Dasar gadis sialan, gembel tak tahu diri. Sepatu mahal gue diinjak sampai kucel, awas aja nanti jika sampai bertemu sama gue, bakal gue kasih pelajaran, gumam Kenzo marah, saat baru saja sampai di dalam kantornya.
"Selamat pagi, Bos, nanti jam 11:00,. WIB bakal ada meeting dengan klien kita." kata sekretarisnya yang cantik jelita mengingatkan jadwal Kenzo.
"Hemm," tanpa menoleh Kenzo tetap berlalu masuk ke dalam ruangannya.
Gila tuh orang sombongnya tambah berlipat makin hari. Aku udah gak tahaaaan lama-lama kepalaku botak karena harus menghadapi sikap dinginnya. Gumam Rini sekretarisnya.
Kenzo masuk ke dalam ruangannya lalu duduk di kursi kebesaran Presiden Direktur yang selama ini membuatnya merasa sangat bangga dan juga sombong.
Tok tok tok
Pintu diketuk dari luar.
"Masuk!" perintah Kenzo pada orang yang sedang mengetuk pintu.
Rini sekretarisnya yang sangat cantik dan juga menarik sama sekali tidak pernah membuat dia tergoda, padahal dari segi wajah dan juga pakaian, gadis itu sudah sangat menawan. Dia masuk lalu menyerahkan beberapa dokumen kepada atasannya.
"Maaf Bos, Ini dokumen yang harus Anda tanda tangani," ucap Rini sambil melihat ke arah wajah atasannya itu, namun yang terlihat hanyalah wajah dingin tanpa ekspresi apalagi sekedar senyum tak akan pernah ada.
"Ada apalagi? Saya akan membacanya terlebih dahulu dan sekarang kamu ke luar dari sini!" ucap Kenzo pada sekretarisnya tanpa ada rasa sopan santun sedikitpun mengusir perempuan tersebut dari ruangannya.
"Ba ... baik Bos, saya permisi."
Sekretaris itu pun ke luar melangkahkan kaki menuju pintu ruangan dengan rasa kesal.
Tuh kan tak pernah ada rasa belas kasihan sedikitpun padahal aku sudah bertahun-tahun mengabdi di perusahaan ini, dasar Bos sinting.
Rini melangkahkan kakinya ke luar dan dia sudah memegang handel daun pintu, tetapi tiba-tiba Kenzo berbicara di belakangnya yang membuat dia terpaksa mendadak menghentikan langkah kakinya.
"Sampai kapan Kamu akan selalu mengumpati saya di dalam hati, jika nanti hasil umpatan mu sudah penuh maka hatimu akan terasa sakit."
Kenzo berkata seolah-olah dia mengetahui apa isi dari pikiran sekretarisnya.
Rini tidak menggubris ucapan yang disampaikan oleh atasannya, dia tetap berlalu dan ke luar membuka pintu.
Benar-benar atasan yang super, jangan-jangan dia juga punya kekuatan supranatural karena setiap aku mengumpatnya dia selalu saja tahu.
Setelah sekretaris itu ke luar, tiba-tiba ponsel Kenzo berbunyi dan dia melihat notifikasi di layar nya ada nama Arif.
Kenzo langsung mengangkat telepon dari asisten pribadinya Arif, dia menanyakan tentang gadis yang sudah membuat dia kesal dari pagi hingga saat ini.
"Halo, bagaimana kerjaan yang sudah gue perintahkan?" tanya Kenzo kepada sang asisten yang masih bingung untuk datang ke kantor.
"Tenang Bos, gadis itu bernama Naomi dan dia tinggal tidak jauh dari kampus Universitas Negeri Jakarta. Oh ya Bos, saya minta tolong nih, kirimkan sopir ke Jalan XX ya Bos, soalnya dompet saya tertinggal di dalam mobil, sementara mobil sudah Bos bawa ke kantor terlebih dahulu dan sekarang saya terpaksa jalan kaki."
Arif menceritakan kisah sedihnya karena ditinggal oleh atasan di jalan raya saat peristiwa ysng hampir menabrak Naomi.
"Oh ... jadi nama gadis sialan itu Naomi. Akan gue ingat nama itu baik-baik dan dia pasti akan mendapatkan pelajaran yang setimpal karena telah menginjak sepatu mahal gue dengan seenaknya."
Kenzo langsung berucap ingin membalaskan dendamnya kepada Naomi, yang telah berani menginjak kakinya saat mereka bertemu pertama kali.
