Dalam kamar 5x7 M bau alkohol menyengat di seluruh penjuru ruangan, bau amis darah menambah kesan tersendiri. pria paruh baya sudah tergeletak tak berdaya dengan bersimbah darah di sekujur tubuhnya, di atas ambang kesadaran seseorang mendekati lalu menjambak rambutnya, mau tak mau ia mendongak ke atas menatap wajah misterius dilapisi topeng hitam dengan ukiran gold di sekitarnya.
" sudah lama saya menanti momen ini, bapak pejabat yang terhormat "
dengan susah payah lelaki itu berusaha melepaskan jambakan pada kepalanya tapi sia sia, jelas jelas dia sudah kehilangan banyak tenaga " siapa kamu?" tanya nya terbata bata
" saya ? " orang itu menunjuk dirinya sendiri " ah itu gak penting, gimana kalau sekarang kita main dulu"
sosok misterius itu mengeluarkan pisau lipat dari saku jaketnya " mari bermain sayang, sudah lama aku tidak mengasah kemampuan ku ini"
sedikit demi sedikit ia mengukir sebuah gambar pada lengan korban, " bagus bukan gambar ku" sesosok itu menunjukkan hasil ukiran nya walau tidak tampak jelas karena dilumuri darah.
" sebelum kita akhiri, saya membutuhkan sidik jari anda" sosok itu mengambil dokumen yang sebelumnya ia bawa.
setelah berhasil mendapatkan nya ia lalu bangkit, " anda penasaran bukan apa isinya?"
" baik lah akan saya bacakan" sosok itu membuka dokumen tersebut lalu membacakannya dengan lantang.
" karna anda sudah tau apa isinya maka tentu anda tidak lagi penasaran jadi jangan gentayangan oke"
sosok itu menyeret pria paruh baya tersebut pada jendela besar yang ada pada ruangan " bukankah dunia ini indah tuan?"
" apa mau mu?"
" aku ?" sosok itu menatap lurus pada langit yang dihiasi bintang " entahlah, mungkin kedamaian tapi aku kurang yakin tentang itu"
"baiklah mari kita akhiri ini semua, katakan selamat tinggal pada dunia yang fana ini semoga tuhan mengampuni dosamu dan dosaku "
🕳️🕳️🕳️
" berita terkini telah tewas salah salah satu pejabat negara yaitu Dr. Wijaya Kusuma, belum jelas pasti apa penyebab kematiannya tapi polisi saat ini menyimpulkan bahwa beliau bunuh diri usai lompat dari atap rumah. lebih jelasnya rekan saya akan melaporkan dari tempat kejadian . baiklah silahkan reporter Ali."
" baiklah terimakasih, saat ini polisi masih menyelidiki penyebab pastinya kematian tersebut, penyelidikan terus di lakukan di TKP tapi saat ini belum ada tanda tanda atau bukti yang mencurigakan dan kebetulan semua cctv di area tersebut semuanya rusak, polisi juga akan memanggil pembantu serta satpam rumah untuk di interogasi yang saat ini sedang di perjalan karna kebetulan saat kejadian keduanya sedang pulang kampung , beliau juga meninggalkan dokumen serta surat wasiat, juga bukti beliau telah beberapa kali menggelapkan dana negara. saat ini kejaksaan sedang memeriksa dokumen tersebut dalam waktu dekat juga akan diadakan konferensi pers oleh pihak kepolisian dan kejaksaan. Baiklah reporter Ali melaporkan dari tempat kejadian.
