Bab. 2 Kenangan Manis

Arin, menghabiskan waktu di kamarnya dengan bermalas-malasan, kepalanya berat karena semalaman kembali menangis.

Arin bahkan melewatkan makan malamnya, ia hanya ingin tidur untuk dapat melupakan semua bayang-bayang tentang hubungannya dengan Aleandro.

Semakin diingatnya, semakin mengganggu jiwanya, ia berubah menjadi wanita rapuh dan cengeng.

"Aleandro..... Mas Ale...." Jerit hati Arinda pilu.

Arinda merasa sudah menjadi wanita paling bodoh, apakah selama ini, dirinya merasa, kalau dialah yang paling istimewa dalam hidup seorang Ale?

Arin terlalu percaya diri, Arin selalu yakin, cinta mereka murni, cinta mereka bahkan lebih indah dari kisah cinta Romeo dan Juliet yang dipenuhi air mata.

Cinta mereka penuh warna ceria dan saling mendukung, coba saja bayangkan....

*****

Mereka kenal diawal perkuliahan, waktu itu Arin mengambil jurusan Perfilman bagian Desain Viaual Komputer sedangkan Aleandro sudah menjadi seorang Dosen muda jurusan Tehnik Informatika.

Arinda yang cantik juga pintar dan ramah, tentu dengan segera menjadi idola di kampus, karena kesibukannya sebagai Desaigner karena pernah memenangkan lomba merancang di sebuah rubrik online sehingga Arinda memiliki kesibukan yang membuatnya tidak bisa berlama-lama di kampus.

Selain itu, sejak SMA bakatnya telah keliatan pandai bercuap-cuap, mengikuti jejak tantenya seorang pembaca berita dan reporter nasional.

Dengan adanya koneksi tersebut, ditunjang bakatnya, otomatis, Arinda memiliki jalan yang mulus untuk menjadi orang hebat, maka wajar saja di usia mudanya, Arinda seorang gadis berprestasi dan masuk jajaran Top Muda bertalenta.

Meski demikian Arinda selalu menyempatkan waktu untuk menyapa teman-temannya saat berada di kantin.

Saat itu, Arinda sibuk menyiapkan jadwalnya untuk mengikuti kontes pertama kali tampil diluar negeri memamerkan rancangan buatannya.

Seorang kenalan tantenya yang bekerja di sebuah agensi berlabel internasional mendaftarkan hasil designnya yang bercorak tradisional untuk diikutkan ajang bergensi.

Arinda juga tidak ingin ketinggalan tugas-tugas kuliahnya, karena itu, ia meminta pada, Adelia, sahabat sekaligus seorang Asisten dosen di kampusnya.

Lewat Adelia, ia diperkenalkan pada Aleandro, dosen muda yang terkenal cerdas dan ramah, serta memiliki pemikiran yang simpel, menurut beberapa mahasiswa, mendengarkan uraian Aleandro seperti mendengarkan ulasan film, berkesan dan menyentuh, tepat sasaran.

Tidak akan sia-sia belajar padanya, apa yang dia ucapkan sangat sesuai dengan apa yang diharapkan, singkat, padat dan sangat jelas, tidak perlu berlama-lama untuk bisa memahami sebuah teori.

Awalnya, Arinda fikir, Aleandro, pasti sosok dingin, bermuka datar dan serius, mungkin cerdas dan enak diajak bicara soal topik yang dikuasainya, namun sangat membosankan untuk diajak bersenang-senang.

Pertama mereka bertemu, Arinda sudah yakin seratus persen dengan dugaannya.

"Dingin habis.... " gumam Arinda

Cool, tampan dan fisik menyerupai aktor satu film agen rahasia yang suka ditontonnya langsung menempatkan Aleandro di posisi teratas idolanya.

Meski dingin dan terkesan acuh, tidak ada istilah berat dalam kamus seorang Arinda yang cerdas dan pandai membawa diri.

Kalau seorang dingin semacam Aleandro, Arinda memiliki sikap sendiri dalam Menghadapinya.

Berbekal niatnya ingin mendapatkan bimbingan untuk beberapa mata kuliahnya, agar tidak tertinggal dalam nilai, Arinda menyatakan maksudnya dengan sopan dan tenang.

Arinda tahu, pria muda dan cerdas juga tampan seperti Aleandro,banyak dikelilingi gadis cantik, itu sudah biasa di sekitar mereka, namun yang memiliki attitude menyenangkan hati belum tentu.

Arinda tahu bagaimana seharusnya seseorang yang membutuhkan bantuan bersikap, meski Arinda juga seorang gadis yang sebenarnya cukup angkuh dan manja.

Menjadi satu-satunya anak perempuan diantara tiga orang kakak laki-laki, menjadikan dirinya sedikit norak, selalu ingin didahulukan, untungnya sikap tegas sang mama berhasil mendidiknya menjadi gadis kuat dan cerdas.

Dalam waktu singkat, Arinda mampu mengalihkan dunia seorang Aleandro, yang tadinya cuek kini mulai menampilkan senyum, meski hanya senyuman tipis, yang tadinya dingin, pelan-pelan Arinda melelehkan gunung es itu.

Diam-diam Arinda berhasil mengajak Aleandro memasuki dunia hiburan yang gemerlap.

Seringkali Aleandro menemani Arinda ketika gadis itu syuting sebagai presenter, menyertainya saat meluncurkan desain terbarunya untuk dilempar ke pasaran.

