BAB 5

Siang itu Alana tengah bersantai di Gazebo taman belakang rumahnya, tempat favorit bagi Alana, tempat nya sejuk karna di naungi oleh pohon mangga,dan view nya memanjakan mata, dengan tembok belakang yang di sulap menjadi tebing tebing yang di aliri air, dan di bawah nya kolam.yang berisi ikan koi warna warni, benar benar Almarhum papa nya memiliki tangan ajaib,hingga siapapun yang duduk di Gazebo itu akan merasa betah. Alana terkadang merasa iri sama Abang nya, kebersamaan kakak nya dengan sang papa lebih lama di banding dirinya, tapi Alana pun bersyukur mendapat kakak yang sangat menyayangi dan melindunginya.meskipun tak jarang mereka bertengkar,tapi Alana merasakan kalau kakaknya sayang sekali pada dirinya dan sang Mama.

"Aduhh neng ngelamun sendiran" alana terlonjak, Dio tiba tiba muncul menggodanya "Abang...." Kata Alana dengan gemas "mikirin apa dek" tanya sang kakak sambil ikut duduk di samping Alana, "Alana kangen papa kak" kata Alana,matanya mulai mengembun ,Dio pun merengkuh bahu adeknya ke dalam pelukannya, Dio membelai rambut adek nya penuh kasih sayang "Alana belum puas bang bersama papa" kata Alana menangis dalam pelukan sang abang "dek semua itu takdir,kita gak bisa merubah, sekarang tugas kita mendo'akan papa,agar papa di terima disisNYA" alana memgangguk masih terisak,"Bang Alana pingin ke makam Papa" kata alana, "Alana kangen sama papa" iya besok abang anter ya...kata abangnya sambil mengusap air mata di wajah Ayu adeknya.Alana pun mengangguk

Keesokan hari ,pagi pagi sekali Alana dan Sang kakak sudah bersiap untuk pergi ke makam Almarhum papah mereka,dengan mengendarai kuda besi kesayangan Dio, mereka pun berangkat, membelah jalanan ibu kota yang masih lengang di hari minggu ini dan hari pun masih pagi, udara nya sangat jauh berbeda jika di bandingkan saat jam padat, benar benar panas karna polusi dan udara menjadi kotor. alana sangat menikmati udara pagi ini, wajah ayunya tampak sumringah, "bang nanti pulang dari makam papa kita mampir beli bubur ayam dulu yuk" ajak Alana "Dio yang sedang fokus menyetir pun mengangguk tanda setuju. Sesampai nya di pemakaman umum,Alana mengambil Pashmina hitam dari dalam.tas nya, lalu di kenakan di kepalanya, mereka berdua berjalan kedalam, mencari makam sang papah , mereka berhenti di depan makam bertuliskan Hendrawan sucipto, ya itu papah Alana putri Sucipto dan Dio Putra Sucipto, Alana dan dio berjongkok di depan makam sang papa,mereka tampak khusuk dalam berdo'a.Setelah mereka melepas Rindu, merekapun pulang,tak lupa mereka mampir di pasar senggol mencari bubur ayam,setelah membungkus 4 , buat mereka ber dua, buat mama dan buat mbok mi tentunya, mbok Mi ,adalah IRT keluarga sucipto, yang sudah ikut keluarga Sucipto sejak ayah nya masih ada,sudah hampir 15 thn mbok Mi mengabdi di keluarga Sucipto, maka tak heran jika Alana dan dio juga menganggap mbok Mi seperti keluarganya sendiri, di usianya yang sudah senja mbok Mi jauh dari keluarganya, anak anaknya merantau ke kalimantan, suaminya sudah meninggal.30 menit kemudian sampailah mereka berdua, mereka lalu menuju meja makan, Alana mengambil bubur miliknya begitu pun dengan Dio, mereka memakan di depan Televisi, sambil menikmati duo gundul Asal negeri Jiran.