" detektif bayu bukankah ini terlalu banyak kejanggalan , secara kawasan tersebut termasuk kawasan elit yang diisi oleh orang berada keamanan juga pasti ketat ,dan ini apa, cctv mati dari seminggu sebelum kejadian, sungguh sangat mencurigakan "
" saya sepemikiran dengan detektif Gita bahkan setelah saya melihat TKP tidak ada tanda bukti sedikitpun semuanya bersih seperti sudah di rencanakan jauh jauh hari, bahkan sidik jari pun tidak di temukan"
" detektif lihat lah " detektif Gita menunjukkan beberapa foto" bukankah ini seperti gambar bunga "
detektif bayu mengamati gambar tersebut terdapat sebuah sayatan sayatan kecil pada lengan kanan Dr Wijaya yg membentuk gambar seperti bunga tapi entah bunga apa gambar nya kurang jelas karena terdapat banyak darah kering di sekitarnya.
" saya juga memeriksa rekam medisnya dari sebulan lalu tapi tidak ada tanda tanda bahwa beliau memiliki penyakit tertentu bahkan sebelum kejadian beliau menghadiri pesta pernikahan salah satu anak rekan pejabatnya"
" begitu saya melihat dokumen yang ia tinggalkan saya tidak habis pikir ia bahkan menggelapkan dana negara hampir satu triliun dan dana tersebut disimpan di rekening luar negri atas nama sebuah yayasan dan hanya beliau yang bisa mengambil nya, dan dari sini kita tau bahwa beliau orang yang serakah tidak mungkin bukan orang tersebut menyerahkannya begitu saja padahal ia sudah susah payah menyembunyikannya "
detektif bayu merenung sejenak setelah mendengar penjelasan dari junior nya tersebut, sungguh terasa aneh beliau tidak memiliki riwayat penyakit apapun yang bisa memicu beliau stres atau apapun itu yang bisa menjadi keputusan beliau megambil langkah tersebut . hanya ada satu kemungkinan
" detektif Gita, bukankah beliau mempunyai seorang putri?"
" benar , bahkan putri beliau sendiri yg menelepon polisi pada saat kejadian"
" bisakah kita memanggilnya besok"
" sepertinya kurang memungkinkan karna beliau masih di rawat di rumah sakit beliau mengalami serangan panik yg sangat parah sehingga perlu dilakukannya perawatan _
Intensif, tapi kita bisa menemuinya di rumah sakit atas ijin dokter jika memang kondisinya memungkinkan "
" baiklah kalau begitu segera hubungi dokter nya kalau ada kabar baik segera hubungi saya karna kita harus segera mendapatkan titik temu"
" baik detektif "
" kita berangkat ke rumah sakit sekarang karna saya juga haru memeriksa hasil autopsi "
Detektif Gita serta detektif bayu sudah berada di rumah sakit keduanya juga sudah menemui dokter yang menangani anak almarhum Dr Wijaya , untuk memastikan keadaan apakah memungkinkan untuk menemuinya sekarang. dari pernyataan dokter kedua mendapatkan penjelasan bahwa mungkin akan sedikit membutuhkan waktu mengingat beliau pernah punya riwayat gangguan mental dan sempat di rawat beberapa tahun di rumah sakit jiwa bisa saja penyakitnya kembali mengingat peristiwa yang ia alami pasti sangat mengguncang kembali mentalnya.
tapi untuk kali ini dokter mengijinkan asal tidak menyinggung kejadian tersebut.
detektif Gita serta detektif bayu masuk keruang tersebut secara perlahan keduanya melihat perempuan yang duduk terdiam diatas brankar menatap lurus arah jendela dengan tatapan kosong.
mendengar suara langkah kaki yang mendekat perempuan tersebut langsung mengarahkan pandangannya pada manusia berbeda jenis tersebut dengan pandangan waspada" siapa kalian? apa yang ingin kalian lakukan, aku tidak membunuhnya, aku tidak tau apa apa "
perempuan tadi mendadak histeris dan berteriak, mengusir agar keduanya pergi dari ruangan tersebut, melempar apa saja benda yang berada di didekatnya.. detektif Gita memeluk perempuan tersebut guna menenangkannya, mengusap usap punggung perempuan itu dan membisikkan kata kata penenang. dan berhasil, perempuan itu tidak berteriak atau memberontak seperti tadi.
