bab 04

" kami susah payah membanting tulang untuk membayar pajak tapi kau malah foya foya disana"

" pantas saja perutnya buncit ternyata isinya yang haram semua"

" dasar tikus tikus berdasi seharusnya kau mati saja "

dengan susah payah polisi berusaha menyelamatkan kelima anggota dewan yang terkena amukan massa . beruntung saat polisi menembakkan gas air mata kerusuhan tersebut mereda , dari kericuhan tersebut kelima anggota dewan meng

sila terduduk diam menatap nisan yang bertuliskan nama ayah kandungnya.

" semoga tuhan mengampuni apa yang ayah lakukan"

setelah usai berdoa sila bangkit dan pergi dari pemakaman umum tersebut.

sudah sebulan dari kejadian tersebut, sepertinya sila akan menetap di Indonesia. walau di luar negeri cukup menyenangkan tapi tidak ada artinya dengan tanah kelahiran sendiri, cukup banyak kenangan walau tidak terlalu indah setidaknya jika ia rindu kedua orang tuanya ia bisa mengunjungi nya.

banyak yang sudah menawari sila pekerjaan dari mulai perusahaan swasta hingga perusahaan luar negeri yang membuka cabangnya di Indonesia. walau tawaran gajinya cukup menggiurkan tapi sama sekali tak menarik minatnya. ia malah membuka salah satu toko pakaian Dengan sisa tabungan dan dari gaji part time Nya saat kuliah dahulu ia bisa membuka salah satu toko pakaian Dengan berbagai macam fashion di dalamnya.

banyak anak muda sekarang yang sedang ramai ramainya menggandrungi fashion dari luar negeri, karena melihat peluang yang begitu besar maka sila menyediakan berbagai macam model baju dengan model kekinian baik dari luar atau pun dalam negeri dengan harga ramah di kantong tapi tidak mengecewakan. tak salah strategi nya menarget anak muda dalam jangka waktu kurang dari sebulan ia sudah bisa membuka cabang keduanya.

setelah dari pemakaman sila mampir sebentar pada kafe terdekat untuk sekedar mengganjal perutnya yang terus memberontak.

kafe tersebut sedikit ramai karena sudah jam makan siang, salah satu televisi yang ada pada kafe tersebut tengah menyiarkan salah satu peristiwa yang terjadi semalam.

" telah terjadi kecelakaan tunggal di tol Cipularang km 04, di duga penyebab awal dikarenakan rem yang blong, dari kecelakaan tersebut menewaskan penumpang. petugas kepolisian masih melakukan olah TKP pada daerah setempat , agar lebih jelasnya rekan kami akan melaporkan dari TKP langsung. silahkan reporter Ali "

" ya terima kasih, saat ini polisi serta beberapa penyelidikan masih melakukan olah TKP masih belum jelas apa penyebabnya tapi kesimpulan awal di sebabkan karena ada masalah pada rem sehingga mengakibatkan hilang kendali pada mobil . saat ini jenazah korban sudah di bawa ke rumah sakit untuk di autopsi . kami juga akan mewawancarai salah satu saksi mata pada malam itu."

"bapak Rusdi bagaimana anda melihat mobil tersebut sebelum kejadian ?"

" dari arah barat mobil itu sudah terlihat bermasalah, ia menggunakan kecepatan tinggi padahal waktu itu hujan cukup deras dan jalanan cukup licin, tak lama mobil tersebut oleng belok sana belok sini hampir juga menghantam mobil lain untung masih bisa menghindar tapi tak lama setelah itu mobil keluar jalur dan menghantam pembatas jalan . saat itu tak lama terdengar suara ledakan yang cukup kencang , hujan deras saat itu membantu dengan cepat pemadam api . tapi korban tidak bisa di selamat karna terhimpit bodi mobil"

" apakah Anda yang melaporkan nya pada polisi?"