Terlebih kemudian Arinda mendapat kejutan dan kenyataan menakjubkan ternyata Aleandro seorang calon pemimpin perusahaan ternama rintisan keluarganya.

Aleandro hanya menyalurkan bakatnya yang menyukai ilmu komputer dengan menjadi seorang dosen.

Arinda sekali lagi dikejutkan dengan kenyataan, kampus swasta bergengsi tempat mereka kuliah adalah milik kakek Aleandro, seorang pengusaha tua yang sangat disegani.

Arinda seorang gadis yang juga berasal dari keluarga terpandang, tentu saja mengetahui kenyataan itu bukan hal yang begitu istimewa baginya.

Namun, Arinda tentu mendapatkan imbas dari semua kenyataan tentang Aleandro, sekali lagi segala hal menjadi lancar dengan keberadaan Aleandro.

Ketika Arinda bermaksud membangun sebuah butik kecil di pusat kota, Aleandro tidak hanya membantu mewujudkan itu, tapi juga menghadiahinya sebuah butik mewah yang berkelas.

"Seorang gadis berbakat sepertimu, sangat pantas mendapat itu. " Jawab Aleandro saat Arinda mempertanyakan semua itu.

Masa-masa kuliah yang begitu manis dan menyenangkan bagi Arinda.

Karena Arinda sangat cerdas dan dinamis, segala hal menjadi mudah di tangannya, ia tidak pernah mempersulit sesuatu, bahkan seorang karyawan yang sering bolos karena urusan keluarga pun dapat dimakluminya.

Di akhir semester 7, Aleandro melamarnya dengan alasan tidak ingin berlama-lama melewati masa pacaran yang tidak jelas.

Selain itu, Aleandro seorang pemimpin perusahaan yang sering mendapat undangan bisnis yang berskala internasional, terkadang membawa pasangan adalah satu keharusan.

Memperistri Arinda secepatnya merupakan prioritasnya.

Aleandro berjanji, Arinda tetap bisa menjalani semua aktivitasnya yang segudang itu.

Mereka bisa bersama di akhir pekan dengan menghabiskan waktu berdua.

Pernikahan mewah benar-benar digelar sebulan setelah Aleandro menyatakan keinginannya tersebut.

Baik pihak keluarga Arinda maupun keluarga Arinda sepakat mengadakan resepsi bersama di sebuah hotel bintang lima.

Dapat dibayangkan ramainya resepsi itu dihadiri keluarga besar serta rekanan bisnis dan teman-teman dari kedua pihak keluarga.

Semua keperluan pesta, dari catering, accessories pernikahan, konsep pernikahan sudah dilakukan oleh WO terkenal.

Bahkan meski Arinda seorang Designer yang mulai diperhitungkan, Arinda dihadiahi gaun pengantin super mewah rancangan designer dunia dari luar negeri.

Arinda dan Aleandro bak raja dan ratu dalam balutan gaun pernikahan yang bertabur berlian dan mutiara indah.

Pernikahan mereka dihadiri tamu-tamu penting, bahkan dari kalangan aristokrat, elit pemerintahan dan petinggi perusahaan rekanan mereka.

Keesokan harinya, mereka sudah terbang untuk mengikuti tour keliling dunia sebagai hadiah bulan madu mereka dari orang tua mereka.

*****

Arinda termangu didepan jendela kapal. Disana hanya ada lautan luas yang terbentang tanpa batas di ujung cakrawala.

Arinda sengaja memilih tour di atas kapal pesiar, karena hanya ini yang belum pernah diikutinya bersama Aleandro.

Dia dan juga Aleandro adalah dua sosok sibuk dan pekerja keras, mereka terbiasa disiplin, tepat waktu dengan jadwal terencana untuk setiap kegiatan mereka.

Naik pesawat adalah pilihan utama mereka berdua, meski saat ini sedang meeting di Jakarta, atau mengikuti syuting di Italia, mereka bisa lintas wilayah, berada di negara atau benua lain keesokan harinya untuk mengikuti agenda acara tepat waktu.

Pesawat adalah rumah kedua mereka, bahkan kadang-kadang mereka janjian bertemu hanya untuk melepas rindu diatas pesawat dengan memesan tiket first class hanya agar mereka berdua tidak terganggu.

Mesum... itu kata yang pernah Arinda lontarkan pada suami tersayangnya itu, karena memiliki segudang ide untuk menciptakan keromantisan untuk mereka berdua.

Meski Arinda gadis cantik, ramah, supel dan tentu saja gadis yang mengikuti trend berpakaian serta tidak pernah ketinggalan berita dan informasi terkini.

Nyatanya, Arinda mengaku, suaminya jauh lebih jago untuk urusan tempat romantis. Arinda mengakui ia tahu semua tempat di dunia karena sering bepergian keluar negeri namun, memahami tentang tempat favorit pasangan yang sedang jatuh cinta rupanya cukup tertinggal di bawah Mas Alenya itu.

Bahkan suaminya tersebut yang kemudian mengajarinya banyak hal untuk urusan asmara, Arinda tentu saja harus jujur, ia sangat menyukai semua bentuk sikap dan perlakuan romantis suaminya itu.

"Mas Ale is the best....I love all the affection from you. " Begitu selalu Arin membisiki suaminya, setelah kegiatan romantis mereka.

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

Pov

2024-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!