Keesokan harinya Fatih di suruh siap-siap oleh uminya. Sesuai perkataan umi Tifa semalam akan memperkenalkan dua wanita yang akan Fatih nikahi.
Kebetulan juga abinya sudah pulang bertugas di luar kota dan bisa ikut melihat siapa calon menantunya.
"Umi apa kamu tidak salah? Menyuruh anak kita memilih dengan dua gadis yang sifatnya begitu bertolak belakang?" tanya abi Farhan kepada istrinya.
"Abi lihat saja, umi yakin Fatih bisa memilih yang baik untuk dirinya sendiri, anak umi sudah dewasa."
Farhan akhirnya mengikut saja arahan istrinya, semoga saja baik untuk Fatih dan juga gadis yang akan Fatih pilih.
Setelah kedua wanita itu datang bersama keluarganya. Mereka di sambut dengan hangat.
Fatih pun baru saja keluar dari kamar sehabis disuruh siap-siap oleh kedua orang tuanya. Tanpa memperhatikan dua gadis yang akan dia pilih nanti, Fatih duduk di samping umi dan abinya seraya menunduk.
Sama seperti kedua gadis itu saat ini. Namun, yang satunya ingin pulang sebab dia tidak menyetujinya, dan tak ingin menikah di usia yang muda.
"Kak ayolah kak, mari kita pulang saja. Lagian bukan aku yang pasti mereka pilihkan? Orang yang terpandang dan beragama seperti mereka tidak mungkin memilih gadis sepertiku yang kerjaan-"
"Inara diamlah, kamu cukup manut aja sama kakak. Bisa enggak? Kakak tidak ingin kamu semakin rusak jika terus bekerja di cl*b, kakak ingin melihat adik kakak di lindungi bukan berusaha untuk mencari nafkah."
Inara menunduk. Sedangakan gadis satunya yang datang bersama dengan kedua orang tuanya, hanya bersikap tenang.
"Fatih coba angkat pandanganmu, lihat kedua wanita di depanmu."
Menurut saja, Fatih mengangkat pandangannya, awalnya ia menoleh ke arah uminya. Namun uminya menyuruh menghadap ke depan.
Sontak saja Fatih sedikit terkejut melihat gadis yang semalam ia tolong di cl*b. Begitupun dengan Inara saat melihat Fatih, ternyata kakaknya berniat memberikannya kepada seorang laki-laki yang menolongnya semalam.
Sungguh dia merasa malu saat ini. Tentu saja Fatih tidak akan memilihnya, mana bisa seorang gus sepertinya menerima gadis malam? Sangat mustahil. Fatih akan mencari wanita yang akan sepandang olehnya.
"Tolong kalian perkenalkan diri kalian."
"Assalamualaikum, kenalin saya Kanara. Senang bisa berkenal dengan kalian lebih senang lagi jika gue Fatih berkenang untuk meminang saya," ucap Kanara tersenyum di balik cadarnya. "Bercanda gus."
Semuanya sontak terkekeh. Namun tidak dengan Fatih dia hanya tampak diam.
"Kamu, coba kenalkan dirimu," ucap Farhan kepada Inara yang sedari tadi hanya diam.
Inara mengangkat pandangannya ke atas, ingin rasanya dia berlari pergi dari sana, tetapi dia masih ingat sopan santun dan tidak ingin membuat kakaknya malu.
"Kenalkan saya Inara, seorang gadis dari keluarga sederhana dan anak yatim piatu, saya hanya mempunyai seorang kakak di samping saya. Jadi kalau sudah tak memungkinkan, saya tidak memaksa untuk di pinang oleh gus, karena saya tahu saya masih mempunyai banyak kekurangan. Seorang wanita seharusnya memilih bukan untuk di pilih," ucap Inara panjang lebar, berharap perkataanya membuat keluarga Fatih tersinggung dan mengganggapnya tak sopan agar Fatih tak memilihnya.
Sadar diri itu penting, pikir Inara. Bersanding dengan laki-laki seperti Fatih tidak cocok untuknya.
Fatih memperhatikan Inara dan sedikit tersenyum tipis. Tak menyangka jika wanita itu bisa berkata jujur, ia sangat suka dengan wanita yang tak malu dengan keadaannya.
"Ayo bicaralah Fatih."
"Bisakah kalian memberi waktu kepada Fatih? Tidak mungkin Fatih memilih secepat itu, seumur hidup itu lama, saya tidak ingin salah melangkah. Saya ingin mengenal mereka berdua terlebih dulu lebih dalam begitupun dengan mereka, pasti tak enak jika sudah memilih dan melangkah ke jenjang yang serius dan kita baru mendapatkan penyesalan, kan?"
Mereka manggut-manggut. Dan mengerti dengan penjelasan Fatih barusan.
Sebelum pada pamit. Mereka pun makan bersama padahal Inara ingin sekali pergi dari sana.
Setelah selesai makan, keluarga Kanara berpamitan sebab ada urusan yang akan di kerjakan.
"Inara," panggil Fatih membuat Inara yang sedang membantu kakaknya dan Kanara mengangkat piring ke wastafel seketika menoleh.
Fatih menyuruh Inara mendekatinya, saat Kanara dan yang lain fokus dengan urusan yang lain. Inara pun hanya menurut saja.
"Iya?"
"Apa kamu yakin akan bersamaku?"
Inara menunduk. Lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak gus, sebenarnya saya tidak ingin menikah di usia muda, lagian sudah di pastikan gus akan memilih mbak Kanara kan? Mbak Kanara terlihat begitu baik dan sholeha."
Fatih terdiam. Sangat bertolak belakang sekali saat dia menanyakan tentang hal itu kepada Kanara. Gadis itu bahkan ingin sekali menikah dengannya, tapi lihatlah Inara malah menolaknya mentah-mentah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
yayan
jd penasaran kayanya Inara yg dipilih Gus Fatih soalnya klo Kanara dah sm2 lebih paham agama sdgkn Inara blm...lebih baik milih Inara yg bs dituntut br bs berubah lebih baik dj bs brg2 mendalami agama lebih baik lg dr pd Kanara yg dah lebih paham agama mlh tktnya lebih dr Gus Fatih
2024-01-08
1
Nendah Wenda
apa Inara yang akan di pilih Gus fatih
2024-01-07
0
•§¢•four10/Bila
pilihan Gus Fatih jatuh ke siapa ya kira kira
2024-01-06
1