" siapa kalian?" kini suaranya lebih terdengar seperti orang putus asa
" maaf kan kami karna tidak meminta izin mu terlebih dahulu untuk memasuki ruangan ini"
" untuk apa kalian kesini?"
detektif Gita memberi kode pada detektif bayu bahwa keadaan sudah stabil
detektif bayu tersenyum lalu mengusap pucuk kepala perempuan itu" kami hanya ingin tau keadaan mu "
" kalian bukan keluarga ku untuk apa ingin mengetahuinya....."
bersambung...........
Kalian bukan keluarga ku untuk apa ingin mengetahuinya"
" kami hanya khawatir padamu, bolehkah kami memperkenalkan diri?"
perempuan itu hanya diam sesaat lalu menunduk" kalian tidak akan membunuhku kan?"
detektif bayu menatap iba perempuan tersebut sepertinya apa yang dialaminya sungguh sangat berat.
" kami tidak akan membunuhmu tapi kami akan melindungi mu"
perempuan itu mendongak lalu menatap keduanya.
detektif Gita mengulurkan tangannya" nama saya Gita, dan ini senior saya Bayu , kami detektif yang akan melindungi mu"
perempuan itu menatap ragu ukuran tangan tersebut tapi tak ayal ia menerimanya " sila, prisila Angelina"
detektif bayu tersenyum " nama yang cantik , jadi bolehkah kami memanggilmu sila"
sila hanya mengangguk, setelah itu ketiganya mengobrol tentu saja di luar pembahasan kejadian tersebut.
🕳️🕳️🕳️
hari itu pembantu juga satpam pada rumah Dr Wijaya sedang di interogasi
" ibu Surti apakah saya boleh tau sudah berapa lama anda bekerja untuk Dr Wijaya?"
" saya bekerja di rumah itu sekitar 5 tahun"
" untuk apa anda pulang kampung?"
" hari itu ada acara wisuda anak saya jadi saya meminta izin untuk menghadiri acara tersebut "
di lain tempat
" bapak Yanto hari itu izin pulang memang ada keperluan apa?"
" malam sebelumnya saya di telpon mertua saya bahwa istri saya melahirkan jadi setelah itu saya langsung meminta izin kepada tuan "
" apakah anda tahu bahwa pembantu rumah tersebut juga pulang kampung"
" saya tau karna beliau sering cerita bahwa anak nya sebentar lagi akan lulus jadi beliau sudah menggadang gadang akan pulang kampung saat anaknya wisuda"
" Anda tahu bahwa semua cctv di rumah tersebut rusak"
" setau saya hanya cctv di taman belakang yang rusak itupun sudah di perbaiki "
" baiklah anda boleh kembali terima kasih atas kerja samanya"
" sama sama pak "
detektif bayu mengamati interogasi tersebut, tidak ada kecurigaan kepada keduanya semua berjalan apa adanya tanpa di buat buat alat pendeteksi kejujuran menghasilkan sama.
tak lama detektif Gita datang dan menyerahkan berkas pada detektif bayu
" saya sudah pastikan bahwa keduanya memang tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian tersebut"
" oh iya apa detektif tau bahwa kasus ini akan di tutup dan di nyatakan sebagai bunuh diri, besok akan diadakannya konferensi pers."
tanpa pikir panjang detektif bayu segera pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan terburu buru
" detektif tunggu " detektif Gita berlari mengejar seniornya tersebut ia yakin bahwa detektif bayu pasti akan menemui ketua.
" pak anda tidak bisa menutup kasus begitu saja " ketua hanya menghela nafas panjang , sudah di duganya detektif bayu akan seperti ini karna beliau tau betul watak keras kepala bawahannya tersebut.
