โโโโ"Kok Gus udah di sini tetapi ngga ngabarin kamu vis !"Aisha kini sedang menatap dalam pada sahabat nya."jangan jangan kamu udah tau dari lama yah vis?".
"ya allah sha , kalau aku udah tau ngga mungkin aku terkejut sha su'uzon aja"Visha tampak kesal,ia juga tak tau mengapa Athar tak mengabari nya ."aku duluan sha,,assalamualaikum" kelihatan sekali bahwa Visha kesal dengan ucapan Aisha.
"Eh Viss,,,ya allah ngambek ,,waalaikumsalam".
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
โโโโKini visha sudah berada di rumah nya tepat nya di dalam kamar nya sendiri ,merebahkan tubuh nya yang lelah .
"masa bener Gus Athar ?"pikiran nya tertuju pada kejadian beberapa jam lalu ,ia tak yakin namun tak mungkin pendengaran nya salah dan penglihatan Aisha salah.
Kini hanyut nya merajalela di pikiran nya hingga suara adzan dzuhur mengagetkan nya."astagfirullah ..maaf kan hamba ya allah "Visha pun beranjak dan segera mengambil air wudhu ,melaksanakan kewajiban nya kepada sang pencipta.
โโโKini visha keluar usai melaksanakan sholat."loh bun,,ngapain"sontak Wanita yang di hadapan nya sedikit terkejut .
"ya allah kak,,,ngagetin bunda aja"Lina ,bunda Visha itu sedang fokus memotong bawang.
"Bunda tumben jam segini di dapur?"Visha duduk di sebelah ibundanya itu menatap lekat."bukan nya bunda ada janji sama tante irna?"mata Lina terbelalak mendengar ucapan putri nya.
" ya allah kak bunda lupa bagaimana ini?"Lina berpikir sejenak dan-"kakak gantiin bunda yah sayang,cuma bahas produk insya allah pasti kakak bisa"ada tatapan penuh harapan dari ibunda yang tak akan bisa Visha tolak.
"yaudah deh Visha siap siap ini"Visha pun kembali ke kamar nya dan bersiap pergi ketempat yang sudah di beritahu Ibundanya.
โโโโโโKini pukul menunjukan jam 15:10,Visha baru keluar dari salah satu restoran di dalam mall. Memang benar kata ibundanya bahwa membahas produk namun bukan hanya satu produk melain kan beberapa produk membuat nya mempercepat langkah nya karena mengejar waktu asar yang akan segera tiba , tanpa memperhatikan sekitar Visha pun-
โโโBrukkkk.....
lagi lagi ia menabrak sosok lelaki di hadapan nya dan menjatuh kan beberapa paperbag di lantai ,sontak Visha mengeluarkan sapu tangan nya dan mengulurkan untuk membantu lelaki itu bangkin dari jatuh nya,tak lupa ia mengambil paperbag yang terjatuh .
"maaf ".kalimat singkat yang ia ucapkan namun tak ada sahutan dari lelaki itu ,ia memberikan paperbag yang telah di bereskan nya dengan pandangan menatap ke lantai. Tak lama ia berbalik dan langsung meninggalkan lelaki itu yang menatap nya hingga hilang dari hadapan nya.
โโโโโโโโAkhir nya Visha sampai di rumah nya tepat waktu,ia langsung menuju kamar dan mengambil air wudhu karena waktu ashar sudah tiba. Usai dari itu Visha membatu ibunda memasak untuk hidangan makan malam .
โโโTak beberapa lama sang ayah pun pulang di sambut oleh ibunda beserta anak anak nya ,melakukan canda tawa menghiasi rumah yang lumayan luas itu,betapa harmonis nya keluarga pak Zay itu .
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
โโโโโโPukul sudah menunjukan jam 07:00 ,Visha pun sudah siap untuk berkuliah . Kini ia berada di depan gerbang kampus bersama Aisha.
"vis gimana ,,Gus Athar ngabarin kamu ngga?"pertanyaan itu membuat Visha agak sedikit berpikir .
"emang kenapa sih sha,,ngga ada pertanyaan lain gitu selain yang kamu bahas ini"Visha mencoba mengalihkan topik dari sahabat nya itu ,ia tak ingin membahas lelaki walau sosok itu adalah orang yang ia kagumi selama ini.
"emang salah vis ,,biasa nya juga kamu seneng kalau bahas Gus,kenapa sekarang malah kek ngga suka gitu?" Itu lah yang membuat Visha merasa tak enak bukan nya apa namun status ia dan Athar tak lebih .