Sore pun tiba, Alana bersiap dengan stelan kaos sport nya, "Mau kemana dek" kata Dio yang tiba tiba muncul di ambang pintu kamar Alana yang tidak tertutup, Alana yang masih duduk di meja riasnya menoleh ke arah Abang nya "Aku ada pertandingan basket di SMU Nusa "jawab Rara "hah SMU Nusa..."Alana mengangguk, "SMU yang terkenal dengan gudangnya cewek cantik dan modis itu" pikir dio "dek aku ikut donk" "ish abang apaan sih" "boleh ya dek rengek dio" "kali ini aja ya bang lo ngikut, ntar takutnys aku dikira bawa body guard" kata Alana dengan sebal " tak menghiraukan omelan Alana, Dio pun masuk kamarnya untuk bersiap."Bang buruan kalo mau ikut" teriak Alana dari bawah,"iya ini mau turun" Dio balas berteriak dari atas, mama cuma menggeleng geleng heran, kedua anaknya ini membuat suasana rumah seperti di hutan, dan mereka berdua adalah Tarzannya.Tak lama kemudia diopun turun, "mau kemana kalian?" Tanya mama saat kami pamit " Alana ada pertandingan persahabatan ma dengan SMU Nusa"jawab Alana "nah trus dio mau kemana"tanya mama sambil menunjuk dia yang sudah tampil sangat rapi dan wangi, entah berapa botol minyak wangi yang di pakai, sore itu Dio benar benar wangi."Mau anter dan menjaga Alana ma" jawab dio sambil nyengir "enggak ma enggak, nie bang dio ngicar cewek di SMU Nusa" kata alana lagi "ish kamu dek buka rahasia aja" protes sang abang "udah ayo keburu telat kamu dek" Dio ingin segera melarikan diri dari instrogasi mamanya, setelah menyalami sang mama mereka berdua pun pergi menuju SMU Nusa.

Sesampai nya di SMU Nusa, dari jauh

Terlihat gerombolan anak anak Smu Nusa,dengan berbagai macam model pakaian mulai tapi hampir semua rata rata memakai rok mini "seperti sudah tradisi".Kedatangan Dio membuat mata mereka tertarik buat mengagumi ketampanan dan kegagahan seorang Dio, bahkan mereka tak segan secara Agresif menggoda Dio, secara tak langsung mereka membuat Dio justru menjadi takut, sedang Alana yang di samping Dio pun tak menghiraukan mereka "cakep godain kita donk?" Kata seorang cewek sambil menoel Dio, yang di toel bergidik ngeri, dia merasa masuk sarang penyamun, sesampai nya di lapangan mereka pun mendekat ke kursi tempat team mereka berkumpul, Dio bisa bernafas dengan Lega,karna di sana ada guru pelatih SMU harapan kita, dan ketua Osis SMU Harapan kita,"Bang Lo kenapa pucet gitu sih?" Tanya Alana pada sang kakak..."sumpah gue serem Na masuk SMU ini....cewek cewek nya pada buas,seperti siap menerkam kapan aja" Alanapun ketawa ngakak melihat Expresi Abang nya, "Mending gue ketemu kuntilanak dari pada ketemu mereka" celoteh Dio lagi, "kalo ngomong di Filter dulu bisa gak sih kak.." kata Alana, "emang enak ketemu mbak Kunti " tanya Alana " bisa kencing berdiri lo bang" lanjut nya lagi,Dio pun terkekeh, tak lama kemudian terdengar suara peluit di tiup oleh wasit dari lapangan, pertanda Pertandingan akan segera di mulai,Alana dan teamnya segera bersiap, setelah pemanasan kecil mereka berlari memasuki lapangan,tempat pertandingan,sorak Sorai dari penonton pun bergemuruh. Setelah mendapat pengarahan dari wasit, kami pun bersalam salaman dengan team lawan,setelah itu kami kembali ke tempat masing masing untuk menerima pengarahan dari pelatih,seperti biasa Alana akan menjadi kapten Basket. Tak berapa lama dari pintu masuk sebelah kanan tampak segerombol anak STM pemuda, dengan di pimpin Rendi "ngapain itu si biang kerok ke sini" Alana membatin. Sementara Rendi sendiri,merasa diperhatikan oleh Alana dia pun semakin menjadi, dengan gaya tengilnya dia menggoda para cewek cewek, dia berfikir akan membuat Alana cemburu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!