" buat apa di teruskan tidak ada hasil yg signifikan, anda sudah melihat sendiri bahwa TKP bersih sebersih bersihnya tidak ada bukti sama sekali , anda juga sudah melihat hasil autopsi tidak ada yg aneh "
" pak beri saya waktu pasti saya akan menemukan petunjuk "
ketua bangkit dari kursinya" buat apa kita membuang buang tenaga bukankan beliau tikus negara yang memang harus di basmi" ketua menepuk pundak detektif lalu keluar dari ruangannya.
🕳️🕳️🕳️🕳️🕳️🕳️
Saya atas nama kepolisian Republik Indonesia menyatakan kasus Dr Wijaya Kusuma sebagai kasus bunuh diri yg dilakukan secara sengaja mengingat beliau telah melakukan korupsi terhadap negara, karna perbuatannya tersebut beliau memiliki kekhawatiran yang berlebihan maka sebelum apa yang dia khawatir kan terjadi beliau mengambil keputusan mengakhiri hidupnya sendiri maka dengan pernyataan tersebut kasus ini resmi di tutup."
" saya atas nama kejaksaan agung RI menyatakan bahwa benar adanya bahwa Dr Wijaya telah menggelapkan dana negara selama beberapa tahun di hitung semenjak ia menjabat sebagai perwakilan rakyat dana tersebut hampir mencapai angka lima puluh miliar rupiah dan di simpan pada bank luar negri atas nama sebuah yayasan, maka dari itu kejaksaan akan mengembalikan dana tersebut pada negara juga akan menuntut ganti rugi yg beliau sebabkan selama ini, beliau juga menulis bahwa semua aset kekayaannya akan di sumbangkan kepada pihak pihak yg membutuhkan. mengenai ahli waris, anaknya menolak menerimanya dan akan di berikan kepada pihak yang membutuhkan. "
detektif bayu mengacak rambutnya kasar usai menonton siaran langsung konferensi pers. bukankah itu sangat itu terlihat sangat jelas di buat buat .
usai konferensi pers dilakukan massa mengamuk mendatangi gedung DPR , kebanyakan dari mereka mahasiswa dari berbagai universitas, semuanya meminta semua anggota DPR di periksa secara menyeluruh karena bisa memungkinkan mereka semua juga melakukan apa yang dr Wijaya lakukan.
Saat ini polisi berusaha menenangkan serta mengamankan kericuhan tersebut,
" periksa semua anggota dewan pasti mereka juga menggelapkan dana rakyat"
" betul "
" kami yakin beliau tidak sendirian pasti mempunyai sekongkol maka periksa semua anggota dewan"
" betul , periksa semua anggota dewan "
" kami butuh perwakilan yang bekerja untuk rakyat bukan yang berbelanja dengan uang rakyat "
" kami tidak butuh perwakilan yang hanya kerjanya berfoya foya"
" betul"
🕳️🕳️🕳️
sila hari ini sudah di perbolehkan pulang tanpa di ketahui nya kedua detektif yang mengunjunginya tempo hari ikut menjemputnya.
" sedang apa kalian di sini?" tanya nya bingung
" bukankah kami sudah bilang bahwa kami akan melindungi mu"
" tapi aku tidak sedang dalam bahaya"
" bahaya bisa datang dimana saja" detektif bayu menjawabnya
" baiklah mulai saat ini panggil saya kakak, kak Gita"
" dan panggil saya Abang , bang Bayu"
sila menatap keduanya dengan ragu
" saat ini kami akan menjadi keluarga mu jangan sungkan untuk hubungi kami jika kamu membutuhkannya " ucap detektif Gita dengan antusias
" benarkah? "
detektif bayu mengusap kepala sila " benar kenapa tidak"
" tapi ku rasa aku tak pantas mendapatkan nya"
" kenapa tidak?"
" aku anak seorang koruptor anak penghianat negara bagaimana aku bisa menerima bantuan yang kalian tawarkan kepadaku ?"
" dengar sila" Gita menatap wajah sila dengan serius" kamu tidak ada kaitannya dengan korupsi yang dilakukan ayahmu jadi stop berfikir yang demikian "
" tapi..."
bersambung.........