"udah shaa,,,jangan bahas lagi yah"tutur nya membuat Aisha bingung ada apa dengan sahabat nya ini tak biasanya ia bersikap tanpa ekspresi saat membahas Athar. Mereka pun melanjut kan perjalanan hingga di depan ruang para pengajar , Aisha membuat langkah Visha terhenti .
"baru tadi di omongin udah nongol aja wujud nya" benar sekali di hadapan mereka sudah berdiri dosen tampan yang tersenyum kearah mereka. Athar pun melangkah mendekati sepasang sahabat itu dan menyerahkan paperbag ke arah Visha."Ini...".-
โโโVisha agak canggung karena hal tersebut membuat detak jantung nya memompa sangat cepat ."makasih Gus" hanya itu kalimat yang bisa Visha utarakan saat ke adaan canggung.
"buat saya mana Gus?"Aisha mencairkan suasana dingin tersebut ,ia tau bahwa sahabat nya malu ."masa cuma Visha aja yang di kasih Gus?". Namun sayang nya tangan nya sudah di gandeng oleh Visha menjauh dari Athar membuat ia berfikir apakah ia memiliki kesalahan karena Athar tak melihat seulas senyum manis di tundukan Visha.
โโโโโโ"Kenapa sih Vis?"kini mereka sudah berada di dalam ruang kelas untuk melaksanakan pembelajaran studi. "Ngga kenapa kenapa!" Hanya jawaban singkat yang di berikan oleh Visha. "PMS yah kamu Vis?" Satu cubitan melayang di lengan Aisha ,Visha sangat kesal dengan sahabat nya yang memiliki suara nyaring itu.
"diam ngala sih sha ,,sebentar aja plis"Aisha menyatukan alis nya ada beberapa pertanyaan yang ada di pikiran nya mengapa sahabat nya bersikap demi kian.
"Viss,,,kalau ada masalah cerita jangan di pendam sendiri?"suara lembut Aisha membuat mata Visha mulai berair di dalam diam nya Aisha pun menyadari nya." Kamu kenapa Vis?"Aisha merangkul pundak sahabat nya itu memang Visha diam namun Air mata nya terjatuh mengalir di pipi mulus nya itu . Aisha bingung ia harus melakukan apa sedangkan sahabat nya hanya diam tanpa ekspresi namun air mata nya terus terjatuh.
"Viss,,cerita sama akuu?"Aisha mencoba membuat Visha bercerita namun sayang nya hal itu tak berasil ia hanya dapat merangkul sahabat nya yang terus menangis walau tak ada suara dan ekspresi yang masih datar itu.
โTatapan Visha lurus tak terkedip sama sekali hal itu semakin membuat Aisha bingung hingga-,,,,,, sosok lelaki mengelap Air mata Visha menggunakan sapu tangan nya ,membuat Aisha terkejut." Gus......".-
โโโโโโKini Aisha berada di UKS menemani Visha yang terbaring ,mata nya terpejam namun ada raut wajah lelah di pandangan Aisha. Begitulah jika Visha merasa sedih atau kecewa ia tak akan bersuara namun air mata nya terus mengalir membuat sahabat nya bingung . Aisha pernah sekali melihat Visha marah di saat masih berada di pesantren . Kejadian dimana ada sosok lelaki yang mengurung Aisha di toilet. Visha mengetahui orang tersebut namun lelaki itu tak ingin membuka pintu dan tak ingin meminta maaf hal itu membuat Visha marah ,ia sendirian yang mendobrak pintu toilet itu dan memarahi lelaki itu.
โโMemang mereka berada di pesantren namun gedung sekolah mereka hanya bersebelahan dan toilet wanita pun hampir dekat dengan gedung sekolah para santri putra,namun baru ini Aisha melihat Visha menangis namun tak ada suara dan ekspresi pada umum nya wanita menangis,kini yang ada di pikiran Aisha ialah -
siapa yang membuat Visha kecewa ?
โhingga membuat nya menangis tanpa suara ,Visha tak pernah seperti itu bahkan tak pernah Aisha melihat nya menangis sedikit pun jika ia di sakiti atau di kucilkan dulu di pesantren akibat banyak yang menyukai nya dan ia berprestasi membuat sebagian santri wanita lain nya iri dan mengucilkan nya di dalam Asrama. Namun hal itu tak membuat Visha menangis hal itu yang membuat Aisha bingung hingga sekarang dengan pikiran yang berkecambuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments