menemuinya sekarang. dari pernyataan dokter kedua mendapatkan penjelasan bahwa mungkin akan sedikit membutuhkan waktu mengingat beliau pernah punya riwayat gangguan mental dan sempat di rawat beberapa tahun di rumah sakit jiwa bisa saja penyakitnya kembali mengingat peristiwa yang ia alami pasti sangat mengguncang kembali mentalnya.

tapi untuk kali ini dokter mengijinkan asal tidak menyinggung kejadian tersebut.

detektif Gita serta detektif bayu masuk keruang tersebut secara perlahan keduanya melihat perempuan yang duduk terdiam diatas brankar menatap lurus arah jendela dengan tatapan kosong.

mendengar suara langkah kaki yang mendekat perempuan tersebut langsung mengarahkan pandangannya pada manusia berbeda jenis tersebut dengan pandangan waspada" siapa kalian? apa yang ingin kalian lakukan, aku tidak membunuhnya, aku tidak tau apa apa "

perempuan tadi mendadak histeris dan berteriak, mengusir agar keduanya pergi dari ruangan tersebut, melempar apa saja benda yang berada di didekatnya.. detektif Gita memeluk perempuan tersebut guna menenangkannya, mengusap usap punggung perempuan itu dan membisikkan kata kata penenang. dan berhasil, perempuan itu tidak berteriak atau memberontak seperti tadi.

" siapa kalian?" kini suaranya lebih terdengar seperti orang putus asa

" maaf kan kami karna tidak meminta izin mu terlebih dahulu untuk memasuki ruangan ini"

" untuk apa kalian kesini?"

detektif Gita memberi kode pada detektif bayu bahwa keadaan sudah stabil

detektif bayu tersenyum lalu mengusap pucuk kepala perempuan itu" kami hanya ingin tau keadaan mu "

" kalian bukan keluarga ku untuk apa ingin mengetahuinya....."

bersambung...........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!