"Jangan Bos! Kasihan gadis itu, tadi saya melihat waktu dia pulang ke rumah tempat dia tinggal, ternyata saat dia sampai gadis itu langsung dibentak oleh seorang ibu perlente dan dia sangat pemberani orangnya Bos. Tetapi yang paling menyedihkan adalah diri saya sendiri Bos, karena saya sangat sial hari ini," ucap Arif kepada atasannya.
"Hahaha kasian amat hidup Lo, ya sudah, sebentar lagi biar Rini yang ngejemput Lo, soalnya supir mau saya pakai untuk pergi meeting di sebuah restoran." jawab Kenzo sambil tertawa mendengar kisah yang terjadi pada asistennya tersebut.
"Satu lagi Bos, sekalian Rini suruh bawakan saya sendal karena sepatu saya kena kotoran kucing," ujar Arif pada atasannya itu.
"Hahaha nasib Lo benar-benar sial ternyata, makanya rubah hidup Lo jangan hanya jadi kacung gue!" jawab Kenzo dengan nada sombong seperti biasa.
Kenzo terkekeh geli mendengar cerita asisten pribadinya lewat telepon, dia tidak menyangka perintah yang diberikan membuat Arif menjadi sial berlipat ganda.
Arif langsung mematikan hubungan telepon mereka, dia merasa sangat kesal mendengar apa yang barusan diucapkan oleh atasannya itu. Sebegitu parahkah nasibnya dianggap sebagai kacung oleh bos-nya sendiri.
Gue harus bisa menahan sakit hati gue karena memiliki seorang atasan yang begitu arogan dan juga sombong. Suatu saat dia akan menyesal, karena mempunyai sifat yang terlalu berlebihan menyakiti hati banyak orang. Arif kembali merasakan sakit hati terhadap ucapan bos nya.
Tidak membutuhkan waktu yang begitu lama, Arif melihat mobil dari sekretaris Rini datang menghampirinya yang sedang duduk jongkok di tepi jalan seperti gembel beneran.
Sekretaris itu turun dan ikut duduk di di tepi jalan raya yang sunyi, karena sekarang waktu orang masih bekerja. Dia melihat asisten pribadi atasannya itu, nyeker tanpa sepatu dan dia juga melihat sepatu asisten itu basah semua.
"Maaf, Pak Arif, kenapa sepatunya bisa basah seperti itu?" tanya sekretaris Rini kepada Arif yang merupakan juga salah satu atasannya.
"Inilah nasib kesialan gue, sudah disuruh mengikuti seorang gadis dan akhirnya gue yang kena sialnya, mungkin ini disumpah sama gadis tersebut karena gue telah berani membohonginya."
Arif akhirnya menceritakan kejadian dia yang hampir menabrak Naomi sewaktu pagi-pagi menuju kantor.
"Lhaa bos kita ternyata memang gila ya, sudah jelas itu yang salah kan itu Pak Arif sendiri yang hampir menabrak, kenapa malah dia pula yang mau balas dendam sama gadis siapa tadi namanya ... Naomi? Kasihan dong Naomi nya, nanti kalau sampai terjadi apa-apa sama dia bagaimana itu Pak Arif?" tanya sekretaris Rini yang terlihat sangat takut membayangkan apa yang akan terjadi pada gadis tersebut.
"Astagfirullah sama sekali gue kok nggak ada kepikiran sampai sana ya, aduh gimana ini Rini? Bingung gue lhoo ... sial bener otak gak nyambung."
Arif merutuki dirinya sendiri yang tidak memikirkan apa yang akan terjadi pada Naomi suatu saat nanti, jika sampai Kenzo benar-benar balas dendam terhadap gadis tersebut.
"Ya sudahlah Pak Arif, lebih baik sekarang kita kembali ke kantor, daripada nanti kita juga kena semprot sama bos Kenzo, itu malah lebih membahayakan profesi kita sendiri," ajak sekretaris Rini agar mereka kembali ke kantor.
Mereka berdua akhirnya masuk ke dalam mobil dan kembali ke perusahaan tempat mereka bekerja.
Jangan lupa like komen dan rate bintang 5 ya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Didit Mh
jangan kasih visual gx ennak nanti bc nya Krn biasa visual suka gx sinkron SM alur ceritanya
2022-03-04
0
Rokwatus Sri Purwanti
lanjut....cuz
2021-03-25
1
🌺Mentari 🌻Putih🌷🕊🌺
😂😂😂lanjut lagi
2020-12-03
3