" ya saya yang melaporkan nya "

" baiklah terimakasih bapak Rusdi atas waktunya "

" sama sama "

" cukup sekian laporan dari sini , reporter Ali dari breaking news melaporkan dari tempat kejadian"

🕳️🕳️🕳️

detektif serta polisi sedang melakukan penyelidikan mengumpulkan bukti bukti jikalau ada yang mencurigakan, tapi saat melihat rekaman kamera dashboard pada mobil itu menunjukkan bahwa memang ada masalah pada rem sehingga mengakibatkan hilangnya kendali pada mobil.

detektif bayu serta detektif Gita terus menyelidiki kasus tersebut, mengumpulkan satu persatu saksi mata .

" detektif saksi mata mengatakan bahwa mobil yang beliau tumpangi saat ke pesta dalam keadaan baik baik saja , bahkan salah satu temannya sempat menumpang saat hendak pergi ke pesta tersebut ".

" saya juga memeriksa beserta beberapa kepolisian dan firasat saya benar bahwa mobil tersebut telah di sabotase"

" Gita kamu pergi kerumah sakit ambil hasil autopsi korban, saya akan pergi ke tempat di mana korban sebelumnya berada bisa jadi kita menemukan bukti "

"baik detektif, saya permisi"

detektif Gita segera pergi ke rumah sakit , karena hasil autopsi sudah keluar. karena kurang fokus detektif Gita menabrak seseorang, keduanya terjatuh bersama .

detektif Gita segera bangkit dan membantu lelaki tersebut." maaf saya tidak sengaja menabrak anda"

lelaki tersebut hanya mengangguk lalu melanjutkan perjalanannya. mungkin hanya perasaannya saja detektif Gita merasa ada yang janggal pada orang tersebut, orang itu terlihat mencurigakan. saat hendak memanggil ia sosok lelaki tersebut telah hilang di ujung lorong.

tanpa pikir panjang lagi detektif Gita segera pergi untuk mengambil berkas tersebut, saat di lorong ruang jenazah ia bertemu dengan keluarga korban, istri korban nampaknya masih belum terima atas kejadian yang menimpa suaminya

ia masih histeris memanggil manggil nama suaminya.

tadinya detektif Gita akan terus melanjutkan perjalanannya tapi salah satu keluarga korban mencegatnya.

" detektif saya yakin ayah saya tidak mungkin bisa celaka begitu saja, dia sangat rutin menservis mobil nya setiap bulan, dia mahir mengemudi, saya yakin ada seseorang yang telah merencanakan ini semua, beritahu saya siapa pelakunya saya akan membunuhnya sekarang juga "

detektif Gita berusaha melepaskan cengkraman remaja lelaki itu dari kerah bajunya" kami belum memastikan apa benar itu kecelakaan biasa atau bukan, jadi tolong lepaskan saya , jika anda terus begini ini menghambat proses penyelidikan "

lelaki tersebut mulai mengendur kan cengkraman lalu melepaskannya tapi ia malah berbalik dan meninju tembok rumah sakit, alhasil buku buku tangannya mengeluarkan darah. detektif Gita menghela nafasnya ia lalu memanggil suster agar mengobati remaja lelaki tersebut.

awalnya remaja itu menolak bahkan memberontak saat ingin diobati, detektif Gita paham saat remaja kita masih labil dan belum bisa mengontrol emosi yang ada pada dirinya. dengan penuh kesabaran detektif Gita berusaha menenangkan nya.

" dengar, kamu harus tenang. jika kamu begini siapa yang akan menenangkan ibumu sekarang. "

remaja itu terdiam lalu menoleh pada ibunya yang masih histeris menangis ,

" kami pihak kepolisian akan menyelidikinya semaksimal mungkin, jika memang ini bukan kecelakaan semata kami pasti akan menangkap pelaku sebenarnya jadi kamu jangan khawatir. untuk saat ini kamu harus fokus pada ibumu, karena beliau lebih membutuhkanmu. biar kasus ini jadi urusan kami , percayakan semuanya pada kami.

setelah remaja tersebut tenang, detektif Gita menepuk bahunya lalu pergi dari rumah sakit.

bersambung.........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!