"Tapi..."
" stop bilang tapi"
" baiklah nona nona kita jadi pergi sekarang atau tidak? atau sila masih betah di sini?"
sila dengan cepat menggelengkan kepalanya
tiga jam sebelum di rumah sakit....
" Gita saya tidak bisa menutup fakta bahwa itu pembunuhan "
detektif Gita mengerti apa yang di pikirkan seniornya tersebut mengingat tabiat bahwa beliau pantang menyerah sebelum kasus yg di tanganinya terpecahnya.
" detektif hari ini sila pulang dari rumah sakit, kondisinya pun sudah sangat baik. mungkin kita bisa mulai membicarakan kasus tersebut mengingat hanya beliau saksi mata pada saat kejadian"
detektif bayu terdiam sejenak
" saya menyelidiki latar belakang beliau, ternyata pada saat usianya 15 tahun ibunya di bunuh oleh seseorang ia mengidap gangguan narsistik sehingga beliau tidak memiliki rasa simpati sedikitpun, ia bingung harus bagaimana karena tidak bisa merasakan apapun, saat itu orang orang di sekitarnya menatapnya aneh karena saat pemakaman ia tampak tidak terlihat sedih ataupun menangis dari situ orang orang orang mulai berasumsi bahwa dia lah yang membunuh ibunya dari situ juga beliau mendapat julukan gadis psikopat.
dari situ polisi mulai menginterogasinya ia telah menjawab apa adanya tapi polisi terus saja mencecar beliau dengan pertanyaan yg sama yang dia sendiri tidak tahu jawabannya dari situ dia mulai tertekan . mengakibatkan mentalnya terguncang hingga menyebabkan ia harus di rawat di rumah sakit jiwa , kondisi itu tak kunjung membaik sehingga ia menghabiskan beberapa tahun di rumah sakit tersebut .
beberapa tahun kemudian ia dinyatakan sembuh dan melanjutkan studinya keluar negri dan baru pulang ke Indonesian malam itu bertepatan dengan insiden tersebut."
" bagaimana dengan ayahnya maksud saya Dr Wijaya saat kejadian ?"
" di kabarkan saat itu beliau sedang melakukan perjalanan dinas keluar kota "
" gadis malang , mari kita jemput dia ke rumah sakit "
" baik detektif "
🕳️🕳️🕳️🕳️🕳️🕳️🕳️
Bayu melihat sila antusias bercerita bersama Gita di jok belakang , ia ikut terharu bukankah dia gadis malang yg kesepian.
" ekhem.. adek manis kita akan turun dimana"
" gimana kalau kita makan dulu" Gita mengusulkan agar keduanya mampir dahulu ke restoran terdekat
sila hanya mengangguk, lagian ia juga belum makan dari kemarin. makanan sehat dari rumah sakit membuatnya kehilangan nafsu makan .
" sila suka makan apa?"
" aku suka makan apapun selain makanan rumah sakit"
Bayu dan Gita tertawa mendengar pernyataan tersebut.
" baiklah nona nona mari kita turun"
restauran tersebut cukup sepi mengingat ini baru jam 10 pagi, sila dan Gita duduk sambil selagi pesanan belum datang.
" sila akan tinggal dimana?"
" aku telah membeli rumah kecil sebelum pulang ke Indonesia jadi aku tidak akan tinggal di rumah ayah"
Bayu dan Gita hanya mengangguk.tak lama pramusaji datang membawa serta menyiapkan makanan.
usai makan ketiganya kembali berbincang
" sila sebelumnya kakak minta maaf, apa kakak boleh bertanya, tapi jika kamu tidak ingin menjawabnya tidak masalah kami tidak akan memaksa"
" bertanya tentang apa?"
" tentang malam itu"
sila terdiam cukup lama , lalu menatap keduanya dengan lekat. ia menarik nafas panjang lalu mengangguk.
" bisa tolong ceritakan malam itu "
sila menarik nafas panjang sebelum memulai nya.
" malam itu....
12 Januari 2023
" sila kamu jadi pulang ke Indonesia ( dalam bahasa Inggris)
" ya jadi dong "
" mau gue jemput enggak?"
" gak usah , lagian gue mau ke rumah bokap dulu pengen tau gimana kabarnya sekarang"
" oleh oleh gue gak lupa kan Lo bawa"
" Dateng aja ke rumah gue yang baru lo tau kan alamat nya "
"yaudah hati hati sila cantik ,jangan lupa salamin sama bapak mertua "
" iya Daniel rewel "
" yaudah see you "
" by"
sila menutup telponnya lalu menaiki taksi yang sebelumnya telah ia pesan. malam itu terasa asing baginya. mungkin karna ia terlalu lama tinggal di luar negeri, ia penasaran bagaimana kabar ayahnya sekarang, selama tinggal di luar negeri ayahnya sama sekali tidak pernah mengabarinya Walau hanya dengan bertukar pesan . paling hanya uang yang rutin tiap bulan di kirim ke rekening pribadi nya.
setelah turun dari taksi ia menatap pagar hitam yang menjulang tinggi di hadapannya, benarkah ini rumah ayahnya. ia kembali mengecek alamatnya dan benar. tapi kenapa sepi sekali, sila mencoba beberapa kali membunyikan bel tapi tidak ada tanda tanda ada orang di dalam, dengan setengah keberaniannya ia mencoba membuka pagar dan yah tidak di kunci.
mengandalkan flash dari handphone ia memberanikan diri mulai memasuki halaman depan .
sudah dekat dengan pintu utama tiba tiba ia mendengar suara benda jatuh dari ketinggian, suara itu sangat nyaring di keheningan malam. sila memberanikan diri mencari sumber suara tersebut, betapa terkejutnya dia mendapati seorang yang sudah bersimbah darah tergeletak tak berdaya .
tubuh sila gemetar, serangan paniknya kembali kambuh , bayangan sepuluh tahun silam kembali berputar di kepalanya , darah yang mengalir, hinaan serta celaan para manusia , polisi yang terus terusan menginterogasinya tanpa memberi jeda, bayangan semua orang menjauhinya karena ia dianggap seorang psikopat .
ia tak berdaya tubuhnya gemetar hebat dengan sisa tenaga dan kesadarannya ia berusaha menghubungi polisi , karena sudah tak tahan sila tak sadarkan diri sebelum ia menutup mata ia melihat siluet bayangan hitam berdiri di atas atap rumahnya di bawah penerbangan sinar rembulan. setelah itu sila tidak tau apa yang terjadi selanjutnya. karena setelah sadar ia berada di rumah sakit.
🕳️🕳️🕳️
kantor kejaksaan beserta kpk menggeledah semua anggota DPR, mereka menelusuri setiap pengeluaran dana dan anggaran yang digunakan setiap anggota. penggeledahan tersebut berlangsung selama tiga hari , dan hasilnya sesuai yang di harapkan rakyat.
setidaknya kpk mengamankan lima anggota dewan yang terlibat dalam kasus korupsi , dari kelima tersangka tersebut diperkirakan kerugian negara mencapai angka 30 miliar rupiah , berita tersebut sudah menyebar ke seluruh negri sehingga demo yang dilakukan kini sudah bubar.
kelima anggota dewan tersebut telah diadili dan hukum menetapkan dengan hukuman sepuluh tahun penjara, mereka juga diwajibkan mengganti dana yang telah mereka gelapkan.
semua fasilitas yang di berikan negara kepadanya akan di cabut semua barang barang mewah serta mobil dan rumah semuanya di sita.
saat sidang berlangsung massa mengerubungi kantor keadilan hampir saja terjadi kericuhan jika polisi tidak sigap bergegas mengamankan.
bersambung.......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!